Pemotretan

"Raisya!!!"Teriak Raul dan disusul oleh Stephan juga.

Raisya langsung menoleh ke arah yang memanggil namanya. Raisya langsung tersadar.

Ia melamun di depan Shelly yang sudah pingsan. Sedangkan Oliv dan Rissa hanya dapat diam mematung melihat apa yang sudah dilakukan oleh Raisya.

Sedangkan kedua sahabat Shelly tidak dapat berkutik. Padahal mereka berdua lah yang menyemangati Shelly untuk merebut Farel kembali.

"Raisya! Dek, lu gapapa? Lu nggak terluka kan?" Ucap Raul dengan begitu khawatir, ia mengecek setiap inci dari tubuh Raisya.

Raisya hanya terdiam mematung. Suasana kelas begitu kacau. Mulai dari tata susun meja dan kursi yang sudah tak beraturan akibat Shelly dan Raisya yang berkelahi, kelas yang begitu heboh dengan perkelahian tadi, dan juga para sahabat Shelly dan sahabat Raisya yang tidak berani mendekati mereka berdua.

"Ray? Lu nggak apa-apa,kan?" Raul semakin khawatir dengan kondisi adiknya tersebut.

Apalagi Raisya yang sejak tadi hanya diam mematung dan tak menjawab pertanyaan Raul sama sekali.

"Raisya!" Teriak Raul di dekat telinga Raisya yang membuat Raisya begitu terkejut.

"Hu-huaa....hikksss .......Hiksss..." Raisya tiba-tiba menangis histeris.

Seluruh siswa yang ada di kelas.tersebut pun merasa heran. Karena Raisya yang tadinya sedang berkelahi tiba-tiba saja melamun dan menangis histeris. Gimana nggak heran coba?

Raul langsung memeluk adiknya untuk menenangkan nya.

Raisya memiliki penyakit yang namanya bipolar. Ia memiliki Mood swing karena pernah diculik ketika ia masih smp. Tidak hanya diculik, Raisya hampir saja diperkosa jika Raul dan teman-temannya tidak penasaran apa yang terjadi di gudang sekolahnya. Yang menculik Raisya adalah seorang guru olahraga di sekolahnya. Padahal guru tersebut terkenal begitu baik dan ramah.Dan saat itulah Raisya mulai tidak menyukai orang yang ramah dan seorang laki-laki yang suka dengannya.

Hingga Raisya terpaksa pulang lebih cepat untuk dirawat dirumah.

Raisya pun dirawat hingga 2 hari.

_________

Hari untuk pemotretan prewedding pun tiba.

Keadaan Raisya sudah lumayan membaik. Mental Raisya sudah pulih. Hingga Raisya sendiri lah yang meminta untuk tetap melakukan foto prewedding padahal orang tuanya sudah melarangnya karena takut penyakit Raisya akan kambuh lagi.

Pemotretan dilakukan pukul 8 pagi. Hari itu Raisya izin tidak masuk sekolah dengan wali kelasnya.

_______

Disisi lain, Arka sudah bersiap siap untuk berangkat melakukan foto prewedding dengan hati yang dongkol. Bagaimana tidak, ia selama ini begitu membenci Raisya dan orang yang ia sukai adalah Winnola.

Arka merasa tidak ingin berangkat sama sekali. Namun karena itu adalah perintah dari ayahnya, maka ia harus menurutinya mau tidak mau.

Arka pun berangkat. Ia tidak didampingi oleh kedua orang tuanya. Karena mama dan papa nya sedang sibuk oleh pekerjaan mereka.

_______

Studio pemotretan wedding.

Sudah satu setengah jam berlalu, Arka belum datang-datang juga.

Hingga akhirnya pihak keluarga Raisya memutuskan untuk melakukan pemotretan sendiri.

"Pengantin perempuan, ini gaun yang akan anda pakai hari ini" Ucap salah seorang karyawan studio sambil menunjukkan sebuah gaun berwarna putih.

_______

Raisya pun selesai berganti baju. Ia begitu cantik karena warna gaunnya sangat cocok dengan warna kulit Raisya yang putih.

"Aaaaa!!! Adik gue cantik amayyy" Ucap Raul dengan heboh begitu melihat Raisya yang selesai berdandan.

"Kan emang cantik dari dulu" Jawab Raisya .

"Arka belum datang juga, Ma?" Lanjut Raisya yang merasa heran karena sudah cukup lama namun Arka belum datang-datang juga.

"Belum, mungkin macet. Nggak usah dipikirin. Kamu juga kan bakalan foto sendiri." Jawab Angel yang masih cukup khawatir dengan kondisi Raisya.

_______

Disisi lain.

Arka yang masih terjebak macet di jalanan merasa sedikit senang. Karena ia dapat berlama lama untuk tidak bertemu dengan gadis ngeselin baginya.

Handphone Arka tiba-tiba berdering. Ia langsung mengambilnya dan melihat siapa yang menelepon nya. Ternyata yang menelpon Arka adalah papa nya,segeralah ia mengangkat telepon nya.

[assalamualaikum,halo pa] Ucap Arka memberi salam.

[Waalaikum salam! Arka!! Kenapa kamu belum sampai juga?!! Sampai-sampai pihak keluarga Cody meminta untuk foto sendirian] Ucap Papa nya dari seberang telepon.

[Iya pa, ini aku baru saja terjebak macet. Bahkan macetnya satu jam sendiri] Jawab Arka.

[Tapi udah nggak macet lagi kan? Kalo udah nggak ya cepetan. Kasian calon tunanganmu tuh nungguin. Bahkan kalo dia jadi foto prewedding sendirian gimana? Apa nggak malu kamu sebagai tunangannya]

[Iya pa. Ini bentar lagi nyampe ] Jawab Arka

[Yaudah cepetan!]

[Iya pa. Assalamualaikum]

[Waalaikumsalam]

Telepon pun dimatikan oleh Arka. Arka hanya dapat mendengus kesal karena ia sama sekali tidak setuju dengan pernikahan itu.

Apalagi gadis yang akan menikah dengannya adalah Raisya, si perusuh di kelasnya.

"Pak, tolong lebih cepat jalannya" Ucap Arka.

" Baik tuan muda" Jawab sopir Arka.

Akhirnya mereka pun tiba di studio pemotretan.

_______

Di studio pemotretan wedding.

"Angle nya sangat bagus untuk pengantin pria dan wanita berciuman"Ucap fotografer nya.

Tiba-tiba Raisya tidak fokus kepada pemotretan nya. Ia memikirkan Arka begitu dalam.

Tanpa ia ketahui,ternyata Arka sudah masuk ke ruang pemotretan, dan ia mendengar tentang angle yang bagus untuk berciuman.

"Anu, pak fotografer..." Belum sempat bicara, ucapan Raisya dipotong oleh seseorang.

"Nggak usah banyak gerak!" Jawab Arka melingkari pinggangnya Raisya yang begitu ramping.

"Eh?" Kaget Raisya yang ia kira akan pemotretan sendiri.

"Dibilang jangan banyak gerak"

"Lu hobi banget ya ngagetin orang" Bisik Raisya kepada Arka, Arka hanya diam tak menjawab.

Jantung Raisya begitu tak karuan karena dikejutkan oleh Arka, apalagi saat ini mereka hendak berciuman. Mungkin lama lama Raisya bisa kena serangan jantung nih, Tapi obatnya ya si Arka :>

Mereka mendekatkan bibir satu sama lain. Namun bibir mereka tak bersentuhan sama sekali. Apalagi jika mengingat Arka yang begitu membenci Raisya. Mereka hanya berciuman palsu.

_________

Mereka berfoto dari beberapa Angle dan beberapa gaya,agar nantinya dapat dipilih yang mana yang lebih bagus fotonya.

"Eummm... Maaf Tante ,om . Arka agak sedikit telat karena tadi macetnya parah banget di perjalanan" Ucap Arka.

"Ehhhh.... Jangan panggil om sama Tante dong.Panggilnya mama sama papa aja. Kan bentar lagi kamu jadi anak mama sama papa juga." Ucap Angel yang tak ingin dipanggil Tante oleh calon suami anaknya.

"iya tan- Eh ma" Arka masih belum terbiasa memanggil mama dan papa kepada orang selain orang tuanya.

"Nah gitu"

_________

Setelah selesai berfoto. Mereka pun makan siang bersama di sebuah Restoran yang tidak jauh dari studio pemotretan.

Setelah selesai makan, Arka langsung pulang karena ia tak ingin berlama-lama dengan gadis yang ia benci. Ya izinnya cuma pamit pulang lah wirr, gak mungkin kan Arka bilang benci Raisya di depan orang tuanya.

_________

Keesokan harinya.

Raisya sudah dapat berangkat ke sekolah karena kondisinya sudah membaik. Ia begitu ingin bertemu Arka lagi. Ia tidak tahu, jika tak ada yang menunggunya di sekolah sama sekali hari itu.

________

Begitu sampai di sekolah, Raisya merasa heran karena kedua sahabatnya tak menjemputnya sama sekali. Padahal biasanya begitu ia menginjakkan kaki di sekolah, kedua sahabatnya pasti akan heboh dengan kedatangannya.

Begitu juga di kelas, Raisya hanya melihat Rissa dan Oliv yang sedang mengobrol bersama. Raisya pun menghampirinya untuk menyapa mereka berdua.

"Hay gaesssss" Ucap Raisya menyapa Oliv dan Rissa.

Rissa dan Oliv hanya menatap Raisya sebentar dan kembali melanjutkan obrolan mereka.

Raisya tentulah merasa heran. Ia merasa bahwa sikap Rissa dan Oliv begitu berbeda dari hari-hari sebelumnya.

"Kok kalian nggak jawab sih?" Tanya Raisya heran kepada sikap kedua sahabatnya.

"Emang kenapa?" Ketus Oliv kepada Raisya.

"Hah? Kok lu ketus banget Liv hari ini? Ohhh lagi Dateng bulan yaa" Ucap Raisya berpikir apa yang membuat kedua sahabatnya menjadi begitu dingin hari ini.

"Sewot lu mbak" Oliv semakin ketus.

"Hallo Risssaaaaaaa" Raisya mencoba untuk menyapa Rissa.

"Ya" Jawab Rissa singkat dengan senyum yang seolah-olah ia paksakan.

"Hah??" Raisya begitu merasa heran kepada sikap kedua sahabatnya.

*****************

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!