Oliv Jadian

Mereka bertiga pun berpelukan.

___

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berbondong bondong menuju kantin sekolah untuk mengisi perut yang sudah terkosongkan.

Kecuali trio judes itu, mereka malah pergi menuju kelas XI IPA-B1.

"Hellooo gaessss!" Teriak Raisya heboh ketika masuk ke dalam kelas B.

"Apasih lu Ray! Bikin malu tau gak" Sembur Oliv yang tak suka sikap sahabatnya.

"Bacot lah." Ketus Raisya tak menerima saran dari Oliv.

"Udah Ray." Nasihat Rissa.

"Iya-iya,huh!" Sungut Raisya.

"Farellll, Oliv Dateng" Ucap Raisya di depan meja seorang remaja berkacamata yang cukup tampan.

"Hih, Ray!" Ucap Oliv malu.

Rissa dan Raisya pun terkekeh melihat tingkah Oliv yang sedang malu-malu.

"Heleh, gak usah sok malu-malu taik kucing lu,Liv. Biasanya aja malu-maluin " Sembur Raisya.

"Bacot lah" Ketus Oliv.

"Dah lah, gue sama Rissa pergi dulu ya. Byeee, biar kalian bisa ngobrol dengan nyaman" Ucap Raisya sambil menarik lengan Rissa menuju luar kelas.

Benar saja, hanya tinggal Oliv dan Farel lah yang ada di kelas itu.

"Eumm... Kenapa,Liv? Lu udah mikirin yang gue tanya pas itu?" Ucap Farel sambil memegang tengkuknya dan tidak menatap mata Oliv.

"Ee... Itu... Eee....I-iya, GUE MAU JADI PACAR LU!!!" Teriak Oliv sambil menahan rasa malu karena ia menerima cinta dari orang yang tidak ia sukai.

Farel pun membelalakkan matanya karena terkejut atas jawaban dari Oliv. Bagaimana tidak terkejut, pada saat ia menembak, Oliv meminta waktu dengan nada yang tidak suka kepada Farel dan dengan sorot mata yang begitu tajam. Tentu saja Farel tahu bahwa ia akan ditolak, namun diluar prediksi BMKG Oliv menerima cintanya.

"Serius, Liv?" Tanya Farel memastikan.

"Iya!" Jawab Oliv.

"Be-berarti sekarang kita pacaran dong?" Farel masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi.

"Udahlah! Kalo gak mau gue mau pergi aja" Ketus Oliv dan membalikkan badannya hendak keluar kelas.

"Ng-nggak, tunggu Liv. Gue mau jadi pacar lu. Gue emang udah lama suka sama elu , jadi pastinya gue kaget kalo lu juga bakal nerima cinta gue. Walaupun pasti lu gak suka gue" Ucap Farel.

"Gak kok, gue suka sama lu" Bohong Oliv.

"Kalo lu gak suka juga gapapa, lu neriam aja gue udah seneng banget." Jawab Farel.

" Terus abis pacaran kita ngapain abis ini?" Tanya Oliv yang memang tak pernah berpacaran.

"Eeee, gak tau juga." Ucap Farel sambil berpikir apa yang ingin ia lakukan bersama Oliv setelah berpacaran.

"Gimana sih?! Padahal lu yang ngajak pacaran tapi gak tau juga mau ngapain!" Ketus Oliv.

"Bu-bukan gitu, gue belum pernah pacaran." Jawab Farel.

"Gue juga" Sahut Oliv.

"Hah?! Masa iya lu gan pernah pacaran? Lu kan cewek populer, terus cantik, masa iya belum. pernah pacaran??!!!" Tanya Farel tak percaya bahwa Oliv belum pernah berpacaran sama sekali.

"Iya"

" Yaudah, gimana kalo nanti pulang sekolah kita jalan?" Tanya Farel meminta pendapat Oliv.

(Gue kan gak suka dia. Masa gue harus jalan juga sih?!) Gerutu Oliv.

"Boleh" Jawab Oliv.

"Eeee yaudah kekantin yuk, keburu bel masuk" Ajak Farel menarik tangan Oliv menuju luar kelas untuk makan di kantin.

_____

"Gimana, ya Oliv?" Tanya Rissa yang mudah khawatir.

"Heleh, biarlah. Dia juga udah gede, masa gak bisa bilang gituan doang" Ketus Raisya.

"Ray!" Bentak Rissa.

"Tuh kan! Giliran gue bilang tentang Oliv aja, lu marah-marah. Giliran Oliv ngeledek gue, ngejelekin gue, bilang yang aneh-aneh ke gue, dia gak lu marahin! Masa gue terus yang lu marahin!" Protes Raisya.

"Gak gitu, Ray!" Ucap Rissa menenangkan sahabatnya.

"Gak gitu gak gitu?! Terus gimana?!" Marah Raisya dan pergi meninggalkan Rissa.

"Ray!!!!" Teriak Rissa memanggil Raisya yang sudah melenggang pergi meninggalkan Rissa sendiri di kantin.

"Ray! Gak gitu!" Ucap Rissa sambil terus berusaha menghampiri Raisya yang sudah marah.

Dengan kondisi kantin yang sedang ramai, Rissa berusaha mengikuti Raisya namun ia tetap berusaha dengan berdesak-desakan dengan para siswa-siswi yang sedang mengantri membeli makanan.

"Pe-permisi!" Ucap Rissa sambil menyempil di antara siswa-siswi yang sedang mengantri.

Oliv dan Farel pun tiba di kantin. Oliv yang melihat Rissa yang sedang panik pun segera menghampiri Rissa.

"Ada apa Riss?" Tanya Oliv.

"I-itu Ray lagi marah, Liv." Jawab Rissa.

"Marah kenapa lagi sih anak itu!" Ketus Oliv.

"Ray udah lari, makanya aku mau ngejar dia" Sahut Rissa yang masih panik.

"Udahlah Riss. Dia itu udah gede, bukan anak kecil lagi. Dia juga udah tahu yang mana yang bener yang mana yang salah" Ucap Oliv menenangkan Rissa.

"Justru itu,Liv. Gue salah makanya gue mau minta maaf ke dia " Jawab Rissa.

"Nanti juga dia bakalan Dateng Ki kita minta maaf" Ketus Oliv yang memang kurang menyukai sifat Raisya.

************

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!