Bab 13. Portal Waktu

Aurora mencoba merangkak untuk berdiri, tetapi kesadarannya mulai kabur. Dia merasa semakin lemah dan tidak mampu melawan. 

Dalam keputusasaannya, dia memanggil Mirella yang selama ini membimbingnya untuk menyelamatkannya.

"Mirella, tolong aku!" teriak Aurora dalam sejumput suara.

Namun, tak ada jawaban. Kesedihan dan keputusasaannya membuat air matanya mengalir. 

Tiba-tiba, sebuah suara bergema di kepalanya.

"Aurora, kamu tidak sendiri. Kamu memiliki kekuatan di dalam dirimu dan kami, para roh penjaga, akan membantumu."

Aurora mengangkat kepalanya dan melihat satu sosok yang samar-samar dan berbentuk seperti bayangan tipis. 

Itu adalah Mirella. Dia telah datang untuk menyelamatkannya.

Mirella melambaikan tangannya dan sebuah bola cahaya muncul di tangannya. "Ambil ini, Aurora. Ini akan memberi kamu kekuatan tambahan untuk melawan mereka."

Aurora meraih bola cahaya itu dengan penuh harap. Dia merasakan kekuatan yang baru mengalir melaluinya. 

Dengan mengepalkan tangan, Aurora berdiri tegak, memancarkan aura keberanian dan keteguhan hati. 

Dia siap untuk melanjutkan perjuangannya melawan gerombolan penyihir gelap. 

Dengan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, Aurora pun bangkit untuk menghadapi para penyihir gelap dengan tatapan penuh tekad. 

Dia merasakan energi dalam tubuhnya berputar dan mengalir dengan harmoni, mempersiapkannya untuk putaran pertarungan selanjutnya.

Para penyihir gelap itu menatap Aurora dengan kekaguman yang tak terduga.

"Kau memang memiliki potensi yang menakjubkan, gadis pelayan. Tapi jangan berpikir kau bisa mengalahkan kami begitu saja."

Tidak membuang waktu, penyihir gelap itu mengayunkan tongkatnya dan melepaskan mantra sihir. 

Aurora dengan cepat bergerak, menghindari serangan yang dilancarkan padanya. 

Dia menggunakan kecepatan dan ketangkasannya untuk bergerak dengan lincah di sekitar pepohonan, membuat penyihir gelap kesulitan mengenainya.

Sementara itu, Mirella tetap berada di sisi Aurora, memberinya bimbingan dan dukungan. 

Dia memberikan petunjuk tentang cara mengarahkan energi kekuatannya dengan lebih tepat dan bagaimana memanfaatkannya untuk melawan musuh. 

"Arahkan energimu ke dalam serangan, Aurora," kata Mirella dengan suara lembut. "Biarkan elemen alam membimbingmu."

Aurora mendengarkan dengan seksama, mengikuti petunjuk Mirella. 

Dia merasakan kekuatan dalam dirinya memuncak, dan dengan satu hentakan tangan, dia melepaskan serangan balik yang memukau. 

Energi bercampur dengan elemen udara, menciptakan pusaran angin yang melanda penyihir gelap itu.

Para penyihir gelap terkejut dan terhuyung mundur kemudian jatuh ketanah dihempaskan oleh serangan tersebut. 

Aurora terengah-engah, merasa lelah tetapi juga puas. Dia melihat penyihir gelap itu berusaha bangkit, tetapi mereka gagal. 

Mereka terluka parah dan menjadi sangat lemah, tidak mampu melawan lagi. 

Aurora berjalan mendekati mereka dengan langkah mantap dan menatap mereka dengan penuh tekad.

"Ini adalah akhir dari perjalanan kalian," ucapnya dengan suara yang tegas.

Penyihir gelap itu mencoba untuk berbicara, tetapi Aurora mengangkat tangannya dan menghasilkan bola cahaya yang bercahaya di telapak tangannya. 

Bola cahaya itu semakin membesar dan menyilaukan, membuat mereka terpaksa menutup mata.

Lalu dengan gerakan tiba-tiba, Aurora melemparkan bola cahaya itu ke arah mereka.

Ledakan cahaya terang menyapu luas ke sekitar, dan ketika cahaya itu mereda, Aurora melihat bahwa penyihir gelap itu telah lenyap tanpa jejak. 

Dia merasa lega dan puas, karena berhasil melindungi dirinya sendiri dan mengalahkan musuh-musuhnya.

Aurora kemudian duduk di tanah, merasakan lelah yang begitu mendalam. 

Namun, dia juga merasa bangga atas pencapaiannya. Dia berhasil mengatasi rintangan dan menggunakan kekuatan elemen alam dengan bijak. 

Mirella mendekatinya dengan senyuman bangga. "Kau telah melakukannya dengan baik, Aurora," kata Mirella dengan penuh penghargaan. 

"Kekuatanmu sudah teruji dan kau telah membuktikan bahwa kau adalah penjaga yang tangguh." Lanjut Mirella masih dengan senyum bangga.

Aurora tersenyum lemah, merasa puas dengan pencapaian yang telah dia raih. 

Dia tahu bahwa masih banyak perjalanan dan tantangan yang harus dia hadapi, tetapi dia siap untuk menghadapinya dengan kepala tegak.

Mirella mendekat dan menyentuh bahu Aurora dengan lembut. "Perjalananmu belum usai, Aurora. 

Namun, kau telah mengatasi ujian ini dengan gemilang. Tetaplah percaya pada dirimu sendiri dan pada kekuatanmu. Kami akan selalu bersamamu."

Aurora mengangguk dengan tulus. "Aku merasa sangat berterima kasih atas bimbinganmu dan juga Tuan Weise," kata Aurora dengan tulus. "Tanpa kalian, aku tidak akan pernah berhasil."

Mirella tersenyum lembut. "Kekuatanmu ada dalam dirimu sepanjang waktu, Aurora. Yang perlu kau lakukan hanyalah membuka hatimu dan percaya pada dirimu sendiri."

Aurora kembali mengangguk, merasa lebih percaya diri daripada sebelumnya. 

Dia merasa didukung oleh para roh penjaga dan oleh kekuatan yang telah dia temukan dalam dirinya sendiri. 

Dengan semangat yang baru, Aurora bangkit berdiri, siap untuk melanjutkan perjalanannya menuju kebenaran yang lebih dalam.

*****

Setelah pertarungan dengan penyihir gelap berakhir, Aurora memutuskan untuk Kembali terlebih dahulu ke Villa Elara. 

Namun kekhawatiran melanda pikirannya, bagaimana dia akan menjelaskan kepergiannya kepada semua orang di sana, terutama kepada Tuan Edmund dan Nona Isabella, sementara dia belum ingin mengungkapkan keberadaan kalung cahaya kepada siapapun.

Dalam kecemasannya, Aurora bercerita kepada Weise, guru penyihirnya. 

Weise tersenyum bijaksana dan mengajaknya menuju suatu gua tersembunyi yang terletak di dekat rumahnya.

"Masuklah ke dalam gua ini, Aurora. Di sana, kamu akan menemukan solusi untuk masalahmu."

Dengan keraguan namun penuh harap, Aurora memasuki gua tersebut. 

Dia terus berjalan lebih dalam sampai akhirnya dia melihat sebuah pintu.

Aurora merasa seperti ada yang familiar dengan pintu itu. Tanpa ragu, dia membukanya.

Seketika, cahaya yang menyilaukan menghampirinya, Aurora merasa seperti berada dalam kilatan energi yang aneh. 

Ketika cahaya itu meredup, Aurora membuka matanya perlahan-lahan dan mendapati dirinya berdiri di luar ruangan perpustakaan keluarga Elara.

"Apa yang terjadi?" bisiknya dengan kebingungan. "Bagaimana aku bisa tiba-tiba berada di sini?"

Sementara Aurora masih mencari jawaban, tiba-tiba Nona Isabella muncul di depannya. "Apa yang kamu lakukan di sini, Aurora?" tanyanya tajam. 

"Bukankah aku memintamu untuk mengambil beberapa buku dari perpustakaan?" lanjut Nona Isabela. 

"Sekarang dimana bukunya? Dan kenapa kamu malah termenung di sini?" cecar Nona Isabella.

Aurora terkejut dan agak kikuk. Dia baru saja tiba di tempat ini, tetapi sepertinya tidak ada yang menyadari bahwa dia pergi selama beberapa waktu. 

Dengan cepat, dia merangkai alasan. "Maafkan saya, Nona Isabella. Saya hanya melupakan judul buku yang Nona minta. Saya akan segera mengambilkannya."

Isabella menggelengkan kepala. "Cepat antarkan sekalian ke gazebo di taman samping. Aku akan membacanya di sana."

Ketika Isabella pergi, Mirella muncul di dekat Aurora. 

Senyum lembutnya membuat Aurora merasa tenang. "Gua itu adalah portal waktu yang menghubungkan dunia ini dengan dunia tempat Weise tinggal Aurora." Jelasnya dengan lembut.

"Jadi tidak ada yang tahu bahwa kamu pergi selama ini. Kamu masih bisa kembali ke titik waktu sebelum kamu pergi." Jelas Mirella lebih lanjut.

Terpopuler

Comments

NoName

NoName

Seru... Lanjutkan

2024-02-06

1

Astri

Astri

Next.... next.... Next

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!