Nginep di Rumah Oliv

____

"Oh iya, gue lupa Bawak baju ganti. Mana gue lupa beli tadi" Gerutu Raisya.

"Ya udah, pake punya gue aja dulu. Tadi juga gue sama Rissa beli baju kok, lu pinjem yang punya gue aja. Belum gue pakek" Ucap Oliv memberikan solusi.

"eumm.... Gue pinjam baju lu aja. Selera kita kan sebelas dua belas, jadi boleh lah." Jawab Raisya menerima ide yang di berikan sahabatnya.

"Gue mandi duluan ya guysss." Ucap Rissa sambil masuk ke dalam kamar mandi.

"Liv, gue pinjam handuk lu juga ya"

"Iya, ini. Sabun juga?" Ucap Oliv sambil menyerahkan handuk putih yang masih baru.

"nggak gue tadi udah beli, sekalian nemenin Raul" Jawab Raisya.

"Oh, ya udah."

Oliv pun merebahkan tubuhnya di kasur king di kamarnya yang begitu luas. Tak lupa ia juga membuka laptopnya untuk menonton Drakor favoritnya.

Tentu saja Raisya juga ikut merebahkan tubuhnya dan ikut menonton Drakor bersama Oliv.

Hampir selera mereka bertiga sama. Mulai dari pakaian, makanan, film, dan juga game.

"Lu gak bosan apa, Liv?" Tanya Raisya tiba-tiba.

"Gak" Ketus Oliv.

"Judes amat mbak"

"Sewot lu mbak?"

Hening....

Tak ada lagi obrolan di antara mereka berdua.

"Siapa yang mau mandi lagi?" Rissa tiba-tiba muncul memecahkan keheningan.

"Gue" Raisya beranjak dari tidurnya dan mengambil handuk yang sudah ia siapkan.

"Lu gak mandi,Liv?" Tanya Rissa.

"Nanti"

"ohhhhhhhhhhh...."

Rissa pun memakai pakaiannya di ruang ganti baju. Rissa memakai kaos putih dengan celana pendek berwarna hitam.

Setelah selesai berdandan, Rissa merebahkan tubuhnya di kasur king milik Oliv.

"Gimana ya, rasanya pacaran?" Gumam Rissa.

"Kok tiba-tiba ke sana?" Tanya Oliv mengernyitkan keningnya.

Ia merasa heran kepada Rissa yang tak pernah sekalipun tertarik kepada hal percintaan.

"Gapapa, gabut aja" Jawab Rissa dengan santai.

Hening lagi.....

Mereka berdua asik kepada handphone dan laptop masing-masing.

"Gue dah selesai" Raisya keluar dari kamar mandi dengan susah berpakaian rapi.

Ia mengenakan kaos hitam dengan celana legging panjang berwarna hitam. Rambutnya diikat dan sedikit Curly.

"Cewe....Cuitt cuit" Goda Rissa.

Tak lama Rissa di hadiahkan pendelikan pedas oleh Raisya.

"Lu ngapa Ris? Dah bosan hidup lu? Kalau bosan hubungin gue aja" Ketus Raisya.

Sedangkan Oliv tetap tak berpaling dari laptopnya karena sangat serius menonton drakor.

"ekhem....Serius amat mbak" Ledek Raisya.

"Berisik!" Ketus Oliv.

"Bjirlah Fak kata gwe teh" Sembur Rissa.

"Galak amat mbak." Sembur Raisya.

"Hiiiihh!!!! Kalian nih ya! Coba geh gue lagi fokus. Lagi seru serunya malah kalian ganggu, kan gue jadi gak fokus... nanti gue jadi buang-buang waktu untuk menonton Drakor."

"ohhh gitu... dia lebih mentingin Drakor dari pada sahabatnya sendiri Ray." Ucap Rissa dengan nada sok memelas.

"Iya, Riss. Yaudah sih wir. Cukup tau, cukup tau" balas Raisya.

"ih gak gitu lohh guysss. Kalian kan tahu gue kalau udah fokus ya gak suka di ganggu" Sungut Oliv.

"Jadi kita dianggap pengganggu nih ceritanya" Sembur Raisya.

"Hih, iya-iya. Gue main sama kalian" Oliv hanya bisa mendengus kesal.

Hingga akhirnya, mereka bertiga pun mengobrol hingga jam 9 malam. Namun, Rissa sudah mulai mengantuk hingga pada akhirnya dialah yang tidur lebih dulu padahal dia yang mengajak untuk begadang.

"Yahhh, Rissa udah tidur aja.Padahal Dia yang sedari tadi heboh mau ngajak kita begadang." Gerutu Oliv.

Akhirnya hanya Oliv dan Raisya lah yang begadang. Mereka berdua tak ingin mengganggu Rissa yang sudah tidur nyenyak maka mereka pergi ke lantai satu untuk mengemil.

Raisya masih memikirkan kejadian tadi siang sewaktu di gudang peralatan olahraga. Jantungnya terus bergetar tak keruan. Namun, ia tak ingin bercerita kepada Oliv. Ia lebih ingin bercerita kepada Rissa.

Raisya memang tak begitu menyukai Oliv, karena Raisya merasa Oliv selalu saja mengambil atau merebut sahabatnya sejak dulu.

Ia ingin bermain dengan Oliv karena Rissa. Raisya merasa jika ia tidak menerima Oliv,maka Rissa akan tidak mau berteman dengannya lagi.

Apalagi Rissa mulai lebih akrab kepada Oliv dan mulai melupakan Raisya. Maka, supaya ia tidak dilupakan, Raisya berusaha untuk menerima Oliv di persahabatan mereka.

Tak ada obrolan ...

Hening sehening-heningnya....

Oliv yang melanjutkan menonton drakor nya, dan Raisya yang sibuk mengemil sambil membaca novel.

Tak terasa sudah tengah malam, mereka berdua pun segera bergegas untuk tidur.

___

Keesokan paginya, mereka bertiga bangun di jam 05:00 setelah mendengar azan subuh berkumandang.

Raisya pun segera mandi dan mengambil wudhu untuk menunaikan shalat subuh.

"Wih.... Lu sholat Ray?" Cibir Oliv.

"Emang ngapa? Gak senang" Ketus Raisya.

Tak ada lagi obrolan,dan Raisya segera menunaikan sholatnya.

Rissa mandi terlebih dahulu, sedangkan Oliv menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga.

Selesai mandi, Rissa membantu Oliv untuk menyiapkan sarapan. Mereka berdua memang suka memasak,sedangkan Raisya tidak suka memasak karena masakannya selalu tidak enak.

"Lu kalau pagi bikin sarapan sendiri ,Liv?" Tanya Rissa.

"Nggak, ini pertama kalinya Gue bangun pagi terus sarapan. Soalnya biasanya gue bangun pas ART di rumah gue udah Dateng, jadi udah ada sarapan.Ya, biasanya sih gue masak tapi itu siang kalau nggak malem dan sesuai mood." Jawab Oliv.

"Ohh....."

Mereka pun segera menyelesaikan masakannya. Walaupun mereka hanya membuat mata sapi dan memanggang roti, bagi mereka itu adalah sarapan yang enak karena memakannya bersama sahabat.

Selesai bersarapan Mereka bertiga mandi secara bergantian dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

*********

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Mafe Oliva

Mafe Oliva

TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌

2024-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!