18:30 PM
Violet keluar dari kamarnya dan turun kelantai bawah, ada Lisa duduk disofa sambil nonton TV.
"Lah tuh kamu dah bisa santai. Kakak aja lah yang temui dia." ucap Violet kesal merasa dikerjain Lisa yang sekarang sudah terlihat membaik.
"Vio, mana sempat aku siap-siap. Lagian aku baru mulai membaik, bukannya sudah benar2 sehat. Kamu mau aku droop lagi kalo aku memaksakan diri?"
"Aggrrrh banyak alasan." sungut Violet.
"Oh ya, yang jemput dah datang tuh diluar."
"Kaakk... Please, batal aja yaa. Aku mesti gimana coba sama dia. Jangankan kenal, bahkan aku belum pernah ketemu orangnya."
"Makanya temuin biar ketemu. Lagian kamu bukannya mau jadi BA dari produk terbarunya? Anggap aja kamu sekarang kenalan dulu sama CEOnya sebelum nanti kerja sama dengan dia."
"Ekh kak, dia gak mungkin terjun langsung buat urusin hal sepele. Emang tu puluhan ribu karyawannya gada yang bisa handle apa?"
"Udah, udah, sana pergi! Jangan biarkan kijang kencanaku ditikung orang." usir Lisa.
"Agggrrrhh... Menyebalkan!!" gerutu Violet sambil menghentakkan kakinya.
Violet keluar dari dalam rumahnya. Sebuah mobil mewah sudah menunggu. Disampingnya ada seorang pria tampan berdiri bersandar dibadan mobil sambil fokus memainkan ponselnya.
"Apa mungkin dia Kay? Tapi kak Lisa bilang yang jemput sekretarisnya. Dia terlalu tampan untuk jadi sekretaris." batin Violet.
Pria itu tidak menyadari Violet sudah berdiri didekatnya.
"Selamat malam."
Mendengar sapaan Violet, pria itu mengangkat kepalanya. Sesaat menatap Violet tanpa berkedip, membuat Violet merasa risih diperhatikan seperti itu.
"Selamat malam." ulang Violet yang berhasil membuatnya gugup dan tersadar.
"Selamat malam nona. Saya Mark sekretaris Mr. Kay." Mark memperkenalkan dirinya kemudian membungkukkan sedikit tubuhnya memberi hormat pada Violet.
"Saya Violet."
"Mari nona, silahkan masuk." Mark membukakan pintu mobil untuk Violet.
Mobil melaju menuju restoran dimana sudah ada Kay yang menunggu. Sepanjang perjalanan mereka hanya hening tanpa keluar satu katapun obrolan diantara mereka.
Mobil memasuki sebuah parkiran restoran. Violet mengenal restoran ini. Restoran yang dengan berbagai macam menu favoritnya.
Begitu sampai dipintu depan Mark turun, membukakan pintu mobil untuk Violet.
"Silahkan nona. Tuan Kay sudah didalam."
"Tapi aku belum tau yang mana orangnya."
Mark sebentar memandang Violet seakan tidak percaya kalau ada orang yang sekelas Violet tidak mengenal bosnya.
"Baiklah nona mari saya antar." Mark kemudian mempersilahkan Violet berjalan.l terlebih dulu.
"Sekretaris Mark, maaf aku hanya merasa canggung bertemu dengannya. Sebelumnya kami tidak saling mengenal, dan dia adalah pacar kakakku_"
"Saya sudah mengetahuinya nona." potong Mark sebelum Violet menyelesaikan ucapannya.
Mark membawa Violet kelantai 3 restoran itu. Dilantai 3 restoran itu merupakan bagian VVIP yang memiliki View indah dimalam hari. Susasana tenang dan dengan lampu temaram, kerlap kerlip lampu tumbeller membuat suasana romatis. Terlebih dilantai itu hanya ada empat meja semantara tiga meja lainnya kosong.
Dari jauh Violet sudah melihat seseorang berdiri membelakanginya. Sepertinya dia asyik melihat pemandangan kota, hingga tidak tau kalau dirinya dan Mark sudah sampai.
"Mister, nona Violet sudah datang." Mark melapor pada orang itu yang sudah pasti dia adalah Kay.
Pria itu membalikkan badannya.
Langsung menatap lekat Violet. Tatapannya tajam, dan tanpa ekspresi ramah sama sekali.
"Nona, ini adalah Mr. Kay. Saya permisi dulu." pamit Mark.
"Sekretaris Mark.." panggil Violet sambil menahan tangan Mark yang berbalik akan pergi.
Mark menarik tangannya dari Violet, menjaga kesopanan dihadapan bosnya.
"Iya Nona anda butuh sesuatu?" tanya Mark.
Violet menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu saya permisi dulu." pamit Mark.
Lagi-lagi Violet menarik tangan Mark dan membuat Mark kembali berhenti dan menatap wajah Violet.
"Sekretaris Mark, bisakah anda juga tinggal disini. Aku... aku takut." bisik Violet.
"Mark, tugasmu sudah selesai. Tunggu kami dibawah." suara tegas Kay memberi perintah Mark terdengar menakutkan ditelinga Violet.
Mark menarik lengan tangannya yang masih dipegang Violet.
"Tidak perlu takut nona. Mr. Kay tidak akan mencelakakan anda." ucap Mark meyakinkan Violet sebelum berlalu meninggalkan mereka.
Violet membalikkan badannya, melihat Kay sudah duduk dikursi sambil menatapnya tajam.
"Kak Lisa kau tega sekali menjebakku. Kau bilang dia Kijang kencana. Ternyata wajahnya lebih mirip dengan Singa lapar. Pantas saja sekali kencan sekarang kamu buat aku jadi umpannya. Jahat sekali !!" batin Violet.
"Sampai kapan mau berdiri disitu?" tanya Kay dengan suara dingin.
Violet melangkah perlahan kemejanya. Dan masih berdiri.
Meskipun berkecimpung didunia modeling Violet tidak pernah pergi seorang diri. Selalu dengan Lisa ataupun Uci. Bahkan jika keduanya sibuk maka akan memanggil bodyguard sementara untuk menjaga Violet dari serangan para fans yang terkadang terlalu ekstrem. Dan sekarang dia seorang diri dihadapkan dengan pria dingin, dengan matanya yang menusuk tajam seperti belati.
"Biasanya aku tidak pernah setakut ini berhadapan dengan orang lain. Tatapan matanya membunuh. Begitu kata kak Lisa Tajam, menusuk tapi nikmat. Nikmat apanya?" batin Violet.
"Apa kamu mau makan sambil berdiri?" tanya Kay dengan ketus.
Violet kemudian duduk didepan Kay.
Jantungnya sudah terasa seperti ada puluhan bom yang siap meledak didalam dadanya. Karena Kay dari awal fokus, tetap tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Violet.
Pelayan datang dan memberikan daftar menu. Untuk menutupi ketakutannya Violet berpura-pura binggung memilih menu makanannya dengan membolak balikkan daftar menu itu berulang-ulang, padahal bisa saja tanpa membaca buku itu dia langsung memesan karena sudah hafal menu-menu favoritnya diresto ini.
"Dua porsi menu terbaik disini ditambah satu jus sirsak." suara Kay membuat Violet kemudian menutup buku itu dan menyerahkan pada pelayan yang kemudian pergi.
Kembali hanya tinggal mereka berdua.
Violet makin gugup bukan kepalang karena dari tadi mata Kay masih tidak luput mengawasinya. Rasanya Violet ingin lari dari tempat itu. Andai saja bisa!
"Ma-maaf Mr. Kay. Kenapa dari tadi anda menatap saya seperti itu?" tanya Violet dengan bibir bergetar.
"Apa kau keberatan?" Kay bertanya balik.
"Maaf Mr. Kay, saya merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu." jawab Violet jujur sambil meremaskan kedua tangannya yang terasa sudah sangat dingin.
"Bukankah kamu seorang model? Pastinya sudah terbiasa dengan tatapan intens para fansmu atapupun saat dicatwalk"
"Tapi fansku tidak ada yang matanya macam ujung belati seperti matamu itu" hanya menyimpan jawaban Violet dalam hati, karena lidahnya tidak cukup mendapat kekuatan dari keberanian hatinya.
"Panggil aku Kay. Tanpa kata Mister!"
"Tapi bukannya itu kurang sopan?"
"Aku tidak suka kamu panggil Tuan atauun Mister. Panggil aku Kay. Jangan membantah dan jangan lupa."
"Baiklah." jawab Violet sambil menunduk.
"Kamu sangat cantik."
"Haaaaahhh?" Violet seketika kehilangan ketakutannya tanpa sadar berani menatap wajah Kay karena mendengar Kay memujinya.
Dan Violet merasa lebih Cengo ketika ternyata Kay bisa tersenyum begitu manis saat melihat ekspresi Violet yang mendadak berubah dan terlihat kaget.
"Sekarang kamu yang menatap aku tanpa berkedip. Apa aku sangat tampan?" tanya kay sambil mendekatkan wajahnya.
"Haaaaaaah...?" Lagi-lagi hanya itu yang keluar dari mulut Violet, dan dengan mata membulat, tidak percaya dengan dua kalimat terakhir yang Kay katakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
リア
lembek bngt sih MC cwe nya
2020-10-24
2
oryza
oke
2020-07-30
2