Metyo yang baru datang langsung menuju ke kulkas dan langsung menggambil air mineral. Bibi langsung meletakan gorengan dan kacang di meja setelahnya langsung meninggalkan kamarnya.
"Tumben lu gak miras brot. " Tanya Marcello ke Metyo
"Asam lambung gua kambuh kek nya, ya itu beberapa hari ini sering telat makan. "Kata Metyo
"Astaga, atau kita grabfood ajah, kalian mau makan apa? "
Mereka semua menjawab sudah pada kenyang.
"Nah.. Ada apa nih, tiba-tiba lu pengen kita ngumpul disini semua?" Tanya Metyo
"Nah udah pada ngumpul semua, gua mo minta doa restu dari lu semua. " Sambil menegukan minuman.
"Doa restu?? Emang lu mo nikah Cell? "Tanya Rio
" Nyokap gua balik dari USA, sengaja karena gua mau di jodohkan ama anak dari relasi nenek, dan kemungkinan besar bulan depan gua bakalan langsungin pernikahan gua. " Sambil menegukan minuman lagi
Mereka semua kaget mendengar berita yang di sampaikan Marcello.
"Cell, dan lu terima perjodohan ini? " Tanya Ical
"Iya, gua terima, karena gua gak mau ngecewain nenek ama nyokap, ya tapi gua dah bilang ke nenek ama nyokap, kalau Venom gak bisa jadi istri yang baik, atau gua gak cocok sama dia, gua bakalan gugat cerai. "
"Venom?? Nama calon istri lo Venom ya? " tanya Metyo
"Iya, masalahnya dia masih bocil anjir, baru semester 4,jujur gua berat. "
"Ya bagus dong, lu bisa ngebimbing dia, ya siapa tau, lu yang dapet Virginnya si Venom" kata Ical
"Wah gak menjamin deh, sekarang ini anak SMA ajah udah kehilangan Virginnya, jadi gak menjamin. "Kata Rio
" Nah.. Nah.. Yang lu eksperimen tadi anak SMA masih Virgin gak? Tanya Metyo sambil ketawa
"Hahaha maka dari itu gua berani ngomong, tuh anak ternyata suhu, emang pemain juga, yang jelas udah gak Virgin. " sambil tertawa
Mereka semua tertawa mendengar keluhan si Rio drumer mereka.
"Ini foto calon istri gua. " sambil memperlihatkan foto yang di berikan maminya
"Wah Cell ini mah spek bidadari cuy, dia cantik dari wanita-wanita Tinny House" Jawab Ical
"Anjir wanita-wanita Tinny House, udah ada julukan baru aja. " Marcello sambil tertawa
"Hahaha kan lu garepin mereka di TH njiir" Jawab Ical lagi
"Tapi kalau lihat dari foto ini, calon istri lu wanita baik-baik, sepertinya dia kutu buku ya. " kata Zq
"Lah lu tau darimana? " Tanya Rio
"Lah ini di fotonya, dia lagi baca buku. "
"Iya sih, kata nyokap, dia emang gadis kutu buku, kata nenek gua dia wanita yang cerdas, yang gua khawatirkan, dia belum bisa jadi istri. Masih bocil banget njir. "
"Maksud lo, dia belum tau untuk urusan puas memuaskan? "Tanya Rio
"Ya bukan hanya itu saja, semuanya... "
"Apa lu mau, kita selidikin calon istri lu? " Kata Zq
"Ah gak perlu, buat apa juga, besok malam gua bakalan makan malam dirumah Venom, ya mungkin gua bakalan ngomong soal hobby gua.. Gua gak mau di kekang. "
"Ya... Yaiyalah... Jangan sampe yang begini-begini ini bakalan di larang ama dia, soalnya pasti kan dia biasanya cuman berkecimpung ama buku, sedangkan lu ama semua. "
"Hahaha ya begitulah... Ah udahlah,yuk pindah pembahasan. Gua cuman shok ama kehidupan gua yang sebentar lagi punya istri, makannyagua minta malam ini lu semua disini nemenin gua. "
"Oke kalau gitu, gua ambil Tequila ajah, kita minun bersama puter-puter gelas ajah. " Kata Ical.
Marcello terlihat sedikit agak tenang, karena sudah di temani para sahabatnya. Akhirnya mereka semua mabuk, dan semua tertidur di lantai yang beralaskan karpet mewah.
Pagi hari pukul 07.00 Ny. Marsya dan Ibu Sukma sudah berada di ruang makan.
"Cello kok belum bangun? Dia gak sarapan kah?" Tanya Ibu Sukma
"Dia pasti masih tidur bun, semalam teman-temannya semua pada datang, ya paling minum sampai mabuk. "Jawab Marsya
" Ya udah gak apa-apa, ya cuman jangan sampai dia lupa malam ini ada acara makan malam. "
"Nanti pas di kantor, udah siang, nanti Marsya ingetin lewat telpon bund. "
"Bibi... Bibi... " Panggil Ibu Sukma
"Iya Nyonya" Langsung menemui Ibu Sukma
"Bi sebentar jam sepuluan sediain makan buat Marcello dan teman-temannya. Buatin mereka es jeruk nanti, pasti pada puyeng kepala mereka itu. " Kata Ibu Sukma
"Bun, tungguin Marsya ya bun, biar Marsya ngecek Marcello, takutnya teman-temannya pada pulang lagi. "Langsung berdiri beranjak ke kamar Marcello
"Oh oke. "
Sesampai di kamar Marcello, Ny. Marsya melihat meja pada berantakan, dan mereka berlima sudah tergeletak tidur di atas karpet.
Terlihat foto Venom berada di tempat duduk yang diduduki Marcello semalam, Ny. Marsya mengambilnya dan langsung meniyimpan foto Venom di atas meja lampu tidur.
Ny. Marsya langsung turun meninggalkan kamar Marcello.
"Bi mereka masih ada semuanya, jangan lupa sediain makannya sama es jeruknya ya. Jam sepuluan bibi antarkan saja es jeruknya ke kamar, terus jangan lupa bersihkan kamar Marcello. " kata Ny. Marsya
"Baik nyonya. "
"Ayo kita pergi bund.. " Sambil berjalan meninggalkan rumah.
Seperti biasa, Ny. Marsya kalau di Indonesia selalu membantu pekerjaan ibu Sukma, walaupun di USA, ada beberapa perusahaan di hendle oleh Ny. Marsya.
Keluarga mereka memang keluarga pekerja keras, maka dari itu, Ibu Sukma termasuk salah satu orang yang terkaya di Indonesia, karena memiliki beberapa perusahaan besar.
Dilain sisi, keluarga pak Dedi masih sementara sedang menikmati sarapan pagi. Venom saat itu hanya berdiam diri.
"Nak, makan yang banyak, jangan sampai Venom sakit ya. " Kata ibu Dewi
"Oh ya Venom, sebentar jam berapa selesai kuliahnya? "Tanya pak Dedi
"Jam 4 yah. "Sambil merunduk
"Kalau gitu setelah dari kuliah langsung pulang, karena malam ini Marcello sekeluarga akan datang makan malam bareng kita. " Sambil menatap Ibu Dewi
"Baik Yah.. "
"Ayah, ibu gak ke kantor ya hari ini yah, ibu mau belanja untuk acara makan malam, hm Venom temani ibu belanja ya. " Kata Ibu Dewi
"Baik bu. " masih merunduk.
Ibu Dewi bisa merasakan apa yang di rasakan oleh anaknya sekarang ini. Memang tak mudah buat Venom menerima perjodohan ini tapi mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi keputusan ayahnya.
Ibu Dewi hanya bisa terdiam, dan menerima apa yang menjadi pilihan suaminya, karena dia juga tidak mau kalau harus membangkan ke Suaminya.
Ibu Dewi hanya bisa berdoa, biar Venom bisa bahagia dan bisa menjadi istri yang baik buat Marcello.
"Yuk Venom siap-siap kita sebentar lagi jalan. "
"Baik bu. " Sambil meninggalkan ruang makan dan menuju ke kamarnya untuk ganti baju.
Pak Dedi berpamitan kepada istrinya, danpak Dedi berpesan kepada istrinya agar dia bisa melembutkan hati Venom untuk bisa menerima perjodohan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments