Aurora merasa kagum dan terkejut atas keajaiban gua tersebut.
Aurora merasa lega karena dia tidak perlu menjelaskan keberadaannya kepada siapapun di Villa Elara.
Untuk itu Aurora merasa lega dan berterima kasih kepada Mirella.
Dengan hati yang lebih tenang, Aurora mengambil beberapa buku dari perpustakaan dan berjalan menuju taman samping.
Dia kemudian menyusul Isabella ke taman, membawa beberapa buku yang diminta oleh Isabella.
Saat Aurora tiba di gazebo di taman samping, Isabella sudah duduk dengan anggun sambil membaca buku.
Aurora menyerahkan buku-buku itu kepadanya, dan Isabella tersenyum.
"Aurora ternyata kamu masih bisa diandalkan," ucap Isabella sambil mengangkat kepalanya dari bukunya.
"Aku pikir aku akan menunggu hingga besok hanya untuk dapat membaca buku ini" Sarkas Isabella.
Aurora hanya tersenyum dan mengangguk.
Dia merasa senang bisa membantu Isabella dan merasa lega bahwa alasan kepergiannya tidak tercium oleh siapapun.
Sementara itu, Mirella masih berada di dekat Aurora. "Kamu telah menemukan cara yang baik untuk menjaga rahasiamu, Aurora," ucap Mirella dengan penuh kebanggaan.
Aurora tersenyum pada Mirella. "Terima kasih, Mirella. Aku berhutang banyak padamu atas bantuannya."
Mirella mengangguk. "Kami selalu ada untukmu, Aurora. Ingatlah bahwa kekuatanmu datang dari dalam dirimu sendiri. Dan jangan takut untuk bertindak dengan bijak."
Aurora merasa hangat di hatinya mendengar kata-kata Mirella.
Dia merasa beruntung memiliki bimbingan dan dukungan dari roh penjaga seperti Mirella dan Guru seperti Weise.
....
Aurora duduk sendirian di kamarnya, wajahnya direfleksikan oleh sinar samar-samar cahaya lilin.
Dia merenungkan kalung yang tergantung di lehernya dengan penuh perhatian.
Permata yang berkilauan memantulkan sinarnya, membuatnya terpesona.
Rasa ingin tahu Aurora semakin tumbuh.
Bagaimana kalung ini bisa ditemukan di dalam ruangan rahasia yang tersembunyi begitu dalam?
Pertanyaan ini membawa Aurora kepada kenangan yang berakar dalam pikirannya.
Sejak dia masih kecil, Aurora mendengar cerita tentang seorang wanita misterius yang konon adalah ibu kandungnya, Anastasya.
Kisah tentang ibunya meninggalkannya di panti asuhan ketika dia masih bayi selalu menggelayut dalam benaknya.
Aurora selalu berharap untuk bertemu dan bersatu kembali dengan Anastasya, ibunya yang hilang itu.
Namun, kehidupan sering kali memutar jalannya sendiri.
Takdir membawa Aurora untuk diadopsi oleh Tuan Edmund dan menjadi pelayan pribadi Nona Isabella.
Tapi sekarang, di hadapannya ada kalung yang mungkin mengandung jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantuinya.
Dengan tekad yang membara, Aurora memutuskan untuk mengungkap misteri ini.
Karena bahkan hingga saat ini Aurora masih belum mengetahui alasan kenapa kalung ibunya bisa ada di Villa Elara.
Apakah ada hubungan antara Anastasya dan keluarga bangsawan Elara?
Dengan langkah mantap, Aurora mencari Mateo, seorang pelayan tua yang telah mengabdi kepada keluarga Elara selama beberapa generasi.
Mateo dikenal sebagai penjaga cerita keluarga Elara.
Dari Mateo, Aurora menemukan petunjuk-petunjuk yang menuntunnya pada sejarah keluarga Elara yang tersembunyi.
Mateo menceritakan bahwa keluarga Elara memiliki garis keturunan bangsawan kuno yang bermula beberapa generasi sebelum keberadaan Tuan Eduardo Elara, yang kepadanya lah Mateo mulai mengabaikan dirinya sebagai pelayan.
Tuan Eduardo memiliki putra bernama Tuan Edward, yang kemudian melahirkan dua anak laki-laki, Tuan Edgard dan Tuan Edmund.
Mateo menceritakan tentang kebijaksanaan dan integritas Tuan Edgard, serta hubungannya yang seolah-olah penuh misteri dengan seorang penyihir bernama Anastasya.
Mendengar ini, hati Aurora berdetak kencang.
Apakah mungkin Tuan Edgard adalah ayahnya?
Pertanyaan-pertanyaan ini berputar dalam kepalanya.
Aurora, yang tak bisa menahan rasa ingin tahu, akhirnya bertanya kepada Mateo, "Apa yang terjadi selanjutnya, Mateo?"
Mateo terdiam sejenak, wajahnya mencerminkan pertarungan batin.
Seperti ada beban berat yang ingin dia ungkapkan, tetapi sebagai pelayan, dia merasa tak berhak untuk melakukannya.
"Aurora, kadang-kadang, terlalu banyak tahu bukanlah suatu kebaikan.
Tugas kita hanyalah melayani keluarga ini dengan setia dan tak perlu terlalu ikut campur dalam urusan yang tak berkaitan dengan kita," ujar Mateo dengan nada tegas.
Lalu, tanpa berkata lebih lanjut, dia meninggalkan Aurora dalam kebingungan.
Aurora merasa terjebak dalam pusaran pertanyaan yang belum terjawab.
Dia menyadari bahwa ada rahasia besar yang disembunyikan di balik cerita keluarga ini.
Tak lagi bisa dia tutup mata terhadap kebenaran yang mungkin bersembunyi di balik semua ini.
Dalam hati kecilnya, Aurora memutuskan untuk terus mencari jawaban, dengan atau tanpa bantuan Mateo.
Aurora kembali duduk termenung di depan jendela kamarnya, memandang langit yang perlahan berubah warna saat matahari terbenam. Cahaya senja memantul di bola matanya, menggambarkan pemikiran yang dalam. Sudut bibirnya terangkat tipis, seolah memetik kenangan manis yang tak tergapai oleh waktu.
Dalam keremangan senja, Aurora terlarut dalam dunia imajinasinya.
Ia membayangkan sebuah kisah cinta tragis yang terikat oleh takdir.
Kisah yang perlahan merayap dalam benaknya, mengukir gambar-gambar indah tentang cinta yang tak pernah pudar.
Seiring dengan hilangnya cahaya matahari, Aurora menghela nafas dalam-dalam.
Malam mulai menyapa, mengintip dari balik langit yang perlahan berubah gelap.
Dalam keheningan, tangannya mengepal erat kalung warisan yang tergantung di lehernya.
Dengan lembut, Aurora menutup matanya, memberi jalan pada khayalannya untuk mengambil alih.
Saat matanya tertutup rapat, kalung di lehernya tiba-tiba memancarkan cahaya.
Cahaya yang semakin lama semakin terang, hingga akhirnya Aurora benar-benar dibungkus oleh selubung cahaya.
Sensasi hangat pun merayapi tubuhnya, dan tiba-tiba, sebuah bisikan lembut terdengar di telinganya.
"Aurora, bukalah matamu," bisik Anastasya dengan suara yang penuh kasih sayang.
Mata Aurora perlahan terbuka, dan di hadapannya, dia melihat sosok Anastasya, ibunya.
Dalam tatapan mereka, terpancar rasa kerinduan yang tak terhingga.
"Ibu?" gumam Aurora dengan suara getir. "Apakah ini nyata?"
Anastasya tersenyum lembut. "Aku ada di sini untuk memberimu jawaban."
Tiba-tiba, seperti kilatan cahaya yang singkat namun kuat,
Aurora merasakan dirinya terhubung dengan kisah hidup Anastasya.
Kilasan-kilasan tentang perjalanan cinta Anastasya dan Tuan Edgard terpampang jelas dalam pikirannya.
Aurora menyaksikan momen pertemuan pertama antara Anastasya dan Tuan Edgard, saat mata mereka bertemu dan cinta tumbuh di pandangan pertama.
Kisah manis tentang perjalanan cinta mereka pun mengalir dalam pikiran Aurora, menggambarkan detik-detik indah yang pernah mereka alami.
Namun, kilas balik ini tak hanya penuh dengan kebahagiaan.
Aurora juga melihat momen saat Tuan Edgard mengetahui bahwa Anastasya sebenarnya adalah seorang penyihir.
Bagaimana rintangan-rintangan datang menguji cinta mereka, terutama setelah ayah Tuan Edgard, Tuan Edward, campur tangan karena mengetahui bahwa Anastasya adalah seorang penyihir.
Tuan Edward yang tidak merestui hubungan mereka, dan akhirnya, bahkan memfitnah Anastasya sebagai penyihir kegelapan.
Tuan Edgard, yang dipengaruhi oleh ayahnya, akhirnya menjauh dari Anastasya tanpa mempertahankan hubungan mereka.
Aurora merasakan kesedihan yang mendalam ketika dirinya mendapati kisah cinta yang tragis ini terjadi antara Ibu dan Ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
NoName
Kasian Anastasya
2024-02-06
1
Astri
Gregetan sama Isabella
2024-02-05
1