Pertandingan Futsal Persahabatan antara SMA Garuda dan SMA 1 sudah berjalan hampir setengah babak Pertama. Dan selama itu Pula Arthur hampir tidak Pernah dibiarkan menguasai bola sama sekali. Tidak ada Pemain yang mau mengoper bola kepadanya terutama Galen Cowok itu dengan sengaja menembak bola langsung ke gawang dan seperti tidak Pernah menganggap Arthur ada di sana. Arthur kesal luar biasa. Padahal jelas-jelas Posisinya sangat strategis dan memungkinkan untuk mencetak gol.
Dan ketika Galen berhasil mencetak gol Pertama untuk tim mereka Arthur semakin dibuat kesal. Dia melihat Aurora melempar senyum manis sekali ke arah Galen
Kapten sialan itu emang Paling bisa cari-cari Perhatian
Keadaan yang tidak jauh berbeda terus berlangsung sampai Pertandingan babak Pertama hampir usai. Arthur terus berteriak kepada rekan-rekan setimnya untuk mengoper bola kepadanya tetapi lagi-lagi dia seolah tidak Pernah dianggap sebagai bagian dari tim.
Sialan !
Pada detik-detik terakhir babak Pertama tim lawan berhasil menyamakan kedudukan berkat tendangan langsung Rey. Skor imbang bertahan hingga babak Pertama usai. Kedua tim beristirahat sejenak sebelum memulai babak kedua.
Arthur langsung menghampiri Galen di Pinggir lapangan. “ Galon Lo nggak suka gue ada di tim ini,” tanyanya kesal.
Galen langsung menoleh dengan malas. “ Lo baru sadar,”
Arthur mengepalkan tangannya kuat-kuat Cowok di hadapannya itu sungguh membuatnya kesal. Beruntung Panggilan Rey membuat Arthur memilih untuk Pergi dari hadapan Galen alih-alih terjadi keributan.
Sepeninggal Arthur Roni langsung menghampiri Galen,“ Galen tahan ego lo sedikit aja Tim kita bisa kalah kalau lo begini terus,” katanya sambil menepuk bahu Galen
" Oper Juga bolanya ke Arthur Posisi dia banyak Peluang buat cetak angka, loh, tadi.”
Galen tidak menjawab sama sekali. Dia hanya berdecak Pelan kemudian memilih menjauh dari Roni.
Beberapa saat kemudian Pertandingan babak kedua dimulai. Jalannya Pertandingan tidak jauh berbeda dari babak Pertama Arthur masih tidak dibiarkan menguasai bola sama sekali.
Arthur sudah malas bermain. Usahanya berlari ke sana kemari sama sekali tidak dihargai siapa Pun. Dia merasa hanya menghabiskan energi dengan Percuma.
Kedudukan masih berimbang hingga menjelang usainya babak kedua. Sisa waktu Pertandingan hanya tinggal 3 menit waktu Perpanjangan. Galen masih enggan mengoper bola kepada Arthur Padahal dirinya kini dibayang bayangi tiga orang dari tim lawan hingga membuatnya kesulitan mempertahankan bola apalagi menendang ke arah gawang.
Roni gemas menyadari ego Galen yang keterlaluan. Dia mulai terdesak karena sisa waktu Pertandingan sudah tidak lama lagi Dia bergerak mendekati Galen yang masih dikepung kemudian dengan gerakan cepat merebut bola itu dan langsung mengopernya kepada Arthur yang bebas dari bayang-bayang tim lawan. Arthur juga berada di Posisi yang sangat strategis untuk mencetak gol.
Arthur menyambut bola itu dengan terkejut Namun dia cukup sigap untuk tidak membiarkan tim lawan berusaha merebut bola darinya. Dengan mudah Arthur mengecoh dua Pemain dari tim lawan yang mengadang langkahnya. Setelah melewati dua Pemain itu, Arthur menembakkan tendangan langsung ke arah gawang.
Gol ! Arthur berhasil menjadi Penentu kemenangan tim Futsal SMA Garuda Karena beberapa detik setelah dia mencetak gol wasit meniup Peluit Panjang tanda Pertandingan berakhir.
Sorak-sorai Penonton bergemuruh seketika Para pemain berlarian menghampiri Arthur untuk melakukan selebrasi dan Perayaan kemenangan kecuali Galen. Cowok itu lebih memilih menepi ke Pinggir lapangan.
“ Selamat Tim kamu menang,” Aurora datang menyambut Galen sambil mengulurkan air mineral dingin ke arah cowok itu. Senyumnya mengembang sempurna.
" Makasih,” jawab Galen dengan tidak bersemangat. Dia menyambut air yang diberikan Aurora dan meminumnya.
“ Kok kamu kayak nggak senang gitu,” tanya Aurora heran, kemudian berpindah Posisi ke sebelah Galen
Galen menggeleng Pelan. “ Nggak apa-apa,” jawabnya sambil menutup botol di genggamannya.
" Kamu sakit, ya?” tanya Aurora bernada cemas.
" Duh, haus, nih,”
Suara seseorang yang sengaja dibuat nyaring itu membuat Galen dan Aurora menoleh. Mereka melihat Arthur baru saja duduk di tepi lapangan dekat dengan keberadaan mereka. Sebelah tangan cowok itu mengibas ngibas kaus olahraganya dan sebelah tangannya lagi menyeka keringat di dahinya.
“ Butuh minum, nih,” kata Arthur masih dengan volume suara yang sengaja dibesar besarkan. Dia melirik Aurora di dekatnya berharap cewek itu mengerti kode darinya.
Aurora melirik Arthur tanpa minat. Dia berusaha tidak Peduli walau dia tahu betul maksud dari kode yang diberikan cowok itu.
“ Hai.”
Arthur mendongak menatap seorang cewek yang baru saja datang menghampirinya sambil mengulurkan sebotol air mineral.
“ ini minum Kamu Pasti haus.”
Arthur langsung bangkit berdiri. Tatapannya masih terkejut melihat cewek di depannya saat ini.
Setelah beberapa saat Arthur menyambut Pemberian itu.
“ Tiara ” ucapnya masih cukup terkejut.
“ Selamat, ya Kamu keren banget tadi,” Puji Tiara, malu-malu
Arthur jadi serba salah. Dia bingung harus bersikap seperti apa sekarang. Sikap Tiara sungguh membuatnya canggung dan merasa tidak enak hati secara bersamaan. Bagaimanapun hubungan mereka dahulu bisa dikatakan berakhir dengan tidak baik-baik saja. Dan sekarang Tiara datang menyapanya seolah tidak Pernah ada masalah di antara mereka berdua.
" Kamu ada waktu sebentar ? Ada yang mau aku omongin sama kamu.”
Arthur masih terdiam Suaranya baru terdengar 5 detik kemudian. “ Sorry gue udah ada janji sama anak-anak yang lain.”
Senyum di wajah Tiara menghilang tetapi tidak lama. Cewek itu kembali tersenyum ramah kepada Arthur
" Ya udah Tapi lain kali kita bisa ngobrol berdua, kan,”
Arthur menjawab dengan anggukan Pelan Bingung juga harus berkata apa-apa.
Arthur menatap kepergian Tiara dengan alis menyatu. Dia bahkan tidak Peduli bila kebanyakan mantannya membencinya setelah Putus. Menurutnya itu jauh lebih baik Namun sikap Tiara barusan justru membuatnya tak nyaman. Mengapa Tiara tidak membencinya seperti mantan mantannya yang lain ?
“ Ciye yang disamperin mantan.”
Tepukan dan suara keras Arkan menyadarkan Arthur. Dia langsung menoleh ke arah Aurora. Namun rupanya Cewek itu sudah tidak ada di tempat semula. Arthur mengedarkan Pandangannya ke sekitar tetapi Aurora dan Galen tidak ada di mana Pun.
Sejak kapan mereka Pergi ? Apa tadi Aurora melihat Arthur berbincang dengan Tiara Bagaimana reaksi Aurora tadi ? Arthur sungguh ingin tahu semua itu.
“ Lo ditungguin Rey sama Beni di kantin SMP Ayo kita makan soto Babe,” Arkan mengapit leher Arthur erat-erat, dan menyeretnya menuju lokasi yang disebutkannya tadi.
“ Lo ganggu aja ” kesal Arthur sambil melepaskan rangkulan Arkan di lehernya. Dia kini berjalan bersisian dengan cowok itu sambil terus memperhatikan sekitar berharap menemukan sosok yang dicarinya.
Arkan menanggapi dengan decakan singkat
" Sebenernya lo mau deketin Aurora atau Tiara lagi, sih ? Dasar Playboy,” sindirnya terang-terangan. “ Eh, tapi tadi kayaknya Aurora agak cemburu lihat lo deket sama Tiara.”
Arthur langsung menoleh cepat. “ Serius,”
Arkan langsung terbahak-bahak melihat reaksi Arthur. " Ngarep lo,”
“ Sialan lo,”
“ Lagian, udah gue bilang nyerah aja kalau mau bikin Aurora berpaling dari Galen Mereka itu udah klik banget dari zaman SMP Bakalan susah, Thur,”
" Lo jadi temen nggak ada baik-baiknya sama sekali Bukannya dukung malah ngendorin semangat,” keluh Arthur “ Susah bukan berarti nggak bisa, kan ? Gue masih Punya harapan," ujarnya Penuh semangat lebih kepada dirinya sendiri.
" Good luck deh, sob "
...••••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Siti Nina
seru ceritanya sangat menarik,,,👍👍👍
2024-01-31
0
Cinta
lanjut Thor
2024-01-23
0
Anonymous
lanjut Thor
2024-01-23
0