Setelah perbincangan bersama Ny. Marsya soal perjodohan,Ny.Marsyapun setuju, biar secepatnya ada yang akan menemani Marcello.
"Cello, sebenarnya mami balik ke Indonesia ini karena ada hal penting yang harus ingin mami bicarakan sama kamu. "
"Weww, apa mam? Penting sekali? Sampai-sampai gak bisa lewat telepon? "
"Iya Cello, sengaja mamimu nenek minta segera ke Indonesia karena kita bertiga harus bicarakan ini, karena ini demi kamu. "
"Hmmm kok Cello jadi deg-degkan ya, masa depan??? Hmmm jangan bilang mami mau ajak aku sekarang ke USA untuk menghendle perusahaan almarhum papi? "
"Bukan Cell... Bukan. " Jawab Ny. Marsya
"Ya baguslah kalau bukan, karena pasti mami tau, aku gak akan mungkin mau mi, karena aku gak mau nenek sendirian di Indonesia, ya walaupun aku jarang pulang ke rumah. "
"Cello,nenek harap apa yang udah jadi keputusan nenek dan mami kamu, kamu harus terima ya. "
"Ya semua tergantung nek, kalau itu menurut Cello berat, ya Cello gak maulah nek."
"Walaupun itu sudah menjadi keputusan nenek? " tanya Ibu Sukma
"Emang ada apa sih nek? Kok Cello jadi deg-degkan. " Sambil menghampiri neneknya
"Cello, mami ama nenek akan segera menikahkan kamu dengan anak relasi kerja nenek. " Kata Ny. Marsya
"What??? Ini bukan prank kan mi?this is a joke?"
"Cello, nenek sama mami serius mau jodohkan kamu. "Kata Ibu Salma
"Nek, emang sekarang masih ada gitu jaman-jaman Siti Nurbaya, nek... Mam... Please ini berat loh, Cello tuh belum ada sedikitpun kepikiran disana nek... Mam.. " Sambil berdiri melihat nenek dan maminya.
"Cello, umur kamu udah cukup untuk berumah tangga, kamu lihat nenek Cello, nenek udah semakin tua, sekarang itu harusnya kamu udah menikah, dan kamu udah saatnya membantu nenek jalanin perusahaan, kamu itu cucu satu-satunya nenek pewaris tunggal semua harta nenek dan mami papi kamu, jadi kamu harus benar-benar mendapatkan pendamping hidup yang baik juga, bukan hanya suka dengan harta kamu. " Kata Ibu Sukma
"Nek... Sumpah... Cello bener-bener belum siap nek. "
"Terus kapan kamu siapnya?? Kamu nunggu mami atau nenek mati dulu? " Tanya Ny. Marsya
"Mam... Jangan ngomong begitulah mam."
"Ya mamimu benar Cello,ajal pasti akan datang, kita gak tau siapa yang lebih dulu, ya tapi kamu harus ingat, nenek udah tua, maka dari itu nenek ingin menyaksikan hari bahagia kamu, kalau perlu, semoga nenek masih bisa menimang cicit nenek. "
Marcello terdiam, saat ini Marcello benar-benar belum bisa menerima permintaan nenek dan maminya,Marcello duduk dan berpikir sejenak.
"Cello, tolong kabulkan permintaan mami dan nenek, semua ini demi kebaikan kamu dan demi kebaikan kita semua. " kata Ny. Marsya
"Duhhh anjiirr... Anjiirr... Gua bakal nikah???? Tapi gua harus gimana? Ini permintaan nenek, gua yakin ini sebenarnya keinginan nenek, kalau mami pasti terserah gua mau gimana hidup gua. Duhh... Sumpah, ini bener-bener gak bisa gua bayangin, gua harus nikah, dan gua gak tau siapa dan bagaimana orang yang bakal jadi istri gua. " Bicara dalam hati.
"Cello... Kamu udah pikirin kan apa yang jadi permintaan kami" Tanya Ibu Sukma
"Sebentar nek, emang siapa wanita yang mau nenek jodohkan ama Cello? " Tanya Marcello
"Venom, anak Pak Dedi dan Ibu Dewi yang makan siang bersama tadi,kamu belum lupa kan wajahnya dan peringainya? "
"What??? Venom??? Nek, Venom itu masih muda banget Nek, mana lagi dia kan masih kuliah. "
"Ya emang, hal ini udah nenek pikirkan, setelah menikah, dia tetap akan melanjutkan kuliahnya, nenek. "
"Ya ampun nek, dia tuh masih kecil banget nek, masa iya Cello nikah dengan gadis bocil? Bisa apa dia jadi istri? "
"Cello, Venom itu gadis yang sopan, cantik,dan yang pasti dia gadis yang cerdas, Nenek yakin dia akan bisa seperti ibunya, bisa jadi istri yang baik buat kamu. "
"Aduhhh ini bener-bener diluar dugaan gua, masa gua harus menikah ama gadis bocil sih, tau apa dia soal pernikahan, hmmm bukan hanya itu, pasti... Pasti masalah sekspun pasti ni anak kudu diajarin... Duhh bener-bener.. "Berbicara dalam hati.
" Cello,sudahlah.. yang mami tau, kamu udah setuju,karena ini demi kamu, jangan pernah kecewakan kami. " Kata Ny. Marsya
"Sorry mam" Marcello Sambil menarik nafas panjang
"Cello,nenek harap kamu bisa menerima semua ini. "
"Baiklah,kalau emang ini permintaan nenek dan mami Cello akan menerima perjodohan ini,walaupun jujur Cello berat menerima perjodohan ini, tapi ini Cello terima hanya karena nenek dan mami,namun kalau suatu saat Venom gak bisa jadi istri yang baik buat Cello,yah dengan kata lain Cello gak cocok, Cello gak segan-segan akan menceraikan Venom."Dengan nada tegas.
Mereka bertiga terdiam dan terdengar bunyi handphone ibu Sukma, ternyata telepon dari ibu Dewi.
"Iya hallo, assalmualaikum ibu Dewi. " Sambil melirik Marcello dan Ny. Marsya
"Eh iya bu, waalaikumsalam, maaf nih bu, ganggu istrahat ibu."
"Oh gak apa-apa bu Dewi, gimana-gimana bu, apa ada kabar dari rencana kita? " dengan nada tersenyum
Ibu Dewi mengambil nafas panjang, dan saat itu hanya tinggal Ibu Dewi dan pak Dedi yang sedang mendengarkan pembicaraan lewat telepon.
"Iya bu, kami sudah bicara bersama Venom bu, Alhamdulillah Venom bisa menerima perjodohan ini. "
"Alhamdulillah kalau begitu bu, Saya dan maminya Cello juga sudah berbicara dengan Cello, dan Alhamdulillah juga Cello menerima perjodohan ini, oh ya, gimana kalau besok saya dan ibu ketemuan direstorant kemarin, nanti sekalian ajak Venom bu,soalnya Maminya Cello ingin bertemu dengan calon anak mantunya. "
"Oh boleh ibu Sukma,atau begini saja bu,gimana kalau saya undang ibu sekeluarga untuk makan malam bersama ajah besok, biar kita setelah makan malam kita bicarakan kelangsungan acaranya. "
"Wah.. Wah.. Baiklah bu Dewi, sepertinya itu ide yang bagus, biar Cello juga bisa lebih mengenal calon istrinya, baiklah bu, sampai ketemu besok malam ya bu. "
"Baik bu Sukma... " sambil menutup telepon.
"Cello, besok malam kita ke rumah Venom, jadi untuk beberapa hari ini, kamu jangan ke studio atau kemana-mana dulu ya, sekarang kamu istrahat ajah dulu. "Sambil tersenyum
" Baik Nek. " Langsung mencium dahi nenek dan maminya dan langsung meninggalkan ruang keluarga.
"Bun, si Venom beneran masih muda banget ya bund? " Tanya Ny. Marsya
"Ya dia masih kuliah semester 4,tapi dia sudah dewasa, Bunda yakin dia bisa jadi istri yang baik. "
"Ya semoga ya, Marsya tuh cuman takut, bunda dengar kan kata Marcello, kalau Venom gak bisa jadi istri yang baik buat dia, dia akan menceraikan Venom. "
"Tenang, itu tidak akan terjadi, sebelum bunda menawarkan perjodohan ke pak Dedi, Bunda udah minta ke anak buah bunda untuk mencari tau siapa Venom, dari pergaulannya dan lain-lain. Dia berbeda jauh dari almarhum kakaknya. Di tempat kuliah saja, dia hanya punya satu teman wanita,Bunda yakin, dia akan menjadi istri yang baik buat Marcello. "
Ny. Marsya langsung tersenyum yang tadinya wajahnya nampak khwatir dengan seorang Venom yang sebentar lagi akan menjadi anak mantunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments