Kay terdiam sebentar sambil mengamati wajah Violet yang penuh dengan rasa penasaran.
"Kupikir lebih baik kalau aku memberikan alasan bahwa itu awalnya hanya sebuah settingan untuk mendongkrak market kita."
"BODOH!!!" ejek Violet sinis.
Kay dan Lisa terkejut tidak menyangka Violet seberani itu dihadapan Kay.
"Vi, jaga bicaramu." ucap Lisa berbisik.
Violet hanya menoleh tanpa respon ucapan apapun.
"Ya memang aku bodoh. Mempertaruhkan reputasi perusahaanku. Tapi tidak apa-apa jika itu sebanding untuk menebus kesalahanku."
"Cih! Ku pikir awalnya kamu adalah laki-laki yang cerdas,cerdik, dan berwibawa sampai-sampai aku takut salah bersikap dihadapanmu. Tapi saat ini aku menyadari ternyata kamu laki-laki lemah." Violet tersenyum sinis melirik Kay.
"Cukup Vi. Jangan keterlaluan." Lisa semakin tidak tahan dengan sikap Violet yang seenaknya.
"Kamu boleh berbicara sepuasmu Vi. Aku mengijinkannya. Mungkin kamu akan puas dan bagimu aku pantas mendapatkan hinaan-hinaanmu itu." Kay menundukkan kepalanya.
Entah kenapa Kay merasa begitu lemah saat ini. Selama ini dia tidak pernah bersikap seperti itu kepada siapapun.
"Sebenarnya setelah kupikir-pikir ini bukan masalah besar. Masih bisa diselesaikan dengan cara yang tidak perlu mengorbankan hal-hal penting." ucap Violet kemudian merendahkan suaranya karena merasa tidak enak hati melihat Kay yang justru seperti itu.
Kay mengangkat wajahnya, seperti tidak percaya dengan pendengarannya.
Violet menganggukkan kepalanya. Dan menatap Lisa juga Kay bergantian kemudian tersenyum.
"Sekarang dengarkan aku,......" Violet membagikan rencananya kepada Kay dan Lisa.
"Kamu yakin Vi dengan cara ini?" tanya Kay tidak percaya setelah selesai mendengarkan rencana yang Violet buat.
"Apa kamu punya ide yang lebih baik selain menghancurkan dirimu dan usaha yang kamu rintis dan sudah menjadi raksasa ini? Aku hanya mencoba membantumu. Kalau tidak setuju ya terserahlah." Violet kemudian menyandarkan punggungnya kedisandaran sofa.
"Bagaimana menurutmu Lisa?" tanya Kay sambil menatap Lisa yang tampak berpikir keras menimbang rencana Violet.
"Sekarang keputusan ditanganmu kak? Mungkin kamu keberatan kalau harus berkorban perasaan." tanya Violet sambil tersenyum menggoda Lisa.
"Bukan itu masalahnya Vi. Tapi aku khawatir kamu tidak sanggup."
"Kalau aku merasa tidak sanggup aku tidak akan mengatakannya pada kalian. Tapi ada syarat yang harus Kay penuhi."
"Apa?" tanya mereka berdua penasaran.
Violet menghela nafas kemudian,
"Aku minta honor 3 kali lipat dari yang disebutkan dikontrak. Karena untuk menjalankan ini semua aku harus menolak beberapa job kedepannya. Anggap saja ganti rugi buatku." Violet menerangkan.
"Jadi bagaimana?" imbuhnya
"Tidak masalah Vi. Asalkan kamu tidak lagi marah dan sakit. Aku merasa sangat bersalah. Sekali lagi aku minta maaf."
"Jadi kita sekarang partner?" tanya Violet sambil mengulurkan tangannya pada Kay.
"Partner." jawab Kay tersenyum lega menyambut tangan Violet dan menjabatnya.
"Baiklah hal pertama yang harus kamu lakukan adalah perintahkan orangmu untuk mengganti kontrak yang ada. Persiapkan besok, aku akan kemari dan menandatanganinya."
"Baiklah. Semua akan dipersiapkan sesuai permintaanmu. Kalau perlu aku akan memberikanmu bonus nanti."
"Tidak perlu. Itu aku sudah meminta dengan kalkulasi yang cukup."
Kay tersenyum
Mark masuk kedalam ruangan.
"Mr. Kay tiket pesawat untuk anda besok sudah siap dan saya sudah mengatur pers konferensnya."
"Batalkan tiketnya. Dan untuk pers konferens persiapkan sebaik mungkin. Jangan ada kesalahan terutama bagian keamanan."
"Baik Mr. saya permisi dulu."
"Tunggu Mark. Aku sebentar lagi ada keperluan berdua dengan Violet. Kamu antarkan Lisa."
"Hah aku? Keperluan apa?" tanya Violet binggung.
"Kamu akan tau nanti. Kamu tidak keberatankan Lisa kalau aku ajak Violet?" tanya Kay pada Lisa tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Violet.
"Tidak apa-apa. Jaga dia baik-baik Kay dia baru pulih."
"Tapi kak-" Violet mencoba protes tapi gagal, Kay memotong ucapannya.
"Baiklah. Jangan khawatir."
"Mark, kamu antar Lisa dan setelah itu tunggu perintah dariku." perintah Kay kemudian pada Mark.
Mark menganggukkan kepalanya.
"Mari nona Lisa, silahkan." ucap mark sambil menyingkir memberi jalan untuk Lisa.
Lisa bangkit dari duduknya dan berjalan, sampai tepat dihadapan Mark,
"Mulai sekarang panggil aku Lisa. Aku bukan nona mudamu." kemudian berlalu.
"Ck! Kenapa kak Lisa begitu?" tanya Violet heran
"Apa dia tersinggung karena Kay mengajakku pergi berdua tanpa dia?" batin Violet.
"Kenapa melamun?"
Violet mengerjapkan matanya kemudian tersenyum.
"Ayo." ajak Kay sambil menggandeng tangan Violet.
Violet menarik tangannya dari genggaman tangan Kay.
"Apa harus seperti ini?"
Kay tersenyum,
"Ayoo jangan banyak bicara." Kay kembali menarik pergelangan Violet.
"Laki-laki brengsek ini kambuh lagi bersikap seenaknya." gerutu Violet.
"Dasar musang!" ucap Violet lirih tapi masih bisa didengar Kay.
Kay menghentikan langkahnya dan menarik tangan Violet hingga menabrak tubuhnya. Kemudian kay menarik pinggang Violet merapatkan tubuh Violet pada tubuhnya.
Violet melotot mendapat perlakuan seperti itu, berusaha menghindar tapi tangan Kay kembali menarik pinggang rampingnya.
"Kamu tau Vi musang itu suka memangsa Ayam? Dan musang selalu mengejar targetnya? Tidak mau melepaskan targetnya begitu saja. Kamu adalah targetku Vi, jadi bersiaplah jika memungkinkan suatu saat aku akan memangsamu dan membawamu pergi agar tidak ada musang-musang lain yang mengincarmu." ucap Kay lembut sambil menyingkirkan rambut halus yang menghalangi pandangannya dari wajah Violet.
Deg.. deg.. deg...
Jantung Violet berdetak liar tanpa mampu dia kontrol berada didekat Kay dengan seintens itu.
"A-apa maksudmu menjadikanku target mangsamu?" tanya Violet gugup.
"Kamu selalu mengodaku Vi. Kamu selalu menarikku untuk mendekat padamu." ucap Kay yang bersamaan dengan itu hembusan nafas hangat beraroma mint membelai wajah Violet.
Violet membelalakkan matanya,
"Apa? Aku mengodamu? Apa tidak terbalik? Tidak tau malu!" ucap Violet tidak terima.
Kay menundukkan kepalanya, membuat wajah mereka semakin dekat bahkan suara nafasnya pun bisa masing-masing mereka dengar.
"Eheemmm..." Violet dehem kemudian membuang mukanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Aze_reen"
lanjut kk.. ceritanya seru.. beda dr yg lain.. sll semngat y ka
2020-08-03
1
the block of minecraft
lanzutttttttttt Thor....seru cerita nya beda ma yg lain...
2020-08-03
1
Leni Martina
kurang suka deh klo karakter cewek nya suka mengumpat,ntah lah dengan reader yg lain
2020-08-02
2