NovelToon NovelToon

Dihidupkan Kembali Kedalam Game Sebagai NPC

Bab 1. Kisah.

Jam 12:03, siang hari. Aku berjalan dibawah matahari terik setelah keluar dari apartemenku. Dengan pakaian kusut dan kantong mata hitam, aku menuju minimarket yang tak jauh dari tempatku tinggal.

Setelah kupikir-pikir lagi. Dalam sebulan ini, aku hanya keluar sebanyak 4 kali saja, itupun karena diriku kekurangan makanan.

Semenjak game 'Icarus' rilis, banyak orang mulai meninggalkan kehidupan di bumi dan lebih memilih bermain game VR yang menurut mereka adalah kehidupan kedua, tak terkecuali bagi diriku.

Aku berpikir begitu bukan tanpa alasan. Karena di bumi, semua orang yang kusayangi telah pergi meninggalkanku, ibuku meninggal karena melahirkanku dan ayahku meninggalkan ku di panti asuhan karena tidak menginginkanku.

...----------------...

Aku mengetahui semua itu lewat pesan yang ditinggalkan ayahku di panti asuhan tempatku di buang. Dan setelah berumur 12 tahun, orang yang menjadi pendiri panti memberikan surat itu kepadaku.

5 tahun berlalu

Saat berusia 17 tahun aku memutuskan untuk pergi dan mencari informasi tentang kedua orang tuaku.

London, Inggris.

Setelah mencari selama 3 tahun aku akhirnya menemukan orang yang sangat mirip dengan foto yang datang bersamaku ke panti asuhan. Aku berjalan ke arahnya memegang bahunya lalu menyebut namanya.

"Hakho"

Pria itu berbalik ke arahku, dia menatapku dengan tatapan dingin lalu berbicara.

"Anda siapa?"

Dia lebih sopan daripada apa yang aku bayangkan. Aku melepas tanganku yang masih berada di bahunya lalu dengan mental yang sudah kusiapkan dalam tiga tahun terakhir aku berkata dengan penuh keyakinan.

"Saya Chundoong ... putra anda."

Park Hakho memejamkan matanya, mencoba mengingat seseorang yang telah ia lupakan, dia bahkan beberapa kali mengelus-elus jenggotnya yang telah memutih.

"Hmm ... oh," matanya agak terkejut, dia melanjutkan.

"Tidak ku sangka, anak dari jalang itu masih hidup, dia pasti akan sangat bahagia melihat anaknya yang telah dewasa hahaha." Hakho tertawa keras.

Sementara itu, tubuhku terguncang hebat.

Jalang?! apa orang tua brengsek ini baru saja menyebut ibuku Jalang?!

Kemarahanku naik ke puncaknya. Tentu saja, sebelum aku menyelidiki ayahku aku lebih dulu menyelidiki ibuku, aku hanya butuh beberapa bulan untuk mengetahui identitas ibuku dan dia bukanlah pelacur tapi seorang dokter yang bekerja di rumah sakit terkenal di Seoul.

Dan orang yang mengubah hidupnya adalah kau ...Park Hakho.

aku menggertakkan gigiku, tapi aku mencoba tetap tenang dan tersenyum ringan.

"Ayah~ aku kembali!"

Seorang gadis muda berteriak berlari ke arah kami dan di belakang gadis itu seorang wanita tua tersenyum bahagia melihat keceriaan anaknya. Park Hakho berbalik melihat kedua nya dengan senyum hangat.

Itu dulu

kedua orang itu kini telah sampai di hadapan kami, gadis muda itu menatapku sebelum bertanya pada Park Hakho.

"Ayah, dia siapa?"gadis kecil itu bertanya dengan wajah polos. Park Hakho tersenyum lalu mengangkat gadis kecil kepelukannya.

"Dia kenalan ayah, Jiyoon bawah Saeyon pergi bermain, aku ingin bicarakan dengannya dulu." Hakho menoleh ke arahku sebelum menyerahkan anak gadisnya ke istrinya untuk dibawa bermain.

"Ayah, jangan lama-lama, ayah janji akan membawaku ke taman bermain hari ini, kan?" Ucap Saeyon.

Melihat mereka menjauh, Hakho kembali menatapku, aku membuka mulutku lebih dulu lalu berbicara.

"Sepertinya kau suka dengan permainan keluarga palsumu itu," aku menunduk, mengambil koin yang ada di samping kakiku.

"Berhenti main-main, apa yang kau inginkan?" Dia bertanya dengan kesal.

Tapi wajah yang ia pasang saat ini sangat buruk di mataku, seperti kotoran sapi yang biasa kulihat di internet. Aku kembali berdiri, memiringkan kepalaku yang semakin dekat dengan wajahnya. Namun, dia tetap diam, menunggu pertanyaannya di jawab.

"Haa ... beri aku uang lalu aku takkan muncul lagi di hadapanmu, bagaimana?" Aku mundur setelah memberi penawaran.

"Hah, dan bagaimana jika aku tidak setuju," Hakho menatap rendah diriku, aku mengabaikannya.

"Entahlah, mungkin ... kehidupan normal putrimu akan berbeda?" Aku mengalihkan pandanganku ke sungai yang ada tak jauh dari tempat kami berdiri. Hakho mengertakkan giginya karena kesal lalu melempar sebuah kartu berwarna hitam.

"Ambil itu, didalamnya ada 1,5 triliun."

"Dan PINnya?"

"0989***, enyahlah!"

"Sip, kalau begitu aku pergi, dadah." aku berbalik lalu berjalan pergi, melambai-lambaikan kartu hitam ditanganku.

Itu dulu

Aku menyatu dengan orang-orang, aku yakin Park Hakho tidak akan tinggal diam setelah kuperas seperti itu. Aku sekilas menoleh kebelakang, ada 5 orang pria dengan setelan jas hitam terus mengikutiku, bahkan setelah ku ajak jalan-jalan selama 10 menit.

"Haa ... merepotkan." aku menghela nafas panjang sebelum masuk ke dalam gang kecil.

Kini 5 pria itu menutup semua jalan keluar.

"Berikan kartu itu," ucap salah seorang dari mereka.

" ... "

Aku tidak menjawab.

"Hei, Kubilang serahkan kartu itu!" dia melangkah maju ke arahku dengan tangan terbuka yang siap menangkap leherku.

BUUK!

Pria yang maju pingsan dengan pukulan keras mendarat di dagunya, sementara rekan-rekannya merasa bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

Pria lain dengan kepala botak mencari sesuatu di dalam jasnya, dia mengeluarkan dor dor ajaib yang biasa dibawa pengawal pada umumnya.

Saat dia hendak mengangkat pistol ke arahku, aku menerjang maju, melakukan tendangan taekwondo ke wajahnya.

KRAK!

Suara tengkorak retak terdengar, pria botak itu jatuh dengan kepala penuh darah. dia akan segera meninggal, pikirku

Aku menatap tiga pria yang tersisa, mereka ketakutan dan gemetar, mereka bertiga saling menatap sebelum maju menerjang bersamaan.

3 menit kemudian

"Membosankan, preman-preman di Jepang lebih menyenangkan daripada mereka." Aku berjalan keluar dari gang, melepas sepatu yang dilapisi besi di bagian luarnya. Sepatu yang awalnya putih polos sekarang di warnai warna merah darah alami.

"Waktunya kembali ke Korea."

Bab 2. Skenario terakhir

Satu tahun setelah pertemuanku dengan hakho, dunia dihebohkan dengan rilisnya game bernama 'Icarus' game yang begitu realistis. Bukan cuma itu yang menjadi daya tarik dari game ini, koin yang dengan mudah didapat, bisa ditukar dengan mata uang asli yang ada di dunia.

Namun, itu juga membuat angka pengangguran meningkat drastis. Melihat ini, pemerintah di seluruh dunia tidak tinggal diam, mereka menuntut pengurangan pemakaian kapsul game dari 24 jam menjadi maksimal 8 jam perhari.

Pemerintah khawatir jika orang-orang terus mengurung diri, maka secara otomatis pertambahan penduduk akan berhenti total.

1 tahun kemudian.

Banyak game luar biasa telah rilis dengan cepat menggeser 'Icarus' dari posisi pertama. Dan yang paling ditunggu adalah game 'Trait lll' karena game ini menggabungkan beberapa ganre sekaligus, Aksi, magic, fantasi, story dan strategi.

Itu dulu

Aku berjalan keluar dari minimarket, membawa persediaan makanan untuk seminggu. Kemudian, aku masuk ke apartemen yang aku sewa, berjalan ke dapur untuk menyimpan barang-barang yang baru saja kubeli di lemari pendingin.

Aku mengambil satu buah apel dari plastik sebelum kumasukkan ke lemari pendingin, lalu memakannya.

Gigit

Sembari memakan buah apel, aku keluar dari dapur menuju kamarku. Di sana, di dalam ruangan yang gelap di mana tak sedikitpun cahaya matahari masuk, aku biasa tertidur. Kamarku ini terasa sangat sunyi seperti yang biasanya ada di film horor.

Satu-satunya penerangan hanyalah komputer yang menyala, mengisi setiap sudut kamarku.

Di layarnya tertulis kalimat [ Skenario terakhir akan dimulai dalam 00:00:06:53 ]

"Tersisa 6 menit, sebelum skenario terakhir 'Trait lll' dimulai. Tidak terasa sudah 3 tahun berlalu," aku menatap kapsul game yang berada di samping kasurku.

"Kurasa login sedikit lebih cepat bukan hal yang buruk." Aku berjalan mendekati kapsul, menekan suatu tombol dan pintu kapsul terbuka. Sebelum masuk aku memakai kacamata khusus untuk mengoptimalkan kinerja kapsul.

Setelah berbaring di dalam kapsul, pintu kapsul secara otomatis tertutup.

" Login di game 'Trait lll' sebagai Loki"

[ Akses akun telah terhubung, memulai sinkronisasi ]

[ sinkronisasi berhasil ]

Membuka mataku, pemandangan hamparan luas terbentang jauh seperti tidak memiliki ujung. Aku menatap langit dengan tenang sebelum sesuatu yang merepotkan muncul.

"Hei lihat, itu Loki player peringkat 5 dunia," seseorang menunjuk ke arahku sambil mengumumkan kehadiranku, sontak diriku yang awalnya ingin menikmati pemandangan malah berakhir menjadi pusat perhatian.

Mengeluarkan kertas dari Inventory, aku merobeknya, lalu dalam sekejap barrier muncul membentuk lingkaran mengelilingiku. Barrier yang ku pasang mempunyai sifat unik dimana orang didalam bisa melihat keluar sedangkan orang luar tidak bisa melihat kedalam.

Menjatuhkan tubuhku ke rumput yang terasa begitu lembut aku berbaring menatap langit. Setiap detik yang kurasakan terasa sangat berharga. Bagaimanapun, ini adalah terakhir kalinya aku memakai karakter yang telah bersama ku selama 3 tahun terakhir.

[ 3 menit sebelum skenario terakhir dimulai, para pemain diharapkan agar login segera ]

Pemberitahuan sistem muncul. Segera, hamparan luas yang tadi hanya di isi sekitar 100 player, mulai bertambah dengan cepat hingga mulai membentuk lautan player.

"sepertinya kau juga akan berpartisipasi kali ini Loki. Ini sedikit jarang, mengingat dirimu adalah pemain solo" ucap seorang pria yang baru saja datang dengan suara berat. Dia dengan santai berjalan menembus barrier yang ku pasang.

Aku menoleh ke sumber suara, disana seorang yang tidak tau harus ku panggil manusia atau hewan berdiri. Walaupun aku tahu siapa dia, Namun, penampilannya sungguh membuatku terkejut.

"Apa-apaan yang kau pakai itu."

"Bagaimana, keren kan?"

"Apanya?" ucapku dengan tak acuh.

Dia berpenampilan agak berbeda daripada orang-orang di sekitarnya, membuat dia dengan mudah menarik perhatian, dimana dia punya 4 lengan besar milik Hulk dengan kepala badak dan kulit berwarna ungu.

Aku mengangkat setengah tubuhku kemudian duduk bersila. Pria itu atau Dragonfly duduk di depanku, dia melihat sekitar lalu berkata.

"Apa kita bisa menang?" ucapnya yang masih memandangi orang-orang yang berkumpul di luar barrier.

"Entahlah, aku juga tidak yakin. Kita akan melawan lebih dari 200 juta npc dengan rata-rata level mereka adalah 40 ke atas. Sedangkan di pihak kita, bahkan orang yang biasa cuma berada di bengkel sekarang akan ikut berperang. Haa ..." Aku menjawab sebelum menghela nafas panjang.

"Ha ha ... kamu benar, memangnya siapa yang pernah menduga kalau npc yang biasanya memberi kita Quest akan menjadi musuh terakhir kita."

[ skenario terakhir dimulai, kami harap semua player telah bersiap ]

[ jumlah player yang login saat ini ]

[ 10 juta ] [ Detail ]

[ last Quest - tingkat kesulitan 9 ( tertinggi ) ]

[ kelima pahlawan memutuskan untuk menghapus sepenuhnya tentang keberadaan orang dari dunia luar. Kini, para pahlawan telah menyatakan perang kepada seluruh player dengan dewa ( pencipta game ) sebagai saksinya.

Quest \= Kalahkan seluruh NPC atau jaga kerajaan Monika ]

Setelah membaca Quest yang muncul, semua orang dengan cepat merobek kertas teleportasi dan dalam sekejap mata, mereka menghilang.

Tempat yang tadi ramai telah kembali seperti semula.

Melihat hanya tinggal kami berdua di tempat ini, aku menggali sakuku, menarik sebuah kertas keluar. Ini adalah kertas teleportasi untuk party. Di saat aku ingin merobek kertas itu, Dragonfly memanggilku.

"Hei Chundoong."

"Apa?"

"Apa Yeonha menghubungimu?"

"Hm? tunggu sebentar. Status window." Aku mengucapkan kata kunci 'status window' untuk melihat informasi pribadiku.

[ Player : Loki

Lv. : 100

Job. : Ahli senjata

Role. : Fighter/assassin

kekuatan: ( 99,7 serangan) ( 97,2 pertahanan )

kecepatan: 98,7

stamina : 100,0

Qi. : 13,9

magic. : 24.000

Skill \= Regenerasi tingkat tinggi Lv 9 ( normal ) Berserk Lv 9 ( langka ) manipulasi objek Lv 9 ( normal ) Telekenisi Lv 9 ( unik ) Pedang tak terbatas Lv 9 ( pamungkas ) Peniru Lv 9 ( langka ) ]

[ 1 pesan belum terbaca ]

Tekan

Aku menekan logo surat yang ada di bawah statusku.

[ anda bergabung dalam grup ]

Jinwo : Yo, selamat datang Chundoong 🥳

Loki : apa yang sedang kau lakukan Jinwo?( Dragonfly )

Yeonha : berhenti main-main jinwo sebelum aku memecahkan biji pelermu itu.

Jinwo : 🥲

Loki : 🗿

Yeonha : sudah, kalian berdua dimana

sekarang?

Loki : aku ada di ruang tunggu bersama

Jinwo sekarang

Yeonha : Begitu ya, hei Chundoong aku ingin meminta sesuatu darimu

Loki : apa?

Jinwo : ahem-ahem, apakah kamu ingin meminta Chundoong melamarmu cie-cie

Yeonha : Berhenti bersikap seperti remaja, sekarang kau sudah berumur 25 tahun. Tapi kau belum menikah, dasar jomblo yang tak akan laku.

Jinwo : "...." hei yeonha, apa kamu sedang mengutukku dan juga Chundoong? soalnya dia juga jomblo yang tak laku hahaha🤣

Yeonha : ptf ... tentu saja haha.

Yeonha : baik, mari kembali ke topik awal. Chundoong apa kau bisa menahan pahlawan Irene?

Jinwo : wah, permintaanmu tak tanggung-tanggung. Walaupun pahlawan Irene hanya yang terkuat kedua tapi kemampuan uniknya itu benar-benar merepotkan, akan masuk akal jika kita menganggap itu sebagai cheat.

Loki : masuk akal, skill itu benar-benar merepotkan di mana Dia tidak punya batasan pada kekuatan sihir dia hanya perlu duduk santai lalu nge-spam sihirnya ke pasukan dan dia akan menang, semudah membalikkan telapak tangan.

Jinwo : dia benar-benar musuh yang sulit, kita bersyukur karena pihak game melakukan Nerf padanya beberapa bulan lalu, yang dulunya cuma menggunakan sihir sekarang dia juga bisa menggunakan pedang itu membuatku bertanya-tanya ini buff atau Nerf sebenarnya.

Loki : kau benar

Yeonha : baiklah, hentikan itu "...." aku tahu kalian berdua sengaja mempermainkan ku, jadi aku akan bertanya sekali lagi apa kau sanggup

Jinwo : tidak ...😉

Yeonha : diam! aku tak butuh pendapatmu

Jinwo :(

Loki : akan ku lakukan

Yeonha : oke, sampai jumpa di benteng timur, kamu juga kesana Jinwo

Jinwo : siap laksanakan

Bab 3. Pahlawan tanpa emosi

...****************...

Peperangan kini pecah, ledakan terjadi setiap detiknya. Dan Yeonha menyaksikan semua itu dari pohon besar yang ia ciptakan.

"haa ... "

Yeonha menghela nafas panjang sebelum membuka tangannya, bola cahaya kecoklatan bersinar di telapak tangannya, lalu dengan lembut Yeonha menjatuhkan bola itu sembari bergumam.

"Datanglah Gigantoma."

Di saat bola itu akan menyentuh tanah, permukaan tanah dibawahnya lebih dulu terangkat, menempel ke setiap permukaan bola yang terjatuh. Tanah terus melekat hingga membentuk golem setinggi 200 meter.

Golem yang diberi nama Gigantoma kemudian berlutut, hingga Yeonha bisa naik ke kepalanya. tanpa ragu, Yeonha naik ke kepala Gigantoma.

"Maju Gigantoma," ucap Yeonha sambil menunjuk ke Medan perang di hadapannya.

Gigantoma berdiri, berjalan ke medan perang dengan tubuh besarnya. Setiap langkahnya membawa sebuah getaran yang setara gempa bumi kecil yang membuat pihak NPC bergetar karena ketakutan.

CHAWW!

Tapi secara tiba-tiba, sebuah cahaya melesat ke wajah Yeonha. Cahaya itu sangat cepat hingga membuat Yeonha tidak sempat bereaksi. Dalam beberapa detik itu, Yeonha mengira dirinya akan segera log out. Namun, cahaya berhenti sepersekian inci dari dahi Yeonha.

Momentum cahaya itu menyebar, membentuk gelombang kecil yang terbuat dari 'mana' (sihir ) lalu menghilang setelahnya.

"apa-apaan kau ini? Hampir saja kau log out di awal perang tanpa berkontribusi sedikitpun."

Seorang pria berdiri di depan Yeonha dengan 4 tangan berwarna ungu dengan gagah, di salah satu tangannya cahaya yang hampir membunuh Yeonha dengan santai ia tahan. setelah cahaya yang ditangkapnya memudar, cahaya itu mulai menampakkan bentuk aslinya yang tak lain adalah anak panah.

Yeonha menatap orang didepannya dengan tatapan aneh, kemudian bertanya.

"Apa itu?" tanya Yeonha

"oh ini? bukankah sudah jelas ini anak panah." jawab orang itu yang tak lain adalah jinwoo

"Bukan itu yang ku maksud," Yeonha menggelengkan kepalanya dengan pelan saat mengatakannya.

Jinwoo yang bingung menoleh ke arah Loki untuk meminta bantuan. Kemudian Loki menunjuk-nunjuk kepalanya beberapa kali hingga akhirnya Jinwoo mengerti.

"Oh ini ... aku mendapatkannya sebulan yang lalu, karena ini item tingkat 7 aku yakin ini akan cukup berguna, tapi sejauh ini aku belum tau kehebatannya. ha ha" Jinwoo tertawa kecil sambil menggaruk kepala bagian belakangnya setelah menjelaskan tentang kepala badak yang ia pakai.

"Wrahhh" Gigantoma meraung.

Setelah masternya diserang, Gigantoma menjadi marah, dia kini mulai berlari membuat getaran yang lebih besar, semua yang berada dalam jalurnya di injak-injak bagai semut.

Melihat Gigantoma maju menyerang, player lain dengan kemampuan pemanggilan juga mulai memanggil mahluk mereka, mulai dari Undead, golem, iblis, chimera, malaikat, sampai Roh. Membuat situasi Medan perang dengan cepat barbalik. Namun, tak lama berselang.

"ArvalNova."

Slash!

Dalam sekejap, jutaan mahluk panggilan yang maju terbelah menjadi dua bagian. Mereka Dipotong mulus di perut mereka. Satu-satunya yang masih berdiri hanyalah Gigantoma dengan lengan kanan yang telah putus dari badannya.

"Itu dia ... pahlawan Irene," Yeonha berseru kagum.

Saat ini dihadapannya, dia melihat wanita berambut perak tengah berdiri di atas mayat para player dan juga mahluk panggilan, kharisma yang ia pancarkan bukanlah kebohongan semata.

Bahkan dengan kulit yang begitu halus, dia membantai para player berlevel tinggi hanya dengan sekali serangan.

"Dewi." gumam Yeonha jelas kagum.

"Hah? apa kau baru saja mengatakan sesuatu?" tanya Jinwoo.

"Bukan apa-apa," ucap Yeonha, buang muka karena sedikit malu.

****************

Aku tidak bisa menahan rasa terkejutku. Mataku tidak bisa mengikuti apa yang baru saja terjadi.

Apa-apaan? aku yakin, aku tadi tidak berkedip sedikitpun. Jadi ... apa yang baru saja terjadi?

Aku menoleh melihat ke Yeonha dengan wajah yang sepenuhnya masih terkejut. Aku mengangkat tanganku, menunjuk pahlawan Irene dengan tangan yang bergetar.

"Hei ... Yeonha, kau ingin aku melawan monster itu?" aku tergagap, berkata dengan wajah tak percaya melihat apa yang akan kulawan.

Tapi Yeonha menjawab tanpa ragu.

"Tentu saja."

"Ha?! bagaimana bisa ... aku ... menang melawan monster itu, hah?!" aku berteriak dengan kesal. Yeonha dengan cepat menutup kedua telinganya.

"Tenang saja, kamu tidak perlu mengalahkannya, tugasmu itu hanya menahannya minimal 10 menit." Yeonha menjawab dengan santai.

Mendengar itu, mataku melototi Yeonha. Semakin kesal, aku menutup mulutku agar kata-kata mutiara tidak keluar.

[ Emosi pengguna meningkat drastis, Skill berserk dapat diaktifkan ]

Bahkan, skill yang biasanya sulit ku aktifkan ini, ketika bersama mereka rasanya selalu aktif lebih cepat.

Aku menutup kedua mataku lalu menghela nafas ringan beberapa kali sebelum aku mendapat kembali ketenanganku.

"bukankah itu seharusnya tugas peringkat 2? kenapa malah dibebankan padaku yang berada di peringkat 5? atau serahkan saja padanya." tanyaku sambil menunjuk Jinwoo sang peringkat 1.

"Tidak," Yeonha menggelengkan kepalanya dengan ringan. "Jinwoo akan bertarung dengan pahlawan peringkat 1, sedangkan peringkat 2 akan melawan pahlawan ke 4." lanjutnya.

"ooh? apa ini pertarungan 1 vs 1?"

"ya" jawab singkat Yeonha.

"begitu ya, kurasa aku mengerti mengapa shadow ( peringkat 2 ) di hadapkan dengan pahlawan ke 4." ucapku setelah berpikir sejenak.

"Penyihir melawan assassin ... dan bagaimana jika shadow gagal membunuh pahlawan ke 4 dalam waktu yang ditentukan, apa bantuan tak akan datang?" lanjutku.

"Ya, jika kita pikirkan baik-baik, ini semacam pertaruhan dalam judi. Jika kamu mati sebelum shadow membunuh pahlawan ke 4 maka, pahlawan ke 2 pasti akan membantu pahlawan lainnya."

Irene yang melihat Gigantoma tidak tumbang menerjang ke arah kami dengan kecepatan yang diluar nalar, mata telanjang mustahil melihatnya.

Hanya butuh kurang dari 1 detik Irene telah berada di depan Jinwoo, ia menarik pedangnya dengan kecepatan yang lebih gila lagi.

Cring!!

Dentuman logam bergema, pedang dan tangan Jinwoo berbenturan menghasilkan suara besi yang cukup nyaring.

"Tahan dia seperti itu," Yeonha mengangkat kedua tangannya, mengarahkan satu tangan ke arahku dan yang lain ke arah Irene.

"skill teleportasi tingkat 9 aktifkan!"

Cahaya menerangi tempat kami berdiri dan setelah beberapa saat, kami telah dipindahkan ke tempat yang ku kenal.

"Gila, dia memindahkanku ke ujung dunia. Kemampuan teleportasi-nya benar-benar mengerikan."

Aku keluar dari rasa terkejutku, menarik pedang dari dimensi lain, Kemudian memasang posisi pertahanan mutlak.

Itu adalah salah satu skill yang jarang kugunakan, mengingat biasanya aku hanya fokus menyerang dan juga ada batasan berapa banyak skill yang bisa di bawa kedalam pertarungan.

[ Player : Loki

Lv. : 100

Job. : Ahli senjata

Role. : Fighter/assassin

kekuatan: ( 99,7 serangan) ( 97,2 pertahanan )

kecepatan: 98,7

stamina : 10,0

Qi. : 13,9

magic. : 24.000

Skill \= Regenerasi tingkat tinggi 9 ( normal ) Berserk 9 ( langka ) manipulasi objek 9 ( normal ) Telekenisi 9 ( unik ) Pedang tak terbatas 9 ( pamungkas ) Pertahanan mutlak 6 ( unik ) ]

Awalnya aku berniat menyerang dengan agresif. Tapi, setelah mendengar penjelasan Yeonha, aku mengubah skill peniru dengan skill ini agar bisa bertahan selama mungkin.

Irene kini berdiri di hadapanku dengan santai, dia melihat sekeliling lebih dulu sebelum menatapku, aku menatapnya balik dan kontes menatap terjadi selama 5 menit terakhir.

"Player?" Irene akhirnya berbicara, dia memiringkan kepalanya dengan mata kosong.

Dalam sekejap kontes menatap ini, aku yakin bahwa dia adalah Elf yang terlahir tanpa emosi.

Dengan pelan, Irene meletakkan tangannya di gagang pedang kemudian menariknya dengan lambat.

Meskipun begitu, aku tak menurunkan kewaspadaanku dan melihat setiap gerakan yang ia lakukan. Tapi...

Slash

" ! " tebasan yang dia lakukan sangat cepat, menembus skill pertahanan mutlak yang kupunya layaknya sedang memotong tahu.

Dengan pedang yang mengarah ke leherku, aku menjatuhkan setengah badanku kebelakang.

Dia tidak berhasil memenggal kepalaku. Namun, lengan kanan bagian atas ku telah jatuh ketanah dengan darah menyusulnya.

Sial! dia benar-benar moster!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!