Kay makin gemas dengan ekspresi wajah Violet yang terkejut.
Kay memajukan tubuhnya sehingga wajah mereka semakin dekat. Jantung Violet semakin menjadi seakan mau melompat keluar dari dadanya.
"Violet, hentikan ekspresi wajahmu yang seperti ini, atau..." Kay tidak melanjutkan kalimatnya, sejenak menatap intens wajah Cantik Violet yang masih terpaku.
Cuupp...
Tiba-tiba Kay mengecup bibir mungil Violet.
Violet tetap terpaku, hanya bibirnya sedikit terbuka saking kagetnya, seumur hidupnya baru kali ini bibirnya tersentuh bibir lawan jenisnya.
"Kataku hentikan ekspresi wajahmu. Ini sangat menggemaskan. Atau kamu ingin aku menambahkan bonus untukmu?" tanya Kay.
Belum sempat Violet menjawab Bibir kay sudah kembali mendarat dan ******* lembut bibirnya. Violet kembali diam, tubuhnya terasa kaku dengan ciuman dadakan dari Kay.
Tangan kanan Kay mengusap lembut rambut dan pipi Violet, bibirnya tetap menyapu seluruh bagian bibir beraroma strawberry milik Violet yang menggoda, dan sekarang sudah hampir kehabisan nafasnya.
"Violet, bernafaslah! Apa kamu mau pingsan disini dan ku gendong pulang ala bridal style?"
Violet tersadar langsung mengisi paru-parunya dengan banyak udara.
Kay kembali tersenyum dengan tingkah Violet yang gugup dan salah tingkah.
"Oh May God... Apa itu tadi? Singa liar ini menciumku dua kali? Dia mencuri ciuman pertamaku. Pacar kak Lisa menciumku? Sial, kenapa aku diam saja. Habislah aku jika kak Lisa tau pacarnya menciumku. Kenapa tubuhku terasa kaku, dia pasti menghipnotis aku. Aku lebih baik pulang saja daripada tetap disini bisa habis aku sama laki-laki berengsek ini." batin Violet.
Violet langsung berdiri.
"Maaf Tuan Kay saya tidak bisa melanjutkan makan malam dengan anda. Saya permisi." Violet membungkukkan sedikit badannya dan melangkah pergi.
Greepp...
Baru beberapa langkah berjalan tubuh Violet tertahan oleh pelukan Kay dari belakang tubuhnya.
Violet berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Kay tapi sia-sia. Semakin Violet berontak Kay justru semakin mengeratkan pelukannya.
"Mister Kay, tolong jaga sikap anda. Saya adalah adik dari pacar anda."
"Sudah kukatakan jangan panggil aku Mister. Panggil aku Kay. Dan jangan lupa itu."
"Kay.. tolong lepaskan. Aku mau pulang. Ku mohon jangan bersikap tidak sopan padaku." pinta Violet dengan suara serak karena mulai ketakutan.
"Aku tidak akan melepaskan pelukanku kecuali kamu janji akan menemani aku sampai kuantar pulang nanti."
"Tapi_"
"Tidak ada tapi. Jika kamu tetap memaksa pulang ku artikan itu sebagai pilihanmu untuk tetap aku peluk seperti ini. sampai resto ini tutup. Tidak! Bukan sampai tutup tapi sampai besok pagi, karena aku akan membokingnya semalam penuh." kay memotong kalimat Violet dengan ancaman sambil meletakkan dagunya dipundak Violet.
Violet tidak punya pilihan lain. Melarikan diripun tidak bisa sekarang dia dilantai 3, terjun bebas sama dengan pilihan bunuh diri.
Melawan Kay sudah pasti kalah tenaga. Terpaksa menerima permintaan Kay untuk tetap menemaninya makan malam.
"Baiklah. Tolong sekarang lepaskan, aku risih." pinta Violet.
Kay tersenyum menang, terpaksa dia lepaskan pelukan yang tengah dia nikmati sambil menghirup wangi tubuh Violet juga mendengarkan detak jantung Violet yang seperti suara genderang.
"Ayo duduk lagi." ajak Kay sambil menuntun tangan Violet kembali ke meja mereka.
Suasana hening, Kay tetap menikmati wajah cantik milik Violet. Sedangkan Violet semakin tersiksa dan ingin cepat pergi.
"Mister Kay_ "
"No! Bukan Miser Kay tapi Kay! Kalau kamu sekali lagi memanggilku Mister maka aku akan memaksamu memanggilku sayang dan aku akan memanggilku sweet heart." Kay menegaskan suaranya pada kata sweet heart.
"Baiklah Kay. Katakan padaku, sudah berapa banyak?"
"Apanya?" Kay binggung dengan maksud pertanyaan Violet.
"Sudah berapa banyak gadis yang kamu perlakukan seenakmu seperti ini. Dan selain aku apa kamu juga begitu terhadap kakakku?" Violet mulai mengumpulkan keberaniannya menghadapi Kay.
" One and only you! "
"Apa kamu berharap aku percaya?" tanya Violet dengan nada mengejek.
"Tentu saja karena aku memang berkata jujur." jawab Kay meyakinkan Violet.
"Terserah kau saja. Playboy sepertimu mana bisa mulutnya dipercaya."
"Hey sweet herat. Kenapa mengatakan aku playboy?"
"Lalu apa sebutan untuk laki-laki yang sudah memacari kakaknya lalu kurang ajar mencuri cium juga pada adiknya. Selain Playboy sebutan lainnya adalah pria brengsek. Dan jangan panggil aku dengan sebutan itu. Perutku terasa mual mendengarnya."
"Kamu sadis sekali menilaiku."
"Aku sadis? Ini tidak seberapa dibandingkan dengan sikapmu yang tidak sopan tadi." sarkas Violet semakin berani.
"Aku minta maaf. Aku tadi tidak bisa menahan diri melihat wajahmu yang menggemaskan. Jangan marah ya. Aku bersedia menerima hukuman darimu asal kamu memaafkan aku."
"Sure?"
"Yes, I'm Sure!" jawab Kay mantab.
"Oke. Aku tidak akan menghukummu, tapi aku punya permintaan padamu."
"Apa? katakan aku janji akan memenuhinya."
"Jangan berbuat kurang ajar kepada kakakku selama kalian berhubungan. Kamu harus tau batasanmu dengan kakakku. Kecuali jika nanti kalian sudah menikah."
"Hanya itu?"
Violet menganggukkan kepalanya mantab. Dia ingin melindungi kakaknya dari laki-laki seperti Kay.
"Aku janji dan aku pasti akan menepati janjiku padamu." jawab Kay yakin.
Pelayan datang membawa makanan dan mereka menyantapnya.
"Jus Sirsak favoritmu." kata Kay sambil menyodorkan segelas jus sirsak kedepan Violet.
"Darimana kamu tau?"
"Anggap saja aku salah satu fansmu yang selalu tau apa yang disukai dan tidak disukai idolanya."
Viola membulatkan matanya kemudian tersenyum.
"Ternyata dia tidak begitu mengerikan. Tapi kenapa tadi dia begitu dingin. Apa kay memiliki kepribadian ganda? Tapi tetapi bagaimanapun dia tetap pria brengsek. Aku harus menjaga kak Lisa dari dia." batin Violet.
"Kamu makin mempesona kalau tersenyum." Puji Kay yang sukses membuat blushing pipi Violet seketika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments