Hadiah Pertama

Setelah memastikan bahwa yang turun dari BMW merah itu adalah Venom, Bunga langsung menghampiri Venom.

"Venom... " Langsung menghampiri Venom

"Bunga, kamu udah dari kapan berdiri disitu? "

"Nah.. Nah.. Aku liat kamu turun dari BMW merah, itu siapa yang nganterin kamu? " Dengan nada penasaran.

Venom terdiam, entah apa dia harus jujur ke Bunga apa bagaimana.

"Ven.. Itu siapa?Ihh.. Tumben deh... mu maen sembunyi-sembunyi ama aku. "

"Nanti aku ceritain ya.Pasti aku ceritain kok ke kamu. Dengan memegang erat tangan Bunga.

" Sepertinya aku harus tanya ke Cello, apa aku harus ngomong ke Bunga atau gak soal perjodohan aku. " Bicara dalam hati.

"Kak Cello... " Sambil Chat WA

Tiba-tiba dosen akhirnya masuk juga. Venom menyimpan Hp, dan Venom tidak mengaktivkan nada dering pada Hp.

Setelah sampai di toko buku, Marcello membuka Hpnya, ternyata ada pesan dari Venom, dam Marcello langsung menjawab.

"Uy, kenapa??? "

Marcello pergi ke toko buku, sengaja mau memberikan hadiah ke Venom, karena Venom udah berhasil di uji kesabarannya. Marcello tau Venom seorang kutu buku jadi Marcello membelikan Venom sebuah buku.Marcello membelikan buku berjudul "Menjadi Istri Seorang Musisi"

"Nah... Ini dia nih, biar Venom bisa tau gimana jadi seorang istri musisi... Hahaha.. Mmm.. Kok Venom belum jawab WA gua, anjirr ni anak kenapa ya, jangan sampe gua di kerjain balik sama ni anak. "

Venom masih belum membuka WA dari Marcello karena masih memperhatikan penjelasan pak Dosennya

"Waah.... Bener-benerr... dia belum jawab WA gua. "

"Uy.. Venom... Ada apa sih kok gak jelas banget? Woyyy... Jawab." Sambil mengirim kembali WA ke Venom.

Waktu masih menunjukan pukul 10.45 WIB, Marcello melanjutkan perjalanannya menuju studio.

Butuh 20 menit untuk ke studio dari tempat toko buku. Saat tiba di studio, ternyata mereka lagi pada ngumpul berempat.

"Wih.. Kok kalian pada ngumpul semua, gak nogmong-ngomong kalau mau ngumpul hari. " Kata Marcello

"Ya karena kita yakin, lu pasti hari ini bakalan ke studio. " Jawab Metyo.

"Wah... Bener-bener sahabat sejati kalau gitu, nanti gua ajak kesini calon bini gua, biar bisa makan siang bareng kita. "

"Nah, lu dah mulai deket ama calon bini lu Cell? " Tanya Zq

"Iya, yaaah... Biar gua ma dia nanti gak kaku,gua baru nganterin dia di kampus,eh tapi bentar, dari tadi ni anak gua WA gak jawab-jawab. "

"Mungkin lagi da dosennya kali Cell" Kata Rio

"Iya mungkin juga, soalnya tadi dia WA gua, terus gua jawab gak di jawab lagi, mungkin dia mau balas dendam kali ma gua. "

"Lah kenapa? Lu apain dia? " Tanya Ical

Marcello menceritakan kejadian pagi tadi ama teman-temannya.

Tiba-tiba Hp Marcello berbunyi ternyata WA dari Venom.

"Sorry kak, Venom baru buka hp, soalnya udah ada dosen. "

Setelah membaca, Marcello langsung menjawab WA Venom

"Ada apa emang? "

"Itu loh kak, teman Venom si Bunga, dia tadi liat Venom turun dari mobilnya kakak, terus dia nanya, siapa yang nganterin Venom, hmmm Venom harus jujur, apa Venom rahasiain dulu kak? "

Marcello nampak berubah setelah membaca WA Venom.

Teman-temannya memperhatikan mimik wajah Marcello nampak berubah setelah membaca WA, yang mereka tau pasti WA dari calon istrinya, karena selama ini, Marcello jarang chatingan, apalagi lama dengan mengotak-atik Hp.

"Kenapa lu harus tanya ke gua lagi soal yang beginian Venom.... Ya Lu jawab ajah yang sebenarnya, yang nagterin lu adalah calon suami lu, kenapa lu harus sembunyi-sembunyi? Atau lu mau main rahasiaan-rahasiaan karena lu takut cowok-cowok yang deketin lu tau lu mau menikah.? "

Marcello wajah dan hatinya langsung berkecamuk. Dia ingin Venom mengakui hubungan mereka ke semua teman-temannya, seperti dia yang udah menceritakan semuanya ke teman-temannya.

Setelah membaca Chat Marcello, Venom langsung terdiam.

"Ya Allah, kok gini amat calon suami Venom, kira-kira Venom akan tahan apa gak ya ama Kak Cello. " Berguman dalam hati.

Venom tak lagi membalas chat Marcello, Venom paham, apa yang diinginkan Marcello.

"Bro, baru sehari gua mencoba jalani hidup ama ni bocil, gua gedeg banget sumpah. "

Marcello menceritakan kepada temannya apa yang menjadi pembahasan Venom dan dirinya di chat.

"Lah, Cell.. Si Bocil gak salah lah Cell, dia kan cuman nanya, kok lu malah emosional sih? " Kata Metyo

"Cell, kalau gua nilai ya, sepertinya lu akan jadi suami yang agresiv dan possesiv."Tambah Rio

" Nah iya bener, sepertinya lu akan jadi suami yang cemburuan, emosional. " Tambah Ical

"Gua tuh pingin dia ya seperti gua, guadah ngomong kok semalam, bahwa gua akan kenalin dia ama lu semua, ya gua mau dia juga melakukan hal yang sama. "

"Cell gua nilai, calon bini lu ini, tipeyang penurut, dia tipe cewek yang selalu melibatkan pasangan diasaat mengambil keputusan, dan gua rasa apa yang dia lakuin itu emang bener. " Kata Metyo.

"Hufftt.... gitu ya bro, maklum gua baru kali ini jalani hubungan yang begini, lu semua pahamlah, gua orang yang gak pernah jatuh cinta, perempuan buat gua, ya hanya untuk have fun aja. "

"Gua rasa Venom sekarang jadi ketakutan ama lu, liat, dia balas gak WA lu? "Tanya Metyo

"Oh iya, dia belum balas, atau mungkin udah ada dosennya kali. "

"Bisa jadi, bisa jadi juga dia udah ketakutan. " Tambah Zq.

"Bentar gua coba telpon. "

Saat itu pak dosen udah keluar ruangan karena pak Dosen ada urusan mendadak. Sekarang Venom sedang bercerita bersama Bunga di tempat nongkrong mereka.Bunga sudah mengetahui semuanya, Bunga sempat shok karena tau sebentar lagi Venom akan menikah.

Tiba-tiba Marcello menelpon

"Iya kak... Assalmualaikum. "

"Walaikumsalam... Lu masih dikelas apa udah selesai? "

"Baru 15 menit yang lalu selesai kuliahnya kak. "

"Lah, kenapa lu gak jawab WA gua, atau lu kasih tau kalau udah selesai, kan gua bisa langsung jemput lu, gimana sih? "

"Venom lagi ngobrol ama Bunga kak, kan kata kakak, Venom cerita ajah kan. "

"Hufttt... Venom... Venom... ya udah, nanti gua telpon kalau gua udah di parkiran. "Sambil mematikan telponnya.

" Cello... Cello...lu cerita ama calon bini lu, kayak cerita ama kita ajah. "Kata Ical

" Nah bener... Kok gak ada romantis-romantisnya njirr.. "Tambah Rio

" Kalau ama Dinda aja, Yuk Din kita kesebelah., Yuk Ngel, kita jalan, yuk bla.. Blaa...aneh lu Cell. " tambah Zq dengan nada ngeledek.

"Gua bingung,mungkin karena gua belum siap, dan gua emang gak cinta, ahhh.. Gak tau deh... Gua jemput Venom dulu, oh ya, nih duit pesanin nasi padang ya, pesanin 7 ajah nih duitnya. "

"Oke... Oke... " Jawab Ical

Metyo langsung mengikuti Marcello.

"Cell..Cell.. " Sambil berlari

"Uy.. Nape Met. "

"Pas si Venom udah di dekat lu, lu minta maaf ya ke dia."

"Kok lu sampai segitunya ngingatin gua Met. "

"Kasian, pasti tu anak sekarang ketakutan ama lo,. "

"Iya Met, thankyou lu dah ingetin gua. Gua jalan dulu ya. "

"Oke .. Good Job Bro.. " Sambil Toss.

Marcello langsung meninggalkan Studio dan langsung menuju ke kampus Venom.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!