"Kenapa wartawan-wartawan itu belum pergi?" tanya Violet pada Uci.
"Udahlah cuekin aja. Kita keluar lewat pintu belakang aja Vi."
"Malas memutar jauh. Lewat sini aja."
"Tapi Vi," Uci coba mencegah Violet.
"Sudahlah. Lagian mereka datang untuk mendapatkan berita. Apa salahnya kalau aku menjawab pertanyaan mereka. Yaach setidaknya sebagai calon brand ambasador perusahaan ini aku bisa membatu menjelaskan sesuatu hal yang baik." ucap Violet sambil tersenyum manis.
"Jangan Vi, bahaya !" cegah Uci lagi dengan wajah panik.
"Bahaya kenapa?" tanya Violet curiga.
"Emm... emm..." Uci binggung memberi alasan pada Violet. Tidak mungkin dia jelaskan soal foto dan Video Violet bersama dengan Kay yang saat ini sedang menjadi trending berita nasional.
Violet semakin curiga dengan sikap Uci, kemudian melangkah kedepan.
Kedua bodyguard yang disewa Lisa menghadang jalan Violet.
"Nona sebaiknya jangan mendekat kesana. Akan sangat bebahaya bagi nona." ucap salah seorang bodyguard tersebut.
"Menyingkirlah !" titah Violet tapi kedua orang itu tetap tidak bergeming.
"Baiklah, kalian semua bersikap aneh sejak tadi. Ada yang kalian tutup-tutupi dari aku. Aku mau tau sebenarnya ada apa !" Violet mulai marah.
"Menyingkirlah ! aku tau kalian bekerja dengan kakakku. Tapi kalian tidak berhak mengatur hidupku dan aku juga bisa memecat kalian jika kalian justru membuatku tidak nyaman." sarkas Violet dengan mata memerah, Uci mematung binggung harus melakukan apa. Kemudian Violet berjalan maju keluar melalui pintu gedung tersebut.
Wartawan yang sudah melihat sosok Violet langsung berhamburan menyambutnya.
"Violet apa kamu datang kesini untuk memperjelas kalau kamu akan menjadi brand ambasador produk terbaru Neptunecorps?" tanya seorang wartawan wanita.
"Iya itu benar. Sekarang aku ada disini untuk membahas masalah itu." jawab Violet dengan senyum ramah.
"Apa ini ada hubungannya dengan kedekatanmu dengan CEO Neptunecorps?"
tanya wartawan lain lagi.
"Tidak ada. Ini murni pekerjaan."
"Lalu bagaimana dengan foto dan Video yang sudah beredar sejak kemarin? Bagaimana tanggapanmu?"
"Foto? Video?" tanya Violet binggung.
"Iya foto Mr. Kay melamarmu?"
"Melamar?" tanya Violet semakin binggung.
Sedangkan para wartawan sudah semakin berdesakan, kedua bodyguardnyapun sudah mulai kewalahan. Scurity Neptunecorps membantu memberi ruang untuk Violet.
Greeppp...
Tangan kokoh Kay dengan cepat mendekap bahu Violet dan membawanya kembali masuk kedalam gedung.
Kay mendudukkan Violet disofa panjang yang ada diloby. Violet tampak shock dengan yang baru saja terjadi. Uci membantu menenangkan Violet dengan mengusap punggungnya.
"Ambilkan air minum!" perintah Kay sambil duduk berlutut dilantai dekat kaki Violet.
Seseorang membawa segelas air putih dan menyerahkan pada Kay.
"Minumlah." kata Kay sambil kemudian duduk disebelah Violet dan meminumkan air itu. Mata Violet masih menatap kosong kebawah.
"Vi.. Violet" bisik Kay lembut.
Violet tidak bergeming. Kepanikan tampak diwajah Kay.
"Vi, bicara dong. Jangan bikin aku panik." pinta Uci.
"Vi.. Vio.." panggil Kay lagi sambil menakupkan kedua tangannya kepipi Violet. Sementara Uci menjauh menghubungi Lisa melalui ponselnya.
***Lisa:
"Hallo, ada apa mbak Uci?"
Uci:
"Hallo beb, Kacau beb, kacau." ucap Uci gugup
Lisa:
"Kacau kenapa sih?"
Uci:
"Violet udah tau berita tentang dia. Sekarang dia shock beb."
Lisa:
"Apa? Kok bisa mbak Uci seceroboh ini? Aku udah bilang awasi Violet jauhkan dia dari apapun yang memungkinkan untuk dia tau." ucap Lisa marah.
Uci:
"Udah beb, Violet yang keras kepala. Dia pikir wartawan didepan gedung itu mau mewawancarai dia seputar produk dan berita soal dia menjadi BA disini. Ternyata dia mendapatkan pertanyaan soal foto dan Videonya bersama dengan Kay." jelas Uci lagi.
Lisa:
"Ya sudah aku kesana sekarang***." Lisa langsung menutup telfonnya dan pergi menyusul Violet.
Violet menoleh pada Kay.
"Kay, apa yang terjadi?" tanya Violet dengan nada lemah.
"Bukan apa-apa Vi. Hanya kesalah pahaman."
"Kesalah pahaman bagaiman? Jelaskan!" pinta Violet, perlahan air matanya jatuh.
"Semua salahku Vi. Aku bersikap semauku tanpa memperdulikan dirimu." jawab Kay sambil menatap wajah Violet.
"Kenapa Kay? Apa tidak kamu pikirkan perasaan kakakku? Aku harus menjelaskan bagaimana padanya nanti?"
"Aku yang akan bicara padanya. Percaya padaku aku akan menutup berita ini dan membersihkan namamu."
"Kay kepalaku pusing." Violet sambil memijat pelipisnya, kemudian pingsan jatuh kebahu Kay.
"Vi.. Vio,.. bangun!" Kay menguncang pundak Violet pelan.
"Vio kenapa?" tanya Uci yang baru datang setelah menelfon Lisa dan melihat Violet yang tidak sadarkan diri.
"Pingsan. Akan kubawa dia keatas, supaya bisa istirahat dengan nyaman." Kay langsung membopong Violet masuk kedalam lift dan menuju lantai teratas gedung tersebut diikuti Uci.
Sesampainya diruangan itu Kay membaringkan Violet diranjang.
"Tadi aku sudah menelfon Lisa. Aku akan kebawah menjemput dia. Tolong jaga Violet." ucap Uci kemudian keluar.
Kay menelfon Sindy,
"Bawakan air hangat dan handuk, juga teh hangat. Pesankan bubur paling enak segera!" perintah Kay tanpa menunggu jawaban Kay langsung mematikan telfonnya.
"Vi, maafkan aku. Kamu sampai shock separah ini karena aku." ucap Kay sambil mengusap lembut pipi Violet.
"Mungkin caraku untuk menarik dirimu salah. Aku terlalu egois Vi." tambahnya.
Tok.. tok.. tok...
"Masuk!"
Tampak Sindy datang membawa teh hangat dan pesanan Kay.
"Bawa kemari cepat!"
Sindy dengan langkah cepat mendekat pada Bos besarnya.
"Kamu tau cara mengompres?"
"Tau Mr." jawab Sindy sambil mengangguk.
"Ajari saya!"
Sindy terkejut dengan perintah Kay.
"Yaa ampun apa orang kaya selalu begini? Cara mengompres saja tidak bisa. Kebangetaaann!!" batin Sindy.
Sindy kemudian kembali mengangguk dan mempraktekkan cara mengompres.
"Mr. apakah nona Violet deman?" tanya Sindy.
"Aku rasa tidak."
"Lalu kenapa dikompres keningnya?" tanya Sindy terheran.
"Tentu saja supaya dia cepat siuman. Tidak mungkin juga aku siram wajahnya pakai air kan? Jadi dikompres sajalah biar dia merasakan ada air dan bangun." jawab Kay berbalik menatap wajah Sindy binggung.
Sindy tidak bisa menahan tawanya..
"Hi.. hi.. hi..." suara kikikan Sindy lolos dari mulutnya.
"Kenapa kamu tertawa? Kamu menertawakan aku atau menertawakan Violet yang pingsan?" tanya Kay marah.
Seketika Sindy terdiam.
"Kamu sudah bosan bekerja disini?" tanya Kay lagi.
"Bu- bukan itu maksud saya Mr. Tapi saya baru tau kalau ada cara semacam ini untuk membangunkan orang pingsan. Setau saya tidak begitu."
"Kamu tau caranya?"
Sindy menganggukkan kepalanya.
"Bodoh! Kenapa tidak bilang dari tadi kalo kamu tau caranya!"
"Mr. tidak bertanya dan tidak memberi tau saya tujuan Mr. mengompres kening nona Violet. Tadi saya pikir nona Violet demam."
"Ck! Kamu pintar sekali menjawab! Cepat lakukan!"
"Baik Mr. tapi tunggu 5 menit saya akan ambil alatnya." kemudian Sindy keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
dini
judul nya sungguh sesuatu 😂😂😂
2020-09-06
0
Mellimell399
ngagak🤣🤣
2020-07-29
3