Waktu sudah menunjukan pukul 06.30, Marcello membangunkan semua teman-temannya karena nenek ingin sarapan pagi bersama.
Foto sudah terpajang juga di kamar Marcello. Pukul 06.55 mereka semua turun hanya cuci muka sama sikat gigi saja.
"Wah.. Wah... morning all... Yuk duduk, kita tunggu nenek dulu ya. "Kata Ny. Marsya
"Morning mam, hari ini mami mau kemana? " Sambil mencium kening Ny. Marsya
"Ke kantor, terus siangnya ke rumah Venom, nenek ama Mami mau liat yang mau dekorasi tamannya.Kalian jangan lupa ya besok pertunangannya Marcello.
" Siap mam, apa yang perlu kami bantu mam, nanti kabari saja. "Kata Metyo
" Udah kok, kalian hanya perlu datang dan mendoakan Marcello dan Venom itu yang penting. "
"Kamu mau kemana hari ini?"
"Hanya mau beli cincin ajah, terus pulang, soalnya kasian si Venom. "
"Kenapa si Venom? " Ibu Sukma datang menghampiri meja makan.
"Kayaknya dia kecapean, badannya tuh anget banget nek. "
"Coba kamu sebelum beli cincin bawa Venom periksa ke klinik, biar nanti di kasih Vitamin ama dokter. "Kata Ny. Marsya
" Ya udah, kalau gitu, jam 8 ini ajah ya Marcell jalan, biar Venom bisa di periksa dulu. "
"Nah iya, udah besok loh pertunangannya, jangan sampai Venom drop. "
"Ya udah, Marcello telpon Venom biar Venom bisa siap-siap sekarang."
Langsung mengambil handphone menghubungi Venom.
"Asslamualaikum kak, iya kak. "
"Walaikumsalam, Ven, kamu siap-siap sekarang ajah ya, biar sebelum beli cincin kita mampir ke Klinik, biar Venom bisa diperiksa sama di kasih vitamin ama dokter."
"Kak,kakak jangan marah ya,sekarang Venom udah di klinik kak, masuk dari semalam jam 3, tapi sebentar udah bisa pulang kok. "
"Ya Tuhan, Ven kok kamu gak ngasih tau aku sih, klinik mana, biar aku kesana sekarang, sharelok sekarang." Langsung berdiri dengan wajah mesem.
"Lah.. Kenapa Cell...? Tanya Nenek Sukma
" Venom ternyata dari semalam udah di Klinik nek, Marcell jalan sekarang. "
"Cell.. Gua temanin lu, biar gua yang nyetir, mending lu mandi dulu, karena pasti panjang perjalanan sebentar. "Kata Metyo
" Oke Gua mandi dulu gak lama. " langsung berdiri menuju kamarnya.
"Lu pada nyusul ajah nanti,setelah sarapan. "
"Barengan ajah ini juga mau selesai,lu nyetirin si Marcell karena pasti dia panik banget. "
Ibu Sukma menghubungi Ibu Dewi
"Hallo Bu Dewi, Venom gimana kabarnya? "
"Ini udah mendingan kok Bu, semalam panas banget, ya bangunin saya sama ayahnya, ya sudah langsung saya bawa ke klinik ajah. Sebentar juga udah bisa pulang kok."
"Baiklah, ini sebentar lagi, Marcello dan kawan-kawannya akan kesana, kebetulan mereka lagi nginep disini, nanti juga saya sama Maminya Cello bakalan nyusul. Semoga Venom kuat, besok udah acaranya."
"Iya, ini dia udah senyum-senyum kok bu, udah selesai makan bubur juga. "
"Baik Bu Dewi, terimakasih. " Sambil menutup telepon.
"Met, yuk.. Guys nanti gua share kliniknya. "
"Nanti share ke pak Teo juga ya Cell... Kalian hati-hati. "
"Kami jalan juga ya oma.. Terimakasih. " kata Ical
Mereka meninggalkan rumah mewah Ibu Sukma dan langsung menuju ke klinik menemui Venom.
"Udah, gak usah terlalu khawatir, Venom sebentar udah bisa pulang kata Ibunya."
"Oh nenek barusan itu telpon Ibunya Venom.. Entahlah Met, gua khawatir banget ama Venom, Met, selama ini gua belum pernah merasa seperti ini pada seorang Wanita, sepertinya gua udah jatuh cinta. "
"Ya wajarlah lu jatuh cinta, Venom cantik, cerdas dan dia juga pantas dicintai ama lu, karena bakalan jadi istri lu. "
"Hmm.. Met, kalau gua peluk dan cium dia, kira-kira dia bakalan marah gak ya? "
"Ya gaklah, Venom tuh juga udah jatuh cinta ama lu, dan dia tuh dah merasa bahwa lu tuh benar-benar akan menjadi suaminya. "
"Gua pingin peluk erat Met, gua gak nafsu, tapi gua sayang, gua sayang banget. "
"Jangan terlalu sayang, karena itu gak baik. "
"Lah kok gak baik? "
"Lu baru jatuh cinta, ini baru awal, yahhh... Nanti juga suatu saat bakalan lu lalui. Cukup gua pesan ama lu satu ajah. Lu harus bersyukur bahwa lu udah dicintai oleh seorang Venom, dan Venom juga harus sebaliknya, Venom harus bersyukur karena sudah di cintai oleh seorang Marcello. " sambil tersenyum.
Marcello mengangguk dan mencermati apa yang di katakan Metyo. Dalam hal percintaan... Metyo memang paling berpengalaman dari mereka semuanya.
Jadi, dalam hal ini, Marcello selalu mendengarkan apa kata Metyo.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di klinik. Marcello dan kawan-kawannya ketemu dengan Ibu Dewi yang sedang antri menunggu di apotik.
"Tante" Sambil berjabatangan
"Iya Marcello, tuh Venom di kamar Melati no 2, masuk ajah, tante mau nebus obat sama urus administrasinya. "
"Oh.. Baik tante, Cello temui Venom dulu. "
Marcello langsung buru-buru beranjak ke kamar Venom, saat di kamar Venom sedang rebahan sambil membaca Buku yang di berikan Marcello
"Sayang... "Langsung memeluk dan Mencium dahi Venom
" Cintaku, Venom gak apa-apa kok, kan mendimg sekarang di rawatnya, biar sebentar beli cincin sama besok hari pertunangan Venom udah sehat, maafin ya, semalam gak ngasih tau ke kakak, Venom gak mau kakak khawatir. "
Venom dan Marcello saling melepaskan pelukan, Marcello langsung mencium dahi Venom kembali.
"Udah gak anget kan? " Tanya Venom
"Ven, kamu jangan sakit ya, masih panjang loh waktunya, mana kita masih mau mempersiapkan pernikahan kita Venom. " Sambil membelai rambut Venom
"Iya... Iya... Janji kok gak akan sakit. "
Pintu Klinik terdengar ternyata dokter yang datang.
"En, udah mendingan kan? Nanti kamu jangan lupa, untuk terus minum Vitaminnya, itu untuk daya tahan tubuh kamu."
"Iya dok, Venom lupa nebus Vitaminnya. "
"Atau kalau emang kamu mau, mulai bulan depan, saya yang akan nebus vitaminnya biar saya anter ke rumah kamu. "
Setelah mendengar itu,wajah Marcello langsung berubah.
"Oh gak perlu dokter, biar nanti saya yang akan menebusnya, lagian kalau udah bulan depan, Venom udah jadi tanggung jawab saya. "
"Maksudnya tanggun jawab gimana?" Sambil menatap Marcello
"Iya dokter, dokter gak perlu repot-repot, karena calon suami saya yang akan menebusnya, lagian bulan depan saya sudah menjadi istrinya. " Sambil memegang tangan Marcello
"Oh.. Kamu mau menikah Venom? Bukannya kamu masih kuliah? Kalau tau kamu di izinkan orang tua kamu menikah saat masih kuliah, saya sudah melamar kamu dari kemarin-kemarin. "
Marcello menatap wajah drokter Indra dengan penuh amarah.
"Oh, ternyata dokter suka ya ama calon istri saya? "
Teman-temannya dan Venom langsung menatapa Marcello.
"Ya begitulah mas, ya mau gimanalagi, sekarang udah gak bisa, Venom akan menjadi milik anda. "
Dengan nada datar sambil tersenyum
Tiba-tiba masuk Ny. Marsya, Ibu Sukma dan Ibu Dewi
"Wah dokter Indra udah ada rupanya"
"Eh iya tante, saya mau memeriksa keadaan Venom, kenapa udah mau minta pulang tante? Kenapagk sampai besok ajah di rawat di sini. "
Marcello semakin geram, rasanyadia ingin memukul dokter Indra. Venom masih memegang tangan Marcello
Teman-teman Marcello hanya bisa berdiam diri menyaksikan kisah ini.
"Eh Venom yang minta dokter, Venom hari ini mau beli cincin pertunangan karena besok Venom bertunangan. " Jawab Venom
"Besok?"
"Iya dokter Indra, kalau dokter ada waktu, jangan lupa datang ya dokter. "
"Semoga tante, karena besok saya ada dinas malam di RS, doa yang terbaik ya buat Venom, saya permisi. "
Dokter keluar dari ruangan Venom, Marcello masih dengan wajah mesemnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments