Bab 5. Mimpi Aurora

Aurora dengan teliti mengatur meja makan, memeriksa setiap detail untuk memastikan semuanya sempurna.

Waktu berlalu lumayan lama, dan akhirnya Aurora merasa puas dengan hasil kerjanya.

Setelah waktu yang cukup lama dihabiskan di taman, mereka akhirnya kembali ke ruangan utama untuk melanjutkan pertemuan.

Aurora, yang baru saja selesai dengan tugasnya, melihat mereka kembali dengan senyum dan lega.

Tuan Muda Adelard dan para utusan tampak bahagia dan terkesan dengan pengalaman yang mereka alami di taman.

Setelah Aurora kembali ke ruangan utama, dia melaporkan dengan bangga, "Jamuan makan siang sudah siap, Nona Isabella.

Semua makanan dan dekorasi telah diperiksa dan disiapkan dengan baik."

Tuan Edmund tersenyum puas mendengar laporan itu.

"Bagus sekali, Aurora. Sekarang, mari kita ajak semua utusan dari keluarga Laincashire untuk makan siang bersama. Saya yakin ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk mempererat hubungan antara kedua keluarga bangsawan ini."

Semua orang kemudian bersiap untuk menuju ruang makan, termasuk Tuan Muda Adelard yang kini sudah lebih berfokus pada situasi di tangan.

Sementara itu Isabella merasa puas karena dia berhasil mengambil kendali kembali atas situasi tanpa kehadiran Aurora.

Ketika matahari akhirnya terbenam dan malam tiba di villa Elara, suasana menjadi lebih tenang dan misterius. 

Cahaya lilin yang lembut menerangi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh dengan pesona abad pertengahan. 

Para tamu dari keluarga bangsawan Laincashire telah pulang dengan senyum di wajah, puas akan jamuan dan pelayanan yang mereka terima. 

Janji untuk kembali dan meresmikan pertunangan antara Tuan Muda Adelard dan Nona Isabella memberi harapan baru bagi kedua keluarga.

Isabella berjalan sendirian di teras villa, merenung dalam tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi hari ini. 

Dia merasa harapannya semakin mendekat untuk menjadi tunangan Tuan Muda Adelard.

Pikirannya melayang-layang ke masa depan yang cerah di bawah bintang-bintang malam, bersama dengan Tuan Muda Adelard di sampingnya. 

Dia mengingat bagaimana Tuan Muda Adelard tersenyum padanya dan berbicara dengan hangat.

Pikirannya melayang pada janji yang dia buat kepada para utusan dari keluarga bangsawan Laincashire, tentang rencana untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama Isabella di kemudian hari.

Isabella mengingat momen dimana Tuan Muda Adelard mendekatinya dengan senyuman lembut.

"Nona Isabella, saya ingin mengucapkan terima kasih atas keramahtamahan Anda hari ini. Saya berharap bisa lebih banyak meluangkan waktu bersama Anda di masa mendatang."

Isabella merasa hatinya berdebar kencang ketika ia mendengar kata-kata itu.

Dia tersenyum penuh arti, berusaha menyembunyikan kegembiraannya. "Tentu, Tuan Muda Adelard. Saya sangat senang mendengarnya."

Tuan Muda Adelard merasa hangat di hatinya saat dia melihat senyuman Isabella.

"Saya juga berharap bisa lebih mengenal Anda dengan lebih baik, Nona Isabella."

Saat utusan dari keluarga Laincashire bersiap untuk berpamitan, Isabella merasa harapan dan kegembiraan tumbuh di dalam dirinya.

Dia merasa bahwa hari ini adalah langkah pertama menuju masa depan yang dia idamkan bersama Tuan Muda Adelard.

Ketika akhirnya para utusan berpamitan dan meninggalkan villa Elara, Isabella melihat Tuan Muda Adelard melambaikan tangannya padanya dengan senyuman hangat. 

*****

Malam semakin larut di villa Elara, dan suasana semakin hening.

Setelah menyambut kedatangan utusan dari keluarga bangsawan Laincashire, semua penghuni villa mulai merasa lelah dan beranjak istirahat. 

Cahaya lilin di ruang-ruang utama satu per satu mulai padam, meninggalkan jejak-jejak cahaya samar yang melukis bayangan di dinding-dinding istana.

Aurora, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pelayan, juga merasa lelah.

Dia berjalan perlahan menuju kamarnya yang nyaman di bangunan terpisah.

Dalam keadaan yang semakin hening, langkah-langkah Aurora yang lembut terdengar di koridor villa.

Saat Aurora memasuki kamarnya, dia merasakan kenyamanan yang familiar.

Tempat tidurnya yang empuk dan selimut hangat menanti, menyambutnya setelah hari yang panjang.

Dia melepaskan gaun pelayan yang dia kenakan, menggantinya dengan piyama yang nyaman, dan merapikan rambutnya sebelum akhirnya berbaring di tempat tidur.

Cahaya lilin yang lembut menyinari ruangan, menciptakan suasana yang penuh dengan keajaiban.

Merasa belum ingin tertidur, Aurora pun beranjak bangun untuk mengambil perlahan kalung yang telah dia temukan dari dinding rahasia di perpustakaan keluarga beberapa hari yang lalu.

Dalam cahaya gemerlap lilin, kalung tersebut berkilau dengan keindahan dan kemisteriusan yang tak tergambarkan. 

Permata-pemata yang indah bersinar, menciptakan lingkaran cahaya yang menyapu ruangan kecil Aurora.

Dia merasa seakan kalung itu memancarkan kehangatan dan kehadiran yang akrab baginya.

Dengan perlahan, Aurora memegang kalung tersebut dalam telapak tangannya, merasakan kembali getaran aneh yang mengalir dari benda itu. 

Dia merenung dalam tentang arti dari kalung tersebut, tentang keterkaitannya dengan masa lalunya yang masih penuh teka-teki. 

Apa yang disembunyikan oleh kalung ini? Apa rahasia di balik permata-permatanya yang berkilau?

Aurora menutup matanya sejenak, membiarkan kalung itu membawanya dalam perjalanan batin. 

Ketika Aurora membuka mata, dia merasa semakin kuat bahwa kalung ini adalah kunci untuk mengungkap misteri di balik masa lalunya yang masih tersembunyi.

Dia merasa tugasnya adalah untuk mengungkap kebenaran, untuk menemukan jawaban-jawaban yang dia cari selama ini.

Dengan hati yang penuh tekad, Aurora meletakkan kalung kembali dalam kotak transparan tempat dia menemukannya.

Dia menyembunyikan kembali kalung itu dengan lembut, menyadari bahwa perjalanannya untuk mengungkap misteri ini baru saja dimulai. 

Seperti halnya penghuni villa lainnya, Isabella merasa lelah setelah hari yang sibuk.

Dia mematikan lilin di kamarnya satu per satu, merasa rasa kenyamanan yang familiar ketika dia berbaring di tempat tidur.

Pikirannya yang penuh dengan bayangan masa depan yang cerah membawa senyum di wajahnya, dan dengan perlahan dia terlelap dalam tidurnya yang damai.

Malam semakin larut, dan villa Elara terbenam dalam keheningan.

Semua penghuni, termasuk Aurora dan Isabella, merasakan kelelahan mereka mereda dengan perlahan, seolah dunia luar perlahan memudar dan mereka masuk ke dalam mimpi-mimpi mereka yang penuh dengan misteri, harapan, dan cinta. 

Dalam alam mimpi, Aurora menemukan dirinya berjalan di tengah ladang bunga yang indah.

Cahaya matahari yang lembut menyinari sekelilingnya, menciptakan suasana yang tenang dan ajaib.

Saat dia melangkah lebih dekat ke arah sebuah pohon yang rindang, dia melihat seorang wanita cantik dengan rambut panjang berombak yang tergerai ditiup angin.

Wanita itu tersenyum lembut padanya, dan mata mereka bertemu dalam keheningan.

Aurora merasa seolah-olah dia mengenali wanita ini, seolah-olah dia telah melihat wajahnya sebelumnya.

Ada perasaan terikat dan nyaman yang memasuki hati Aurora ketika melihat wanita tersebut, dan itu adalah perasaan yang asing untuknya.

Keteduhan dan perasaan cinta yang di pancarkan melalui mata wanita itu menarik perhatian Aurora, dan saat pandangannya turun, Aurora melihat kalung yang menghiasi leher wanita tersebut.

Terpopuler

Comments

DeaLova

DeaLova

Menarik

2024-02-14

2

Cantika

Cantika

lumayan

2024-02-07

1

Cantika

Cantika

Semangat

2024-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!