Secepat Inikah?

Sepulang dari lokasi proyek Venom dan Ibu Dewi mampir berziarah ke makan Viona.

Terlihat wajah Venom dan Ibu Dewi yang amat kehilangan. Tatapan kesedihan dipancarkan dari mata mereka.

Hanya beberapa menit mereka mampir berziarah dan langsung kembali meninggalkan makam Viona.

Saat di mobil, handphone Ibu Dewi berbunyi tak lain dan tak bukan telepon daei suami tercinta.

"Asslamualaikum ayah, iya yah.? "

"Waalaikumsalam, Ibu ama Venom sekarang dimana? "

"Ini baru selesai ziarah dari makam Viona, sekarang kita mau cari rumah makan untuk makan siang. "

"Kalau gitu Venom ama Ibu langsung ke restoran ajah, kita makan siang bareng ama ibu Sukma, nanti Ayah share Lokasinya" Jawab pak Dedi

Ibu Dewi langsung menatap Venom, anak gadis yang kini belum tau apa yang sebenarnya direncankan ayah ibunya.

Sebagai istri yang selalu mengikuti perintah suami, ibu Dewi langsung mengiyakan tawaran suami.

"Venom sayang, sebentar ayah akan kirim lokasi restoran untuk kita makan siang, nanti kita makan siang bareng ya. "

"Wahh oke bu, dengan senang hati, tumben ayah ngajak makan siang bareng. "

"Ayah lagi membicarakan sesuatu hal dengan ibu Sukma, Venom kan tau, ayah itu kalau ketemu dengan relasi selalu minta di dampingi ibu. "

"Bu, semoga nanti Venom bisa menjadi seorang istri seperti ibu ya bu" Sambil tersenyum

Sepertinya ini kesempatan yang bagus buat Ibu Dewi ngulik soal perjodohan Venom bersama cucu ibu Sukma.

"Ibu yakin nak, Ve pasti bisa akan seperti ibu, ingat loh, kalau udah punya suami, surga kita itu ya pada suami kita. " Sambil tersenyum menatap Venom

"Hmmmm entahlah bu, tapi dari yang Venom perhatikan selama ini, Ibu itu benar-benar istri yang patuh pada suami, Venom akan jadikan ibu sebagai panutan Venom nanti kalau Venom sudah berumah tangga. " Sambil tersenyum

"Emang Venom sudah mau menikah muda? "

"Oh iya, Ibu juga dulu nikah muda juga kan bu? Nah, ini ayah udah kirim lokasinya" Sambil membuka maps.

"Ya, ibu sama ayah kamu itu di jodohkan. "

"What? Dijodohkan? Masa sih bu? "

"Iya, karena ayah yang terlalu pekerja keras, dan ibu juga sama, maka kami di jodohkan. "

"Wah untung ajah ibu gak nolak. "

"Ibu gak mau nak, membangkang kepada orang tua, toh lihat, Alahmdulillah rumah tangga ayah sama ibu adem ayem. "

"Iya juga ya bu, seneng banget liat ayah sama ibu., saling mengisi. "

"Ya cuman kamu jangan salah, Ibu tuh sama ayah kamu, bisa berhunbungan suami istri setelah tiga bulan kemudian. "

"What? Kok bisa bu?"Dengan nada penuh tanya

"Ya karena ibu masih malu, sebelumnya ibu kan emang gak pernah pacaran. "

"Terus ayah gak ngambek bu? "

"Ya ngambek gimana, dua bulan kemudian setelah kami menikah, kami menerapkan pacaran dulu."

"Wah berarti seperti istilah Pacaran Setelah Nikah donk Bu. "

"Ya bisa dikatakan seperti itu. "

"Hmmm Almarhumah kak Viona tau gak Bu, kisah ibu ama ayah? "

"Kan kamu tau kan, kakakmu jarang sekali dirumah, ya kalaupun yang bisa makan malam bersama kan kadang hanya kita bertiga. "

"Kenapa bisa ya bu, kak Viona bisa jadi begitu cara bergaulnya bu. "

"Ya kan yang membiasakan kakakmu begitu kan nenek Rahaga, tapi ibu dan ayah juga salah, harusnya kami juga tak membiarkan kakakmu seperti itu, Viona adalah anugrah pertama dari Allah, namun kami tak bisa membuat dia bahagia.Kisah Viona ini menjadi cobaan terberat buat ayah dan ibu selama kami berumahtangga."

"Hmmm sudahlah bu, insaaAllah semua amal ibadah kak Viona diterima.. " Sambil menetaskan air mata

Akhirnya Venom dan Ibu Dewi tiba di restorant, ternyata Pak Dedi dan Ibu Sukma sudah menunggu kedatangan ibu Dewi dan Venom.

"Nah itu mereka sudah datang. "

"Selamat siang ibu Sukma" Sambil berjabtan tangan dan memeluk Ibu Sukma

"Iya Ibu Dewi, duh makin hari makin cantik bu Dewi. "

"Nah ini dia Venom anak kami Bu. "Kata pak Dedi

Venom mendekati Ibu Sukma dan berjabatan tangan

"Duh cantik sekali kamu nak,mari silahkan duduk." kata Ibu Sukma.

"Venom bu, ayo pesen ajah pasti udah pada laper kan. " Kata Pak Dedi dengan nada ngeledek

"Iya pesen saja, kami juga sudah mesen, nah ini pesanan kami sudah datang. "

"Makannya ada 3 yah, ayah udah pesenin ibu? "

"Gak bu, itu buat Marcelo cucu ibu Sukma, dia sementara otw kesini."

"Owalah kirain ayah udah mesen punya ibu. "

"Iya nih ibu Dewi, ya mumpung ada waktu, kan kita bisa makan siang sekelurga. Nah itu anaknya sudah datang. " kata Ibu Sukma

"Selamat siang semuanya. " Sapa Marcelo

Venom dan Marcelo saling bertatapan.

"Hmmm lu cewek yang nemuin ATM Gua kan? "

"Lah... Lah... Udah saling kenal rupanya. "Kata Ibu Sukma

Marcelo langsung berjabatan tangan memperkenalkan dirinya ke Ibu Dewi, Pak Dedi dan Venom.

Setelah perkenalan Ibi Dewi dan Venom memesan makanan mereka.

Sejam berlangsung percakapan perkenalan antara keluarga Venom dan Marcelo, namun para orang tua belum sama sekali menyentil soal perjodohan Venom dan Marcelo.

Sebelum Ibu Dewi dan Venom datang, Pak Dedi sudah membicarakan semuanya bersama ibu Sukma bahwa pernikahan mereka akan dilaksanakan bulan depan, dan pertunangan mereka akan dilangsungkan minggu depan.

Pak Dedi meminta Ibu Sukma agar segera memberitahukan kepada Marcelo, dan Pak Dedi akan membicarakan perjodohan ini kepada Venom malam ini, jadi untuk makan siang ini, cukup hanya perkenalan tanpa ada kata-kata perjodohan.

Setelah makan siang, Marcelo ke kasir dan membayar semua makan siang mereka. Setelahnya mereka saling berpamitan.

Setelah berpisah, Ibu Dewi langsung ikut ke mobil pak Dedi, dan Venom pamit mau ke toko buku dan langsung pulang ke rumah.

"Bu, gimana menurut ibu si Marcelo? " tanya pak Dedi

"Entahlah yah, ibu gak yakin deh yah Marcelo bisa membahagiakan Venom, sepertinya Marcelo itu masih suka dengan dunianya, maksud ibu, dia belum puas dengan masa masa nakalnya. " Jawab Ibu Dewi dengan sedih

"Nah terus? Gimana bu? Ayah udah bilang ke Ibu Sukma, Minggu depan pertunangan mereka, bulan depan pernikahan mereka, ayah gak mungkin ngebatalin apa yang udah ayah ucapkan. "

Ibu Dewi terdiam, entah apa yang harus di jawabnya, Pak Dano sopir mereka seakan tak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

"Bu, ikhlaskan ya, insaaAllah Venom akan bahagia, ayah yakin, Venom pasti akan bahagia. " Sambil menggenggam tangan ibu Dewi.

"Terus kapan kita akan membicarakan hal ini ke Venom yah? "

"Malam ini, malam ini kita harus membicarakan hal ini ke Venom. "

"Ya Allah, jujur yah, Ibu masih berat, yah... zaman kita dan zaman Venom sekarang beda yah, jadi kalau kita akan samakan ama kisah kita, pasti beda yah. " sambil meneteskan air mata

Pak Dedi terdiam sambil menggenggam tangan ibu Dewi.

Terpopuler

Comments

Yami CB

Yami CB

Teruskan cerita yang asik ini, thor. Jangan membuatku menangis menunggumu 😭

2024-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!