Dalam keheningan yang magis di dalam gua itu, Aurora merasakan aliran kehidupan semesta yang mengalir melalui setiap serat tubuhnya.
Aurora semakin menyadari bahwa dia adalah bagian tak terpisahkan dari alam ini, dan tugasnya adalah menjaga keseimbangan dan harmoni di alam ini.
Di saat yang bersamaan, sekelompok makhluk halus tampak muncul di sekeliling Aurora dan Mirella.
Mereka terlihat seperti peri dengan sayap transparan dan kilauan cahaya yang samar.
Mereka adalah penjaga hutan, perwakilan alam yang mencoba membawa kedamaian kepada manusia.
Aurora terpesona melihat perjumpaan ini. Dia merasa terhormat menjadi saksi atas energi alam yang begitu kuat dan perwakilan yang hadir bersamanya.
Kini, tugas Aurora sebagai seorang pelindung alam bukan hanya diucapkan dalam kata-kata, tetapi ada tanggung jawab nyata yang harus ia emban.
.....
Matahari tersembunyi di balik awan mendung saat sosok misterius itu tiba di pintu besar aula utama.
Langkah-langkahnya tenang dan mantap, menyingkap aura misteri yang tersembunyi di balik tubuhnya.
Dengan setiap langkah, getaran magis terasa semakin kuat di sekelilingnya.
Meski begitu bagian dalam aula istana yang megah sekalipun tampak tidak menghipnotis mata sosok misterius.
Dinding-dindingnya yang diukir dengan simbol-simbol magis menjadikan ruangan itu terasa seperti tempat suci yang memancarkan kekuatan luar biasa.
Dalam lamunan sejenak, sosok misterius mengingat-ingat niatnya yang mendalam.
Namun, tatapan terhenti saat pemandangan di tengah aula muncul di hadapannya.
Seorang pria dengan mahkota dan jubah hitam yang angkuh berdiri tegak, menunjukkan dominasinya di ruangan tersebut.
Seakan mengerti akan kedatangan sosok misterius, pria itu menyambut dengan nada datar yang berat.
"Jadi, kau akhirnya datang," katanya, suaranya bergema di seluruh ruangan.
"Aku sudah menunggu kedatanganmu selama ini.
Kau takkan bisa melarikan diri dari takdir ini."
Berselang beberapa saat, Raja Penyihir itu mengulurkan tangannya dan menyerahkan sebuah kotak kecil kepada sosok misterius.
"Ini adalah bagian dari takdirmu" ucapnya sambil tersenyum.
Sosok misterius membuka kotak tersebut perlahan, hanya untuk menemukan sebuah permata hitam pekat.
Permata itu bersinar seperti kegelapan yang paling dalam, memancarkan aura yang menyerap segala cahaya yang ada di sekitarnya.
Emosi bergenang dalam jiwanya saat ia menyentuh permata itu.
Dendam yang membara menjalar di hatinya, terisi oleh obsesi untuk menguasai dunia.
"Sekarang, engkau memiliki kekuatan gelap yang tak tertandingi," kata Raja Penyihir sambil melangkah mendekati sosok misterius.
"Perjalanan berikutnya adalah mencari kalung cahaya yang belum ditemukan.
Hanya dengan kalung itu, kegelapanmu akan menjadi sempurna."
Sosok misterius, yang merupakan sosok yang ditakdirkan untuk mewarisi kekuatan gelap, ia menyadari bahwa tanpa kalung cahaya kekuatan kegelapan yang terkunci di dalam dirinya tidak akan bisa di bangkitkan sepenuhnya.
Jawaban atas teka-teki keberadaan kalung cahaya harus ia temukan agar kekuatannya bisa tumbuh dan dengannya Ia dapat mengendalikan dunia.
Dengan tertunduk, sosok misterius mengangguk dalam diam.
Ia menyadari bahwa banyak rintangan yang harus dihadapi dan banyak perjalanan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuannya.
Tapi, ia tak gentar. Ia terlahir untuk menjalani peran ini, sebagai penjahat yang sesungguhnya.
Kini setelah dirinya bertransformasi menjadi Penguasa Kegelapan, Misi pencarian kalung cahaya pun dimulai.
Ia tahu bahwa kalung cahaya telah diwariskan kepada penjaga berikutnya, dan tugasnya adalah menemukan penjaga tersebut dan merebut kalung cahaya dari genggamannya.
Kekuatan gelap yang terkunci dalam dirinya telah menunggu ribuan tahun hingga saat ini, menunggu saat di mana dia bisa membangkitkan kekuatan itu sepenuhnya.
Sekarang, waktu untuk itu telah hampir tiba.
Sebagai pewaris kegelapan, perlahan tapi pasti, dia mulai membangkitkan Kekuatan Kegelapannya dan menyelimuti ruangan dengan energi negatif yang kuat.
Dalam gelap, Raja Penyihir tersenyum puas. "Kau benar-benar tak tertandingi," ucapnya dengan suara yang berdebar-debar.
"Kuasailah dunia, bawalah kehidupan ini kepada kegelapan abadi."
Sosok misterius tertawa dingin, suaranya terdengar samar di tengah kegelapan.
"Aku akan membawa mereka semua ke dalam kegelapan, menghancurkan semua yang menghalangi jalan menuju kekuasaan absolut milikku."
Dalam gelap, dia merentangkan tangannya dan mantra terangkai dari bibirnya.
Cahaya gelap menyelimuti ruangan tersebut, mengendap di setiap sudut.
Pemusnahannya telah dimulai.
Keesokan paginya, dunia terbangun dalam keadaan yang berbeda.
Kejatuhan hari ini bukan hanya sebatas kegelapan fisik, tetapi juga kegelapan yang menguasai jiwa.
Kemarahan, ketakutan, dan keputusasaan menghiasi raut wajah manusia.
Sosok misterius melangkah di atas reruntuhan kota.
Dia melihat dengan puas dunia yang kini telah tenggelam dalam bayang-bayang kegelapan.
Tak ada harapan yang tersisa. Kecuali mereka yang dalam hatinya terdapat cahaya.
.....
"Ini...," seru Mirella tiba-tiba, suaranya penuh keheranan. "Tuan Weise, apa Anda merasakannya?"
"Iya, kekuatannya telah bangkit," kata Tuan Weise yang tiba-tiba datang dengan ekspresi serius.
"Tapi bagaimana mungkin?" balas Mirella, matanya penuh dengan keraguan. "Bukankah kalung cahaya belum mereka temukan?" lanjutnya.
"Seharusnya memang belum sempurna sepenuhnya..." gumam Weise, wajahnya dipenuhi dengan pertimbangan.
"Jadi begitu ya, kekuatannya belum sepenuhnya terbangkitkan," kata Mirella dengan kepala yang sedikit miring.
"Lantas apa yang harus kita lakukan?" lanjut Mirella, raut wajahnya penuh dengan kebingungan.
"Bukan kita, tapi Dia..." jawab Weise sambil menunjuk ke arah Aurora yang masih sibuk berlatih di kejauhan.
Sebagai roh penjaga dan penyihir pembimbing secara alami, Mirella dan Weise merasakan ketika kekuatan gelap diaktifkan.
Dan sebagai penjaga, adalah tugas Aurora untuk menghadapi kekuatan gelap tersebut dan mengembalikan keseimbangan alam yang terganggu.
Tapi Aurora bahkan belum menyelesaikan pelatihannya.
Bisakah Aurora menghadapi kekuatan jahat yang baru di bangkitkan, meskipun kekuatan jahat yang bangkit belum sempurna?
Ketika Mirella dan Weise mendekati Aurora, mereka melihat perjuangan yang menggelitik jiwa.
Gerakan-gerakan anggun Aurora mencerminkan kegigihan dan tekad yang luar biasa.
Tapi, apakah itu cukup?
Aurora menghentikan latihannya dan melihat Mirella dan Weise mendekat.
Wajahnya dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketidakpastian. "Ada apa? Kenapa kalian tampak cemas seperti itu? Apakah kekuatan mereka sudah bangkit?" tanyanya dengan suara lirih.
Mirella mengangguk, "Iya, Aurora. Kekuatan gelap telah bangkit, dan tugasmu sebagai penjaga keseimbangan adalah untuk menghadapinya."
Aurora menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Dia tahu bahwa tanggung jawab ini tidak bisa dihindari lagi.
Meskipun ia belum sepenuhnya siap, ia tahu bahwa dia tidak bisa lari dari takdirnya dalam perjalanan ini.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya pada Weise.
Weise memberi senyuman ringan, "Kamu harus mempersiapkan dirimu, Aurora. Persiapan adalah kunci dalam menghadapi kekuatan gelap ini."
Aurora merenung sejenak, pikirannya dipenuhi dengan ketidakpastian.
Dia merasa seperti seorang pemula yang berdiri di hadapan tantangan yang tak terkendali.
Hatinya terombang-ambing antara keraguan dan tekad.
Mirella melangkah mendekati Aurora, meletakkan tangan lembutnya di pundak gadis muda itu.
"Aurora, setiap penjaga yang datang sebelummu pernah merasakan ketidakpastian ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
NoName
Semangat Aurora, ayo kamu pasti bisa
2024-02-06
1
Odelia
Aurora nya lagi Inferiority complex....
2024-02-05
1
DdCantik
Penasaran sama sosok misterius nya
2024-01-31
1