Dihidupkan Kembali Kedalam Game Sebagai NPC

Dihidupkan Kembali Kedalam Game Sebagai NPC

Bab 1. Kisah.

Jam 12:03, siang hari. Seorang pria berjalan dibawah matahari terik setelah keluar dari apartemen berlantai 2. Dengan pakaian kusut dan kantong mata hitam, dia menuju minimarket yang tak jauh dari tempatnya tinggal.

Setelah kupikir-pikir lagi. Dalam sebulan ini, aku hanya keluar sebanyak 4 kali saja, itupun karena diriku kekurangan makanan.

Semenjak game 'Icarus' rilis, banyak orang mulai meninggalkan kehidupan di bumi dan lebih memilih bermain game VR yang menurut mereka adalah kehidupan kedua, tak terkecuali bagi Chundoong.

Dia adalah seorang pria dengan rambut hitam pendek dengan mata hitam kecoklatan. Janggut tipis memenuhi dagunya, membuatnya terlihat cukup berumur.

Dia berpikir begitu bukan tanpa alasan. Karena di bumi, semua orang yang dia sayangi telah pergi meninggalkannya, ibunya meninggal karena melahirkan dirinya dan ayahnya meninggalkannya di panti asuhan karena tidak diinginkan.

...----------------...

Chundoong mengetahui semua itu lewat pesan yang ditinggalkan ayahnya di panti asuhan tempatnya di buang. Dan setelah berumur 12 tahun, orang yang menjadi pendiri panti memberikan surat itu kepada Chundoong untuk dibaca, itu adalah surat yang ibunya tulis saat mengandung dirinya.

5 tahun berlalu

Saat berusia 17 tahun dia memutuskan untuk pergi dan mencari informasi tentang kedua orang tuanya.

London, Inggris.

Setelah mencari selama 3 tahun aku akhirnya menemukan orang yang sangat mirip dengan foto yang datang bersamaku ke panti asuhan.

Dia berjalan ke arahnya memegang bahunya lalu menyebut namanya.

"Hakho"

Pria itu berbalik ke arah Chundoong, dia menatapnya dengan tatapan dingin lalu berbicara.

"Anda siapa?"

Dia lebih sopan daripada apa yang aku bayangkan.

Chundoong melepas tangannya yang masih berada di bahu Hakho lalu dengan mental yang sudah dia siapkan dalam tiga tahun terakhir, dia berkata dengan penuh keyakinan.

"Saya Chundoong ... putra anda."

Park Hakho memejamkan matanya, mencoba mengingat seseorang yang telah ia lupakan, dia bahkan beberapa kali mengelus-elus jenggotnya yang telah memutih.

"Hmm ... oh," matanya agak terkejut, dia melanjutkan.

"Tidak ku sangka, anak dari jalang itu masih hidup, dia pasti akan sangat bahagia melihat anaknya yang telah dewasa hahaha." Hakho tertawa keras.

Sementara itu, tubuhku terguncang hebat.

Jalang! apa orang tua brengsek ini baru saja menyebut ibuku Jalang!

Kemarahan di pundak Chundoong telah naik ke puncaknya. Tentu saja, sebelum dia menyelidiki ayahnya sendiri, dia telah lebih dulu menyelidiki ibunya, ia hanya butuh beberapa bulan untuk mengetahui identitas ibunya dan dia bukanlah pelacur tapi seorang dokter yang bekerja di rumah sakit terkenal di Seoul.

Dan orang yang mengubah hidupnya adalah kau ...Park Hakho!

Chundoong menggertakkan giginya, tapi dia berusaha mencoba tetap tenang dan tersenyum ringan.

"Ayah~ aku kembali!"

Seorang gadis muda berteriak berlari ke arah mereka dan di belakang gadis itu seorang wanita tua tersenyum bahagia melihat keceriaan anaknya. Park Hakho berbalik melihat kedua nya dengan senyum hangat.

Itu dulu

kedua orang itu kini telah sampai di hadapan Chundoong dan Hakho, gadis muda itu menatap Chundoong sebelum bertanya pada Park Hakho.

"Ayah, dia siapa?"gadis kecil itu bertanya dengan wajah polos. Park Hakho tersenyum lalu mengangkat gadis kecil kepelukannya.

"Dia kenalan ayah, Jiyoon bawah Saeyon pergi bermain, aku ingin berbicara dengannya dulu." Hakho menoleh ke arah Chundoong sebelum menyerahkan anak gadisnya ke istrinya untuk dibawa bermain.

"Ayah, jangan lama-lama, ayah janji akan membawaku ke taman bermain hari ini, kan?" Ucap Saeyon.

Melihat mereka menjauh, Hakho kembali menatap, Chundoong membuka mulutku lebih dulu lalu berbicara.

"Sepertinya kau suka dengan permainan keluarga palsumu itu," Chundoong menunduk, mengambil koin yang ada di samping kakinya, dia tidak tahu kapan itu muncul dan darimana asalnya.

"Berhenti main-main, apa yang kau inginkan?" Dia bertanya dengan kesal.

Wajah yang ia pasang saat ini sangat buruk di mataku, seperti kotoran sapi yang biasa kulihat di internet.

Chundoong kembali berdiri, memiringkan kepalanya yang semakin dekat dengan wajah Hakho. Namun, dia tetap diam, menunggu pertanyaannya di jawab.

"Haa ... beri aku uang lalu aku takkan muncul lagi di hadapanmu, bagaimana?" Dia memutuskan untuk mundur setelah memberi penawaran.

"Hah, dan bagaimana jika aku tidak setuju," Hakho menatap rendah dirinya, Chundoong mengabaikannya dan berkata.

"Entahlah, mungkin ... kehidupan normal putrimu akan berbeda?" dia berbalik, mengalihkan pandangannya ke sungai yang ada tak jauh dari tempat mereka berdiri. Hakho mengertakkan giginya karena kesal lalu melempar sebuah kartu berwarna hitam setelah menggali saku kemeja hitamnya.

"Ambil itu, didalamnya ada 1,5 triliun."

"Dan PINnya?"

"0989***, enyahlah!"

"Sip, kalau begitu aku pergi, dadah." Chundoong berbalik lalu berjalan pergi, melambai-lambaikan kartu hitam ditangannya.

...----------------...

Menyatu dengan orang-orang, Chundoong yakin Park Hakho tidak akan tinggal diam setelah di peras seperti itu. Dia sekilas menoleh kebelakang, ada 5 orang pria dengan setelan jas hitam terus mengikuti dari tadi, bahkan setelah dia ajak jalan-jalan selama 10 menit, mereka terus menempel.

"Haa ... merepotkan." Chundoong tidak bisa untuk tidak menghela nafas panjang sebelum masuk ke dalam gang kecil.

Kini 5 pria itu menutup semua jalan keluar.

"Berikan kartu itu, lalu kau akan aman." ucap salah seorang dari mereka.

" ... "

Chundoong tidak menjawab.

"Hei, Kubilang serahkan kartu itu!" dia melangkah maju ke arah Chundoong dengan tangan terbuka yang siap menangkap leher dan mencekik nya sebagai ancaman. Tapi,

BUUK!

Pria yang maju pingsan dengan pukulan keras mendarat di dagunya, sementara rekan-rekannya merasa bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

Pria lain dengan kepala botak mencari sesuatu di dalam jasnya, dia mengeluarkan senjata api, yang berupa pistol yang biasa dibawa pengawal pada umumnya.

Saat dia hendak mengangkat pistol ke arahnya, Chundoong menerjang maju, melakukan tendangan taekwondo ke wajahnya.

KRAK!

Suara tengkorak retak terdengar, pria botak itu jatuh dengan kepala penuh darah.

dia akan segera meninggal, pikirnya

Tanpa membuang waktu, Chundoong mengambil pistol di tangan pria yang sudah tumbang lalu menembak.

3 menit kemudian, setelah 4 tembakan menggema di gang. Setelah membersihkan bukti, Chundoong segera keluar dari sana, merubah penampilannya.

"Membosankan, preman-preman di Jepang lebih menyenangkan daripada mereka," katanya memakai jas hitam Milik pria yang ia bunuh. "Aku juga perlu secepatnya membuat identitas baru"

Jauh dari gang, dia melepas sepatu yang dilapisi besi di bagian luarnya. Sepatu yang awalnya putih polos sekarang di warnai warna merah darah alami.

"Waktunya kembali ke Korea."

Terpopuler

Comments

Firefox piw

Firefox piw

mampir yaa ke novel ku/Smile/

2024-04-01

0

farel Ramadhan

farel Ramadhan

awalan yang cukup menarik 🤔

2024-03-13

0

Protocetus

Protocetus

kunjungin juga ya novelku Mercenary of El Dorado

2024-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!