Kediaman Profesor gila

"Apa kalian bisa membawaku ke rumahku?" ujarku, sangat ngantuk.

"Tapi bagaimana mungkin?" bantah Ceroz.

"Ayolah," aku memaksa mereka sekali lagi, siapa tahu kali ini mereka mau.

"Kami harus pergi sekarang," sahut Elisa.

"Mau pergi sekarang? Kalian gila ya! Stamina kalian akan melemah. Apa kalian lupa kalian sudah banyak bertarung mengeluarkan kekuatan sihir? Kalian juga perlu istirahat, ayo ke rumahku biar aku memberi kalian obat untuk memulihkan sihir kalian," ucapku memberikan saran dengan penuh percaya diri.

"Baiklah, kami akan ikut ke rumahmu."

Akhirnya keempat orang anak itu menyetujui untuk ikut denganku dan beristirahat sementara waktu. Kami pun berangkat, aku berjalan di depan bersama orang yang memiliki kuasa bayang. Selama perjalanan, kami tidak berkomunikasi apapun, bahkan perjalanan kami bersanding dengan keheningan, hanya suara binatang-binatang yang kedengaran. Akhirnya, kami berlima sampai di kediamanku.

"Waah," keempat orang anak ini tidak berhenti-henti takjub.

"Kenapa? Sudah ayo masuk," kataku.

"Rumahmu sangat besar," puji Soman.

"Ah, tidak terlalu ingin semua, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rumah penyihir putih. Bukan begitu, Nona Elisa?"

"Lebih besar rumahmu," kata Elisa, terpukau.

"Sudahlah, ayo masuk. Tidak baik berdiri seperti ini." Aku membukakan pintu untuk mereka, kami pun masuk ke dalam bersama-sama.

"Rumah sebesar ini sepi sekali," ujar Ceroz.

"Hanya ada aku di rumah ini, aku tinggal sendiri," ucapku.

"Tapi, rumah ini kelihatannya seperti bentuk lab," kata Soman.

"Memang seperti itu, ayo ke kamar kalian," aku menunjukkan kamar mereka untuk istirahat.

"Apa tidak ada orang yang tinggal di sini selain dia?" tanya Soman.

Sebelum tidur mereka melakukan kegiatan dulu yaitu menceritai orang ini. "Apa kalian lupa kalau ini itu tempat kediamannya seorang profesor yang gila lalu bunuh diri itu aku baru nyadar dan putranya anak satu-satunya yang tadi juga termasuk sedikit gila," sahut Elisa.

"Seriusan? Bagaimana bisa?" tanya Hudson penasaran mendengar fakta itu.

"Jadi begini, dulu Ayahnya adalah seorang profesor dan juga seorang penyihir. Sihirnya dia salurkan untuk penemuan-penemuannya, gitu. Namun, waktu ia menjalankan misi untuk menangkap kelainan Bandit, dia malah menyelamatkan anak yang memiliki status mencuri juga, dan akhirnya para warga berpendapat bahwa mereka itu sekongkol sehingga warga membenci Profesor itu," terang Elisa.

"Kasihan, kau tau semua ceritanya?" kata Hudson.

"Tau, tapi aku tak tahu entah benar atau salahnya. Aku hanya mendengar dari orang-orang."

"Sudahlah, ayo kita tidur dulu supaya kekuatan sihir kita bisa pulih," ajak Soman.

 ***

"Huwah," akhirnya merasa sudah cukup puas tertidur, Elisa deluan bangun. Ia membuka matanya pelan-pelan. "Wuuua," aku terkejut karena di situ sudah ada pemilik rumah ini yang ternyata menunggu kami.

"Kau membuatku kaget saja," ujarku.

"Aku sudah dari tadi melihat kalian. Kalian sudah mulai dari siang tadi sampai hingga malam saat ini belum juga bangun. Aku mau mengajak makan, bisa jadi kalian haus dan lapar tapi aku lihat kalian sangat pulas tidurnya, jadi aku hanya menunggu saja."

"Apa?" Yang lebih mengagetkan buatku yaitu ternyata ini sudah malam. Aku cepat-cepat bangkit dari tempat tidurku dan membuka sedikit jendela kamar itu. Ternyata, memang benar langit sudah tidak cerah lagi, langit yang gelap karena sudah malam, dan kami tidurnya sangat lama, mulai dari siang tadi hingga saat ini baru terbangun.

"Mengapa kau tidak membangunkan kami?" tanya Elisa kesal.

"Aku melihat kalian tidur sangat nyenyak, jadi aku tunggu saja," sahut si pemilik rumah.

Elisa membangunkan sendiri teman-temannya, namun Hudson merasa kesal karena baru tidur 1 jam lalu. Elisa memberitahu bahwa mereka sudah tidur selama 9 jam.

Ceroz kaget, "Benarkah? Bagaimana bisa?"

"Iya benar, kalian tidur selama 9 jam," kata Elisa.

"Aih adik kecil, kenapa kau tidak membangunkan kami?" tanya Soman.

"Aku ingin melihat kekuatan sihirmu," jawab Elisa sambil tertawa.

"Sihir?" Ceroz mengerutkan keningnya.

"Iya, Elisa bilang bahwa sihirmu sangat hebat," tambah Alloric sambil tertawa.

"Sudah saatnya makan, aku sudah lapar," kata Elisa sambil merengek.

"Mereka makan dan menikmati hidangan yang disiapkan oleh para robot sihir. Soman bertanya siapa yang pmenyiapkan makanan?"

Elloric menjawab bahwa robot-robot sihirnya yang menyiapkan makanan tersebut, dan robot robot sihir juga membantuku dalam memberesi rumah.

Ceroz kembali bertanya tentang kekuatan sihirnya pada Elloric

"Kenapa kamu bertanya padaku? Aku hanya menonton saja. Lagian kekuatan sihirmu sangat hebat, aku hanya menyaksikan kekuatan itu yang begitu besar," kata Elloric.

"Kamu mungkin tidak bisa memahaminya, tapi aku merasa terbuang di Gelareos karena tidak memiliki kekuatan sihir. Aku berharap punya kekuatan sihir seperti kalian," ujar Ceroz

aku teringat akan sesuatu dan terdiam sejenak.

"Apa yang terjadi?" tanya Elisa.

"Aku teringat akan profesor yang dulunya tinggal di rumah ini. Ia juga memiliki kekuatan sihir yang luar biasa dan ia menggunakan kekuatannya untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Tapi sayangnya, ia tidak bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik dan akhirnya ia bunuh diri karena kekuatannya yang membuatnya menderita," aku menjelaskan.

"Apa yang kamu maksud dengan tidak bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik?" tanya Soman.

"Ia tidak bisa membedakan mana yang benar dan yang salah dalam menggunakan kekuatannya. Dan akhirnya, kekuatannya membuatnya menderita dan ia tidak bisa mengendalikannya dengan baik," jelasku.

"Aku berharap kita semua bisa mengendalikan kekuatan sihir kita dengan baik agar tidak menimbulkan penderitaan pada diri sendiri maupun orang lain," ucap Ceroz.

"Benar sekali, karena kekuatan yang dimiliki juga harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab yang besar," tambahku. "Ayo sekarang kita santap makanan yang sudah disiapkan oleh robot sihir."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!