20 Menggerebek

...****************...

Sebuah mobil hitam dan mewah berhenti di dekat pelabuhan, dan seorang pria keluar dengan langkah mantap. Semua mata langsung tertuju padanya. Ternyata pria itu adalah Arnold Harsono, sosok yang telah menjadi bahan perbincangan di antara detektif Alex, Diana, Darwin Toni, dan Kepolisian Martinus.

“Akhirnya, waktunya tiba. Persiapkan semuanya dengan baik,” perintah Arnold Harsono kepada anak buahnya ketika keluar dari mobil sambil menatap tajam ke arah pelabuhan.

“Baik Bos!”

Dibalik semak-semak, mereka terkejut melihatnya muncul di sana, memperkuat kekhawatiran mereka tentang apa yang mungkin akan terjadi. Alex, Diana, Toni, Darwin dan Martinus segera menyadari bahwa mereka harus bertindak cepat sebelum Arnold melarikan diri atau menyebabkan masalah lebih lanjut. Dalam keadaan tegang, mereka bersiap untuk mengambil tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

“Ini Arnold Harsono. Dia memang terlibat dalam penyelundupan senjata ilegal,” bisik Alex kepada mereka.

“Kita harus bertindak cepat. Jangan biarkan dia melarikan diri, Bos Alex,” ucap Diana menggigit bibirnya, menunjukkan rasa cemas.

“Aku akan mengawasi dari sini. Beritahu aku jika ada perkembangan,” ucap Darwin dengan tatapan tajam dari balik semak mengarah ke Arnold.

“Kita harus segera mengambil tindakan, kepala polisian Martinus. Jangan biarkan dia merusak segalanya,” ucap Toni berbisik kepada Martinus.

Martinus mengangguk setuju, lalu berkata, “Tenang Toni. Saya akan memerintahkan pasukan untuk siaga,” sahut Martinus.

“Pasukan, siapkan diri. Arnold Harsono telah muncul di pelabuhan. Kita harus waspada,” ucap Martinus memberi perintah lewat alat komunikasi.

“Paham, Komandan. Kami siap menunggu perintah Anda!”

“Jangan biarkan mereka melihat gerakan kita. Tunggu sampai kita mendapat sinyal kesempatan yang jelas,” ucap Martinus, kedua mata tajamnya memantau situasi dengan cermat.

“Kami siap, Komandan. Kami akan tetap waspada,” sahut pasukan tegas.

Martinus, menggunakan alat komunikasi yang sedari tadi bersembunyi di dalam saku celananya untuk memerintahkan pasukannya berada di dalam kapal kecil. Dalam kegelapan subuh hampir menjelang pagi, suara mereka berinteraksi dengan hati-hati, memastikan agar tidak terdengar oleh pihak lain.

Meskipun tersembunyi, Martinus tetap tenang dan fokus. Dia menyampaikan perintah dengan jelas kepada pasukannya, memastikan bahwa mereka siap untuk bertindak sesuai kebutuhan. Pasukan berada di kapal kecil siap siaga, menunggu instruksi lanjutan dari komandannya sebelum mereka bergerak.

Arnold Harsono berdiri di bibir pelabuhan, menatap dengan bangga ke arah kapal besar sedang bersiap-siap untuk merapat. Beberapa awak kapal menurunkan peti kayu berisi senjata ilegal yang telah mereka tunggu-tunggu. Suasana di sekitar pelabuhan terasa tegang, seolah-olah udara penuh dengan antisipasi dan kegembiraan atas keberhasilan yang diharapkan.

“Akhirnya, keberhasilan kita segera tiba. Kapal itu membawa keberuntungan besar bagiku,” batin Arnold yang berdiri dengan tegas, menatap kapal besar di kejauhan.

Peti kayu terbuka, mengungkapkan senjata-senjata mematikan akan segera disebarluaskan ke berbagai tempat. Arnold Harsono menyaksikan dengan senyum puas, yakin bahwa momen ini akan mengukuhkan posisinya di dunia kriminal. Awak kapal berada di sekitarnya memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana, tanpa hambatan atau gangguan yang bisa mengancam keberhasilan operasi mereka. Pelabuhan menjadi saksi bisu dari rencana besar akan segera dijalankan.

“Boss, senjata-senjata ini terlihat luar biasa. Ini akan mengubah segalanya,” ucap salah satu awak kapal menghampiri Arnold.

“Kita sudah menunggu moment ini dengan sabar. Pastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Aku tak ingin ada hambatan di tengah jalan,” sahut Arnold Harsono menatap puas.

“Tenang saja, Boss. Semua akan berjalan lancar,” ucap awak kapal memeriksa senjata-senjata tersebut.

“Sekarang! Semua pasukan, serbu dan kunci mereka di tempat!” perintah Martinus memberikan aba-aba.

“Serbu!” serentak pasukan menyerbu awak kapal, mengarahkan senjata api.

Brigjen Martinus memberikan aba-aba dengan tangan, dan seketika itu, pasukannya melancarkan serangan. Mereka bergerak dengan sigap dan merapatkan diri ke arah kapal besar, mengepung Arnold Harsono beserta awak kapal. Suasana tegang meliputi pelabuhan, dan pasukan Martinus siap mengunci setiap kemungkinan.

“Jangan bergerak, Arnold. Kau sudah dikepung,” ucap Alex mengarahkan senjatanya ke Arnold Harsono.

“Apa maksud semua ini?” tanya Arnold Harsono dengan kedua tangan terangkat.

“Jangan buat gerakan bodoh. Kami tahu semuanya,” ucap Diana.

"Ternyata kalian," gumam Arnold misterius.

Detektif Alex dan Diana tidak mau ketinggalan. Dengan senjata api terarah ke Arnold, mereka mendekati bos kriminal tersebut yang terlihat terkejut dengan perubahan situasi. Arnold Harsono, sebelumnya merasa aman dikelilingi pengawalnya, kini mendapati dirinya dikelilingi oleh ancaman dari segala arah.

Dalam keadaan terjepit, Arnold mencoba untuk tetap tenang, sementara Detektif Alex dan Diana dengan hati-hati mendekatinya. Mereka tahu bahwa saat keputusan besar akan segera diambil, dan masa depan kasus kematian Isabella berada di ujung mata pisau.

“Kalian pikir kalian sudah menang, ya? Kalian belum melihat apa yang sebenarnya terjadi!” celetuk Arnold dengan tertawa keras.

“Apa yang kau bicarakan?” tanya Alex, mengeratkan genggaman tangannya pada senjatanya.

“Kalian tidak akan mampu menghentikanku. Aku sudah mengatur semuanya,” sahut Arnold dengan senyuman misterius.

“Apa maksudmu?” tanya Diana bingung.

“Itu hanya awal dari segalanya. Kalian semua belum siap untuk apa yang akan terjadi!” ucap Arnold tertawa, menunjuk ke arah kapal besar.

Detektif Alex, Diana, dan Martinus, pasukannya, bersama dengan Toni, dan Darwin yang bersembunyi, terheran-heran melihat reaksi Arnold. Tertawanya yang keras tidak sesuai dengan situasi saat ini, membuat mereka bertanya-tanya apa yang ada di pikiran Arnold.

“Jangan bermain-main, Arnold. Kami punya bukti-bukti yang cukup untuk menjatuhkanmu,” ancam Diana mengernyitkan dahinya.

“Kalian pikir bisa menangkapku? Kalian hanya menyentuh permukaanku saja,” ucap Arnold serius.

Namun, saat Arnold berhenti tertawa, tatapan matanya tajam memberikan kesan bahwa ia memiliki rencana lebih besar. Ada peringatan yang tersirat di dalam kata-katanya, mengisyaratkan bahwa apa yang mereka hadapi baru permulaan dari sesuatu yang lebih besar.

Tidak dengan kepala kepolisian Martinus. Wajah Martinus tampak kesal, ia mendekati Arnold, dan menepis ucapan Arnold.

“Jangan berpikir akan ada pelarian untukmu, tuan Arnold!” tegas Martinus tampak serius.

“Kamu akan lihat, Kepala kepolisian Martinus,” ucap Arnold tersenyum dingin.

Namun, di tengah kebingungan dan ketegangan melingkupi, Arnold tampak begitu yakin dengan apa yang dia katakan. Detektif Alex, Diana, dan Martinus saling bertatapan, mencoba mencari tahu apa yang dimaksud Arnold dengan pernyataannya yang misterius.

Toni dan Darwin, bersembunyi di semak-semak, juga merasakan ketidakpastian yang sama. Mereka menyadari bahwa situasi ini jauh lebih rumit dari yang mereka bayangkan sebelumnya. Tiba-tiba, keheningan mengisi udara di sekitar mereka, hanya terdengar suara ombak pantai yang menghantam pantai dengan gemuruh samar.

Arnold, masih berdiri di tempatnya, menatap lurus ke arah kapal besar. Senyumnya menghilang, digantikan dengan ekspresi serius menegangkan. Dia tahu bahwa meskipun dikepung, dia masih memiliki kartu as yang harus dia mainkan.

Terpopuler

Comments

FT. Zira

FT. Zira

kasih 🌹 dulu🤭

2024-02-17

0

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Semakin menegangkan, lanjut Thor... 👍👍👍

2024-02-14

0

Anonymous

Anonymous

Siapa Arnold?/Casual/

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. KEJANGGALAN KECELAKAAN WANITA MALAM
2 2. Seminggu setelah kejadian (Arwah Isabella)
3 3 Desas desus
4 4 Menghantui dan mencari informasi
5 5
6 6 Bukti Lain dari Isabella
7 7 Siapa Laura, dan siapa Isabella?
8 8 Hawai
9 9 Pembicaraan
10 10 Pencarian dan Percakapan mendalam
11 11 Permintaan Vito
12 12 Pembicaraan Bisnis H@ram Richard
13 13 Strategi Alex. Perjumpaan Toni dan Lucas di Klub Malam
14 14 Hantuuu!!! Maliing!!!
15 15 Kembali ke Tanah Air Mengatur strategi Kembali
16 16 Rencana
17 17 Markas Darwin
18 18 Bergegas, curhat singkat Toni
19 19 Martinus
20 20 Menggerebek
21 21 Siapa Arnold?
22 22 Markas diserang Kedatangan Isabella
23 23 Dihantui Masa Lalu. Keterkejutan Detektif Alex
24 24 Rahasia Isabella dibocorkan Martinus
25 25 Arnold di Hukum. Pernyataan Martinus
26 26 Aku Bayar Dengan Tubuhku. Kesaksian Pelaku
27 27 Strategi Menangkap Vito!! Dalang Dibalik Semua Kriminal
28 28 Menyerbu Villa Vito!!! Detektif Alex Diserang
29 29 Serangan Bertubi-tubi Untuk Alex!!! Kehadiran Vito
30 30 Mari Kita Kerja Sama!!! Urus itu Luca!
31 31 Diego, tangan kanan Vito
32 32 Diana dan Toni Dalam Situasi Gawat!!
33 33 Bujukan Maria Untuk Detektif Alex
34 34 Tim Detektif Alex Dalam Situasi Gawat!!!
35 35 Anda Harus Segera Sadar
36 36 Hinaan Diego!! Asap Beracun Dikeluarkan!
37 37 Mencari Jalan Keluar
38 38 Gawat!! Vito Dan Anak Buahnya Pura-pura Terluka
39 39 Vito Menyudutkan Martinus
40 40 Diego Menembak Diri Sendiri
41 41 Detektif Alex Menyerah
42 42 Presiden Rossi
Episodes

Updated 42 Episodes

1
1. KEJANGGALAN KECELAKAAN WANITA MALAM
2
2. Seminggu setelah kejadian (Arwah Isabella)
3
3 Desas desus
4
4 Menghantui dan mencari informasi
5
5
6
6 Bukti Lain dari Isabella
7
7 Siapa Laura, dan siapa Isabella?
8
8 Hawai
9
9 Pembicaraan
10
10 Pencarian dan Percakapan mendalam
11
11 Permintaan Vito
12
12 Pembicaraan Bisnis H@ram Richard
13
13 Strategi Alex. Perjumpaan Toni dan Lucas di Klub Malam
14
14 Hantuuu!!! Maliing!!!
15
15 Kembali ke Tanah Air Mengatur strategi Kembali
16
16 Rencana
17
17 Markas Darwin
18
18 Bergegas, curhat singkat Toni
19
19 Martinus
20
20 Menggerebek
21
21 Siapa Arnold?
22
22 Markas diserang Kedatangan Isabella
23
23 Dihantui Masa Lalu. Keterkejutan Detektif Alex
24
24 Rahasia Isabella dibocorkan Martinus
25
25 Arnold di Hukum. Pernyataan Martinus
26
26 Aku Bayar Dengan Tubuhku. Kesaksian Pelaku
27
27 Strategi Menangkap Vito!! Dalang Dibalik Semua Kriminal
28
28 Menyerbu Villa Vito!!! Detektif Alex Diserang
29
29 Serangan Bertubi-tubi Untuk Alex!!! Kehadiran Vito
30
30 Mari Kita Kerja Sama!!! Urus itu Luca!
31
31 Diego, tangan kanan Vito
32
32 Diana dan Toni Dalam Situasi Gawat!!
33
33 Bujukan Maria Untuk Detektif Alex
34
34 Tim Detektif Alex Dalam Situasi Gawat!!!
35
35 Anda Harus Segera Sadar
36
36 Hinaan Diego!! Asap Beracun Dikeluarkan!
37
37 Mencari Jalan Keluar
38
38 Gawat!! Vito Dan Anak Buahnya Pura-pura Terluka
39
39 Vito Menyudutkan Martinus
40
40 Diego Menembak Diri Sendiri
41
41 Detektif Alex Menyerah
42
42 Presiden Rossi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!