Bab 3. Kecemburuan Isabella

Di tengah keriuhan dan percakapan yang riuh di ruangan itu, Aurora tetap seperti oase yang tenang.

Seperti seorang penari dalam pergelangan waktu, dia mengalami momen itu dengan penuh ketenangan.

Matanya yang tajam dan dalam tetap terfokus pada kalung misterius yang tersemat dalam benaknya.

Rambut cokelat gelapnya yang terurai menghiasi bahunya dengan anggun, dan bibirnya yang lembut tergurat dalam senyuman ringan yang hanya bisa dilihat oleh dirinya sendiri.

Dia seperti seorang pelukis yang tenggelam dalam kanvas pikirannya sendiri, menciptakan dunia dalam imajinasinya yang penuh rahasia.

Mimpi-mimpi yang menghampiri Aurora semakin hari terasa nyata dan hampir sepenuhnya menggantikan dunia nyata di hadapannya.

Sentuhan-sentuhan dalam mimpi itu terasa begitu nyata, seperti dia benar-benar merasakan kalung itu di genggamannya.

Perlahan, Aurora merenungkan arti dari mimpi-mimpi itu, mencoba menyatukan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh kalung dan sosok wanita misterius dalam mimpinya.

Aurora begitu larut dalam lamunannya, seolah-olah dia berada di dunianya sendiri yang terpisah dari keriuhan dan kebisingan di sekelilingnya.

Walaupun dia sadar dia kini berada dalam pertemuan akan pernikahan yang diatur untuk Isabella, dan tugas-tugasnya sebagai pelayan, dunia Aurora menjadi satu dengan misteri dan rahasia yang semakin mengikatnya.

Di tengah percakapan di sekitarnya, dia merasa ada panggilan yang lebih kuat, suara hati yang tak terdengar oleh orang lain.

Pikirannya terbang jauh, membayangkan dirinya menyusuri lorong-lorong tersembunyi villa Elara, membuka pintu-pintu menuju masa lalu yang terkubur.

Dunianya sendiri terbagi antara kehadiran fisiknya dan jejak-jejak yang membawanya lebih dalam ke dalam kegelapan misteri.

Matanya terlihat seperti melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain.

Ekspresi wajahnya terlihat tenang dan penuh dengan pemikiran yang dalam.

Tatapannya terlihat jauh dan tersembunyi di balik dunianya sendiri.

Tatapannya mencerminkan keheningan yang dalam, seolah-olah dia sedang berada di tempat yang jauh dari dunia nyata.

Dalam detik-detik itu, Aurora merasa dirinya sedang terhubung dengan sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang telah lama terkunci dan kini perlahan terungkap di depannya.

Seolah-olah ia adalah satu-satunya yang dapat memecahkan teka-teki ini, dan keberadaan kalung itu adalah pemandu yang tak tergantikan dalam pencarian kebenarannya sendiri.

Dalam keheningan batinnya, Aurora merasa seperti dirinya adalah pion dalam permainan takdir yang lebih besar.

Dia tak terganggu oleh keriuhan dan gema percakapan di sekitarnya, karena dia tenggelam dalam aliran pikirannya sendiri.

Aurora merasa seperti dia tengah berada di perbatasan antara dua dunia, satu yang nyata dan satu lagi yang tak terlihat.

Dia seperti seorang penyihir yang terasing dalam pesona miliknya sendiri, mampu melihat lebih jauh dari sekadar apa yang tampak di permukaan.

Suara-suara di sekitarnya seolah menjadi serakap helaan nafas, hanyut dalam suara desiran angin yang lembut dan irama yang tercipta dari pergerakan jarum jam tua di dinding.

Di dalam pikirannya, dia merangkai benang-benang waktu dan mengaitkan takdir yang berjalan dengan gemerlap kalung misterius itu.

Aurora merasakan betapa berharganya kalung itu, lebih dari sekadar perhiasan, melainkan kunci untuk mengungkap sandi-sandi masa lalu yang telah lama tersembunyi.

Semua detik hidupnya terasa berpusat pada kalung itu, memancarkan daya tarik yang tidak bisa dipungkiri.

Ia merasa seolah-olah kalung itu adalah bagian tak terpisahkan darinya, seakan ada tali halus yang menghubungkan jiwa mereka.

Dia seperti penyair yang terus mengukir bait-bait puisi di dalam pikirannya, menggambarkan aliran waktu yang tak terbatas dan memecahkan teka-teki yang semakin lama semakin mendalam.

Aurora merasa lebih hidup daripada sebelumnya, seperti menemukan potongan yang lama hilang dalam dirinya.

Sementara itu Tuan Muda Adelard merasa seakan-akan dunianya telah berubah dalam sekejap.

Saat matanya terpaku pada Aurora, dia merasakan gelombang perasaan yang tak pernah dia alami sebelumnya.

Jantungnya berdegup dengan cepat, dan dia merasa seperti ada semacam tarikan yang tak terelakkan untuk terus menatap Aurora.

Seketika itu, segala sesuatu di sekitarnya tampak memudar, dan dia hanya bisa merasakan kehadiran Aurora.

Matanya tidak dapat berpaling darinya, seolah-olah dia terhipnotis oleh pesona yang memancar darinya.

Setiap gerakan Aurora, setiap ekspresi wajahnya, semuanya terlihat begitu sempurna dan mengagumkan bagi Tuan Muda Adelard.

Dia merasa seperti sedang berada di bawah mantra yang kuat, seakan-akan seluruh dunianya berpusat pada Aurora.

Pikirannya berputar-putar mengelilingi sosok Aurora, mencoba memahami apa yang dia rasakan.

Sensasi ini begitu asing baginya, tetapi pada saat yang sama begitu kuat dan mengguncang hatinya.

Ketika Aurora tersenyum pelan, Tuan Muda Adelard merasa seperti ada kilatan cahaya yang menerangi hatinya yang gelap.

Dia merasa seperti dia tengah melihat sesuatu yang langka dan indah, seakan-akan Aurora adalah misteri yang harus dipecahkan olehnya.

Suaranya yang halus seperti melodi yang menyapu hatinya, menciptakan getaran yang tak terlukiskan di dalam dirinya.

Tuan Muda Adelard merasa seolah-olah dia tengah berada di dalam mimpi yang indah, di mana Aurora adalah pahlawan yang menuntunnya menuju kebahagiaan yang tak terduga.

Dia merasa seperti ada semacam ikatan batin yang misterius yang terjalin di antara mereka, seolah-olah mereka adalah dua jiwa yang telah lama saling mencari.

Tuan Muda Adelard merasakan getaran emosi yang bergolak dalam dirinya, mengajaknya pada perjalanan yang belum pernah dia alami.

Dia merasa seperti dia tengah melayang, terhanyut oleh daya tarik Aurora yang begitu kuat.

Bahkan saat Isabella berbicara padanya, suara itu hanya seperti desiran angin yang lembut di telinganya, karena fokusnya telah sepenuhnya tertuju pada Aurora.

Dia merasa seperti ada api yang menyala di dalam dadanya, membara dan menghangatkan seluruh tubuhnya.

Perasaan ini begitu kuat dan tak terelakkan, seperti dia tengah memasuki aliran yang baru dalam hidupnya.

Tuan Muda Adelard merasa seperti dia telah menemukan sesuatu yang berharga, sesuatu yang mungkin telah lama dia cari tanpa dia sadari.

Namun, di tengah semua perasaan yang meluap-luap, Tuan Muda Adelard merasa sedikit kebingungan.

Dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, dan dia tidak tahu bagaimana harus menanggapinya.

Dia merasa terombang-ambing dalam perasaan yang bertentangan, antara keinginan untuk terus terhubung dengan Aurora dan kenyataan bahwa ada rencana pernikahan yang telah diatur.

Tetapi di saat ini, di hadapan Aurora, semua keraguan dan kebingungannya terasa seperti hilang.

Dia merasa seperti ada ikatan yang tak terputuskan di antara mereka, dan dia ingin lebih banyak mengenal Aurora, ingin mengungkap misteri yang tersembunyi dalam dirinya.

Tuan Muda Adelard merasa seperti dia telah menemukan seseorang yang istimewa, seseorang yang mungkin bisa mengubah jalannya hidup.

Sementara itu Isabella merasa getaran kecemburuan memenuhi setiap serat tubuhnya begitu Aurora muncul dalam sorotan mata Tuan Muda Adelard.

Terpopuler

Comments

Cantika

Cantika

Marathon

2024-02-07

1

Classroom Of The Elite

Classroom Of The Elite

Mantap thor, terus berkarya ya!

2024-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!