Mark kembali ketempat Kay berada saat ini, setelah mengatarkan Violet pulang.
Didepan rumah Mark bertemu dengan Mike yang sedang berjalan mondar mandir dengan wajah cemas.
"Mark, kamu lama sekali." tanya Mike yang buru-buru mendekat begitu melihat Mark.
"Ada apa?"
"Mr. Kay dia tidak sadar sejak 1 jam yang lalu. Tubuhnya dingin hampir membeku. Kita harus membawanya kembali, segera!"
"Dimana dia sekarang?"
"Dia sedang persama Gia. Gia dan teamnya sedang menangani dia diruang XU"
Mendengar ucapan Mike, Mark langsung berjalan cepat menuju ruang XU.
(Ruang XU adalah ruangan khusus untuk menangani Kay. Diruangan itu lengkap dengan peralatan medis, penelitian, dan lainnya.)
Mark membuka pintu ruangan tersebut tampak Kay berbaring tidak sadarkan diri. Bibirnya membiru dengan wajahnya yang pucat.
Seorang wanita mendekat pada Mark.
"Bagaimana keadaanya?"
"Saat ini dia sudah tidak cukup memiliki energi. Sebaiknya capat kita bawa dia kembali. Energi yang ada disini sudah banyak tercemar dan tidak murni lagi, itu semua tidak cukup baik untuknya."
"Kira-kira berapa lama dia bisa bertahan disini sampai kita membawanya kembali?"
"Dua hari. Dengan suntikan dosis 3 kali lipat. Dan itu akan berbahaya jika perhitunganku meleset. Ini akan sulit Mark, karena pola didadanya sudah semakin jelas."
Mark menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, kita bawa dia kembali besok malam. Tapi sekarang beri dia dosis sedang dan besok siang beri dia dosis 2 kali lipat."
"Meskipun kuberi dosis sedang seperti biasanya kurasa kali ini dia tidak akan banyak berpengaruh, karena sepertinya dia sudah pernah menyerap energi yang lebih besar sebelumnya. Penyerapan energi itu sangat berpengaruh. Karena itu membuat dia tidak menerima suntikan selama 2 hari dan karena itu dia sekarang harus merima dosis 3X lipat untuk menyeimbangkan energi yang dia dapat sebelumnya."
"Apa?" tanya Mark terkejut.
"Lihat ini, sebagian dari pola atas ini sudah berwarna kecokelatan sedang pola dibawah ini justru semakin merah menyala. Dan lihat ini, ditiap garisnya berwarna kuning." Gia menunjukkan pola gambar api didada kiri Kay.
"Bagaimana dia mendapatkannya?"
"Itulah yang aku tidak tau. Kamu yang selalu bersamanya harusnya kamu lebih tau." ucap Gia sambil mengamati dada Kay.
"Gia, jelaskan padaku kira2 energi dari mana yang bisa menghasilkan reaksi sebesar itu?"
"Apa kamu akan mencarinya?"
"Tentu saja. Untuk apa aku bertanya kalau hanya sebatas ingin tau saja!"
Gia berfikir sejenak kemudian,
"Sudah pasti dari seseorang, atau dari energi suatu tempat yang dapat menyerap energi dinginnya atau menyalurkan energi panas padanya."
"Seseorang?"
"Tentu saja. Pengaruh hormon seseorang yang memiliki energi cukup besar. Bukankah itu tujuan kita semua sekarang ada disini?"
"Mr. Kay tidak menerima suntikan selama 2 hari berarti itu terjadi sekitar 3 hari yang lalu. Benar begitu?"
Mark menganggukkan kepalanya.
"Baiklah lakukan perintahku tadi. Besok pagi dia harus sadar dan malam kita bawa dia kembali."
"Tenang saja, aku akan menggunakan semua kemampuanku. Sebaiknya kamu juga selidiki dari mana dia mendapatkan energi sekuat itu. Itu akan membantunya."
"Pasti."
Mark mendekat pada Kay.
Tepat saat itu juga Kay membuka matanya.
Mark langsung membungkukkan badannya.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Kay dengan suara serak dan lemah yang begitu dipaksakan.
"Iya. dlDia baik-baik saja. Sekarang dia sudah dirumahnya dan istirahat."
"Hemm.." gumam Kay sambil menganggukkan kepalanya.
"Mark, besok kita jalankan rencana awal tapi dengan narasi berbeda."
Mark menganggukkan kepalanya.
"Tuan, apa anda akan menyerah?"
Kay menghela nafas berat. Selain tubuhnya terasa begitu lemah rasanya ada beban lain yang lebih berat yang harus dia tanggung.
"Sepertinya aku cukup membuat kekacauan dalam hidupnya. Tadi kulihat dia begitu menderita. Aku tidak mau merusak hidupnya yang awalnya bahagia menjadi penuh masalah."
"Kenapa tidak anda coba untuk lebih bersabar?"
"Aku sangat ingin Mark. Tapi energinya yang menarikku terlalu kuat."
"Jadi energi besar yang anda dapatkan beberapa hari lalu bersumber dari nona Violet?"
Kay menganggukkan kepalanya membenarkan tebakan Mark.
"Jika begitu kenapa anda lepaskan dia begitu saja? Bukankah anda bahkan jauh-jauh datang kesini untuk mencarinya langsung? Sekarang anda sudah menemukannya dan anda menyerah?"
"Mark, kamu harus ingat. Meskipun saat ini kita ditempat yang sangat kejam dalam persaingan bertahan hidup tapi kamu harus tetap berperinsip dengan tempat asalmu." ucap Kay tegas.
"Maafkan saya." Mark menundukkan kepalanya.
"Lagipula tempat ini memiliki pengaruh besar. Akupun tidak mampu lagi menahan diri untuk tidak bersikap buas. Sebaiknya aku kembali. Disana banyak yang membutuhkanku juga banyak yang harus aku selesaikan."
"Apakah anda sudah memikirkan dan siap dengan semua resikonya?"
"Sejak kapan kita mulai takut menghadapi resiko dari pilihan kita Mark? Apapun resikonya bukankah kita tetap harus mempertanggung jawabkannya?"
"Anda sangat benar tuan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Eyha
next
2020-08-06
1
Katlyin Ilona
Karyamu bagus, like dan vote untukmu biar semangat. Next dong kakak 😘
Salam Lewat Ta'aruf Kita Bertemu 🙏
2020-08-06
2