Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora

Tumpukan gerakan Aurora berkoreografi dengan begitu sempurna sehingga penyihir gelap menjadi bingung dan tidak mampu menangkap Aurora.

Namun, situasi semakin intens. Aurora menyadari bahwa mereka harus mencari tempat yang benar-benar aman untuk melindungi kalung cahaya ini.

Dia menggenggam erat kalung itu di tangannya, mempercayai daya magisnya dan kekuatan yang ia miliki. 

Tanpa ragu, Aurora memfokuskan pikirannya dan memanggil elemen udara, kemudian angin bertiup dengan keras, mengacaukan serangan penyihir gelap dan memberinya kesempatan untuk melarikan diri.

Dalam keadaan waspada, Aurora merasa nafasnya memburu saat dia bersembunyi di balik pohon yang besar. 

Di sekitarnya, suara langkah kaki mendekat semakin membuat detak jantungnya semakin cepat. 

Dia mencoba untuk tetap tenang, tetapi rasa cemas yang melanda membuat tubuhnya gemetar tanpa henti.

Kecepatan dan kecerdikannya telah memberinya kesempatan untuk melarikan diri dari gerombolan penyihir gelap yang mengejarnya. 

Beberapa menit berlalu saat Aurora berusaha menenangkan nafasnya yang cepat.

"Sepertinya aku aman untuk sementara waktu," gumam Aurora, mengelap keringat yang mengucur dari dahinya. 

Dia ingin menguasai kekuatannya dengan sempurna, agar memungkinkan dia dapat melawan lawannya dengan mudah. 

Tapi dia tahu bahwa dia masih memiliki banyak hal yang harus dia pelajari.

Suara langkah kaki mendekat mengganggu lamunannya. Aurora memicingkan mata dan dengan cepat bersembunyi di balik pohon itu. 

Tiba-tiba, kelompok penyihir gelap tadi muncul di sekelilingnya. Mereka mengenakan jubah hitam yang menakutkan dan wajah mereka tertutup oleh topeng emas yang bersinar. 

Aurora melihat beberapa dari mereka mengayunkan tongkat sihir mereka, dan dengan cepat mereka membentuk lingkaran di sekitar pohon tempat dia bersembunyi.

"Aku tahu kau ada di sini, gadis pelayan!" seru salah satu dari mereka dengan suara mencekam. "Kau tidak bisa bersembunyi dari kami."

Aurora menahan napas dan mencoba untuk tidak mengeluarkan suara apapun. 

Dia tidak dapat bergerak atau berbicara, takut membuatnya mengkhianati keberadaannya, tetapi sesuatu menarik perhatiannya, kalung cahaya di lehernya memendarkan cahaya lembut keemasan, Aurora pun memegang kalung cahaya tersebut.

Saat tangan Aurora menyentuh kalung itu, Aurora merasakan kehangatan menyelimuti tubuhnya dan kepercayaan dirinya pulih kembali. Dia tahu kalung itu memberinya kekuatan untuk melawan musuh-musuhnya. 

Seketika Aurora merasa seperti tikaman panas meluncur ke arah dirinya saat mata mereka akhirnya mengarah tepat ke arahnya. 

Namun, sebelum mereka bisa mendekat, Aurora sudah meluncur ke samping, menghindari serangan pertama.

Lantas, dia keluar dari persembunyiannya dan menoleh ke arah para penyihir yang ada dengan tatapan tajam.

"Aku tidak akan pernah menyerahkan diri pada kalian!" seru Aurora dengan suara yang gemetar.

Tatapan mereka bertemu dan Aurora menggenggam erat kalung itu. Tanpa disadari, elemen udara pun mulai mengitari tubuhnya. 

Angin kencang menyapu ruangan itu, membuyarkan debu dan mengganggu pandangan musuh Aurora. 

Saat angin itu mencapai puncaknya, Aurora melepaskan kekuatan tersembunyinya. 

Kilat menyambar-nyambar dari tangannya, membuat para penyihir itu terpental kebelakang.

Aurora tidak memberikan kesempatan untuk beristirahat, dia terus melancarkan serangan demi serangan dengan kekuatan yang semakin kuat. 

Kilatan cahaya dan pusaran angin memenuhi ruangan, menciptakan pertarungan yang menakjubkan.

Namun, mereka tidak memberinya kesempatan. 

Gerombolan penyihir gelap itu mengepungnya kembali, mereka saling bekerja sama, mengeluarkan serangan sihir yang terkoordinasi dan mengejar Aurora ke segala penjuru.

Dengan cepat mereka bergerak mengelilingi Aurora dan mengeluarkan mantra sihir mereka. 

Aurora berusaha menghindarinya, melompat, berputar, dan berguling di antara mereka dengan kecepatan yang luar biasa. 

Namun, dia tahu dia tidak bisa menghindari mereka selamanya.

Saat Aurora berusaha kembali menghindar, dia merasakan tekanan di dalam dirinya. 

Aurora mengingat petunjuk-petunjuk yang telah diberikan Weise dalam latihan sebelumnya, bahwa Aurora memiliki kekuatan-kekuatan elemen alam yang kuat yang tersembunyi dalam dirinya. 

Dengan tekad yang kuat, Aurora memusatkan pikirannya dan memanggil elemen tanah.

Tiba-tiba, tanah di sekitarnya mulai bergetar dan naik ke udara, membentuk dinding pelindung di sekelilingnya. 

Serangan mantra sihir penyihir gelap itu menghantam dinding tanah dengan kuat, tetapi Aurora berhasil menghindari serangan mereka. 

Dia merasa kekuatan tanah mengalir melalui tubuhnya, memberinya rasa keberanian dan kekuatan yang baru.

Namun, serangan-serangan itu terus datang, dan dinding tanah Aurora semakin rapuh. 

Dia merasa semakin tertekan, dan tekanan itu memaksanya untuk menggali lebih dalam lagi ke dalam dirinya. Dengan pikiran yang fokus, dia memanggil elemen api.

Api muncul di tangannya, dan dengan gerakan yang cepat, dia meluncurkan serangan balik kepada penyihir gelap itu. 

Ledakan api menyapu udara, memaksa mereka untuk mundur sejenak.

Aurora memanfaatkan momen itu untuk berlari menjauh, mencoba mencari tempat persembunyian baru.

Aurora merasa tertekan dan kehabisan napas, dia merasa seperti dikelilingi oleh gelombang serangan yang tak terhitung jumlahnya.

Tiba-tiba, Aurora merasa kalung cahaya di lehernya berdenyut hangat kembali. 

Dia menyadari bahwa dia harus menggabungkan kekuatan elemennya dengan cinta kasih yang terpancar dari dalam dirinya. 

Dengan tekad yang kuat, dia memusatkan pikiran pada cinta yang dia rasakan terhadap semua yang dikenalnya.

Energi yang hangat dan penuh cinta mulai mengalir melalui tubuh Aurora. 

Dia merasa seperti dia dipenuhi oleh kekuatan yang luar biasa. 

Dengan tiba-tiba, dia meloncat ke udara, mengangkat tangannya ke langit, dan dengan suara yang penuh keyakinan, dia berbicara, "Elemen alam, dengarkanlah aku!"

Seketika, keempat elemen alam berputar-putar di sekitar Aurora. Angin berhembus kencang, tanah bergetar, api membara, dan air mengalir dengan tenang. 

Aurora merasakan dirinya menjadi satu dengan alam, dia merasakan energi yang mengalir melalui tubuhnya, memberinya kekuatan yang tak terbatas.

Dengan gerakan yang tiba-tiba dan penuh keyakinan, Aurora mengeluarkan serangan dari keempat elemen alam sekaligus. 

Angin, tanah, api, dan air bergabung dalam satu serangan besar yang memancarkan cahaya yang menyilaukan. 

Serangan itu menghantam para penyihir gelap dengan kekuatan yang dahsyat, membuat mereka terpental dan terjatuh.

Namun, Aurora melupakan sesuatu, dia belum bisa menggunakan kekuatannya terlalu lama tanpa merasa lelah dan kelemahan, karena biar bagaimanapun ini adalah pertarungan pertama bagi Aurora. 

Perlahan-lahan, cahaya dari gabungan elemen pun meredup. 

Dia merasakan energinya mulai habis dan tubuhnya mulai merasa lelah. 

Tidak ingin memberikan kesempatan kepada musuhnya, Aurora meluncurkan serangan terakhir dengan seluruh tenaganya. 

Kilatan cahaya yang memukau sekali lagi menghantam para penyihir gelap itu dengan kekuatan yang luar biasa.

Tubuh para penyihir gelap itu terpental ke belakang, dan mereka tergeletak tak berdaya.

Aurora menghembuskan napas lega, tetapi dia sendiri juga merasa kelelahan yang mendalam. 

Aurora jatuh dengan lemas ke tanah, kelemahan fisik dan mentalnya mulai terasa.

Salah satu penyihir itu bangun dari tanah, tersenyum sambil menghunuskan tongkatnya.

"Kekuatanmu memang hebat, gadis pelayan, tapi kamu masih memiliki kelemahan yang pasti dapat aku manfaatkan."

Terpopuler

Comments

Odelia

Odelia

Tiap bab nya makin seru

2024-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!