Keesokan harinya.
Tok tok tok
Violet mengetuk pintu kamar Lisa.
Tidak ada jawaban dari dalam, Violet mencobanya lagi, dan hasilnya tetap sama.
"Kak Aku masuk ya." ijin Violet.
"Non Lisa udah berangkat dari tadi non." suara Mbok Tum dari belakang mengagetkan Violet.
"Emangnya kak Lisa ada schedule hari ini ya mbok?"
"Lha Non Vio kok nanya simbok. Mana simbok ngerti non? Non kan mestinya tanya sama Mbak Uci."
"Iya juga ya. Maaf ya mbok." ucap Violet langsung berlalu menuju kamarnya.
Dikamarnya Violet merasa tidak tenang. Bayangan raut wajah kecewa Lisa tadi malam cukup membuatnya merasa sangat bersalah. Selama ini dia tidak pernah membohongi kakaknya, kalaupun bertengkar hanyalah karena hal sepele dan akan kembali akur dalam hitungan jam.
"Semua ini gara-gara laki-laki brengsek itu. Lihat saja besok aku tidak akan menerima kontrak dengan perusahaannya." teriak Violet.
Kemudian bayangan bibir Kay menyapu lembut bibirnya kembali berputar-putar dalam ingatannya.
"Sial..! Kenapa aku tidak bisa melupakan pelecehan singa sialan itu..!" rutuknya.
_***_
Ditempat lain.
Didalam mobil Lisa.
"Mbak Uci bagaimana schedule besok?" tanya Lisa pada managernya yang duduk disebelah sopir pribadinya.
"Besok kamu ada pemotretan untuk majalah XX setelah itu kamu ada janji dengan dr. Salsa, bukannya tiga hari yang lalu kamu sendiri yang sudah buat janji dengannya?"
Lisa mengangguk.
"Beb, kamu sekarang dekat dengan CEO Neptunecorps ya?" tanya Uci.
"Dekat sih nggak juga mbak."
"Kata Violet seminggu yang lalu kamu ngedate sama dia."
"Violet cerita sama mbak Uci?" tanya Lisa penasaran.
"Yupzz... Dia sekarang seperti enggan menerima tawaran Neptunecorps untuk menjadikan dia BA produk terbaru mereka."
"Kenapa?"
"Dia bilang itu karena ada maunya. Violet bilang itu karena CEO Neptunecorps sedang mendekatimu."
"Lalu bagaimana keputusan Violet selanjutnya?"
"Belum tau. Karena besok baru diagendakan untuk meeting."
Lisa menganggukkan kepalanya.
"Mbak sampaikan pada crew pemotretan hari ini saat aku tiba dilokasi nanti langsung take aja. Biar cepat selesai karena aku ada keperluan penting setelah ini. Oh ya telfon klinik dr. Salsa katakan aku menundanya dan akan kesana besok."
"Oke. Aku juga pengen nyalon, kuku-kukuku sudah meronta-ronta minta manypady." Uci bersemangat.
"Bisa kita bertemu?" send to KAY
Setelah mengirim pesan singkat Lisa menghela nafas berat.
Tidak berapa lama ponselnya bergetar notif pesan masuk.
***Kay:
"Apa mengenai adikmu, Violet ?."
Lisa:
"Tentu saja."
Kay:
"Kirimkan waktu dan lokasinya."
Lisa:
"Cafe Diamond jam 8 malam***."
Kemudian Lisa kembali menyimpan Ponselnya kembali kedalam tas.
_***_
Cafe Diamond 20:00 pm
Kay dan Lisa sudah sama-sama sampai, dihadapan merekapun sudah tersaji menu pesanannya.
"Kay, apa kemarin terjadi sesuatu antara kamu dengan Violet?"
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Entah apa motifnya tapi setelah dia pergi denganmu dia sudah berani membohongiku untuk pertama kali dalam hidupnya."
"Mungkin dia ingin menjaga privasinya darimu. Bukankah dia sudah cukup dewasa untuk memiliki privasi. Usia sudah 23 tahun Lis."
"Mungkin kamu benar. Tapi ini aneh saja menurutku."
"Jangan terlalu berpikir buruk. Positif thingking aja!"
"Oh ya sebaiknya perusahaanmu mencari model atau artis lain untuk menjadi Brand Ambasador produk terbaru kalian."
"Kenapa?" tanya Kay sambil menyeritkan dahinya.
"Sepertinya Violet tidak berminat. Dia berpikir kamu dan aku sudah resmi berpacaran, jadi dia merasa kamu menjadikan dia BA hanyalah sebagai bagian cara kamu untuk mendekati keluargaku."
"Hahahahaa..." tawa Kay lepas.
"Kenapa pikiran adikmu sedangkal itu?" tanya Kay.
"Itu bukan pemikiran yang dangkal Kay. Tapi dia memiliki karakternya sendiri. Dia adalah orang yang tidak mau mendapatkan sesuatu selain dari kerja kerasanya sendiri." jelas Lisa.
"Hanya saja aku heran. Kenapa dia mau menerima pemberian spesial darimu tadi malam. Meskipun karena itu juga dia membohongiku." imbuhnya.
"Aku memaksanya menerima." jawab Kay sambil menyesap minuman dalam gelasnya.
"Kamu bisa berhasil memaksanya?"
Kay menganggukkan kepalanya.
"Sulit dipercaya." Lisa heran.
"Apa kamu punya saran bagaimana supaya dia mau menjadi BA produkku?" tanya Kay dengan intonasi serius.
"Saat ini aku belum ada ide. Kalau nanti aku memiliki cara aku akan memberi tahumu."
"Thanks Lisa"
"Hmmm.."
"Lisa, apa kamu benar-benar belum memiliki kekasih?" tanya Kay penasaran.
Lisa sejenak menatap lekat mata indah sekaligus tajam milik Kay kemudian menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kalian berdua belum ada yang memiliki kekasih. Padahal kalian sama-sama cantik. Bahkan setauku orang yang berkecimpung didunia modeling memiliki gaya hidup yang bebas, sering bersentuhan dengan dunia malam, bahkan beberapa akan merelakan tubuhnya demi eksistensi profesinya. Maaf, aku tidak bermaksud merendahkan atau menyamakan kalian dengan yang lainnya. Menurutku justru kalian sangat berbeda dari kebanyakan model lainnya."
"Hahahaa..." Lisa tertawa renyah.
"Karena pada dasarnya setiap manusia itu memiliki pilihan dan prinsip hidup. Aku dan Violet dari kecil sudah terbiasa ditinggal orang tua kami, dan itu yang membuat kewaspadaan kita terhadap dunia luar lebih tinggi. Terlebih kami memiliki pengasuh yang sangat taat beragama. Dari dia kami belajar moral dengan sangat baik. Dia sudah seperti nenek kami sendiri." jelas Lisa. Kay manggut-manggut mendengarkan penjelasan Lisa dengan seksama.
"Kamu juga pasti tau Kay, dikanal berita onlinepun aku sering diberitakan berganti-ganti kekasih."
"Benar. Apa benar kamu memacari mereka semua?"
"Tentu saja tidak! Aku hanya ingin memiliki banyak teman. Bukankah banyak teman akan mempermudah hidup kita? Aku tidak pernah memberikan mereka harapan, tapi beberapa dari mereka saja yang terlalu berharap lebih."
"Jadi karena itu kamu justru diberitakan dengan berita tidak baik."
Lisa menganggukkan kepalanya.
"Maaf tuan, ada yang ingin saya sampaikan." Suara Mark menjeda obrolan mereka.
"Lisa, kenalkan ini Mark, dia adalah sekretarisku." Kay memperkenalkan Mark pada Lisa.
Mark menganggukkan kepalanya sambil tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
Lisa terdiam menatap wajah Mark yang sama tampannya dengan Kay. Justru wajah Mark terlihat lebih lembut dan sabar dibandingkan Kay.
Lisa kemudian tersadar dari kekagumannya pada Mark.
"Hai Mark, aku Lisa." Lisa menyambut uluran tangan Mark dan mereka berjabat tangan.
"Lisa tunggu sebentar. Aku mau bicara dengan Mark dulu." kemudian Kay dan Mark menjauh dari Lisa.
Tidak lama kemudian Kay kembali, tanpa Mark.
"Lisa."
"Ekh... dimana Mark?" tanya Lisa sambil celingak-celinguk mencari Mark.
"Sudah pergi." jawab Kay sambil duduk.
"Lisa coba buka ponselmu dan cari berita apa yang menjadi trending saat ini." pinta Kay.
Lisa mengangguk dan membuka ponselnya.
Sampai pada akhirnya Lisa membelalakkan matanya seakan tidak percaya dengan berita yang ada diponselnya.
" What the -?" Lisa memandang Kay dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya.
"Kay bisa jelaskan padaku apa yang terjadi? Kenapa ada foto-foto bahkan Video seperti ini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
El-Shi
Terima kasih. OTW ke karyamu.
2020-07-31
1
Anindha.
Hai thor. Semangat up yah😘
Aku sudah bommlike karya kamu👍
Ditunggu feedbacknya
Salam❤
2020-07-25
2