Bab 7. Para Nona Muda

Setelah sarapan selesai, Aurora dan Isabella membagi tugas untuk hari itu.

Aurora akan membersihkan kamar-kamar dan memastikan semuanya rapi. 

Sementara Isabella fokus pada aktivitas sosial dan kegiatan yang melibatkan para pengunjung atau tamu-tamu istimewa.

Keduanya bergerak dengan cermat dan efisien, menjalankan tugas-tugas mereka dengan tekun.

Hari ini, Isabella memiliki rencana istimewa yang membuatnya bersemangat.

Dia berniat mengadakan pesta minum teh yang elegan di taman indah villa Elara.

Rencananya adalah mengundang teman-temannya, para Nona muda dari keluarga bangsawan lainnya, untuk berkumpul dan menikmati suasana yang hangat dan menyenangkan.

Dan tentu saja untuk memberi tahukan mereka rencana pertunangannya dengan Tuan Muda Adelard.

Isabella mendekati Aurora dengan senyuman ceria. "Aurora," katanya dengan lembut, "aku memiliki ide yang bagus untuk hari ini.

Aku ingin mengadakan pesta minum teh di taman, dan aku ingin mengundang teman-teman ku, para Nona muda dari keluarga bangsawan lainnya."

Aurora merasa senang melihat semangat Isabella. "Tentu, Nona Isabella. Aku akan segera memberi tahu pelayan lainnya untuk mengirim undangan ke kediaman mereka."

Isabella mengangguk, ekspresinya penuh antusiasme. "Aku ingin semuanya sempurna, mulai dari dekorasi hingga hidangan yang akan disajikan. Aku ingin pesta ini menjadi momen yang tak terlupakan."

Aurora tersenyum mengangguk. "Aku akan memastikan semuanya berjalan lancar, Nona Isabella. Pesta ini pasti akan menjadi sukses."

Segera setelah percakapan mereka, Aurora bergerak cepat untuk memberi tahu pelayan lainnya tentang rencana pesta minum teh.

Mereka bekerja sama dengan hati-hati untuk mempersiapkan undangan dan merencanakan detail acara dengan teliti.

Saat hari menjelang sore, taman villa Elara mulai disiapkan dengan dekorasi yang indah dan meja-meja yang ditata dengan apik. 

Isabella memilih tempat yang sempurna, di bawah naungan pohon rindang, untuk menjadikan pesta ini semakin spesial.

Dia sangat berharap bahwa pesta ini akan membawa kebahagiaan dan menguatkan hubungan antara para Nona muda.

Saat matahari perlahan turun ke cakrawala, suasana di villa Elara semakin hidup dengan kedatangan para tamu yang datang dengan kereta kuda. 

Kereta-kereta mewah itu bergantian berjalan menuju halaman depan villa, mengantarkan para Nona Muda dari keluarga bangsawan lainnya yang datang untuk merayakan pesta minum teh yang diadakan oleh Nona Isabella.

Aurora berdiri di dekat pintu masuk, menyambut kedatangan setiap tamu dengan senyuman hangat.

Dia merasa gembira melihat keramaian yang tercipta, dengan gaun-gaun indah dan topi-topi elegan yang menghiasi tamu-tamu yang datang. 

Para Nona Muda keluar dari kereta kuda dengan elegan, sorot mata mereka penuh antusiasme. 

Mereka mengenakan pakaian yang megah dan perhiasan yang memukau, mencerminkan keanggunan dan keindahan bangsawan. 

Beberapa dari mereka membawa bunga atau hadiah lainnya untuk memberikan selamat kepada Nona Isabella.

Isabella, yang berdiri dengan anggun di tengah-tengah taman yang dihiasi dengan meja-meja indah, menyambut setiap tamu dengan senyuman lembut. 

Para tamu yang diundang oleh Nona Isabella adalah lima Nona Muda yang memiliki kepribadian yang kuat, meskipun status dan strata sosial mereka berada di bawah keluarga bangsawan Elara. 

Pertama, ada Lady Marcella Devereux, seorang wanita yang anggun namun tegas.

Dia sering terlihat mengenakan gaun dengan warna-warna yang mencolok dan perhiasan yang mencuri perhatian. 

"Salam, Isabella," sapa Lady Marcella dengan senyum manis, namun ada sejumput kebanggaan dalam tatapannya.

"Sepertinya pesta ini cukup mengesankan, bukan?"

Isabella tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja, Marcella. Aku berharap semuanya menikmati waktu mereka."

Selanjutnya, ada Lady Arabella Wycliffe, seorang Nona Muda dengan kepribadian yang penuh percaya diri.

Dia dikenal karena keberaniannya dalam mengembara dan berpetualang.

"Apakah kamu akan menjelajahi setiap sudut taman ini, Arabella?" tanya Isabella dengan senyum.

Lady Arabella mengangguk sambil tertawa. "Tentu saja, Isabella. Taman ini sungguh menakjubkan!"

Lalu ada Lady Seraphina Beaumont, seorang wanita muda yang cenderung bersikap pendiam.

Meskipun begitu, penampilannya yang anggun dan pesona yang halus selalu menarik perhatian.

"Apa kabar, Seraphina?" tanya Isabella dengan ramah.

Lady Seraphina tersenyum tipis. "Baik, Isabella. Taman ini memang cantik."

Kemudian ada Lady Gwendolyn Hartley, seorang Nona Muda yang sangat ambisius dan memiliki tekad kuat.

Dia sering terlihat mendiskusikan bisnis dan politik dengan percaya diri.

"Bagaimana pendapatmu tentang pesta ini, Gwendolyn?" tanya Isabella sambil mengangkat satu alis.

Lady Gwendolyn tersenyum dan berkata, "Sangat mengesankan, Isabella. Tapi tentu saja, masih ada banyak hal yang bisa ditingkatkan."

Terakhir, ada Lady Evelina Fairfax, seorang Nona Muda yang ceria dan selalu penuh energi.

Dia memiliki kecintaan terhadap seni dan sering terlihat menggambar atau menari di taman.

"Aku suka pilihanmu untuk mengadakan pesta di taman, Isabella," kata Lady Evelina dengan antusias. "Ini memberikan nuansa yang segar."

Teman-teman dekat Isabella, yang telah lama berkenalan sejak masa kanak-kanak, memandang Aurora dengan pandangan yang penuh skeptis. 

Meskipun usia mereka hampir sebaya, perasaan takut tersaingi oleh pesona Aurora sering kali muncul di antara mereka. 

Seiring pesta minum teh berlangsung, para Nona Muda ini mulai mengusik Aurora dengan senyuman yang merendahkan dan komentar-komentar merendahkan.

Lady Marcella mendekati Aurora sambil tertawa kecil.

"Oh, Aurora, betapa beruntungnya dirimu bisa berada di sini. Menyajikan teh dan kue kepada kami semua."

Aurora menjawab dengan senyuman yang ramah. "Tentu, Lady Marcella. Saya senang bisa membantu."

Lady Arabella bergabung dalam percakapan dengan nada sinis.

"Apakah kamu merasa ini adalah panggilan sejatimu, Aurora? Menjadi pelayan di pesta-pesta?"

Aurora menjaga ketenangan dirinya. "Saya melakukan tugas saya dengan senang hati, Lady Arabella."

Tidak mau ketinggalan, Lady Seraphina berbicara dengan lembut.

"Tapi tentu saja, ini adalah tempatmu yang tepat, bukan? Di belakang sana dengan para pelayanan lainnya, bukan di antara tamu."

Aurora merasa hatinya sedikit tersinggung oleh komentar mereka, tetapi dia tetap bersikap profesional.

"Saya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, Lady Seraphina."

Lady Gwendolyn tersenyum tajam. "Kau memang ahli dalam merendahkan diri, bukan?"

Aurora mencoba untuk menjaga ketenangan. "Saya hanya berusaha menjalankan tugas saya dengan baik."

Sementara itu, Lady Evelina mencibir. "Tugas sebagai pelayan tentu saja sangat mulia, bukan?"

Isabella, yang melihat kejadian ini dari jauh, merasa sedikit senang namun dia tidak ingin campur tangan. 

Dengan langkah mantap, Isabella mendekati teman-temannya, para Nona Muda yang masih mengganggu dan merendahkan Aurora. 

Dia memilih duduk di kursi yang telah disediakan dengan sengaja, sebuah tempat yang menunjukkan kedudukan dan wibawanya.

Isabella tetap diam, tanpa memberikan reaksi atau mencoba membela Aurora. Dia tahu bahwa tindakan diamnya sendiri sudah cukup untuk mengungkapkan sikapnya.

Isabella memutuskan untuk tidak membela Aurora atau membenarkan sikap teman-temannya yang merendahkan Aurora.

Dia sadar bahwa sikap teman-temannya yang merendahkan Aurora sebenarnya adalah bagian dari permainan cemburu dan iri yang sedang dia mainkan.

Terpopuler

Comments

Alizeee

Alizeee

ikut donk, pesta minum tehnya!!/Drool/

2024-03-10

0

Cantika

Cantika

adegan bully nya kurang greget

2024-02-07

1

NoName

NoName

Aurora mantap ngadepin bullyan nya. Tetep rendah hati tanpa jadi rendah diri. Nice

2024-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ruang Rahasia
2 Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3 Bab 3. Kecemburuan Isabella
4 Bab 4. Taktik Isabella
5 Bab 5. Mimpi Aurora
6 Bab 6. Kilas Balik
7 Bab 7. Para Nona Muda
8 Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9 Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10 Bab 10. Lukisan Anastasya
11 Bab 11. Bertemu Weise
12 Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13 Bab 13. Portal Waktu
14 Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15 Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16 Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17 Bab 17. Sosok Misterius
18 Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19 Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20 Bab 20. Keraguan Aurora
21 Bab 21. Pendeta Tua
22 Bab 22. Monster Bayangan
23 Bab 23. Frostbane
24 Bab 24. Ramalan
25 Bab 25. Senyum Terakhir
26 Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27 Bab 27. Satu Kata
28 Bab 28. Kristal Fosfora
29 Bab 29. Zarkon
30 Bab 30. Mendapat Pengakuan
31 Bab 31. Belum Selesai
32 Bab 32. Lumina Renovatio
33 Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34 Bab 34. Ancaman Terbesar
35 Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36 Bab 36. Whisperstone
37 Bab 37. Kekuatan Sejati
38 Bab 38. Oceana
39 Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40 Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41 Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42 42. Malachi
43 Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44 Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45 Bab 45. Api Jiwa
46 Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47 Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48 Bab 48. Bala Bantuan
49 Bab 49. Mengirim Bantuan
50 Bab 50. Bertemu Lurka
51 Bab 51. Aurora Vs Lurka
52 Bab 52. Menyongsong Aurora
53 Bab 53. Rencana Baru
54 Bab 54. Kemunculan Ankhar
55 Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56 Bab 56. Pilihan Ankhar
57 Bab 57. Solusi Dari Mirella
58 Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59 Bab 59. Berbagi Takdir
60 Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61 Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62 Bab 62. Penjara Es
63 Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64 Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65 Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66 Bab 66. Pertimbangan Mirella
67 Bab 67. Portal Rapuh
68 Bab 68. Membangun Kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Ruang Rahasia
2
Bab 2. Isabella dan Tuan Muda Adelard
3
Bab 3. Kecemburuan Isabella
4
Bab 4. Taktik Isabella
5
Bab 5. Mimpi Aurora
6
Bab 6. Kilas Balik
7
Bab 7. Para Nona Muda
8
Bab 8. Rahasia Masa Lalu
9
Bab 9. Mirella, Roh Penjaga Kebenaran
10
Bab 10. Lukisan Anastasya
11
Bab 11. Bertemu Weise
12
Bab 12. Pertarungan Pertama Aurora
13
Bab 13. Portal Waktu
14
Bab 14. Kisah Cinta Tragis
15
Bab 15. Kisah Yang Telah Lama Tersembunyi
16
Bab 16. Melanjutkan Pelatihan
17
Bab 17. Sosok Misterius
18
Bab 18. Kerajaan Penyihir Dan Troll
19
Bab 19. Bangkitnya Penguasa Kegelapan
20
Bab 20. Keraguan Aurora
21
Bab 21. Pendeta Tua
22
Bab 22. Monster Bayangan
23
Bab 23. Frostbane
24
Bab 24. Ramalan
25
Bab 25. Senyum Terakhir
26
Bab 26. Perjalanan Selanjutnya
27
Bab 27. Satu Kata
28
Bab 28. Kristal Fosfora
29
Bab 29. Zarkon
30
Bab 30. Mendapat Pengakuan
31
Bab 31. Belum Selesai
32
Bab 32. Lumina Renovatio
33
Bab 33. Menjadi Bagian Dari Alam
34
Bab 34. Ancaman Terbesar
35
Bab 35. Empat Bawahan Penguasa Kegelapan
36
Bab 36. Whisperstone
37
Bab 37. Kekuatan Sejati
38
Bab 38. Oceana
39
Bab 39. Aquarite, Azrak Dan Aetheria
40
Bab 40. Keindahan Yang Mematikan
41
Bab 41. Kemenangan Dengan Harga Mahal
42
42. Malachi
43
Bab 43. Jiwa-jiwa Yang Terikat
44
Bab 44. Gharza Dan Peri Zephyra
45
Bab 45. Api Jiwa
46
Bab 46. Kemarahan Penguasa Kegelapan
47
Bab 47. Para Penjaga Keseimbangan Alam
48
Bab 48. Bala Bantuan
49
Bab 49. Mengirim Bantuan
50
Bab 50. Bertemu Lurka
51
Bab 51. Aurora Vs Lurka
52
Bab 52. Menyongsong Aurora
53
Bab 53. Rencana Baru
54
Bab 54. Kemunculan Ankhar
55
Bab 55. Prajurit Penguasa Kegelapan
56
Bab 56. Pilihan Ankhar
57
Bab 57. Solusi Dari Mirella
58
Bab 58. Hewan Kontrak Pertama
59
Bab 59. Berbagi Takdir
60
Bab 60. Perjalanan Pertama Ankhar
61
Bab 61. Berlatih Menjadi Lebih Kuat
62
Bab 62. Penjara Es
63
Bab 63. Jadikan Saja Aku Pasanganmu
64
Bab 64. Tawa Aneh dan Kerinduan Aurora
65
Bab 65. Kecemasan dan Kerinduan Aurora
66
Bab 66. Pertimbangan Mirella
67
Bab 67. Portal Rapuh
68
Bab 68. Membangun Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!