Selama dalam perjalanan Marcello memikirkan apa yang menjadi masukan dari teman-temannya, terlebih-lebih pesan Metyo, Marcello harus minta maaf, dan gaya bicara Marcello harus di ubah.
Jalanan masih macet, rasa bersalah Marcello sekarang sudah mulai menggebu, karena masih macet, Marcello memutuskan untuk menelpon Venom.
"Iya hallo Ve"
"Iya kak, kakak udah di parkiran ya, Venom akan kesana. " Dengan berjalan buru-buru.
"Ehh.. Gak.. Gak.. Kakak masih dijalan, jalanan macet banget, kamu sabar yah nunggunya. "
Venom merasakan aneh, karena gaya bicara Marcello sangat berubah...
"Hnmm.. Ven, pasti kamu merasa perubahan cara bicara kakak, Kak Cello minta maaf ya Ven, kalau hari atau mungkin dari semalam, kakak udah buat kamu takut. "
"Kok kakak tau, Venom takut ama kakak?"
"Nah, kan bener, sorry banget... Sorry ya, oh iya, nanti deh, tungguin ya, sebentar lagi kakak nyampe, nanti kalau udah di tempat parkir kakak telpon kamu. "Sambil menutup telpon
Marcello sudah lega, karena sudah minta maaf. Venom yang sedikit bingung, kok dalam sehari calon suaminya berubah drastis.
" Ven.. Kenapa? Kak Cello jadi jemput kamu? "
"Iya jadi Bunga,aku bingung ama kak Cello, kok cepat banget sikapnya berubah, tadi kalau ngomong kasar banget, tiba-tiba dia udah minta maaf, ngomongnyapun dah sopan banget. "
"Hmmm Ven, kata kamu, kak Cello anak band kan? "
"Iya, emang kenapa anak band. "
"Ya takutnya kak Cello itu suka make narkoba Ven, karena orang yang udah kena obat-obatan terlarang, pasti moodnya cepat berubah, perangainya juga bisa cepat berubah. Bisa jadi jahat banget, bisa jadi baik banget."
"Mmmm iya... Iya... Aku pernah baca sih begitu. "
"Ven kalau kak Cello seorang pemakai? Kamu masih mau menikah dengannya? "
Venom terdiam, Venom teringat pada kata-katanya semalam, dia akan menerima apa yang menjadi kebiasaan Marcello kecuali pengkhianatan.
Venom menceritakan soal perkataannya itu kepada Bunga.
"Hmmm berarti, dia mencaci maki, membentak dan bisa jadi memukul kamu, kamu akan terima?"
"Duhh... Iya juga ya, ah.. Nanti akan aku bahas nanti lagi ama dia. "
Telpon berdering berasal dari Marcello
"Aku udah di parkiran, hmmm ini kamu ama Bunga menuju kesini? "
"Iya, Bunga Venom kenali ke kakak ya. "
"Oke, ajak ajah sekalian, kalau Bunga mau. "sambil menutup telponnya.
Venom dan Bunga sudah mendekati mobil Marcello.
" Kak, ini Bunga, teman Venom"
Bunga dan Marcello sambil berjabatan tangan dan saling menyebutkan nama.
"Oh ya, Bunga ke kampus naik mobil apa gimana?"
"Oh Bunga sering di jemput sopir kak, nanti jam 2 paling di Jemput. "
"Atau kalau Bunga mau, ikut kami berdua, kebetulan kakak mau ajak Venom ke studio, nanti kita makan siang di sana, gimana? "
Venom dan Bunga saling menatap, Venom memegang tangan Bunga, dengan memberikan kode, untuk ikut bersama mereka.
"Oh iya baik kak. "
"Oke yuk kita jalan. "
Mereka bertiga langsung meninggalkan kampus dan menuju ke Studio.
"Ven, kakak kan belum ada nomornya om, coba kamu hubungi papa kamu, biar kakak yang bicara. "
Venom sempat bingung, namun Venom mengikuti apa yang diperintahkan calon suaminya.
Setelah menekan nomor Pak Dedi, Hpnya langsung di berikan ke Marcello
......
"Ee.. Asslamualaikum om. Ini saya om Cello"
"Walaikumsalam, loh iya Cello, ada apa Cello. "
"Karena saya gak punya nomor om, jadinya saya minta Venom ngehubungin om. "
"Iya Cello ada apa nak? "
"Ini om, Saya mau izin ajak Venom ke studio, saya mau kenalin Venom kepada teman-teman saya, tapi om gak usah khawatir om, ada Bunga juga kok om, ikut bareng kami. "
"Oww iya... Iya... Ternyata kamu walaupun anak Band, tapi kamu orang yang bertanggung jawab. Baik Cello, tapi jangan sampai larut malam ya pulangnya, ini sudah hari kamis, pertunangan kalian semakin dekat, jadi kalian berdua harus jaga kesehatan. "
"Iya om, baik om.. Terimakasih om. "
"Iya.. Iya.. " Sambil menutup telponnya.
Melihat perilaku Marcello yang seperti ini, membuat Venom semakin merasa nyaman.
Tiba-tiba masuk WA dari Bunga.
"Ven, sepertinya kak Cello baik Ven, dia bisa bertanggung jawab, hmmm.. Semoga sampai menikah nanti Kak Cello gak berubah ya. "
Venom membaca dan langsung menjawab WA Bunga.
"Semoga ajah ya Bunga, semoga kak Cello gak akan kaya sebelumnya membuat aku takut. "
"Amiin, aku doain yang terbaik ya. "
Marcello memperhatikan Venom sangat aktiv mengetik Hpnya, dan begitu juga Bunga, Marcello yakin mereka berdua sambil WAan.
"Kak Cello, kakak bawa carger gak? Venom lupa bawa soalnya. "
"Ada, nanti carsnya pas di studio saja. "
"Baik Kak. "
Akhirnya mereka bertiga sudah sampai di studio.
"Yuk turun."
Teman-teman Marcello tidak sabar menunggu calon istri Marcello. Saat masuk ke dalam studio, Marcello memperkenalkan Calon istrinya kepada teman-temannya, dan mereka juga berkenalan dengan Bunga teman Venom.
Mereka langsung duduk melantai, dan Ical membagikan dos nasi padang kepada Venom, Marcello dan Bunga.
"Yuk makan yuk" Kata Marcello
"Hmmm Venom, kamu kan calon istrinya Cello, kami hanya berharap, kamupun mau menerima kami yah, tenang saja, kami gak akan ajak Cello maen-maen ama Cewek kok. " Kata Metyo
Venom hanya tersenyum.
"Tapi Venom, kamu harus siap, namanya anak band, punya banyak Fans, jadi jangan sampe kamu cemburu ya. " Tambah Zq
"Nah iya, kamu bisa nilailah ya, Calon suami kamu seoraang Vocalis, dari kami semua Cello yang paling ganteng, jadi yang banyak fansnya adalah Cello. " Kata Rio.
"Kamu gak usah dengerin, mereka emang suka begitu. " Tambah Marcello
"Ya Venom sih gak masalah kalau kak Cello banyak Fans, ya Venom bersyukur. "
"Maksud kamu apa Ven? Tanya Marcello dengan nada Datar
"Ya Venom malah seneng kalau banyak yang suka ama suami Venom, berarti Venom tuh beruntung bisa punya suami yang banyak disukai orang, karena mereka gak akan seberuntung Venom untuk milikin kakak. "
"Ciye... Sweeet... Sweet.. " Kata Ical
"Nah.. Bener tuh Venom.Wah kayaknya gua bakalan cari istri yang seperti Venom juga"Tambah Rio
"Emang Venom gak cemburu?"Tanya Metyo
" Venom akan cemburu, kalau misal kak Cello melayani fans-fansnya itu, ya contohnya kalau Kak Cello diajak jalan, atau apa gitu, nah baru Venom cemburu, apalagi kalau sampai ada pengkhianatan,... Hehehe. "
"Kalau sampai ada pengkhianatan? " Tanya Rio
"Gak akan ada maaf, Venom tau kok jalan ke pengadilan. " Sambil tersenyum dan menatap Marcello
"Nah.. Denger tuuh Cell.. " Kata Ical
"Tapi malahan ada istri yang mengikhlaskan untuk di madu, hanya karena untuk menggapai surga. "Kata Ical
" Venom mau berdoa ama Allah, berikan Venom surga yang lain saja, dari pada Venom mengikhlaskan suami Venom buat wanita lain. "
Marcello menatap Venom, ternyata Venom wanita yang pandai berdebat juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments