"Apakah sakit?" tanya Surya menciumi Lana dengan penuh perasaan disertai anggukan Lana.
"Apakah kau menyesalinya? Kau tidak menangisinya?" kata Surya lirih.
"Tidak, aku tidak menyesal, Surya aku bahagia.." kata Lana lirih disertai tangannya yang menyapu wajah Surya yang berkeringat.
"Maaf yaa... maaf... maafff.. maaff" kata Surya lagi mencium wajah Lana bertubi- tubi.
"Apa telinga lo sakit?" tanya Lana kemudian.
"Ehmmm....lumayan" kata Surya tersenyum.
"Sorry" kata Lana pelan dengan muka yang memerah.
"Nggak apa- apa, karena rasa sakitmu melebihi rasa sakit di telingaku" Surya tergelak lirih lalu mencium lembut bibir Lana, semburat kemerahan terlihat diwajah sayunya.
Surya merebahkan tubuhnya, lalu menyelimuti Lana dan dia ikut masuk kedalam selimut.
Lalu memiringkan badannya dan memeluk Lana hangat mencium keningnya penuh perasaan.
Lana beringsut dari pelukan Surya lalu dia duduk meminum softdrink, Lana memberikan satu softdrink yang masih utuh kepada Surya lalu meminumnya.
Lalu Lana mengusap wajah Surya yang dibanjiri keringat, Surya terus memandangi wajah cantik Lana yang pias.
"Lana, gue mencintai lo... " kata Surya kemudian.
"Gue telah mengambil milik lo yang berharga, mulai saat ini lo adalah milik gue dan gue akan menikahi lo, kita bisa belajar bersama membangun keluarga, mengembangkan perusahaan bersama, kita menjalani pernikahan muda, kita akan selalu bersama menghadapi dunia" kata Surya kembali mencium kening Lana sangat dalam.
Lana mengambil kemeja Surya dan memakaikannya, lalu mengancingkan kemejanya satu persatu.
Mata Surya memandangi perbuatan Lana lekat- lekat membuat hatinya mengalir kebahagiaan yang tak pernah bisa di ungkapkan.
Setelah mereka kembali mengenakan pakaian lengkap, Lana membuka keripik kentang yang ada didekatnya.
"Lo laper ya?" tanya Surya penuh godaan menggelayut dipundak Lana.
"Iiihh apaan sih" kata Lana merasa malu, tangannya pun menyodorkan kripik kentang ke mulut Surya yang masih bergelayut manja di pundaknya.
Surya bangkit berdiri dan mengambil beberapa roti manis di rak makanan dan beberapa kaleng soft drink lagi.
Mereka memakannya dengan lahap karena percintaan tadi benar- benar menguras energi mereka.
Lana mengubah posisi duduknya dan terlihat meringis kesakitan, Surya mendadak panik.
"Sakit yaa Lan? Gue mesti gimana Lana?" tanya Surya bingung.
"Diem aja.. dan tolong bukain softdrink yaa..gue mau ambil softdrink, tapi pas mau bangun sakit banget" kata Lana.
Surya meraih tangan Lana dan mencium jemarinya.
"Lan, lo belom komentar apa- apa tentang pernikahan muda kita" kata Surya.
"Surya, besok adalah hari pertunangan gue dengan Marvin dan gue akan membatalkannya" kata Lana.
"Setelah itu, gue akan tetep pergi.. gue harus kuliah, gue nggak bisa mengecewakan keluarga gue, karena gue udah terlanjur berjuang, gue nggak akan membuat itu menjadi sia- sia" kata Lana lagi.
"Lalu bagaimana gue bisa menjalani hidup gue setelah ini terjadi?" kata Surya.
"Lo akan tetap dengan rencana lo dan gue tetap dengan rencana gue" kata Lana.
"Lana, gue harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan" kata Surya mulai geram.
"Kita bertanggung jawab masing- masing dengan apa yang kita perbuat" kata Lana datar.
"Lana kenapa lo bisa begitu kejam begini?" kata Surya, kesedihan mulai menjalar di hatinya.
"Gue hanya ingin melanjutkan rencana gue, kenapa gue terlihat kejam?" kata Lana membantah.
Surya meraih kedua tangan Lana dan menatap matanya yang ada guratan letih yang memancar.
"Lana, apa yang kita lakukan salah, kita harus memperbaikinya, orang tua kita pasti akan setuju Lan" kata Surya.
"Mungkin memang setuju, tapi menyetujui dalam kekecewaan karena tidak ada pilihan" kata Lana.
"Huuuhhhff... kenapa lo keras kepala banget sih" kata Surya mendengus kesal.
"Mari kita wujudkan mimpi kita... meraihnya dan berjuang tanpa menyerah, tak perduli apa yang akan menghalanginya, kita harus tetap berjuang maju kedepan" kata Lana mencium tangan Surya.
"Lo pikir menikah muda itu enak? Kita masih sangat muda dan belum berpengelaman, kita masih sama- sama egois, kekanak- kanakan. Bagaimana kalau kita nanti bosan atau bertengkar sampai kita bercerai" kata Lana.
"Semua yang didasari cinta akan bertahan Lana, aku mencintaimu dan aku akan bertahan apapun keadaannya. Apalagi setelah aku memilikimu, aku akan menyerahkan seluruh jiwa ragaku untukmu" kata Surya mencoba meyakinkan.
"Hidup kita berakhir di sebuah pernikahan, kita belum tau banyak hal Surya,... mempertahankan cinta sulit untuk orang di se usia kita.. lo bisa yakin lalu gimana gue.. apalagi kalau kita punya anak, masa muda kita akan ter-skip disitu" kata Lana
"Bagaimana kalau setelah ini lo hamil Lan, bagaimana kita akan hadapi ini? Pikirkan lah, apa nggak sebaiknya kita tetap bersama, gue akan membuat semuanya baik- baik saja, percayalah ama gue" kata Surya.
"Tidak.. gue tidak berencana memiliki anak dalam waktu dekat, gue akan membeli pil KB yang aman untuk gue" kata Lana.
"Huuhhhff.. biar gue tangani, lo nggak harus nyari" kata Surya sambil mengambil ponselnya lalu mengetik sesuatu.
"Chat ama siapa?" tanya Lana.
"Ehm.. gue nyuruh orang gue bawa obat yang lo mau kesini juga" kata Surya mengusap wajahnya.
Lana memeluk Surya dan mencium hangat pipi Surya lalu beralih ke bibirnya, senyumnya mengembang namun tersirat kesedihan.
"Entahlah setelah kejadian apa gue bisa tanpa lo Lan.. Seharusnya kita tak melakukannya" kata Surya tertunduk lesu.
"Lo menyesalinya? Gue nggak pernah menyesal dengan apa yang gue lakukan sama lo, sekalipun kita tak berjodoh, gue nggak akan pernah melupakan guardian angel gue" Kata Lana.
"Lo pantes mendapatkannya dari gue, entah apa yang gue rasakan sama lo, tapi gue pengen lo mengambilnya, gue merelakannya buat lo dan gue nggak pernah menyesal, siapapun nanti jodoh gue.. gue akan mengatakan dengan bangga bahwa kesucian yang gue jaga telah gue berikan pada seorang malaikat yang selalu jadi bayangan gue" kata Lana lagi membuat mata Surya terasa pedas.
"Lo harus jadi jodoh gue, apapun yang terjadi" kata Surya.
"Biarkan takdir yang menentukan, 4 tahun kuliah dan kalau beruntung gue menyelesaikannya 3,5 tahun. Mungkin gue juga akan bekerja, itu bukan waktu yang sebentar untuk seseorang sendiri dan melupakan, percayalah Surya, lo akan melupakannya dengan mudah" kata Lana.
"Lo terlalu percaya diri" kata Surya.
"Dengar.. setelah ini berjanjilah pada gue satu hal, janji pertama adalah lo jangan pernah membahas kejadian ini dengan alasan apapun, anggap saja ini tak pernah terjadi. Kedua, gue hanya ingin kejadian malam ini hanya kita yang tau. Ketiga, jangan terlalu dibuat beban dengan apa yang udah gue relakan buat lo, jalani hidup lo dengan bahagia, lupakan saja malam ini" kata Lana berlinang airmatanya.
"Lalu kenapa lo harus merelakan ke gue, kenapa bukan Marvin, lo nggak ada perasaan ke gue tapi lo kasih ke gue, ini nggak masuk akal Lan" kata Surya.
"Anggep saja lo sedang menang lotre atau mungkin gue melakukannya karena gue dendam sama Marvin" kata Lana.
"Dan gue sebagai korban disini? Apa lo tau itu terdengar sangat menyakitkan Lan.. Apa lo tau, bahwa kejadian ini akan mempengaruhi seluruh hidup gue " kata Surya, matanya menggelayutkan kesedihan
"Surya tolong jangan berkata seperti itu, itu membuat gue sedih.. anggep saja gue mencintai lo juga, okay? cuma gue butuh waktu untuk memastikan perasaan gue dengan menjauh dari kota ini, jangan pernah halangi gue, jalan kita masih panjang Surya, kita masih 18 tahun" kata Lana memeluk Surya.
Surya mengeluarkan Lana dari pelukannya dan mencengkeram kuat lengannya, matanya memerah menahan kesedihan bercampur amarah. Dengan kasar Surya mencium bibir Lana, tangannya mencengkeram tengkuk Lana sampai dia sulit bernafas. Surya memcium bibir Lana dengan buas, menghisap lidahnya dengan kuat dan menggigit bibir mungil Lana sampai berdarah.
Airmata keduanya terlihat berkilau disudut mata mereka. Surya melepaskan ciuman itu dan Lana meringis kesakitan
"Karena lo udah menolak gue dua kali, mulai hari ini lo sahabat gue lagi, itu adalah ciuman terakhir dari gue... gue mengikhlaskan lo pergi, gue nggak akan menganggap kejadian malam ini pernah terjadi, gue akan melupakan. Dan gue bersumpah setiap lo menyukai seseorang, lo akan inget ciuman yang menyakitkan dari gue, bersiaplah kita akan segera pergi dari sini" kata Surya menenggak sisa wine lalu bangkit berdiri, namun kakinya dipeluk erat oleh Lana.
"Surya.... maafin gue... gue nggak akan pernah berpikir untuk bisa menyukai seseorang dan gue nggak akan pernah melupakan ciuman menyakitkan ini, selamanyaa..." kata Lana berurai airmata.
"Bangunlah Lana, kita akan keluar dari sini" kata Surya.
"Apakah gue boleh meminta sapu tangan ini" kata Lana menunjukkan sapu tangan yang ada noda darah kesucian Lana.
"Gue akan membawanya pulang dan mencucinya, kalau lo bawa maka kejadian ini akan selalu menghantui hidup lo, fokuslah dengan kuliah lo, bangunlah gue akan beresin tempat ini" kata Surya.
"Tapi kalau dicuci akan hilang" kata Lana menyeka airmatanya.
"Bukankah itu mau lo, menghilangkan kejadian ini? Dan lo bukannya sudah merelakan buat gue? Kalau lo udah relain kenapa lo pikirin sapu tangan itu mau gue apain.. relain Lan" kata Surya dengan nada amarah.
Lana berdiri saat Surya menggulung semunya dan di letakkan di tempat semua. Derap langkah beberapa orang menuju ke ruangan itu, kuncipun terdengar dibuka.
"Aku akan memberikan pil yang lo mau, nanti lo minum setelah sampai di rumah" kata Surya.
Setelah pintu terbuka mereka keluar dari gudang dan berjalan kearah pintu keluar.
"Besok hubungi pemilik club" kata Surya memerintahkan kepada salah satu pengawalnya.
"Ini obatnya, buat 3 hari" kata Surya.
Setelah di parkiran terlihat mobil yang tak asing baginya, yaitu mobil Abangnya, Ryan.
"Abaaaang!" kata Lana memeluk Ryan.
"Kamu baik- baik saja?" tanya Ryan menyambut pelukan Lana dengan erat.
"Surya, makasih udah jagain adik abang" kata Ryan menepuk bahu Surya.
"Abang tau Lana disini?" tanya Lana bingung.
"Surya yang menceritakannya, syukurlah nama baik kamu aman, kamu nggak kena razia,... Abang nggak bisa bayangin kalau kamu dipenjara, takut berpengaruh bagi universitasmu di ibu kota.
"Maafin Lana bang, Lana takut" kata Lana.
"Surya juga udah cerita ini ide Maya" kata Ryan.
"Apa ayah dan ibu tau?" tanya Lana.
"Mereka tau, makanya abang kesini, mereka juga tau kalau Surya menjaga kamu dengan baik" kata Ryan.
"Sekali lagi terima kasih Surya" kata Ryan lagi.
"Aku justru minta maaf karena merepotkan abang, orang- orangku harus membebaskan Dion lebih dulu bang, karena dia nggak boleh ada catatan di kepolisian, dia akan menempuh pendidikan di kopassus, yang penting kami baik- baik saja" Jelas Surya.
"Baiklah kalau begitu ayoo pulang, sampai ketemu besok Surya, usahain dateng ke acara Lana, dia besok pasti butuh lo, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi besok" kata Ryan.
Lana dibawa pergi abangnya berjalan menuju mobilnya, Surya dijemput oleh orang- orangnya entah mereka siapa. Lana melihat punggung Surya menjauh darinya menuju mobil yang menjemputnya, namun langkah Lana terhenti, dia berlarian ke arah Surya.
"Suryaaaaaaa..." teriak Lana berlarian ke arah Surya dan berhamburan masuk ke dalam pelukannya. Sesaat mereka berpelukan erat.
"Gue akan kembali, gue janji... Dan terimakasih atas segalanya, gue nggak akan pernah lupa hari ini.. maafin gue... gue akan selalu inget sampai nafas terakhir gue" kata Lana terisak.
"Sssst sudah, pergilah hari udah malam mau pagi, gue akan menunggu lo kembali dan saat lo kembali ingatlah, gue nggak kan pernah melepaskan lo lagi" kata Surya menghapus airmata Lana.
Mobil Ryan mendekati mereka dan Lana melepaskan pelukannya lalu masuk mobil, Lana dan Ryan melambaikan tangannya ke arah Surya dan meninggalkan tempat yang penuh kenangan itu dengan kesedihan yang menyekat ditenggorokannya.
"Abang sudah pernah bilang dari kamu SMP, kalau Surya itu yang terbaik buat kamu, abang lebih suka anak itu dibanding Marvin" kata Ryan memecahkan keheningan diperjalanan mereka pulang.
"Doain Lana berjodoh dengannya bang, tapi saat ini aku dan Surya berkomitmen untuk mengejar cita- cita kita dulu" kata Lana gundah.
"Baguslah.. kamu semakin dewasa sekarang" kata Ryan mengacak rambut Lana.
Gue akan kembali buat lo Surya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Yuk'Cha
padahal minum kondar aja cukup sekali doang 😅 susah amit 3hari
2024-11-20
0
Kikie
wow... keren nih cowo .... pantesan kuat nunggu Lana sampe 5tahun.... i luv u sayuuur 😍😁
2023-12-09
2
Nur Asyiah
aku baca kembali
2023-03-30
0