...ISABELLA...
Seminggu setelah peristiwa kecelakaan Isabella, detektif Alex masih belum menemukan jawaban memuaskan dalam penyelidikannya. Saat sore hari yang mendung, setelah sebuah hari melelahkan di kantor polisi, Alex memutuskan untuk pulang dan bersantai. Namun, suasana di sekitarnya terasa semakin gelap dan misterius.
Untuk menyegarkan pikiran dan tubuhnya, Alex memutuskan mandi. Tubuh polos Alex masuk ke dalam bathtub yang diisi air hangat sudah dimasukkan sabun cair.
“Minggu yang sulit. Kematian Isabella masih menjadi misteri,” gumam Alex, tangannya menaikan kran air, karena bathtub telah terisi.
Saat Alex tenggelam dalam air hangat berisi gelembung busa, ia mulai merasa sesuatu yang aneh, seperti ada mata memperhatikannya. Rasa tidak nyaman merayapi tubuhnya, dan suara langkah kaki pelan terdengar di luar pintu kamar mandi. Alex memikirkan kejadian-kejadian terakhir, membuat bulu kuduknya berdiri.
“Apa ini perasaanku saja atau ada sesuatu yang tidak beres?”
Suara langkah kaki semakin mendekat, dan ketegangan di udara terasa semakin kuat. Perlahan Alex memunculkan kepalanya dari busa-busa, matanya melirik ke pintu kamar mandi.
“Siapa di sana?!” teriak Alex.
Alex membasuh tubuhnya dengan air biasa. Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk mengelilingi pinggangnya, mencoba mencari tahu siapa yang mungkin mengikutinya sampai ke rumah. Tetapi, sesaat setelah keluar dari bathtub, ruangan menjadi dingin dan atmosfernya menjadi semakin tegang.
“Kalau ini permainan, aku tidak suka!” ancam Alex tegas.
Alex merasakan hadirnya suara desiran angin, dan di balik bayangan kabut, sosok misterius mulai terbentuk.
“Siapa kamu? Kenapa mengikutiku?” tanya Alex.
“Keadilan belum terpenuhi, Detektif Alex. Kematian Isabella adalah awal dari ketidakadilan yang lebih besar,” ucap sosok misterius dengan suara wanita terdengar horor.
Mata Alex membulat kaget saat melihat sosok misterius seorang wanita di hadapannya. Dia mencoba menemukan wajah dalam kabut, tetapi sesuatu yang ganjil menyelimuti sosok itu, membuatnya sulit untuk diidentifikasi.
“Keadilan? Apa yang kamu bicarakan? Siapa kamu?” tanya Alex berusaha memahami sosok misterius.
“Aku adalah penjaga keadilan yang ditinggalkan. Isabella adalah korban dari ketidakadilan besar, dan anda harus menemukan kebenaran di baliknya,” ucap sosok misterius.
“Apa yang kamu tahu tentang kematian Isabella?” tanya Alex.
“Bukan aku yang tahu, melainkan anda yang harus menemukan jawabannya, Detektif,” sahut sosok misterius.
Sosok wanita misterius itu menghilang dari balik kabut. Malam yang kelam menyelimuti rumah Alex setelah pertemuan misterius di kamar mandi. Detektif itu berusaha untuk memahami kejadian yang terjadi, tetapi suasana tegang masih terasa di udara. Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk beristirahat, meskipun rasa cemasnya masih membayangi. Alex membuka pintu kamar mandi dan melangkah.
“Mungkin aku terlalu lelah. Ini semua hanya imajinasi,” gumam Alex menggosokkan handuk kecil ke rambutnya yang basah.
Namun, saat Alex keluar dari kamar mandi, ia mendapati bahwa sesuatu tidak beres. Suasana seolah-olah berubah secara ajaib, dan dia merasa ketegangan semakin memuncak. Di tengah kamar yang seharusnya kosong, Isabella duduk di atas ranjang, dengan senyum misterius di wajahnya.
“Ha-hantu, Isabella? Apa yang terjadi?”
“Baru sadar, detektif Alex. Aku hanya ingin memberikanmu sedikit kejutan,” ucap Isabella.
"Apa sosok tadi itu adalah kamu?"
"Iya," sahut Isabella mengangguk.
"Sialan, bisa-bisanya aku di prank oleh arwah," umpat Alex kesal.
Isabella bangkit dari ranjang dengan langkah lembut dan mendekati Alex. Wajahnya cantik memancarkan kehadiran begitu nyata, tetapi ada sesuatu berbeda darinya, seolah-olah ada lapisan misteri yang menyelimuti keberadaannya.
“Kamu membuatku kaget tadi. Apa maksud semua ini?”
“Arwahku menjadi tidak tenang. Aku ingin anda tahu bahwa keadilan harus terpenuhi, detektif Alex. Apa yang terjadi padaku adalah bagian dari rencana yang lebih besar!” cetus Isabella serius.
“Seharusnya pergi saja ke neraka. Tentang Richard. Aku malas menyelidikinya. Dan…kenapa kamu mengikutiku?” tanya Alex gugup ketika arwah dari sosok wanita malam terpopuler hadir dihadapannya.
Isabella tersenyum, memberikan Alex tatapan misterius seakan-akan menyimpan banyak rahasia di baliknya. Detektif itu merasakan ketidakpastian, tidak yakin apakah Isabella adalah sosok yang sama seperti yang dia temui di tempat kecelakaan atau sesuatu yang lebih dari sekadar manusia.
“Detektif, ada kekuatan di balik layar yang mengatur segalanya. Kematianku hanya permulaan dari sesuatu yang lebih besar,” ucap Isabella.
“Apa yang kamu tahu? Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Alex penasaran.
“Anda akan mengetahuinya, Alex. Hanya masalah waktu sebelum semua terkuak. Namun, ingatlah, anda adalah kunci untuk mengungkap kebenaran,” sahut Isabella ambigu.
Alex dibuat semakin penasaran dan bingung oleh pernyataan Isabella. Apa yang dimaksudnya dengan "kebenaran"? Dan bagaimana kematian Isabella terhubung dengan rencana yang lebih besar ini? Alex berada di tengah-tengah pusaran peristiwa supranatural yang tak terduga.
Isabella yang muncul dengan rupa arwah begitu nyata, masih duduk di ranjang dengan tatapan yang penuh misteri. Wajahnya dipenuhi ketidakpastian, seolah-olah menggambarkan kekosongan dan kebingungan mendalam. Namun, Alex tampaknya lebih tertarik untuk melanjutkan aktivitasnya dan mengabaikan keberadaan Isabella. Alex mengambil handuk dan mulai mengeringkan rambutnya, seolah-olah Isabella tidak ada di sana.
“Detektif Alex, aku perlu memberitahumu sesuatu,” ucap Isabella.
“Tidak sekarang, Isabella. Aku sedang sibuk. Jangan ganggu,” sahut Alex menolak.
Isabella mencoba menarik perhatian Alex, namun detektif itu sibuk mencari pakaian di dalam lemari. Pakaian yang ada di sana menjadi prioritasnya, dan tampaknya keberadaan arwah Isabella tidak menjadi hal yang membuatnya khawatir.
“Alex, ini penting. Anda harus mendengarkan,” desak Isabella.
“Aku tidak punya waktu untuk berbicara tentang hal-hal yang tidak penting sekarang. Aku punya pekerjaan,” ucap Alex, tangannya memilih baju mana yang akan dikenakannya.
Isabella mencoba mendekati Alex dengan ekspresi kecemasan di wajahnya. Namun, detektif itu semakin menjauh, memutuskan untuk mengambil alih kendali atas situasi ini dan tidak terpengaruh oleh kehadiran arwah yang menyertainya.
“Detektif Alex, ada bahaya yang mengancammu. Kau harus…”
“Aku tidak percaya pada cerita-cerita dari arwah kecelakaan sepertimu. Biarkan aku sendiri, Isabella,” sela Alex mengusir Isabella.
Isabella terlihat tersentak, terlihat kebingungan dan kecewa. Alex, tanpa mempedulikan ekspresi kebingungan Isabella, menyelesaikan berpakaian dan mengusir arwah itu keluar dari kamarnya. Tidak ada waktu untuk mempertimbangkan apakah Isabella membawa pesan yang benar atau hanya ilusi supranatural belaka.
Dengan nada kecewa Isabella mencoba memperingatkan Alex kembali, “Alex, anda harus mempercayai...”
“Aku tidak punya waktu untuk cerita-cerita mistis. Pergi dari sini, Isabella. Aku punya urusan yang harus diselesaikan!”
Isabella keluar kamar dalam keadaan kecewa. Keputusan tersebut mungkin membawanya ke dalam petualangan lebih rumit, di mana ia harus mempertimbangkan apakah keputusannya untuk mengabaikan Isabella adalah langkah yang tepat atau malah membawanya ke dalam bahaya yang lebih besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Tulisannya rapi... keren, tentang detektif.
2024-02-05
0
RIO SIAGAN
kenak prank/Sob/
2024-02-04
0
RIO SIAGAN
alex di teror
2024-02-04
0