Alina yang tadi sempat bengong pun kini tersadar seketika, ia mengejar suster yang tadi mengajak ngobrol dirinya dengan membawakan makanan atas perintah dokter andrew.
" Suster tadi maksudnya apa ?? Kenapa harus gratis ?? Saya disini bayar sus "
" Semua tagihan nona sudah dibayar oleh dokter Andrew, pulanglah keluarga kamu pasti sudah menunggu "
Hampir saja alina lupa ia sudah pergi terlalu lama dirumah sakit ini, untungnya perawat itu seakan alarm yang meninggalkannya akan mertuanya yang pasti sudah menunggu dengan raut marahnya, itu sudah pasti.
" Suster, boleh aku minta nomer dokter Andrew ??"
" Untuk apa ??" kening perawat itu berkerut
" Jangan salah paham, aku hanya ingin mengembalikan uang tagihan rumah sakit untuk hari ini." ucap Alina
" Iya saya tahu, tapi dokter Andrew sudah berpesan untuk menolak uang nona alina, mohon mengerti, maaf saya ada banyak perkejaan yang harus saya kerjakan." Perawat itu pergi setelah mengatakan itu pada Alina.
Sungguh Alina dibuat bingung dengan sikap dokter Andrew, memang ia sudah 5 kali berkonsultasi pada dokter kandungan, dan kebetulan dokter Andrew yang memegang kasus Alina.
Berawal dari ia ingin program hamil, namun ternyata ia memiliki kendala yaitu ia terkena penyakit kanker yang kini sudah memasuki tahap ke tiga, dari situ ia mulai mengenal dokter Andrew yang awalnya terkenal dingin pada orang, terutama dirinya, namun hari ini, ia merasa aneh dengan sikap dokter Andrew padanya.
Tak ingin membuang waktu akhirnya ia pulang kerumah supaya ia tidak dimarahi oleh mertuanya karena terlalu lama pergi meninggalkan rumah
Alina akhirnya naik bus karena uang pemberian suaminya tinggal sedikit, uang jatahnya dari Nino suaminya harus diambil ibu mertuanya setengah dari yang diberikan Nino untuk dirinya.
Ironis sekali ia hanya bisa menabung sedikit untuk keperluan darurat macam kali ini ia periksa kedokter dengan uang tabungan pemberian suaminya, ia tak mau suaminya itu pikiran, apalagi mertuanya dan saudara suaminya selalu menghina dan meracuni pikiran suaminya.
Nino adalah anak patuh ibunya, ayah Nino sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena penyakit jantung, dahulu semasa hidupnya ayah Nino yang memperlakukannya dengan baik, namun sayangnya malaikat baik berwujud manusia itu sudah pergi menutup matanya untuk selamanya.
Meninggalkan kesedihan Alina, dan selama 2 tahun meninggalnya ayah mertua Alina ia selalu dianiaya ibu dan adik suaminya. Dahulu sebelum mertuanya meninggal, baik ibu mertua maupun adik Nino tidak berani mengusik Alina karena rasa takut mereka pada ayah mertua Alina.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, Alina kini sudah berada didepan halaman kediaman keluarga suaminya. Alina sempat menghembuskan nafasnya perlahan untuk menghadapi keluarga suaminya.
" Dari mana saja kamu Alina !!" teriak wanita paruh baya ibu kandung dari suaminya Nino yang bernama Lidya.
" Maaf ibu, aku habis dari rumah sakit, tadi aku sempat sakit dan pingsan " jawab Alina dengan jujur.
" Halah itu paling alasanmu saja, kau ingin menghindar dari tugasmu bukan?? lihat sudah hampir sore kau belum juga masak "
" Maafkan aku ibu tapi aku tidak berbohong " ucap Alina
" Cepat buruan masak sebentar lagi Nino pulang dari kantor "
Alina terkesiap dan mengangguk, ia menaruh tasnya dan menuju kedapur untuk mempersiapkan makanan yang akan ia masak untuk makan malam suaminya.
Ponsel Alina berdering ternyata suaminya yang mengirimkan pesan untuknya, bunyi pesan itu
" Sayang malam ini aku harus lembur sebentar, tapi aku akan pulang jam 8 malam."
Setelah membaca pesan suaminya Alina hanya menelan kekecewaan kembali. padahal semalam suaminya berjanji akan mengajak ia dan Nesya puterinya jalan-jalan ke pasar malam.
" Lagi ....kau selalu ingar dengan alasan lembur, kasian Nesya." lirihnya.
Nesya berlari memeluk mamanya dari belakang, Alina yang sedang memasak terkejut akan puterinya yang memeluknya dengan tiba-tiba.
" Nesya sayang, mama lagi masak...kamu duduk disana ya." ucap Alina menunjuk pada sofa yang berada diruang keluarga
" Tapi aku kangen mama, dari tadi eyang marah-marah saja nyariin mama " celoteh Nesya sedikit tidak lancar berbicara
" Maaf sayang, mama tadi periksa, ya sudah kamu duduk disofa sana ya sambil nonton tv, mama mau masak buat papa." Alina mengendong puterinya dan mendudukannya disofa, ia juga menyalakan televisi untuk neysa supaya tidak mengganggu kegiatan memasak dirinya.
Nesya duduk anteng dengan menonton kartun kesukaannya, sedangkan Alina balik kedapur untuk menyiapkan makan malam, sejujurnya ia lelah setiap hari melakukan kegiatan yang sama yang sangat melemahkan tubuhnya apalagi ia juga sedang sakit, namun apakah ia harus jujur dengan kondisinya pada Nino suaminya ??
**
Ditempat lain Nino tidak sedang lembur, ia malah sedang bergumul diranjang mencari kepuasan bersama Fera teman baik istrinya, sekaligus selingkuhan Nino sejak lama
Fera bekerja karena rekomendasi sahabatnya Alina karena waktu itu Fera butuh pekerjaan, dan Alina pun meminta bantuan Nino suaminya setelah mereka baru saja menikah 5 tahun yang lalu.
Di sebuah apartemen besar yang dibeli Nino untuk Fera, lelaki itu dengan gagah bergerak diatas tubuh fera yang sexy, tak bisa dipungkiri kecantikan Fera melebihi Alina yang terbilang sederhana dan tak suka berdandan
Siapa sih yang tidak suka digoda oleh Fera yang berpenampilan sexy dan fashion, hubungan itu tak terendus sampai sekarang keduanya sering melepas hasratnya sekelas pulang bekerja.
Keduanya memang kejam menusuk hati Alina yang polos dan begitu baik hati, kebaikan Alina tidak mereka anggap sama sekali, baik suami, sahabat dan juga keluarga suaminya yang toxic.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Sukliang
karma nanti dan pasti
2024-05-11
0
Hj. Raihanah
kejam banget
2024-05-09
0
Marudut Sinaga
mirip drakor marry my husband
2024-05-09
0