Malam ini menjadi malam yang paling sulit buat Marcello dan Venom, keduanya mendapatkan shok teraphy dari orang-orang yang mereka cintai.
Malam itu, Venom tak mood lagi untuk melanjutkan membaca buku barunya, Venom langsung merebahkan tubuhnya dan langsung melihat dinding-dinding kamarnya sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan jika dia sudah menjadi seorang istri.
Sedangkan Marcello, duduk di dalam kamarnya sambil ditemani minuman dan mendengarkan lagu dengan menggunakan headphonenya.
"Anjiiiir gua gak bisa diam, gua harus minta semua anak-anak nemenin gua malam ini, kalau gak, gua bisa stres. "
Marcello langsung membuka WAG khusus mereka berlima dan langsung mengirimkan VN.
"All brother... Lu pada punya waktu gak nih? Boleh gak lu semua ke rumah gua sekarang?"
Rio,Ical dan Zq langsung menjawab OTW, sepertinya Metyo emang lagi gak megang handphone.
"Oke gua tunggu, gua lagi di kamar. "
Ketiga temannya langsung menuju ke rumah Ibu Sukma. Tiba-tiba mami Marcello datang menemui Marcello.
"Cell, kamu lagi apa sayang? Mami gak ganggu kan? " sambil mencium kepala Marcello
"Gak kok mam... Cello lagi nunggu anak-anak, mereka mo pada kesini, ya Cello sepertinya akan beri tau ke mereka semua, Cello akan menikah. "
"Cello, mami yakin, walaupun kamu seperti ini, tapi kamu adalah anak yang penurut. "
"Mam... Sekarang kurang mami dan nenek yang Cello milikin di dunia ini, jadi Cello gak mau ngecewain mami dan nenek, ya tapi seperti itu, ketika Venom gak bisa jadi istri yang baik buat Cello, Cello akan menceraikan Venom. "
"Mmm kamu udah ketemu kan ama Venom, menurut kamu dia gimana?"
"Ya mau tau gimana mam, orang baru sekali ajah ketemu mam, kalau soal cantik, dia sih cantik, ya cuman, masih muda banget ma, pasti dia suka keluyuran juga sama teman-temannya. "
"Ya kalau itu kamu salah, ini Venom kan? " Sambil memperlihatkan 3 lembar Foto
"Lah, mami dapat dari mana foto-foto Venom ini?"
"Cello, Nenek kamu itu orang yang sangat detail menilai orang lain, sebelum nenek ngomon ke pak Dedi mau menjodohkan kamu sama anak mereka, Nenek udah mencari siapa Venom, bagaimana pergaulannya. "
"Terus mam?"
"Ya itu, Venom seorang anak yang kutu buku, dia di kampus hanya punya 1 orang teman Wanita, dia bukan wanita yang suka-suka shoping, setelah dari kampus, kadang ke toko buku, kadang nemenin ibunya, kadang ke kantor ayahnya."
"Hmmm menurut mami, dia akan betah ama Cello? Yah mami tau sendiri kan kehidupan Cello?
"Cell, lambat waktu ketika kamu jadi suami, kamu pasti akan mikir sendiri, ya karena setelah menikah kamu gak akan tinggal disini. "
"Lah? Masa iya Cello tinggal di Tiny House ama Venom Mi?"
"Ya gak mungkin juga disana, mami udah belikan kamu rumah, dan itu akan menjadi hadiah pernikahan mami buat kamu. "
"Hmmm mami dah ngomong ama nenek? "
"Ya iya donk, nenek kepingin kamu dan Venom itu mandiri, ya paling tinggal kalian atur waktu saja kapan kalian mau kerumah nenek, atau tidur di rumah Venom, karena Venom juga sekarang kan udah jadi anak tunggal. "
"Lah emang sebelumnya dia punya sodara kah mam? "
"Baru 4 bulan yang lalu, kakak Venom meninggal karena bunuh diri. "
"What??? Bunuh Diri? " Dengan nada kaget.
"Iya, soalnya Viona hamil, dan yang menghamilnya gak mau bertanggung jawab, makannya itu alasan Venom ingin segera di nikahkan oleh ayahnya, ayahnya trauma."
"Mam... Asli loh mam, aku tuh gak nyangka aku harus secepatnya menikah begini, karir band aku sekarang lagi naik-naiknya Mam. "
"Mami yakin, Venom akan ngijinin kamu kok, hmmm besok malam kamu punya kesempatan untuk ngobrol banyak ama dia, ya kamu bilang ajah kamu itu anak band,dan apa yang pingin kamu bilang ke dia, ya kamu ungkapin ajah. "
"Hmmm... Ya udah mam, oh ya, malam ini aku mau beresenang-senang ama anak-anak mam, tolong bilangin ke bibi, minta masakin gorengan atau apa ya mam. "
"Cello... Cello, kamu tuh ya, bilang Venom bocil, nah ternyata kamu tuh yang udah tua, tapi kelakuan seperti bocil. "
Tiba-Tiba pintu kamar terbuka, ternyata Zq dan Ical sudah datang.
"Selamat malam Mi. "
"Wah... Hai.. Malam Zq, Ical... Apa kabar kalian? "
"Baik Alhamdulillah Mi. " Jawab Ical
"Ya sudah, kalian lanjut ajah, mami mau minta bibi masakin gorengan ama minta ambilin kacang ya, Cello jangan terlalu banyak ya minumnya. " Sambil meninggalkan kamar Marcello.
"Cell,jadi lu di minta nenek tidur disini karena ada nyokap lu? " Tanya Ical
"Bukan karena itu, hmmm itu Rio ama Metyo jadi gak kesini? "
"Tadi Metyo nelpon gua, setelah nageterin Vira dia langsung otw kesini. " kata Zq
"Nah paling si Rio juga bentar lagi juga nyampe."
"Eh itu kalau lu mau pada minum,pilih ajah di kulkas, keknya Bir habis, sisa Vodka, Whiskey Wine ama Tequila ambil ajah. "
"Gua minuman ringan ajah deh,lu mau apa Z? " Tanya Ical
"Tequila aja Cal..."
"Malam semua" Rio sambil membuka pintu.
"Nah, lu mo minum apa yo biar sekalian gua ambilin? "tanya Ical
"Gua ikut Marcello ajah Vodka."
"Cell.. Kok lu tiba-tiba ngajak ngumpul, apa jangan-jangan lu mo bubarin band kita? " Kata Zq dengan nada tanda tanya.
"Ya gaklah, gila aje.. Entar deh sekalian ada Metyo gua ngomngnya, mending kita ngobrol-ngobrol dulu, gimana lu ma Rara Z?
" Nah anjiir pasti si Ical yang cerita ama lo ya kan?"
"Nah.. Iya.. Iya gimana? Sukses? Gua penasaran juga nih" Kata Rio
"Gua ajak Rara jadian ama gua? "
"Walah kok goblok Z? Gua tuh dah berapa kali naikin dia anjir, terus dia mau. "
"Dia mau, katanya dia juga udah capek ama lu Cell, dia gak tau apa hubungan lu ama dia, lu punya banyak wanita. "
Mereka berempat tertawa mendengar cerita Zq yang akhirnya sudah jadian bersama Rara dan Zq pun sudah merasakan service Rara.
Yah memang benar apa yang dikatakan Cello, Rara emang the best dalam hal puas memuaskan.
Marcello ikut bahagia, Zq akhirnya jadian dengan Rara, setidaknya siluman betinya udah habis satu.
Hanya saja, Marcello mengatakan ke Zq, Rara hanya untuk have fun ajah, jangan sampai dijadikan istri, biar bagaimanapun Marcello gak ikhlas sahabatnya memperistrikan seorang wanita yang pernah digaulinya juga.
Marcello juga menawarkan kepada Rio dan Ical, siapa tau ada yang berminat kepada Dinda Angel atau Kartika, karena mengingat juga dia akan segara menikah, dan sampai sekarangpun tak ada satupun dari mereka membuat Marcello jatuh cinta. "
"Cell, dari mereka semua emang gak ada rasa gitu, ya ama Dinda kek, Angel, Kartika atau Rara? " Tanya Rio
"Gak ada yo,sama sekali gak ada. "
"Jangan bilang lu maho Cell. "
"Anjir maho.. Gaklah. "
Pintu kamar berbunyi, ternyata Metyo dan Bibi yang membawakan gorengan dan kacang buat mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments