Seminggu berlalu.
Violet dan Lisa kembali beraktifitas seperti biasanya.
Hari ini agenda pemotretan Lisa ditunda karena sakit. Hanya Violet yang melakukan sesi pemotretan untuk iklan parfum. Pemotretan sudah selesai, Violet duduk santai dikursi, ditemani Uci disampingnya.
"Mbak Uci, setelah ini jadwalku kosong kan?" tanya Violet pada managernya yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Kosong, bahkan untuk besok juga kosong. Tapi lusa kamu memiliki agenda sampai tengah malam. Karena kamu mesti pemotretan untuk majalah XX, abis tu kamu syuting iklan kosmetik XX, dan terakhir kamu ada janji dengan Neptunecorps untuk jadi Brand Amasador produk terbaru mereka." jelas Uci.
Violet berpikir sejenak.
"Mbak Uci, Neptunecorp bukannya milik Kay?"
"Iyaappp betul bangeeet. CEOnya muda, ganteng, idaman ciwi-ciwilah pokoknya."
Violet menganggukkan kepalanya.
(Ciwi-ciwi \= cewek-cewek dalam bahasa alay.)
"Emang mbak Uci dah pernah ketemu orangnya?"
"Belum." jawab Uci singkat.
"Kamu beruntung bisa mereka pilih langsung jadi BA produk mereka. Padahal yang lain sampai sampai gila-gilaan usaha pengen jadi BA mereka." imbuh Uci.
(BA\= Singkatan dari Brand Ambasador)
"Helleeeeee... mbak Uci gak tau aja. Ada udang dibalik bakwan tuh kenapa jadiin aku BA mereka."
"Enak donk beb," Uci menimpali.
"Hahahaa.." Mereka tertawa barsama.
"Emang kenapa ada udang ngumpet?" tanya Uci penasaran kemudian menggeser tempat duduknya lebih dekat dengan Violet.
"Mbak Uci emang gak tau, beberapa hari yang lalu kak Lisa diajak diner sama Kay." jawab Violet sambil menyesap Bubble tea.
"OMG..!!! Serius lo beb?" tanya Uci membelalakkan matanya.
Violet menganggukkan kepalanya.
"Kok bisa sih aku ketinggalan beritanya. Aku kan manager kalian."
"Ya kan waktu itu mbak Uci sibuk urus anak sakit."
Uci menganggukkan kepalanya, ingat memang belum lama ini dia beberapa hari tidak bisa mengikuti agenda Lisa dan Violet karena anaknya demam. Dia hanya memberikan agenda job mereka dan lokasinya.
"Gimana ceritanya kok bisa? Maksudku sejak kapan mereka kenal kok tiba-tiba sudah diner?" tanya Uci penasaran.
Violet mengangkat kedua pundaknya,
"Mana ku tau. Tanya aja sama kak Lisa." jawab Violet sambil memainkan sedotan bubble tea miliknya.
"Udah akh pulang yuk." ajak Violet sambil berdiri, disusul Uci dibelakangnya.
_***_
Dirumah.
Violet masuk kekamar Lisa membawa potongan buah segar. Lisa duduk diatas ranjangnya sambil memainkan ponselnya.
"Gimana? Udah baikan?" tanya Violet sambil menempelkan punggung tangannya kekening Lisa untuk mengetes suhu tubuhnya.
"Udah."
"Nih aku bawain buah. Mau aku suapin apa mau makan sendiri?" tanya Violet sambil menunjukkan sepiring penuh isi berbagai macam potongan buah.
"Aku juga gak bakal bisa habisin segitu banyak Vi." jawab Lisa sambil tersenyum.
"Suapin!" pinta Lisa.
Violet langsung menyuapkan sepotong apel kemulut Lisa.
"Vio," Panggil Lisa perlahan.
"Hmm... ada apa?" tanya Violet sambil menusukkan garpu kecil kepotongan buah.
"Kakak boleh minta tolong gak?" tanya Lisa dengan nada berhati-hati.
"Minta tolong apa?" Violet menatap Lisa.
Lisa diam sejenak, menimbang perkataan selanjutnya.
"Tolong nanti malam temui Kay." lirih Lisa.
Seketika membuat bola mata Violet membulat.
"Apa aku gak salah dengar? Atau kakak yang salah bicara?" tanya Violet binggung.
Lisa menggelengkan kepalanya.
"Maksudnya gimana sih kok aku nggak paham. Ngapain coba aku temuin dia?" tanya Violet penasaran.
"Dia minta aku temani dia diner malam ini. Tapi kamu juga tau kalo aku sekarang lagi sakit." jelas Lisa singkat.
"Ya kakak tinggal bilang aja kalo kakak nggak bisa karena lagi sakit. Next time kalo kakak sehat kakak temani gitu." Violet mencoba memberi solusi.
Lisa menggelengkan kepalanya.
"Vio, kamu taukan dia itu siapa, dia itu kijang kencana. Aku nggak mau sia-siain kesempatan ini. Aku takut dia kecewa dan nanti nggak mau ketemu atau kenal aku lagi. Bisa gatot rencanaku." jawab Lisa.
(Gatot \= Singkatan dari Gagal Total)
"Ya tapi, meminta aku menemani dia juga bukan solusi terbaik kan?"
"Itu solusi terbaik. Aku sudah bilang tadi kalo aku sakit. Trus dia bilang pengen diner tapi ada yang nemenin. Aku bilang aja sama dia gimana kalo adikku yang temani. Dia jawab boleh dan kamu nanti bakal dijemput sama sekretarisnya." terang Lisa.
Violet menatap Lisa tidak percaya dengan penjelasan kakaknya yang menurutnya sangat konyol.
"Dan kakak mengatakan itu tanpa persetujuanku? Oh ya Ampun..." tanya Violet mulai frustasi.
"Maaf Vio. Tolonglah..." Lisa memohon dengan jurus andalannya, memasang wajah memelas, dan menangkupkan kedua telapak tangannya didepan dada.
"Kak, cobalah katakan padanya hari ini ternyata aku sibuk, jadi gak bisa."
"Tadi sebelum aku bilang sama Kay aku sudah tanya mbak Uci jadwalmu hari ini. Jadi dia sudah tau kalo sekarang jadwal kamu kosong."
"What...?" Violet menatap Lisa tidak percaya jika kakaknya seakan-akan telah merencanakannya dengan sangat matang.
"Vioo...." Lisa mulai merajuk.
Violet menatap kakaknya yang berekspresi sedih itu, lagi-lagi dan untuk yang kesekian kalinya dia memilih mengalah dan menyanggupi permintaan kakaknya.
"Baiklah, baiklah... Lain kali jangan sembarangan suruh aku ketemu gebetanmu lagi."
"Makasih Vio sayang. Janji lain kali nggak gini lagi." Lisa mengankat jari kelingkingnya.
"Ya udah makan lagi ni buah, cepet sembuh. Biar gak ngerjain aku gini lagi."
"Hehehee.." Lisa tertawa seperti anak kecil.
Meskipun Lisa kakaknya tapi terkadang sifatnya justru seperti anak kecil saat sedang ada maunya.
"Ya udah sini aku makan sendiri. Kamu mandi dan siap-siap gih!"
"Lah kenapa aku siap-siap sekarang?" tanya Violet binggung.
"Nanti kamu dijemput jam 18:30 sedangkan sekarang jam 17:30." jawab Lisa enteng.
"What...? Kak itu masih sore banget."
"Tadi Kay bilangnya gitu."
"Oh Yaa Ampuuun. Untung saudaraku cuma satu. Kalau ada satu lagi aja bakal ku ajak dia buat hajar kakak yang penindas dan seenaknya sendiri macam kamu." kata Violet diujung rasa kesalnya.
Lisa lagi-lagi cuma tersenyum.
"Udahlah jangan ngomel terus. Huss Huss sana..." usir Lisa.
"What...? Sekarang kakak ngusir aku seperti mengusir ayam?" teriak Violet kesal kemudian pergi dari kamar Lisa.
Lisa tersenyum puas bisa ngerjain adiknya sampai sekesal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments