Violet masih pada posisinya memeluk sambil terus mengamati tubuh Kay. Kay mulai sadar dan membuka matanya, melihat Violet yang matanya sedang asyik menikmati tubuhnya. Kay kembali memejamkan matanya dan berpura-pura masih belum sadar.
"Huuft, berapa lama aku harus dengan posisi ini? Tanganku mulai sakit. Kamu adalah laki-laki berengsek yang pertama kali berani mengerjaiku berkali-kali. Bahkan setelah kekurang ajaranmu tadi, kamu sekarang memintaku untuk sukarela memelukmu. Andai saja kamu bukan pacar kakakku mungkin aku akan minta pertanggung jawabanmu!" omel Violet sambil kemudian mengangkat kepalanya menatap wajah Kay yang masih terpejam.
"Kamu benar-benar tampan. Pantas saja kak Lisa dan gadis-gadis begitu menggilaimu." Violet menghela nafas panjang, ada rasa kecewa didadanya yang Violet tampik.
"Tapi kenapa kamu selalu kurang ajar padaku? Dan lihat dari tadi jantungku seperti mau melompat dari dadaku. Kamu selalu membuat jantungku seperti ini, jika terus menerus dekat denganmu seperti ini bisa ikut terkena penyakit jantung aku." ucap Violet sambil terus mengamati wajah Kay.
Kay dengan tiba-tiba membuka matanya
sambil tersenyum puas. Violet terkejut dan melebarkan kedua kelopak mataya.
"Kamu...! Kamu sudah sadar?" tanya Violet gugup.
"Hemm." Kay menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Sejak kapan?" Violet mulai panik bercampur marah. Panik karena takut Kay mendengar semua ucapannya, tentu akan sangat memalukan bagi Violet.
"Sejak kamu bilang aku sangat tampan. Emm tapi bukan itu, sejak kamu bilang mau meminta pertanggung jawaban dariku." jawab Kay santai dengan senyuman penuh kemenangan karena yakin dirinya akan membuat Violet mati kutu.
"Brengsek. Kamu ngerjain aku?"
"Tidak." jawab Kay dengan wajah polos seakan tidak bersalah.
"Kamu.... Aggggrrrhhh...!!" Violet teriak kesal bercampur malu.
Kemudian berdiri dan pergi.
"Hey kamu mau kemana Vi?"
"Mau pulang!"
"Kamu lupa tujuanmu kemari?"
Violet menghentikan langkahnya.
"Kita sudah menunda meetingnya gara-gara tadi aku lihat kamu tertidur dan aku tidak mau membangunkanmu. Jadi persiapkan dirimu dengan baik, 15 menit lagi kita mulai." kata kay sambil berjalan mendekat dan berhenti tepat dibelakang Violet yang masih mematung.
"Kamu juga melupakan satu hal Vi, kamu lupa meminta pertanggung jawabanku. Sebaiknya memintalah dengan segera dan aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku. Kamu mau jadi istriku? Boleh saja, aku akan menyanggupinya." Bisik kay tepat ditelinga Violet.
Reflek Violet membalikkan badannya dan tanpa sengaja bibirnya menyentuh bibir Kay.
"Wah.. wah.. Kamu sekarang bernafsu sekali padaku Vi." ucap Kay menggoda Violet.
"Kau...! Aku gak sudi..!"
"Terserah padamu saja. Aku akan selalu siap kapanpun kamu mau...!"
"Kaaaayyy kamu benar-benar menyebalkaaan..!" teriak Violet yang sudah habis kesabarannya yang terus menerus dibuat malu oleh Kay.
"Sssttttt.. Kamu berisik sekali. Bicara pelan-pelan juga aku bisa mendengarnya Vio." Kay mengusap telinganya yang berdenggung.
Violet melotot kepada Kay dan bersiap menyemburkan makiannya, tapi gagal karena Kay sudah membuka mulutnya kembali untuk memberikan perintah.
"Sudah-sudah. Rapikan dirimu. 15 menit lagi meeting dimulai. Dan jangan lupa rapikan dirimumu, terutama bagian bibir, ciuman panas kita membuat wajah dan bibirmu berantakan. Tentu kamu tidak maukan ditertawakan orang nanti." kata Kay kemudian berlalu keluar.
"Aaaaaaaaaggggggrrrrrkkkkkkhhh..." teriak Violet meluapkan kekesalannya.
_***_
Violet merasa tidak betah. Meeting dengan perasaan gelisah dan kesal karena harus terus menerus menahan malu karena setiap saat tatapan mata Kay dan senyumannya yang penuh arti membuat Violet rasanya ingin segera kabur. Bahkan Violet lebih banyak menunduk dengan pikiran melayang-layang bebas daripada fokus kepada materinya.
Bahkan Violet enggan menanda tangani kontrak saat itu juga karena dirinya malas untuk membaca dan mempelajari isi kontrak.
"Aku merasa sedang tidak sehat untuk sekarang. Bisa tolong kontraknya berikan kepadaku besok saja supaya aku bisa membaca dan mempelajari isi kontraknya disaat kondisiku sudah membaik."
"Tapi Vi," Uci mencoba membujuk Violet.
"Mbak, aku sedang tidak sehat sekarang dan aku tidak mau sembarangan menandatangani kontrak. Kontraknya mbak Uci bawa dulu saja, besok kalau aku sudah sehat akan aku pelajari, kalau aku sudah menandatanganinya mbak Uci bisa antarkan kemari." jelas Violet.
"Bagaimana?" tanyanya kemudian kepada pihak Neptunecorps.
"Baiklah. Tidak masalah, tapi usahakan segera karena kami akan lounching minggu depan."
Violet menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Ada pertanyaan lain?" tanya Kay sebelum mengakhiri meetingnya.
Semua terdiam.
"Baiklah meeting saya akhiri. Terima kasih untuk semuanya. Semoga tetap kompak dan sukses untuk kita semua." Kay mengakhiri pertemuan hari itu dan disambut tepuk tangan semua orang diruangan itu.
Satu persatu meninggalkan ruangan itu.
Kemudian Violet dan Uci juga meninggalkan ruangan. Kay terdiam menatap Violet dari belakang sampai tenggelam dibalik pintu.
"Mbak Uci hutang penjelasan padaku." ucap Violet dengan ketegasan sambil terus melangkahkan kakinya. Uci paham akan kesalahannya memilih diam.
Violet mencapai pintu depan gedung itu dan langkahnya terhenti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments