Venom Matahariku

Waktu sudah menunjukan pukul 19.10 WIB pak Dedi dan Ibu Dewi sudah duduk di meja makan untuk makan malam.

"Selamat malam yah, bu. " Langsung duduk di depan ibunya.

"Venom, besok kamu ada jadwal kuliah? " Tanya Pak Dedy

"Ada yah, kuliahnya jam 1 sih, emang kenapa yah? "

"Oh gak, ayah pikir kamu libur. "

"Ibu ada kegiatan di luar lagi kah bu? "

"Oh gak kok sayang, ibu besok full di kantor. "

"Gimana kuliah Venom? Setelah kuliah,kamu harus segera hendle salah satu perusahaan ayah, jangan cuman orang lain yang hendle ya. "

"Hmmm... Venom pingim kerja lapangan ajah dulu yah, biar lebih paham prakteknya."

"Ya terserah Venom, Venom lebih tau apa yang Venom mau.Yang pasti kamu harus menghendle salah satu perusahaan ayah.

Ibu Dewi tidak terlalu menikmati makannya, karena ibu Dewi melihat anak gadis yang kini tinggal semata wayang membuat hatinya sedih.

Setelah makan malam, ibu Dewi dan pak Dedi langsung masuk ke kamar mereka, dan Venom seperti biasa duduk di depan kolam renang sambil membaca buku yang baru di beli.

"Bu, ibu sudah siap kan, kita akan sama-sama bicara pada Venom sekarang, tolong jangn perlihatkan wajah kesedihan di raut wajah ibu." Sambil memeluk dari belakang.

"Baiklah yah, Bismillah... Semoga ini keputusan yang baik buat Kita semua."

"Ibu ajak Venom kesini, kita ngbrol disini saja. "

"Baik yah. " Langsung meninggalkan kamar menuju ke Venom.

Ibu Dewi langsung menemui Venom di kolam renang, karena Ibu Dewi tau, hampir setiap malam Venom duduk di depan kolam renang untuk membaca buku.

"Nak... " Sambil meletakan tangan di bahu Venom

"Eh ibu, loh kok, ibu belum istirahat"

"Yuk ke kamar ibu sebentar, ada yang mau ibu dan ayah obrolin ama kamu. "

"Oh baik bu. " Sambil meletakan buku di meja.

Venom dan ibunya masuk ke dalam kamar yang begitu luas. Di kamar Pak Dedi dan Bu Dewi terdapat Soffa-soffa besar juga.

"Iya ayah bu, sepertinya ada hal yang serius. "

"Iya nak, ini memang hal yang sangat sangat serius. " Kata Pak Dedi

Ibu Dewi menggenggam tangan Venom karena ibu Dewi duduk di samping Venom.

"Venom, ayah gak tau dari mana awal mula yang harus ayah omongin ke kamu. "

"Emang ada apa yah? " Tanya Venom dengan penuh tanda tanya.

"Eee... Venom apa yang ayah bicarakan dan ayah apa yang putuskan ini semua demi kamu dan kehormatan keluarga kita. "

"Maksud ayah??? " sambil menatap tajam wajah ayahnya

"Venom, kamu tau kan nak, kakak kamu bunuh diri, karena mengrahasiakan kehamilannya, namun setelahnya orang-orang pada tau semua tentang aib yang di bawa mati oleh kakakmu. Ayah trauma Venom, ayah trauma, ayah malu, walaupun pada akhirnya penyebab kematian Viona karena si laki-laki bejad itu." Sambil berdiri kesana kemari

"Viona, hanya kamu yang nanti akan mengangkat kehormatan kita nak. "Kata pak Dedi

" Maksud ayah? Apa yang harus Viona lakukan untuk mengangkat kehormatan ayah dan ibu lagi?"Sambil menatap Ibu Dewi

Ibu Dewi masih terdiam belum mengeleuarkan sepatah kata.

"Kalau memang Venom sayang dengan keluarga ini, tolong terima perjodohan ini. "Kata Pak Dedi.

" Perjodohan???? Maksud ayah, Venom mau di jodohkan? "

"Iya nak, minggu depan Venom akan bertunangan dengan Marcello cucu dari Ibu Sukma dan bulan depannya kalian akan melangsungkan pernikahannya."

"Apa yah??? Minggu depan pertunangan dan bulan depan pernikahan?"Langsung berdiri dan meneteskan air mata.

" Nak, duduk nak... Venom, ibu tau ini berat buat Venom, sama nak, ayah dan ibu juga berat, namun ini semua kami lakukan demi kamu, ibu tau, Ve beda dari kakak Viona, tapi kekhawatiran kami sejak kejadian Viona bener-bener sangat tinggi nak. Kata Ibu Dewi sambil menggenggam tangan Venom

"Venom, asal kamu tau nak, setiap orang tua mau yang terbaik buat anaknya, jadi tolong kamu pahami itu nak" tambah pak Dedi.

"Tapi yah, Venom sekarang masih kuliah, Venom masih... " Sambil meneteskan air mata.

"Nak, kamu masih bisa kuliah kok walaupun sudah menikah, iya kan yah? "

"Iya nanti, ayah akan meminta Marcello tetap mengijinkan kamu untuk kuliah."

"Venom, Matahari ibu, Venom harus menerima ya, Ibu yakin, Venom adalah anak yang penurut, anak yang baik, pasti Venom bisa menjadi istri yang baik buat Marcello." Sambil menatap Venom.

"Ayah harap kamu tidak akan pernah mengecewakan ayah dan ibu. "

Venom tak menjawab apapun, dia hanya terdiam menyandarkan kepalanya ke bahu ibunya sambil meneteskan air mata.

"Venom, Venom harus ikhlas ya nak menerima perjodohan ini, Ibu dan ayah akan selalu mendoakan Venom, biar Venom bahagia selalu. "

"Bu, menurut ibu, apa Kak Marcello bisa menjadi seperti ayah yang selalu sayang sama ibu? " Tanya Venom.

"Nak, kalian hanya di jodohkan, seperti yang pernah ibu ceritain ke Venom, ayah sama ibu butuh waktu yang lama juga untuk bisa saling mengenal satu sama lain nak. "Jawab Ibu Dewi

" Venom, semua butuh waktu, coba Venom belajar dari Ibu, gimana nanti jadi istri yang baik kepada suami, ibu kamu ini adalah istri idaman nak, lihatlah ayah tak pernah ada niat sedikitpun mengkhianati ibumu." Sambil tersenyum menatap Venom

"Ayah.... Ibu... demi kehormatan keluarga, demi Ayah dan ibu, Venom menerima perjodohan ini, semoga ini yang terbaik buat kehidupan Venom, dan ini Venom lakukan, Venom tidak mau jadi anak durhaka. " Sambil duduk tegak menatap ayahnya dan menggenggam erat tangan ibunya.

"Alhamdulillah,ayah dan ibu akan selalu berdoa untuk kebahagiaanmu nak." Kata pak Dedi menatap Venom.

Venom berusaha ikhlas menerima perjodohan ini, karena Venom juga adalah tipe anak yang selalu berbakti pada orang tua, Venom adalah anak yang penurut. Walaupun terlihat Venom termasuk gadis independent namun Venom bukan seorang yang suka memberontak.

Di sisi lain, terlihat setelah makan malam, Ibu Sukma, Ny. Marsya dan Marcello sedang duduk bercerita di ruang keluarga yang tepatnya di depan kamar ibu Sukma.

Ibu Sukma dan Ny. Marsya sedang mencari cela, bagamaimana membuka pembicaraan soal perjodohan ini.

Ya, Marcello adalah seorang anak laki-laki yang penurut apa kata orang tua, terutama neneknya. Walaupun kehidupan Marcello rock and roll namun, Nenek Sukma dan Ny. Marsya nomor 1.

Ibu Sukma sebelumnya tak ada niat untuk menjodohkan Marcello dengan siapapun, hanya karena melihat, pergaulan cucunya, dan melihat juga dari kejadian anak Pak Dedi, Ibu Sukma tak ingin Marcello nanti menjadi laki-laki yang tidak bertanggung jawab.

Ibu Sukma melihat pak Dedi relasi terbaiknya sangat terpukul dengan kepergian anaknya Viona. Ya memang itu hal yang sudah merusak kehormatan keluarga mereka.

Ibu Sukma tau betul siapa pak Dedi dan ibu Dewi, hanya saja, kesalahan ya pada anaknya sendiri.

Saat Ibu Sukma sedang berkunjung di kantor pak Dedi, terlihatpak Dedi sedang meneteskan air mata, dan akhirnya pak Dedi mengeungkapkan, bahwa dia akan mencarikan calon buat anak bungksunya agar tidak akan terjadi hal seperti ini.

Malam setelah perbincangan itu, Ibu Sukmapun berpikir tentang masa depan Marcello. Ibu Sukma khawatir Marcello akan salah mencintai orang, dan akhirnya menikah dengan orang yang tidak tau bagaimana asal usulnya.

Ibu Sukma sering mendengar tentang prestasi Venom anak bungsu dari pak Dedi, maka dari itu, Ibu Sukma membicarakan hal ini dengan maminya Marcello Ny. Masrsya yang saat itu sedang di USA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!