Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran

Aurora memandang kalung dilehernya itu dengan penuh harap. "Bagaimana aku bisa tahu apakah aku siap untuk menghadapi semua ini?"

Anastasya menepuk lembut bahu Aurora. "Hati dan jiwa kita telah terhubung sejak lama. Percayalah pada dirimu sendiri, Aurora. Kenakan kalung itu dan ikuti jejak ingatanmu."

Aurora merasa terharu dan berterima kasih. "Terima kasih, Ibu. Aku akan berjuang untuk mengungkapkan rahasia ini dan menjalani takdirku dengan keberanian."

Anastasya mengangguk dengan penuh bangga. "Perjalananmu telah dimulai, Aurora. Ingatlah, cinta dan ketulusanmu adalah kekuatan dan senjatamu yang paling berharga."

Anastasya tersenyum dan melanjutkan "Kini kau tahu, anakku. Kau memiliki kekuatan untuk mengungkapkan kebenaran dan menjalani takdirmu. Jadilah yang kau seharusnya menjadi."

Mimpi pun perlahan memudar, dan Aurora terbangun dari mimpinya, matanya terbuka dalam kegelapan.

Dia merasa perasaan aneh dalam dirinya, seperti memiliki koneksi yang baru saja terjalin. 

Refleksnya mengarahkan tangannya ke lehernya, dan rasa terkejut melintas di wajahnya ketika tangannya merasakan kalung yang hangat tergantung di kulitnya.

"Bagaimana mungkin?" gumam Aurora dengan heran. Dia ingat dengan jelas bahwa sebelum tidur, kalung itu tidak ada di lehernya.

Namun, kini kalung itu tergantung di sana dengan indah, seolah-olah diletakkan dengan lembut oleh tangan tak terlihat.

Aurora meraih kalung tersebut, merasakan kehangatan yang memancar darinya.

Dia memerhatikan setiap detail kalung tersebut, memancarkan cahaya lembut dalam kegelapan kamar. 

Kalung itu terasa nyata di tangan Aurora, menguatkan keyakinannya bahwa apa yang dia alami dalam mimpi bukanlah sekadar khayalan.

Pikiran Aurora melayang ke kata-kata Anastasya dalam mimpinya.

"Kalung ini adalah kunci yang akan membuka pintu menuju masa lalumu." Apakah ini benar-benar terjadi? Apakah kalung itu memiliki kekuatan magis yang sebenarnya?

Aurora merasa terperangkap dalam dilema yang sulit. Kalung itu memiliki makna yang mendalam dan mungkin saja terhubung dengan rahasia masa lalunya yang selama ini dia idamkan untuk mengetahui. 

Namun, bagaimana mungkin dia, seorang pelayan, berani mengenakan kalung yang begitu berharga dan penting bagi keluarga Elara?

Dia merasa terjebak antara keinginan untuk mengejar kebenaran dan realitas sosial yang mengikatnya pada peran dan statusnya.

Sementara Aurora tenggelam dalam pertimbangannya, kalung tersebut tiba-tiba mulai memancarkan cahaya lembut.

Cahaya itu semakin membesar dan membentuk sosok wanita cantik di hadapannya. 

Namun, sosok wanita tersebut tidak seperti manusia biasa, melainkan lebih mirip bayangan transparan yang tembus pandang di antara cahaya.

"Salam, Aurora," ujar sosok itu dengan suara yang lembut dan menenangkan.

"Aku adalah Mirella, roh penjaga kebenaran yang akan menjadi pembimbingmu."

"Aku telah dipilih untuk membimbingmu dalam menghadapi permasalahan tentang kalung ini."

Aurora terpaku, kagum dan takut sekaligus. Dia masih tidak bisa mempercayai apa yang sedang dia lihat. "Mirella? Apa ini nyata?"

Sosok Mirella tersenyum lembut. "Ini adalah pertemuan di dunia antara. Aku ada di sini untuk membantumu, Aurora."

Aurora merasa hatinya berdetak kencang. "Aku merasa bingung, Mirella. Aku ingin mengetahui rahasia masa laluku, tetapi bagaimana mungkin aku berani mengenakan kalung ini?"

Mirella mengangguk penuh pengertian. "Kau memiliki tekad yang kuat, Aurora. Kalung ini adalah bagian terpenting dari takdirmu, dan engkau berhak untuk mengenakannya. Namun, aku juga memahami keragu-raguanmu. Aku memiliki solusi."

Mirella melanjutkan dengan penuh kebijaksanaan, "Aurora, kalung ini memiliki kekuatan cahaya yang luar biasa. Kekuatan ini dapat kau manfaatkan untuk menciptakan sebuah selubung yang akan menghalangi pandangan orang-orang dari melihat kalung tersebut."

Aurora mengangguk, mengikuti setiap kata Mirella dengan seksama. "Bagaimana caranya, Mirella?"

Mirella tersenyum. "Cobalah fokuskan perhatianmu pada kalung ini, dan bayangkanlah selubung cahaya yang akan melindunginya dari pandangan orang lain. Biarkan energi positifmu mengalir melalui tanganmu ke kalung ini."

Aurora mengikuti instruksi Mirella. Dia memejamkan matanya, meresapi kehadiran kalung di tangannya.

Dengan konsentrasi penuh, dia membayangkan cahaya yang memancar dari kalung dan membentuk lapisan tipis cahaya di sekitarnya.

Ketika dia merasa energinya mencapai puncak, dia membuka matanya.

Dan di hadapannya, ada sesuatu yang mengejutkannya. Dia melihat kalung tetap ada di tangannya, namun sekelilingnya ada semacam selubung cahaya yang membuat kalung sama sekali tidak terlihat, hampir seperti dilindungi oleh semacam ilusi.

Aurora memandang kagum pada apa yang dia ciptakan. "Ini luar biasa, Mirella!"

Mirella tersenyum bangga. "Kau telah menggunakan kekuatanmu dengan baik, Aurora."

"Selubung ini akan memberikanmu perlindungan yang kau butuhkan. Kini, kau dapat mengenakan kalung ini dengan lebih percaya diri, tanpa harus khawatir diketahui oleh orang lain."

Aurora merasa puas dan berterima kasih kepada Mirella atas bimbingannya.

Dia merasa lebih siap untuk menghadapi dunia luar dengan kalung warisan ini. 

"Sekarang, Aurora, jangan biarkan keraguan meredam semangatmu. Gunakan kebijakan dan pertimbanganmu dalam melangkah," kata Mirella dengan senyum penuh harapan.

Aurora mengangguk mantap. "Terima kasih, Mirella. Aku akan mengikuti saranmu dan berusaha menemukan jawaban yang aku cari."

Sosok Mirella perlahan-lahan memudar, kembali menjadi cahaya yang semakin surut.

"Selalu ingat, Aurora, kekuatan sejati ada di dalam dirimu. Aku akan selalu mengawasi dan menemanimu."

Cahaya itu akhirnya meredup dan hilang, meninggalkan Aurora dalam kegelapan kamar yang kembali tenang.

Hari telah beranjak pagi, dan sinar matahari perlahan menyinari villa Elara. 

Dengan hati yang lega, Aurora melangkah lebih jauh ke dalam bangunan utama villa Elara. 

Suasana di dalamnya begitu hidup dengan aktivitas para pelayan yang sibuk bergerak kesana-kemari, sebagai rutinitas setiap harinya. 

Bau harum makanan lezat dan aroma teh yang menggoda mengisi udara, menciptakan aura kehangatan dan keramaian.

Aurora berpapasan dengan beberapa pelayan sejawatnya. Beberapa dari mereka tersenyum ramah padanya sambil memberi salam. 

Aurora mengamati mereka dengan hati-hati, berusaha mengetahui apakah ada tanda-tanda bahwa mereka telah menyadari kalung yang dikenakan di lehernya. 

Namun, nampaknya tidak ada yang menyadari keberadaannya, dan hal ini membuatnya semakin lega.

Isabella muncul dari kejauhan, berjalan dengan langkah anggun dan penuh percaya diri.

Aurora dapat merasakan tatapan tajam Isabella yang memandangnya sejenak, membuat Aurora merasa tidak nyaman.

Meskipun begitu, Isabella hanya tersenyum singkat sebelum melanjutkan perjalanannya.

Saat Aurora tiba di ruang tengah, dia merasa matahari pagi yang hangat menyinari ruangan dengan cahaya lembut.

Perhiasan dan ornamen mewah di seluruh ruangan bersinar terang, menciptakan suasana yang elegan dan anggun. 

Aurora, dengan tekun dan cermat, memulai tugasnya sebagai pelayan pribadi Nona Isabella.

Dia menyusun meja sarapan dengan hati-hati, meletakkan piring-piring cantik dan gelas-gelas berkilauan dengan sempurna.

Isabella muncul dengan pakaian mewahnya, senyum tipis di bibirnya yang menunjukkan kepuasannya terhadap kerja Aurora.

Tuan Edmund juga melintas di depannya, senyuman hangatnya menyambut Aurora.

"Aurora, apakah sarapannya sudah siap?" tanyanya dengan ramah.

Terpopuler

Comments

Alizeee

Alizeee

dukungan ibu, memang terbaik.... /Whimper/

2024-03-10

0

Cantika

Cantika

roh penjaga, jempol ni

2024-02-07

1

Astri

Astri

Lanjut

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!