Bab 6. Dipindahkan?

Setelah mendapat pesan dari sistem, Chundoong kemudian ditelan oleh kegelapan yang pekat tanpa satupun benda atau hal yang bisa ia lihat, lalu suara bel terdengar dan Papan hologram muncul di depan matanya dengan dua kata.

[ Log out ]

Dia kemudian mengangkat tangannya, menekan kata 'Log out'. Segera kegelapan runtuh menjadi pecahan kaca yang kemudian berserakan di sekitar tempatnya berdiri.

Itu dulu

Chundoong bangkit dari dalam kapsul game. Melangkah pergi menuju jendela kamarnya untuk mencari udara segar. Dia berdiri di dekat jendela kamarnya sejenak sebelum mendorong jendela itu perlahan.

Cahaya masuk melalui tempat yang baru saja terbuka. Chundoong melihat keluar lalu mengeluarkan kepalanya di jendela.

"Haa ..." Chundoong melepas nafas panjang, dia menatap keluar jendela yang baru saja ia buka, angin sepoi-sepoi masuk dengan lembut. Angin itu terus bergerak masuk kedalam kamar Chundoong, menampar wajah dan rambutnya, tanpa Chundoong sadari senyum terbentuk di bibirnya.

Membuatnya terlihat seperti orang paling bahagia di dunia. Tapi, senyuman itu segera menghilang setelah ingatan tentang dua item kesayangannya muncul.

Ugh!

Sial ... jantungku sakit lagi. Dia meremas dadanya dengan kuat, berharap rasa sakit yang ia rasakan akan berkurang.

Chundoong berlutut karena kesakitan, dia memperkuat remasannya, karena tak tahan dengan rasa sakit itu. Tanpa sadar, bibirnya telah mengeluarkan darah yang kemudian menetes kelantai.

Rupanya, Chundoong telah menggigit bibirnya. Dia melakukan itu tanpa sadar karena rasa sakit semakin menghantui dirinya.

Perlahan Chundoong jatuh ke lantai, detak jantungnya menjadi tidak stabil, nafasnya terengah-engah, gerakannya perlahan semakin melambat hingga akhirnya, dia ... meninggal.

Ini adalah cerita Sebulan yang lalu. Saat Chundoong pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisi tubuhnya, karena semakin hari nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Ia bertanya pada dokter dengan harapan itu hanyalah sesak nafas. Tapi, Chundoong mendengar sesuatu yang tak bisa ia percaya.

"Tuan Chundoong, anda akan meninggal bulan depan, karena penyakit misterius." ujar sang dokter.

Mendengar itu mata Kim Chundoong terbelalak kaget, dia meraih bahu sang dokter dengan wajah serius.

"Lalu ... apa ada cara menyembuhkannya dok?!" ucap Chundoong. Wajah seriusnya berubah menjadi kepanikan, keringat dingin membasahi punggungnya.

"Maafkan saya, obat dari penyakit ini masih belum diketahui. Itu juga karena kurangnya kasus yang terjangkit penyakit misterius ini."

Mendengar itu, Chundoong mundur. Melepaskan tangannya dari bahu sang dokter, Dan setelah mundur beberapa langkah dia menjatuhkan dirinya di kursi yang ada di belakangnya.

"Haa ...." Chundoong melihat ke atas langit-langit yang tampak sederhana. Air mata akan segera keluar dari matanya yang kendur akibat begadang. Namun, dia mengangkat tangannya lalu menutupi matanya dengan lengan bagian atasnya.

"Jadi, apa ada tanda-tanda yang perlu saya ingat dok?" ucapnya yang Masih menatap langit-langit.

"Itu sederhana, saat jantung anda serasa ingin meledak, maka itu adalah waktunya."

"Begitu ya, kalau begitu saya permisi." Chundoong bangkit dari tempatnya lalu berjalan pergi.

Dokter yang melihat punggung dari pria yang baru saja keluar dari pintu dengan perasaan sedih cuma bisa menghela nafas ringan.

Pria yang malang, semoga tuhan selalu bersamamu.

***

Di sebuah tempat yang seluruhnya dikelilingi warna putih, Chundoong sadar. Dia membuka matanya lalu melihat sekeliling dengan tatapan bingung.

Apa ini? Dimana ini?

Chundoong mencoba mengingat apa yang terjadi padanya. Tapi, dia segera tahu apa yang terjadi.

Ah, Jadi aku mati ya. Tapi, tempat apa ini? apa ini di surga? atau neraka?

Di tengah kebingungan Chundoong yang bertanya-tanya apa dia ada di surga atau neraka. Sebuah suara familiar terdengar, dia kenal suara itu dengan sangat baik hingga membuatnya terkejut.

[ Sinkronisasi dimulai ]

[ 0% 20% 40% 60% 80% ]

"Apa-apaan?!"

[ 100% ] [ sinkronisasi berhasil, membuat Avatar dan story pengguna ] [ Berhasil ]

[ Kim Chundoong \=} A1 ( Loki ) \=} A2 ( Dash ) ]

[ Memulai pengiriman ingatan dari Avatar ke 2 ( Dash ) ]

Segera, ingatan yang tak diketahui Chundoong mengalir masuk kedalam kepalanya, itu membuat Chundoong sangat kesakitan hingga dia tidak punya pilihan selain meremas kepalanya. Dia merintih kesakitan, merasa kepalanya akan segera meledak.

Dash? yatim piatu? ... apa-apaan semua itu. Ugh ...

Setelah menerima semua ingatan itu, Chundoong jatuh pingsan.

[ berhasil ] [ memulai prosedur pemindahan jiwa ke dalam dunia trait lll ( remake ) ] [ berhasil ]

***

Di sebuah ruangan yang agak kumuh. Chundoong sekali lagi membuka matanya. Sama seperti sebelumnya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah langit-langit yang ia tidak kenal.

Chundoong mencoba bangun. Tapi, seluruh tubuhnya terasa sangat kaku bahkan untuk pergerakan sekecil apapun. Tak lama setelah Chundoong sadar, pintu ruangan itu terbuka lalu seorang anak laki-laki berjalan mendekati Chundoong yang masih berbaring di tempat tidur.

"Kamu sudah sadar? kalau begitu, setidaknya aku akan memberimu sambutan selamat datang." ucap anak laki-laki itu. Dia meletakkan makanan yang ia bawa lalu berdiri, kemudian merentangkan kedua tangannya.

"Selamat datang di dunia Nibiru, dunia yang sama seperti game 'Trait lll' orang yang berasal dari bumi. Yap, kurasa itu cukup." Setelah mengatakan itu, dia mengambil makanan yang tadi ia simpan lalu duduk di ujung kasur Chundoong.

"ugh ... siapa kamu?" Chundoong masih mencoba untuk bangkit. Namun, tubuhnya semakin menjadi-jadi.

"Hei, kamu tidak perlu memaksakan diri. Tubuhmu saat ini adalah tubuh baru yang diberikan oleh sistem. Jadi, beristirahatlah. Aku akan menjawab pertanyaanmu sebisaku."

Mendengar hal itu, Chundoong mengangguk.

"Baiklah. Kalau begitu siapa kamu? dan dimana kita?"

Bocah ini ... mungkin berumur 12 tahun. Dengan rambut hitam yang sudah sampai di telinga dan iris mata yang sama seperti orang pada umumnya di bumi. Pikir Chundoong.

" ... Bukannya aku sudah bilang, kita berada di dunia Nibiru, dunia didalam game Trait lll. Atau kamu ... tidak memainkan game Trait lll? padahal itu game yang sangat populer di bumi loh." Laki-laki itu memejamkan matanya Sambil menyilangkan lengannya di dada.

" ... jadi maksudmu, kita di masukkan ke dalam game?"

"Kurang lebih begitu."

"Lalu, siapa kamu? kamu belum menjawab pertanyaanku sedari tadi."

"Aku? oh, maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Aku Rion sama seperti dirimu, aku juga berasal dari bumi dan datang seminggu sebelum kamu. Kalau di bumi, namaku itu Rin matsouka, dari Jepang."

"Jadi, aku bukan satu-satunya ya. Haa ...." Chundoong menghela nafas panjang.

"Hm? apa kamu kecewa karena kamu tidak menjadi mc, haha."

"tidak," Chundoong menggelengkan kepalanya lalu kemudian lanjut berkata. "Jika begitu, ada sesuatu yang agak salah."

"Apa itu?" Rion memiringkan kepalanya.

"Bagaimana kamu tahu aku akan memasuki tubuh ini?" Chundoong menyipitkan matanya karena curiga.

"Haa ..." Rion menghela nafas panjang lalu kemudian berkata. "Coba cek statusmu."

"Status? bagaimana caranya?"

"Bilang saja 'status window'."

"Status window."

[ Player : Dash 10/10

Lv. : 20

Job. : -

Role. : -

kekuatan: ( 00,39 serangan) ( 00,10 pertahanan )

kecepatan: 00,43

stamina : 00,34

Qi. : 0

magic. : 0

Skill \= Kocok dadu untuk mendapatkan salah satu skill utama anda ]

Apa-apaan statistik gila ini?

"Di samping nama karakter mu ada sesuatu, kan."

"Ya, ada nomor yang mengatakan 10/10. Apa angka itu menunjukkan jumlah orang yang dipindahkan ke dunia ini?"

Rion mengangguk lalu menunjuk ke atas kepalanya. Disana, terdapat kristal hijau berbentuk diamond. Dia kemudian menjelaskan.

"Benda ini adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh kita, para player. Tapi, tenang saja orang-orang tidak bisa melihatnya. Yang bisa melihat cuma kita para player."

Mendengar itu Chundoong berfikir.

"Mungkin kamu akan bertanya bagaimana aku menemukanmu. Jawabannya sederhana ... karena kebetulan, itu saja." Bahu Rion terangkat saat mengatakan hal itu.

"Kebetulan, ya. Baiklah lagipula aku tidak punya pilihan lain selain percaya padamu."

"Yap, kamu tidak punya pilihan lain, haha. Kalau begitu aku pergi dulu untuk berlatih. Ini bubur yang enak jadi jangan lupa untuk menghabiskannya."

"Oke."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!