DETEKTIF & WANITA MALAM
...DETEKTIF ALEX...
Malam itu, sinar lampu kota yang gemerlap menyinari jalanan sepi, menciptakan atmosfer misterius mengelilingi kota. Di sebuah klub malam elit, seorang wanita cantik bernama Isabella sedang menemani pelanggan VIP-nya, seorang pengusaha kaya bernama Richard, dikenal sebagai sosok misterius di kota ini.
“Richard, malam ini sungguh mempesona, bukan?” Tanya Isabella dengan senyuman manis.
“Tentu saja, Isabella. Kamu selalu bisa membuat malamku lebih berwarna,” sahut Richard.
Mereka meninggalkan klub dalam sebuah mobil mewah, menuju destinasi yang hanya diketahui oleh Richard. Namun, takdir berkata lain untuk mereka.
*(Suara klakson dan rem mendadak terdengar, diikuti suara benturan keras)*
“Apa yang terjadi?!” pekik Isabella.
Mobil mereka telah terlibat dalam kecelakaan mengerikan. Richard panik dan segera keluar dari mobil, meninggalkan Isabella yang terdiam di kursi penumpang.
Saat detektif bernama Alex menerima laporan kecelakaan, ia segera menuju tempat kejadian perkara. Sesampainya di sana, pemandangan yang mengejutkan menyambutnya. Mobil mewah itu rusak parah, dan di dalamnya, ia menemukan Isabella yang sudah tak bernyawa.
“Sepertinya ini lebih dari sekadar kecelakaan. Ada sesuatu yang tidak beres di sini,” gumam Alex ketika memeriksa tubuh Isabella.
Setelah selesai pemeriksaan, Alex menemukan tas tangan Isabella. Isi tas Isabella hanya ada ponsel, beberapa makeup, dan satu kotak alat kontrasepsi. Sambil mengambil telepon genggam Isabella, Alex mencoba mencari informasi terkait dengan siapa Isabella pergi.
Di dalam isi chat Isabella terdapat 100 chat wa yang belum terbaca. Satu per satu, Alex membuka isi chat wa tersebut yang semuanya berisi kalimat mesum dari pria hidung belang yang sudah beristri.
“Ohoho. Apa ini? Apa ini? Apa ini? Kalimat yang sangat pro. Semakin aku buka, baca satu per satu isi chat wa mereka, semakin aku merinding dan ingin ikut bergabung,” gumam Alex hingga wajahnya memerah.
Alex, pria tampan bertubuh tinggi berusia 30 tahun, bekerja sebagai detektif yang menangani setiap kasus kematian misterius. Kekurangannya hanya satu, mata keranjang, hatinya gampang terpikat ketika melihat seorang wanita.
Selesai menggeledah isi chat wa di ponsel milik Isabella, dan menggeledah isi mobil mewah. Alex menemukan petunjuk dengan siapa Isabella pergi. Segera ia menghubungi polisi untuk melanjutkan kasus penyelidikan.
“Cepat datang ke klub malam elit. Tak jauh dari lokasi aku menemukan mobil mewah kecelakaan tunggal.”
Alex mengakhiri panggilan telepon, berdiri menjauh dari lokasi kejadian. Sementara itu, Richard melarikan diri dari tempat kecelakaan dan mencoba menghilangkan jejaknya. Detektif Alex memulai penyelidikan untuk menemukan keberadaan Richard dan mengungkap kebenaran di balik kematian Isabella.
Alex berdiri di tepi jalan, menatap reruntuhan mobil mewah yang menjadi saksi bisu dari kecelakaan tragis. Cahaya lampu-lampu polisi memantul di wajahnya yang penuh dengan kekesalan. Isabella, seharusnya menjadi wanita penghibur malam ini, tergeletak tak bernyawa di dalam mobil yang hancur.
“Ini sungguh kejam. Kenapa dia harus mendapatkan akhir seperti ini?,” gerutu Alex memandangi jasad Isabella.
Alex mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan kekesalannya. Namun Alex masih belum puas, urat-urat di kening, tangannya semakin tegang ketika dirinya benar-benar tidak bisa berdua untuk selamanya dengan Isabella.
“Tarifnya terlalu tinggi. Mungkin, jika aku sudah punya Isabella malam ini, dia tidak akan berakhir seperti ini,” kesal pada dirinya sendiri.
Wajah Alex dipenuhi dengan ekspresi kecewa yang mendalam. Seolah-olah rasa penyesalannya ditumpahkan kepada takdir yang tak adil. Tiba-tiba, suara sirene mobil polisi semakin mendekat.
“Akhirnya, mereka datang juga,” gumam Alex memalingkan pandangannya ke mobil polisi.
Petugas polisi datang untuk menyelidiki, sementara Alex mencoba memberikan keterangan tentang kejadian tersebut.
“Detektif Alex, apa yang terjadi di sini?” tanya petugas memiliki postur tubuh tinggi 190 cm, dan kulit hitam.
“Kecelakaan mobil. Korban di dalam adalah Isabella, wanita malam. Tapi yang membuatku marah, aku hampir saja menyewanya malam ini,” sahut Alex.
“Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Anda kenal korban?” tanya petugas serius.
“Tidak secara pribadi, tapi dia cukup terkenal di kalangan klien VIP. Tarifnya memang mahal,” sahut Alex.
Sebagai seorang detektif Alex memberikan keterangan lebih lanjut kepada petugas, sambil menyembunyikan rasa kecewa dan penyesalannya di balik lapisan profesionalismenya. Namun, di dalam hatinya, kehilangan kesempatan untuk bersama Isabella membuatnya terus mengalami kekesalan yang sulit dihilangkan.
Petugas polisi segera memulai penyelidikan, mencatat keterangan dari Alex dan melakukan pemeriksaan di sekitar tempat kejadian perkara. Cahaya sorot lampu polisi menerangi kegelapan malam, menciptakan bayangan-bayangan yang menyeramkan di sekitar mobil yang hancur.
“Detektif, apakah Anda melihat ada sesuatu yang mencurigakan sebelum kecelakaan ini terjadi?” tanya petugas berkulit hitam kembali.
“Aku tidak yakin. Aku baru saja tiba di lokasi kejadian, dan sekilas aku melihat Richard bersamanya,” sahut Alex.
“Apakah Anda punya petunjuk tentang kemungkinan motif kecelakaan ini?” tanya petugas berkulit hitam.
“Sulit untuk mengatakan sekarang. Aku baru tahu bahwa Isabella yang meninggal adalah wanita malam populer di kota ini,” sahut Alex pelan, wajahnya tampak lusuh.
“Tarifnya memang cukup tinggi. Apa itu yang membuat Anda kesal?” tanya petugas berkulit hitam meladeni keluhan Alex.
“Aku hampir saja menyewa Isabella malam ini. Tapi, tentu saja, ini tidak relevan dengan kematian tragis ini,” sahut Alex.
Petugas polisi melanjutkan penyelidikan mereka, mencari petunjuk dan melibatkan teknisi forensik untuk mengumpulkan bukti dari tempat kejadian. Alex masih terdiam, memandang jauh ke depan, mungkin merenungkan takdir ironis yang telah terjadi malam itu.
“Detektif, kami akan memberi tahu Anda jika ada perkembangan. Sementara itu, kami sarankan Anda untuk pulang dan istirahat,” ucap petugas polisi berkulit hitam.
“Terima kasih. Aku akan menunggu hasil penyelidikan ini,” sahut Alex.
Detektif Alex melangkah keluar dari tempat kejadian sambil memikirkan serangkaian kejadian yang terjadi malam itu. Di kejauhan, petugas polisi yang bertugas memberikan keterangan kepadanya berjalan mendekati Alex, siap untuk berbicara lebih lanjut.
“Detektif Alex!” panggil petugas berkulit hitam.
“Iya,” sahut Alex menghentikan langkahnya.
“Kami sudah memeriksa mobil dengan seksama. Tampaknya kecelakaan ini tidak disebabkan oleh kerusakan teknis atau kegagalan rem. Ada kemungkinan ada unsur kesengajaan,” ucap petugas berkulit hitam setiba berdiri di hadapan Alex.
“Kesengajaan? Apa buktinya?” tanya Alex mengernyitkan dahinya.
“Kami menemukan bekas goresan di bagian belakang mobil, seperti tanda-tanda benturan dari kendaraan lain. Mungkin ada upaya untuk menyebabkan kecelakaan,” sahut petugas berkulit hitam.
“Jadi, ini bisa jadi bukan kecelakaan semata. Ada kemungkinan seseorang sengaja mengarahkan mobil ini ke jalur buntu,” ucap Alex mengambil kesimpulan.
“Begitulah kesimpulan kami. Kami akan terus menyelidiki dan mencari tahu siapa yang mungkin terlibat.”
Saat petugas memberikan keterangan, seorang petugas lainnya yang ikut berpartisipasi dalam penyelidikan menyadari kehadiran detektif Alex. Ia mendekati Alex, ingin berbagi informasi tambahan yang mungkin dapat membantu.
“Detektif Alex, saya tidak bisa menahan rasa penasaran saya. Saya mendengar Anda menyebutkan sesuatu tentang hampir menyewa Isabella malam ini?” tanya petugas berkulit putih.
“Ya, tapi itu tidak terkait dengan kematian Isabella,” sahut Alex datar.
“Mungkin tidak secara langsung, tapi hal-hal seperti ini seringkali lebih rumit daripada yang terlihat. Apakah Anda memiliki informasi yang mungkin bermanfaat bagi penyelidikan ini?” tanya petugas berkulit putih mencurigai Alex.
“Tidak, aku tidak tahu apa-apa yang bisa membantu. Aku hanya merasa sedikit kecewa karena tarifnya terlalu mahal untukku malam ini,” sahut Alex.
“Baiklah, tetaplah siaga. Siapa tahu, mungkin ada yang bisa Anda bantu nantinya,” ucap petugas berkulit putih memberi saran.
“Sorry, aku tidak memiliki tugas untuk hal lebih dengan kalian. Jika kalian ingin mengajakku bekerjasama. Maka kalian tahu berapa bayaranku untuk satu kali penyelidikan,” tegas Alex.
Alex kesal, merasa terpojokkan karena mulutnya yang tak mampu membendung hasratnya sendiri. Tak banyak yang dibicarakannya, ia pun melangkah meninggalkan petugas.
Alex merenung, menyadari bahwa misteri kematian Isabella mungkin melibatkan lebih banyak lapisan daripada yang terlihat. Sementara petugas melanjutkan penyelidikan, Alex bertekad untuk mencari tahu lebih banyak tentang Isabella dan pelanggan, Richard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Dela putri
izin mampir. salam kenal
2024-03-03
0
Pendreamer
diksinya bagus. mudah dimengerti
2024-02-15
0
Agan
jahat
2024-02-09
0