Bab 9. Persiapan ( Bagian 2 )

"Haa~ huu, haa~ huu. Dengan ini, 4 kali menang dan 3 kali kalah ... haa." Setelah kurang lebih 4 jam mendaki. Akhirnya mereka berdua sampai ke puncak gunung dengan Rion keluar sebagai pemenangnya.

Dia dengan bangga memproklamasikan 4 kemenangan yang telah ia peroleh dengan susah payah. Tubuhnya yang dulu layu kini dipenuhi oleh otot yang ia dapat hanya dalam kurun waktu 2 Minggu.

Setelah menstabilkan aliran nafasnya, Rion menjatuhkan tubuhnya ke belakang dengan pasrah. Dia terbaring di tanah dipenuhi rumput hijau yang menyentuh kulitnya secara langsung. Lagipula, mereka mendaki gunung dengan setengah telanjang.

"Hei, apa kau tidak berniat untuk membatasi perkembangan ototmu itu?" Tanya Dash. Tubuhnya penuh dengan keringat dengan otot yang belum terlalu jelas.

"Tentu saja akan ku batasi. Tapi, kurasa ini belum cukup, aku akan membatasinya mungkin dalam 3 hari mendatang."

"....uuh, kebanyakan otot itu agak menjijikan menurutku. Tapi itu semua terserah dirimu. Ah, ngomong-ngomong, berada jumlah sihirmu saat ini."

"Hmm, tunggu sebentar. Nah, lihat ini." Rion melihat status miliknya kemudian memperlihatkannya kepada Dash.

[ Player : Rion 10/10

Lv. : 20

Job. : -

Role. : -

kekuatan: ( 00,68serangan) ( 00,49 pertahanan )

kecepatan: 01,05

stamina : 03,34

Qi. : 0

magic. : 1530 ]

"....ini mengejutkan. itu lebih seribu, Sihirmu saat ini tidak lebih sedikit dibandingkan seorang penyihir bintang 2, mungkin lebih baik kalau kamu ambil job penyihir saja nanti." Ucapnya.

"Ha?! memangnya siapa juga yang mau menjadi penyihir. Diantara semua job yang ada, job penyihir adalah yang paling ku hindari di game 'Trait lll'. Jika kamu tanya alasannya, itu simpel. Penyihir itu, Udah lelet, tak berdaya melawan senjata anti sihir, semua stat lain selain sihir dibatasi, Pokoknya di dalam game 'trait lll', penyihir adalah job yang paling tidak berguna."

"Haha."

'Andai Yeonha mendengar ini, dia pasti akan sangat marah dan langsung membunuhnya. Dan jika di kembali login, Yeonha pasti akan membunuhnya lagi dan lagi. Walaupun dia lari sampai ke ujung dunia pun pasti akan dibunuh lagi haha.'

"Lalu, bagaimana denganmu."

"Hm? lihatlah sendiri."

[ Player : Dash 10/10

Lv. : 20

Job. : -

Role. : -

kekuatan: ( 00,59 serangan) ( 00,32 pertahanan )

kecepatan: 01,58

stamina : 02,23

Qi. : 0

magic. : 714 ]

"Kurasa ini sudah cukup. Bagaimana kalau 3 hari mendatang?" Tanya Rion.

"Ya, terserah. Lalu, apa kamu berniat menyimpan levelmu? bukankah lebih baik menggunakannya sekarang untuk meningkatkan tingkat keberhasilan kita."

".... Kurasa kamu benar. Toko."

Rion mulai membaca satu-persatu fungsi dari apa saja yang ada di dalam toko. Di toko itu, terdapat skill, artefak, senjata, dan obat-obatan yang semuanya bisa di tukar menggunakan level.

"Hmm ... mungkin, ini ( sebuah kalung ) dan ini ( katana )"

[ Kalung dan katana. Level yang dibutuhkan untuk menginformasi pembelian adalah 18 ]

[ apa anda yakin ] [ ya ] [ Tidak ]

Tanpa ragu, Rion menekan ya. Kemudian tak berselang lama, informasi tentang kedua item yang ia beli muncul.

[ Kalung Roh api

Kalung yang membawa berkah dari salah satu raja roh 'Ifrit'. Dengan ini, Pengguna dapat menggunakan api hitam milik raja roh selama masih memiliki sihir di tubuhnya. Jumlah level yang digunakan 14 ]

[ Katana tingkat 2

Katana ( Tanpa nama ). Memiliki ketajaman dan ketahanan yang kuat terhadap api dan tanah. Pengguna juga bisa memasukkan elemen yang dikuasai agar lebih mudah digunakan. Jumlah level yang digunakan 4 ]

[ Item anda telah dimasukkan kedalam Inventory ]

"Bagaimana, apa yang kamu beli?" Tanya Dash yang saat ini duduk di sebelah Rion.

"Sudah selesai. Aku mengambil katana level 2 dan kalung yang diberkahi oleh raja roh api. Tapi... ada yang aneh dengan katana itu," Rion membuka inventory, menarik kalung dan katana dari dalam sana.

Ia kemudian memasang kalung dilehernya sedangkan katana itu, ia tatap dengan wajah yang sangat serius.

"Coba lihat deskripsinya." Rion mendorong katana itu ke Dash, dengan wajah yang sepenuhnya masih serius.

"Apa-apaan kau ini. Tapi, baiklah. Sistem, informasi item."

[ Menampilkan deskripsi item ]

Dash dengan cermat mulai membaca deskripsi item yang Rion anggap aneh, lalu setelah beberapa menit mengamati. Dia akhirnya tahu mengapa Rion begitu terkejut dengan deskripsi item itu.

Dari deskripsinya, ini seharusnya hanya ada di senjata tingkat 3-4. Jadi, mengapa itu ada di senjata tingkat 2 ... apa ini sebuah bug? atau ada yang salah dengan toko itu. Jika benar begitu, maka ini saat yang tepat untuk menggunakan level.

"Toko." Ucap Dash.

Dengan cepat Dash membaca setiap deskripsi item yang ada di dalam toko, Ada banyak yang menarik perhatiannya. Walaupun begitu, dia memutuskan untuk membaca lebih banyak deskripsi agar dia tidak menyesali perbuatannya nanti.

Dapat!

Setelah 5 menit membaca, akhirnya Dash mendapat barang yang ia inginkan.

[ Kalung dan anting. Level yang dibutuhkan untuk pembelian adalah 20 ]

[ Apa anda yakin ] [ ya ] [ tidak ]

"Ya."

[ memunculkan informasi item ]

[ Kalung keberuntungan

Keberuntungan adalah sesuatu yang sulit didapatkan dalam hidup. Namun, dengan item yang di ciptakan oleh sang dewi keberuntungan. Keberuntungan anda akan meningkatkan sesuai keadaan penggunanya. Jumlah level yang dibutuhkan 8 ]

[ Anting pemicu

...Setiap serangan dari pengguna akan menghasilkan ledakan sesuai kekuatan serangan. Syarat pengaktifan, memiliki sihir. Jumlah level yang dibutuhkan 12 ]

Dash mengangkat tangannya, menarik keluar benda yang baru saja ia beli lalu langsung memakainya. Melihat itu, Rion memiringkan kepalanya, Dia sedikit penasaran dengan apa yang Dash beli. Tak tahan dengan rasa penasarannya, Rion akhirnya membuka mulut.

"Apa efek dari kedua barang yang kamu beli?"

"Hm? tidak hebat. Aku hanya mengambil kalung untuk keberuntungan dan anting yang merupakan artefak dengan Skill bawaan." jawab Dash tak acuh.

Dash kemudian melanjutkan. "Kalau begitu, malam ini bantu aku mencari monster kuat. Aku ingin menyalin 10% kekuatannya untuk persiapan pelarian kita nanti."

"Salin? Oh, apa itu skill Berserk?! bukankah skill itu hanya ada di role Fighter. Apa dulu role mu itu fighter?"

"Begitulah. Jadi malam ini bantu aku."

"Skuy."

***

Itu dulu

Malam hari, di atas gunung yang sunyi. Dua orang bocah berusia 12 tahun berjalan dengan pelan, berusaha untuk tidak menggangu semua monster yang sedang beraktivitas.

"Kemana kita selanjutnya?" Bisik Dash.

"Tunggu sebentar, Walaupun aku menggunakan kekuatan roh milikku, penglihatanku tetap tidak seperti siang hari." Jawab Rion dengan suara pelan.

".... kalau begitu, gunakan saja penciumanmu dan rasakan dimana titik sihir berkumpul."

"Benar juga."

Mendengar saran dari Dash, Rion mulai mengubah titik peningkatan Indranya, Dari mata ke hidung. Dengan perubahan itu, dia bisa mencium bau sihir yang sungguh busuk menurutnya.

ugh!

Rion menutup hidungnya yang keracunan bau sihir dengan tangan kanannya. Dash yang melihat itu mengerutkan keningnya lalu bertanya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Bau sihir sungguh buruk, berbeda dengan yang biasanya ada didalam cerita-cerita di bumi."

".... Memangnya seperti apa baunya, coba perumpamakan dengan sesuatu yang ada di bumi."

"Itu mirip dengan ... sayuran busuk."

"Sayuran busuk?"

"Ya, kurasa aku akan kena pilek jika menghirupnya terlalu lama. Aku juga ... serasa mau munta- uweeekk" Rion tak bisa lagi menahannya dan akhirnya muntah dengan posisi berlutut.

"Wtf." Dash dengan cepat melihat sekeliling, dia cemas akan ada monster yang menyerang mereka. Namun, kegelisahan Dash tidak terjadi. Hutan kembali sunyi setelah Rion mengeluarkan semua bubur yang ia makan tadi sebelum berangkat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!