Deket Bangettttt!!!! Gilaaa!!!!

"AaaaaAAwWw!!!!" Teriak Raisya takut rak tersebut menjatuhinya.

Dengan sigap ketua kelasnya menahan rak yang hampir menimpa gadis cantik tersebut.

Raisya pun membuka matanya perlahan, ia terkejut melihat tubuh seorang lelaki di depannya itu namun ia tak begitu memperhatikan wajah lelaki tersebut.

"Lu gapapa?" Tanya lelaki itu sambil menahan rak agar tidak jatuh.

Raisya merasa suara tersebut familiar dan ia mendongak ke atas. Begitu terkejutnya ia melihat seorang lelaki berwajah tampan dengan rambut yang berantakan disertai keringat yang menetes setelah berolahraga.

Ia terkejut karena yang menolongnya ternyata adalah seorang siswa laki-laki yang terdengar begitu cuek dan tak peduli terhadap apapun yang terjadi. Apalagi jantung Raisya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Begitu kencang detak jantung Raisya dan ia takut siswa didepannya mendengar suara detak jantungnya itu.

(Ni jantung ngapa lagi sih!) Batin Raisya.

(Ngapa malah lu sih yang nolong gue. Mending gue kejatuhan nih rak daripada ditolong lu) Kesal Raisya dalam batinnya.

"I-iya. Gue gapapa."Ucapnya sambil membantu menegakkan rak itu kembali.

Raisya sengaja membelakangi lelaki tersebut karena ia tak ingin ketahuan bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.

"Lu seriusan gak apa-apa?" Tanya lelaki itu sekali lagi.

"Udah gue bilang! Gue gapapa!" Teriak Raisya.

"Lu kayak demam tuh"

"Dah lah, sana. Btw makasih" Raisya tak ingin menghadap ke arah lelaki itu karena mukanya dan detang jantungnya sedang tak keruan.

Raisya pun melanjutkan bersih-bersihnya.

Ia tak menyadari bahwa di belakangnya sudah ada lelaki itu.

"Minggir, gue mau ngambil bola voli." Ucap lelaki itu.

(kan tempat untuk lu ngambil bola luas ngapa harus di belakang gue sih!) Gerutunya .

(Eh... Deket Bangettttt!!!! Gilaaa!!!!) Batin Raisya.

Detak jantungnya semakin tak keruan akibat pemuda itu berada tepat di belakangnya.

Raisya tak dapat mengeluarkan sepatah katapun karena mukanya sudah sangat merah.

Setelah mengambil bola voli dan bola basket, pemuda itu langsung pergi meninggalkan Raisya sendiri di gudang olahraga.

Ketika pemuda itu sudah pergi jauh. Raisya langsung menghembus nafas lega.

"Tu orang hobinya bikin orang lain deg-degan apa ya?" Gerutu Raisya sambil membereskan barang barang yang terjatuh dari rak tadi.

Setelah selesai membersihkan gudang, Raisya bergegas menemui Ibu Ina untuk memberitahukan bahwa ia sudah selesai.

"Permisi" Ucap Raisya.

"Masuk" Jawab Bu ina.

Raisya pun memberitahu bahwa ia telah selesai membersihkan gudang peralatan olahraganya.

"Heleh, mungkin gak bersih jugaan. Anak orang kaya mah gak mungkin bisa pegang sapu dan kemoceng." Cibir Bu Ina.

"Kalau Ibu gak percaya.... Yaudah, yang penting saya udah selesai bersihin gudangnya" Ketus Raisya.

Bu Ina yang malas untuk pergi ke gudang peralatan olahraga karena jaraknya yang cukup jauh, maka ia menyuruh Raisya untuk pergi saja.

"Dah lah. Sana kembali ke kelasnya, kalau sampe ketawan berkelahi lagi gak cuma gudang olahraga tapi beberapa ruangan yang udah terbengkalai lainnya kamu yang harus membersihkan. Ngerti!"

"Baik Bu"Ucap Raisya.

Rasiya pun pergi menuju kelasnya.

____

Disisi lain, Oliv dan Rissa yang sedang menunggu Raisya sambil menonton Drakor melalui handphone milik Rissa.

"Kok Ray belum balik-balik,ya?" Ucap Rissa.

"Mungkin dia dihukum bersihin gudang lagi" Jawab Oliv namun matanya tetap tak berpaling dari handphone milik Rissa.

"Oh, itu Ray" Ucap Rissa sambil menunjuk ke arah Raisya yang baru masuk ke kelasnya.

Benar saja, setelah Oliv mengikuti arah yang ditunjuk oleh Rissa, dia melihat Raisya yang sudah kembali.

"Balik juga lu Ray. Dari tadi kami tungguin" Ucap Oliv kepada Raisya yang baru duduk di sampingnya.

"Mana ada, orang dari tadi lu cuma fokus ke hp gue sambil nonton Drakor jugaan" Sahut Rissa.

"Iya, gue tadi hampir ketimpa rak yang gueeeede bangettt" Ucap Rissa sambil memperagakan betapa besarnya rak yang hampir menimpa nya.

"terusss, lu gapapa kan, Ray?? Lu ada yang luka?" Khawatir Rissa.

"Nggak, gue gapapa. Tadi ada yang nolong gue" Jawab Raisya menenangkan sahabatnya yang sangat mudah khawatir.

Raisya pun menundukkan kepalanya karena takut ketahuan bahwa yang menolongnya adalah seseorang yang ia sukai.

"Siapa yang nolong lu?" Tanya Oliv.

"Orang" Jawab Raisya singkat karena tak ingin suara gemetarnya terdengar oleh kedua sahabatnya.

Sementara Aldo sudah kabur karena ia tak mengerti cara bersih-bersih. Ia kabur ke kantin untuk bermain hp sembari memakan camilan.

"Do, lu tadi di panggil ke ruangan Bu Betty. Gara-gara lu ngerusak tugasnya Raisya." Ucap salah seorang siswa yang sekelas dengan Aldo dan hendak pergi ke WC.

"Anj*r lah. Dasar cewek Cepu" Umpat Aldo dan segera pergi menuju ruang Ibu Betty.

"Bukan Ray, tapi Oliv yang ngasih tahu" Sahut siswa tersebut.

"Sama aja, apalagi si Oliv Bangs*t satu itu." Umpat Aldo sekali lagi dan pergi menuju ruang Ibu Betty.

____

Hingga pada akhirnya Aldo tetaplah disuruh untuk membersihkan gudang kesenian. Yang sekarang ia diawasi langsung oleh ibu Betty.

Walaupun ia tidak bisa bersih-bersih, setidaknya ia dengan betul-betul membersihkan gudang itu karena takut hukumannya akan ditambah jika ia tidak membersihkan gudang kesenian dengan baik.

Begitu selesai membersihkan, Aldo sudah diperbolehkan kembali ke kelasnya. Namun tetap saja karena sifatnya yang nakal, Aldo malah kembali lagi ke kantin untuk bermain hp sembari menikmati makanan di kantin.

*******

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Eulalia

Eulalia

Ngakak sampe perut sakit!

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!