Bab 6. Kilas Balik

Tak percaya, Aurora memandangi kalung itu dengan mata terbuka lebar.

Kalung itu persis sama dengan kalung yang dia temukan di dinding rahasia di perpustakaan keluarga Villa Elara beberapa hari yang lalu.

Permata-permata yang berkilauan menghiasi kalung tersebut, menciptakan cahaya yang mempesona di bawah cahaya rembulan.

Wanita itu mengulurkan tangannya dengan lembut, mempersilakan Aurora mendekat.

"Aurora, anakku," bisiknya dengan suara yang lembut namun penuh makna. "Aku Anastasya, ibumu."

Aurora merasa hatinya berdebar kencang mendengar kata-kata itu.

Dia merasa seperti dia tahu bahwa wanita ini adalah ibunya, bahwa dia telah menghubungkan dirinya dengan sejarahnya yang tersembunyi.

Meskipun mereka tidak berbicara dengan kata-kata lain, Aurora merasakan kehangatan dan kasih sayang yang mengalir dari wanita itu.

Wanita itu menunjukkan kalung di lehernya dengan senyuman lembut, dan Aurora merasa keterkaitan yang mendalam dengannya.

Dalam cahaya matahari yang lembut, Aurora merasa diberkahi oleh momen ini, merasakan bahwa dia telah menemukan kembali sepotong dari masa lalunya yang hilang.

Aurora terbangun di pagi hari dengan perasaan campuran antara kebingungan dan kehangatan.

Dia merenungkan mimpi yang dia alami semalam, tentang pertemuan dengan wanita cantik yang memperkenalkan diri sebagai ibunya, Anastasya.

Aurora menyadari bahwa dia sebenarnya telah sering bermimpi tentang wanita itu sebelumnya, tapi baru kali ini dia mengenal namanya.

Dalam keadaan yang masih setengah sadar, Aurora merenung tentang keajaiban yang terjadi dalam mimpinya.

Dia merasa keterkaitan yang kuat dengan Anastasya, seolah-olah mereka benar-benar memiliki ikatan yang mendalam di dunia nyata sebelumnya.

Aurora merenungkan tentang kalung misterius yang telah dia temukan, dan tentang bagaimana kalung itu menghubungkan dirinya dengan sejarah keluarganya yang tersembunyi.

Meskipun Aurora belum benar-benar memahami arti dari semua ini, dia merasa semakin kuat dalam tekadnya untuk mengungkap misteri yang tersembunyi di balik kalung itu dan mengenal lebih jauh tentang wanita yang muncul dalam mimpinya.

Dalam keadaan yang masih penuh dengan rasa heran dan rasa haru, Aurora memutuskan untuk menghadapi hari dengan semangat baru.

Dia merasa bahwa ada suatu makna khusus di balik pertemuan-pertemuan dalam mimpi yang telah dia alami, dan dia siap untuk menjalani perjalanan ini dengan tekad dan penasaran yang semakin besar.

Dalam cahaya pagi yang lembut, Aurora merasakan semangat baru yang tumbuh di dalam dirinya, membawanya lebih dekat pada jawaban-jawaban yang dia cari dan hubungan yang hilang dengan ibunya.

....

Kilas balik memimpin kita kembali ke masa kecil Aurora di panti asuhan, sebuah tempat yang menjadi rumah bagi dirinya sejak lahir. 

Sebagai seorang anak kecil, Aurora tumbuh dalam suasana kebersamaan yang penuh dengan kisah-kisah dan cerita-cerita yang mengisi harinya.

Namun, ada satu cerita yang membuatnya merasa berbeda dari yang lain, sebuah cerita yang diceritakan oleh salah seorang pengurus di panti.

Ketika Aurora masih sangat kecil, dia sering kali mendengarkan pengurus itu bercerita tentang seorang wanita cantik yang datang pada malam hujan lebat. 

Wanita itu membawa seorang bayi merah muda, masih terbungkus selimut kain.

Dalam hujan deras itu, wanita itu menitipkan bayi tersebut di depan pintu panti asuhan, tanpa memberikan penjelasan apapun, kecuali sebuah nama untuk bayi kecil itu. 

Pengurus yang menemukan bayi itu dengan lembut merawatnya, memberinya nama Aurora sesuai dengan keinginan wanita cantik itu.

Tahun-tahun berlalu, Aurora tumbuh dengan rasa ingin tahu tentang wanita cantik yang telah menitipkannya di panti. 

Meskipun dia tidak memiliki kenangan langsung tentang saat itu, namun cerita itu seperti tali penghubung yang tak terlihat yang selalu mengikat hatinya.

Dia sering kali duduk sendirian, merenung tentang siapa sebenarnya wanita itu dan mengapa dia memilih untuk menitipkan Aurora.

Pada usia tujuh tahun, sebuah pengumuman penting mengguncang kedamaian panti asuhan.

Tuan Edmund, seorang pria kaya yang tinggal di villa Elara, datang dengan tujuan khusus. 

Dia sedang mencari seorang pelayan pribadi untuk putrinya, Nona Isabella.

Pilihannya jatuh pada Aurora, yang saat itu hanya selisih dua tahun lebih tua dengan usia Nona Isabella.

Aurora dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dia akan meninggalkan panti asuhan yang telah menjadi rumahnya selama ini.

Namun, dia juga merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. 

Dengan hati yang berdebar-debar, Aurora meninggalkan panti dan mengikuti Tuan Edmund menuju kediaman keluarga Elara.

Di villa Elara, Aurora memulai perannya sebagai pelayan pribadi Nona Isabella. Dia belajar tentang tugas-tugasnya dengan tekun.

Ketika Aurora pertama kali dibawa oleh Tuan Edmund.

Isabella, yang saat itu masih seorang anak kecil, terbiasa mendapatkan perhatian dari keluarganya dan penghuni villa.

Dia adalah seorang gadis yang cantik dan cerdas, dan dia tahu bagaimana mendapatkan perhatian dengan pesonanya sendiri.

Namun, seiring kedatangan Aurora, suasana di villa mulai berubah.

Aurora kecil dengan kepolosan dan keceriaannya segera menjadi sorotan utama. 

Mata orang-orang tertuju padanya, dan senyuman hangat yang selalu ia tunjukkan membuat siapa pun yang bertemu dengannya merasa terpesona.

Bahkan para penghuni villa yang biasanya memberikan perhatian pada Isabella, kini lebih banyak tertarik pada kehadiran Aurora.

Isabella merasa sesuatu yang berbeda dalam hatinya.

Perasaan iri dan cemburu yang sebelumnya tak pernah ia rasakan tumbuh semakin kuat. 

Dia merasa seperti Aurora telah mengambil perhatian yang seharusnya miliknya.

Mereka sering kali dibandingkan, dan Aurora sering kali mendapatkan pujian atas penampilan atau tindakan baiknya.

Isabella merasa dirinya semakin terpinggirkan. Setiap kali Aurora ada di dekatnya, perasaan tidak nyaman merayapi hatinya.

Dia merasa bagaikan bayangan yang semakin pudar di hadapan pesona Aurora. 

Meskipun dia masih berusaha menunjukkan kecerdasan dan bakatnya, dia merasa bahwa segala hal yang dia lakukan selalu tertutupi oleh kehadiran Aurora.

Tidak jarang Isabella berjuang dengan perasaan cemburu dan iri.

Dia berusaha untuk mencari perhatian dengan berbagai cara, tetapi sepertinya semuanya tak lagi memiliki daya tarik seperti sebelumnya. 

Di dalam hatinya, rasa ingin menjadi pusat perhatian terus tumbuh, seolah Aurora telah mencuri sorotan yang semestinya milik Isabella.

*****

Setiap pagi, hari Aurora dan Isabella dimulai dengan rutinitas yang sudah sangat akrab. 

Aurora akan bangun lebih awal dari matahari terbit, mempersiapkan dirinya untuk memenuhi tugas-tugasnya sebagai pelayan pribadi Nona Isabella.

Dia memastikan pakaian Isabella sudah rapi, meletakkan perhiasan yang cocok, dan menyusun rencana kegiatan hari itu.

Sementara itu, Isabella juga memulai hari dengan langkah-langkah yang teratur. Dia bangun dengan sinar matahari yang perlahan menyinari kamar tidurnya. 

Setelah bersiap-siap, dia akan bergabung dengan Aurora untuk sarapan di ruang makan.

Meskipun ada perasaan cemburu yang kadang mengganggu, Isabella juga tahu bahwa Aurora adalah pelayan sekaligus teman yang baik dan setia.

Terpopuler

Comments

Alizeee

Alizeee

kak, mampir kenovelku nanti ya

2024-03-10

0

Cantika

Cantika

Kasihan si Isabel

2024-02-07

1

DdCantik

DdCantik

kasian dari masih kecil udah memendam dendam

2024-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!