Bab 14. Misi bertahan hidup

Di tempat yang gelap dan kasar Dash terbangun dengan rasa sakit yang amat sangat terasa di kepalanya. Dia meraba kesana-kemari sampai pada satu kesimpulan.

"Ini penjara! Kapan aku dipindahkan ke tempat ini? seingat ku aku sedang berada di kamar ku lalu tiba-tiba seorang gadis masuk tanpa hawa keberadaan yang jelas dan ... ugh! ingatan ku agak kabur. Aku tidak bisa mengingat wajah gadis itu." Dash menekan pelipisny dia mencoba mengurangi rasa sakit yang masih saja menyerangnya.

"Rupanya kau sudah sadar. Itu cepat, aku cukup terkejut dengan kekuatan mental mu." Seorang penjaga yang berdiri di luar pintu besi mengintip kedalam setelah mendengar respon didalam penjara. Dilihatnya seorang bocah laki-laki dengan penampilan biasa saja.

"Kekuatan mental? apa yang kau bicarakan?! dan dimana ini?!!" Teriak Dash.

"Tidak perlu marah begitu. Akan kuberi tahu, kok. Lagipula kau akan segera menjadi salah satu dari mereka hahaha. Kau penasaran dimana kita saat ini? Ini adalah Autotam Tempat yang diberikan sang pencipta untuk sang saint Veronica-sama!! Ahahaha!!" penjaga itu mulai bertingkah laku aneh, dia meliuk-liukkan tubuhnya seperti bajunya kemasukan kecoa.

'Apa! Autotam?! salah satu dari tiga senjata penghancur massa?! Bukankah seharusnya senjata itu tidak akan aktif sampai pertengahan cerita?! sial! ini mulai gawat, jika mereka berhasil mengaktifkan Autotam maka, pembantaian massal akan terjadi.' Pikir Dash dengan wajah penuh keterkejutan.

Tapi, Dash dengan cepat menarik napas panjang lalu membuangnya, berusaha melanjutkan akting yang ia lakukan untuk menggali informasi lebih banyak tentang musuh.

"Hei, kau belum menjawab pertanyaanku yang lain." ucap Dash dengan santai.

"Hm?" Penjaga memiringkan kepalanya lalu berkata dengan mata yang menatap tajam ke Dash. "Apa? apa?! apa?!! apa?!!! apa yang sudah kulakukan!! kenapa!! kenapa!! Kenapa!!! Kenapa!!! ... aku berani melanggar perintah dari sang saint?!!! kenapa!!!!"

'Sial! dia gila! aku jadi merinding melihatnya.'

"Hei!! apa yang ingin kamu ketahui!! apa?!" teriak penjaga itu terus-menerus dengan wajah penuh darah karena kukunya sendiri.

"Um ... soal itu, aku ingin tahu dimana anak-anak yang lain berada? haha." Ucap Dash dengan senyuman yang dipaksakan.

"Hm? cuma itu? baiklah. Mereka saat ini berada di lantai bawah karena semuanya dihitung dari jumlah sihir, bagi mereka yang mempunyai sihir paling tinggi akan ditempatkan di lantai paling bawah sedangkan orang dengan jumlah sihir yang sedikit akan berada di lantai paling atas, yaitu tempat kita saat ini.

Sebenarnya penyucian ini rencananya akan dilakukan beberapa tahun kedepan tapi karena seorang duke berencana menyerang tempat ini dengan pasukan yang tidak main-main, maka rencana itu dimajukan lebih cepat.

Anggap saja penjelasan ini hadiah untukmu dariku. lagipula kau akan segera menjadi santapan mahluk makhluk itu." Jelas penjaga itu yang sudah kembali normal, dengan semua penjelasan itu, si penjaga mulai melanjutkan kembali pekerjaannya, yang tak lain berdiri di depan pintu besi penjara.

'Begitu ya, kalau benar semua orang dihitung oleh jumlah sihir yang dimiliki maka sudah pasti Rion ada di lantai 2. Akan bagus jika dia siuman lebih cepat dariku.

Tapi, siapa duke ini? bukan cuma Berhasil melacak tempat ini, dia juga sudah tahu betul apa yang akan terjadi jika dia tidak bertindak sekarang. Apa dia seorang player? Kalau itu benar, maka itu menjelaskan segalanya.

Sekarang, aku tinggal pergi dari tempat ini menuju lantai 2 dan 3.' Pikir Dash.

Dash mulai berdiri Kretek! kretek! dengan leher yang beberapa kali mengeluarkan suara peregangan, dia berjalan maju mendekati pintu besi.

Dash mengepalkan tangannya, mengumpulkan energi yang mirip dengan sihir namun bukan sihir. Yah, itu adalah Qi yang didasari oleh kekuatan yang mampu memperkuat mental penggunaannya. Semakin kuat Qi seseorang semakin kuat pula mental mereka.

Setelah dirasa cukup Qi yang sudah terkumpul di tangan Dash, Dash menarik tangannya kebelakang lalu memukul pintu itu dengan sekuat tenaga.

Pemicu.

BUMM!!

Dengan Qi yang dikombinasikan dengan skill pemicu, membuat ledakan besar terjadi, menghancurkan pintu dan apapun yang ada di sekitarnya.

Dash dengan santai, berjalan keluar dari tirai asap yang masih menyelimuti tempat pintu besi yang mengurungnya tadi. Diluar sana, dilihatnya mayat seseorang yang telah hangus dengan beberapa bagian tubuh telah berpisah dari tempatnya.

Dia adalah penjaga yang menjaga penjara Dash. Dash berjalan menghampiri mayat itu lalu ... dengan tenaga yang ia kumpulkan di kakinya, dia menginjak kepala penjaga itu sampai meledak dan hancur berantakan.

"Karena ada pihak ketiga yang muncul, misi yang seharusnya adalah pelarian sekarang berubah menjadi bertahan hidup. Sial! ini agak sulit, mengingat kami saat ini ada di markas musuh dan kami juga tidak tahu kapan mereka akan masuk kedalam tempat ini." Gumam Dash.

Setelah memikirkan itu, Dash berencana langsung pergi ke lantai dua untuk bertemu dengan Rion secepatnya. Namun, sebelum Dash sampai di lift untuk ke lantai dua, seseorang menunggunya di sana.

Makhluk yang memiliki tampilan aneh, dengan kepala dan lengan belalang serta tubuh dan kaki manusia.

"Bzess!! Mahluk... yang... berani... menolak...ibu... adalah... mahluk... yang... tidak dibutuhkan!" Ujar chimera itu.

Menghiraukan perkataan chimera, Dash melesat maju mendekati chimera dengan kecepatan tinggi, Setibanya didepan chimera Dash mengepalkan tangannya mengumpulkan Qi sama seperti sebelumnya. Dengan kekuatan penuh Dash melancarkan serangan kuat ke arah jantung chimera.

Chimera yang melihat itu, menghindar dengan mudah lalu ia kemudian mengayunkan lengannya, lengan yang menyerupai sabit besar bergerak melintas di atas kepala Dash, rupanya Dash menghindar dengan jongkok sedikit kebawah.

Melihat serangan pertamanya meleset, serangan susulan kembali chimera lancarkan, serangan itu ditujukan untuk membelah wajah Dash menjadi dua bagian. Tapi, lagi-lagi Dash menghindar, dia dengan tenang mundur sedikit kebelakang untuk menghindari serangan itu.

Dan di jeda serangan itu, Dash masuk lebih dalam ke hadapan chimera, memberinya sebuah pukulan keras di wajahnya. Darah kehijauan mengalir ke luar dari pipi chimera.

!!!

Melihat dirinya berhasil dilukai, ia menjadi marah dan mulai menyerang secara membabi buta layaknya mesin yang sudah kehilangan fungsinya.

Alih-alih cemas, Dash justru tersenyum. "Tidak ada yang lebih mudah daripada bertarung dengan orang yang kehilangan ketenangannya."

Chimera meluncur dengan kecepatan tinggi menuju Dash. Namun, Dash hanya diam saja, lalu setelah tiba di hadapan Dash, chimera kembali mengayunkan lengannya tapi dengan sesuatu yang berbeda. kini, lengannya dilapisi sihir cahaya yang bisa membelah apa saja.

Namun, sebelum serangan itu menyentuh leher Dash, kepala dari chimera lebih dulu melayang. Pertarungan yang singkat pun berakhir dengan Dash keluar sebagai pemenangnya.

Setelah mengalahkan chimera Dash langsung masuk ke lift untuk menuju lantai 2.

****************

Didalam ruangan serba putih, seorang pria baru saja masuk lalu menunduk. "Lapor saint, Seorang tahanan di lantai satu baru saja kabur. Apa yang harus kami lakukan?"

"Lantai 1? biarkan saja." jawab Veronica.

"Namun, dia berhasil mengalahkan chimera penjaga saint."

"Hm? hoo itu menarik! biarkan di sampai di lantai 3 ini, aku ingin melihatnya secara langsung. Itu jika dia bisa keluar hidup-hidup di lantai 2." ujar Veronica.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!