Marvin pun tersenyum manis ke arah Lana, senyuman yang selalu menggetarkan hati rapuh Lana.
"Grape tea dataaang" kata bu Broto memasuki ruangan bersama dua orang pelayan lalu para pelayan itu meletakkan nampan berisi beberapa cangkir teh di meja dan beberapa camilan.
Namun bu Broto mengambil satu cangkir dan langsung menyerahkan secangkir teh hangat rasa anggur kehadapan Lana karena Bu Broto merasa Lana adalah tamu spesialnya.
Semuanya akhirnya menyerbu meja dan mengambil cangkir masing-masing termasuk Marvin, dia penasaran dengan teh favorit Lana karena sepertinya Marvin baru menyadari apa kesukaan Lana.
Lain halnya dengan Surya, dia tahu apa yang menjadi favorit Lana sejak dulu dan dia tak pernah lupa itu.
"Nih Lan teh kesukaan kamu dan perpaduannya sama kue sus, ini dari toko roti mama nya Surya" sambung bu Broto lagi.
"Terima kasih ya tan.. Lana langsung minum ya tan.. Hemmmm.. teh tante tuh ga ada duanya lho tan, Lana udah lama ga minum teh rasa anggur, kangen banget rasanya" kata Lana berulang kali menyesap teh favoritnya.
"Makanya sering-sering main kesini kalau kamu kangen teh buatan tante" kata bu Broto.
Lana hanya tersenyum grogi sambil kembali menyesap teh yang membuat hatinya terasa nyaman.
Marvin menyesap teh anggur dan terus memandangi Lana tiada henti kemudian Surya mengambil piring dengan kue sus yang tertata rapi dan menyodorkan nya ke hadapan Lana, dia pun mengambilnya dengan girang, piring itu di edarkan ke semuanya tanpa terkecuali.
"Hemm.... dan kue sus ini tuh juga tiada duanya, gue nyari dimana-dimana ga pernah nemu se enak ini Sur, gue pengen deh belajar bikinnya ama nyokap lu Sur" kata Lana pada Surya.
"Unboxing dong kaya youtuber-youtuber itu Lan.. Ya ampyuunnn rasaanya tuhhhh.. beuhhhh... pengen meninggaal gaesss" semua terbahak-bahak saat Surya ngelawak meniru gaya viral youtuber jaman now.
"Ayo Lan kapan belajar bikin kue ke tante Laras, gue ikut ya" ajak Sita.
"Ayo kapan ntar gue hubungi tante Laras dulu ya?" kata Lana.
"Yaaelllahh, tanya gue dong kapan emak gue bisa, tapi kayanya lo harus jadi menantunya dulu deh Lan" protes Surya berkelakar. Lana kembali memukul lengan Surya dan ini pemandangan tidak menyenangkan bagi Marvin.
"Ayo tan kapan ikutan sambil jalan-jalan bareng" Ajak Lana ke bu Broto.
"Inget nggak tan dulu kita-kita sering ikut tante belanja, diajak menghadiri undangan pameran lukisan atau launching buku" kata Lana mengingatkan.
"Hahahah foto lo yang naik ke trolly supermarket masih ada lho Lan" kata Sita.
"Ooh yaa.. masa sih.. mau dong di kirim Sit" pinta Lana.
"Nomer lo mana, gue aja udah ga punya nomer lo lagi semenjak 5 tahun lalu, lo pasti ganti nomer" kata Sita.
"Hahahaha iya bener, minta ke Surya aja gue juga ga apal" kata Lana
"Jadi Surya doang yang lo kasih Lan" tanya Sita.
"Ga usah heran Sit, kan gue bayangan dia" serobot Surya.
"Nak Surya ama Lana kenapa nggak mencoba untuk serius, kan udah sedeket ini, orang yang belum pernah liat pasti di kira kalian pasangan lho" kata bu Broto.
"Yaa ampun tan, kalau Lana mau mungkin anak kita seumuran anaknya Sita tan " jawab Surya terkekeh.
"Nanti ya tan, Lana pikir-pikir dulu, kalau nikah ama dia banyak banget yang mesti dipertimbangkan" kata Lana nyengir ngeledek ke Surya membuat mata Surya terbelalak tak percaya.
"Eeh Lan nanti kita bicara serius ya" kata Surya mengancam dengan telunjuknya.
"Hahahahah.. ogahh.. apaan sihh " kata Lana menangkap jari telunjuk Surya yang mengarah kepadanya.
"Lo harus jelasin ke gue maksud lo" bisik Surya mengancam, Lana berbinar puas karena merasa mengerjai Surya.
"Kalau kelamaan mikir keburu direbut orang lho Lan" kata bu Broto tertawa melihat tingkah mereka.
"Baguslah Ma, dari dulu mereka berdua ini susah di pisahkan ketika bertemu" celetuk Marvin membuat semua diam.
"Yang pasti Cinta akan selalu kembali ke pemiliknya dan Cinta akan mempertegas wujudnya ketika bertemu pemiliknya, sekalipun berada di hubungan yang rumit sekalipun" tambah Marvin semakin membuat semua tercengang, termasuk Rima yang semakin panas hatinya.
Surya mengepalkan tangannya, jantung Lana seperti berlonjak seakan tak percaya dengan ucapan Marvin seperti kiasan.
Sekalipun di hubungan yang rumit? Maksudnya aku tetap akan jadi miliknya sekalipun dia berada di hubungan yang rumit sama Rima? Dia akan mempertegas wujud cintanya? Ooh tidak.. aku tak tau harus bagaimana? Batin Lana berkecamuk.
"Jadi kapan kita jalan sama tante lagi?" tanya Sita mengakhiri ketegangan mereka semua.
"Iya Tan.. dulu kan selalu tante yang ngajakin kita, nah sekarang kita ajakin tante, ya kan Sit?" kata Lana di sertai anggukan Sita dengan semangat.
"Aaah tante belum berniat keluar rumah Lan, tante udah kehilangan banyak harapan " jawab bu Broto.
"Tante nggak boleh gitu, tante harus kuat dan ga boleh kehilangan semangat, tante harus selalu bahagia, tante butuh pengalihan biar ga sedih-sedih terus tan, ikhlas ya tan, Om biar bahagia juga disana" kata Lana perduli. Airmata bu Broto kembali mengalir, Lana menghampirinya dan memeluknya, seolah merasakan kesedihan yang mendalam, padahal hatinya juga sangat berkecamuk.
Kenapa bukan kamu menantu ibu Lan. Bu Broto
Gue bener-bener berniat menjadikan lo istri gue Lan, gue cinta mati ama elo Lan, hati gue sakit lo begini, Lan gue cemburu. Surya.
Lan, perhatianmu cuma bikin dadaku semakin sakit. Lan, kenapa kamu bisa sesempurna ini. Seandainya aku bisa memutar waktu, i love you more and i miss you so bad, Lan. Marvin.
Lan, maafin gue ! Sita.
Sok perhatian. Rima.
Praaannnnnngggggg...
Setelah beberapa saat berpelukan tiba-tiba terdengar suara benda jatuh serta di iringi langkah Rima berlarian menuju ke arah lantai dua rumah kediaman bu Broto.
Saat mencapai tangga Rima menghentikan langkahnya dan berkata dengan uraian airmata. Semua terkejut tanpa terkecuali, Lana terhenyak sesaat menatap nanar ke arah Rima.
"Kak Lana, aku mohon kakak jangan pernah mencoba kembali ke dalam kehidupan kami, sebentar lagi kak Marvin akan menjadi seorang ayah, semakin masuk kak Lana akan semakin terluka" kata Rima.
Anak?? Jadi mereka akan punya anak?
Tidak.. Tidak.. Mungkin benar cinta akan kembali kepada pemiliknya, tapi pemilik yang sebenarnya. Ketika ada buah hati diantara cinta kita, mungkin kau bukan pemilik yang sebenarnya Vin. Aku harus cepat pergi dari sini. Lana mulai sesak nafas, dadanya terasa penuh dan rasanya seperti mau meledak,
"Rimaaa... beraninyaa kauu... !" teriak Marvin.
Rima menyeka airmatanya dan menaiki tangga, terdengar keras suara pintu di banting, sementara airmata Lana mengalir perlahan, Lana menyekanyanya dengan kasar. Lalu Lana memutuskan untuk segera pergi dari Kediaman Bu Broto.
"Lana maafkan Rima ya " kata bu Broto terisak.
"Tante jangan banyak berpikir, Lana baik-baik saja.. Lana permisi pamit ya tan, pokoknya tante harus bahagia " kata Lana pamit, kemudan mencium punggung tangan bu Broto lalu memeluknya dan segera meraih tas nya. Suryapun sontak berdiri mendekati Lana.
"Tante doakan kamu menemukan kebahagiaanmu" pesan bu Broto membelai rambut dan mencium kening Lana lagi.
"Marvin, asal lo tau, gue kesini buat mama lo.. Tolong lo jaga rima dan didik dia dengan baik... Ehmm, gue ucapkan selamat karena lo akan segera menjadi seorang ayah, doakan juga gue dan Surya segera nyusul lo ke pelaminan" kata Lana tegas.
Lana sudah tidak memakai kata 'aku kamu' di percakapannya dengan Marvin, itu tandanya Lana hanya menganggapnya sama seperti ke temen-temen yang lain.
"Sita, gue balik dulu.. sampai ketemu nanti" kata Lana tersenyum getir.
"Lana, maafin adik gue ya" kata Sita memeluk Lana dengan erat.
"Nggak apa-apa, Sit.. Gue bisa mengerti" kata Lana melepas pelukan Sita.
"Lana, maaf... aku sangat menyesalkan apa yang telah terjadi" kata Marvin mengulurkan tangannya, bingung harus berbuat apa dan tetap memakai bahasa aku kamu karena bagaimanapun Lana adalah wanita yang sangat dia cintai.
Namun sebelum menyambut tangan Marvin, Surya menyambar tangan Lana dengan cepat dan di genggamnya dengan erat kemudian berpamitan lalu meninggalkan kediaman bu Broto. Sementara Marvin masih berdiri terpaku lalu mengepalkan tangannya dengan geram karena tidak berhasil menyentuh tangan Lana.
Sementara Surya melajukan mobilnya dengan cepat membawa Lana meninggalkan kediaman Subroto. Sementara di dalam mobil begitu hening hanya terdengar nafas yang menderu kesal.
"Kalau lo mau habisin airmata lo, habisin sekarang jangan ada yang tersisa" kata Surya memendam amarahnya.
Kapan lo ga pernah netesin airmata lagi buat Marvin, kapan itu Lan? . Batin Surya geram.
"Surya, Rima hamil.. pantas mereka harus buru-buru menikah" kata Lana menahan dadanya yang bergemuruh.
"Ga ada harapan lagi buat gue bisa bersama Marvin" Lana mulai terisak.
" Kalo lo mau, lo juga bisa hamil" kata Surya pedas.
"Suryaaaa!!! Gue ga becanda... Aaaaaaaaaaaaa" pecah juga akhirnya tangis pilu Lana, tangisannya terdengar begitu menyakitkan membuat Surya menepikan mobilnya.
"Gue ga pernah becanda Lan ! " kata Surya setengah berteriak dan memukul setir mobilnya.
"Stop Surya!! lo ga ngerti perasaan gue sekarang ini! Marvin pernah berteriak akan menunggu gue!! tapi Rima hamil Suryaa !! jerit Lana dengan amarah dan luka hatinya, Surya memiringkan tubuhnya dan berhadapan dengan Lana.
"Terus kenapa hah?! kalau Marvin cinta sama lo tapi bisa menghamili Rima, lo juga bisa gue hamilin tapi cinta lo ke Marvin dan kita ga ada bedanya dengan mereka, makanyaa gue bilang lo bisaaaa, aaarghhh ! kekesalan Surya memuncak dan memukul setir mobilnya lagi, Lana semakin terisak-isak. Surya berusaha menahan emosinya kembali.
"Gue yang paling ngerti perasaan lo lebih dari siapapun, tapi tolong lo jangan kaya gini ! Jangan siksa hati lo kaya gini Lan !" kata Surya berusaha menguasai diri.
"Rima hamil Su-uu- uryaa.. me- mereka akan punya a-anak.. gu-gue bener-bener kehila-langan Marvin" isak Lana tak henti-hentinya.
"Lo juga bisa Lan nyakitin Marvin dengan lo hamil ! Gue bisa hamilin lo ! Stop cengeng ! Bahkan lo bisa saja hamil sejak 5 tahun lalu !" teriak Surya membuat mata Lana terbelalak dan reflek menampar Surya.
PLAAAAKKKKK !!
"Bisa-bisa nya lo... !" kata Lana menatap mata Surya dengan kemarahan kemudian Lana meraih tasnya lalu berusaha membuka handle pintu tapi sayang pintu mobil hanya Surya yang bisa membukanya.
"Lanaaaa.. !!!" teriak Surya mencegahnya keluar dan mencengkeram lengan Lana.
"Lepaaasssss !" bentak Lana sambil mengibaskan lengannya dengan berurai airmata.
"Laaanaaaa pleaseee.. Jangan kaya gini" Surya meraih tubuh mungil Lana dan memelukknya.
"Lana Please... gue ga suka liat lo kaya gini.. Lan kendalikan diri lo.. gue mohon.. " kata Surya melembut. Sia-sia Lana melawan tubuh kekar Surya yang memeluknya dengan erat. Lana yang menangis akhirnya diam, memberontakpun dia tak mampu.
"Lana maafin gue.. gue ga bermaksud apapun.. gue hanya ingin membuat lo mengerti bahwa.. jika kehamilan Rima begitu menyakiti lo, maka lo pun bisa hamil hanya untuk menyakiti Marvin, karena lo mempermasalahkan kehamilan Rima.. Lo tau.. gue akan berkorban buat lo, walaupun harus menolak ribuan wanita yang gue sukai jika itu bisa membuat lo tidak sedih begini" kata Surya terus memeluk Lana.
"Please Lan, lo juga tau kan... Kalau gue ga bisa melihat lo menangis, hati gue sakit Lan" kata Surya lagi.
Lana pun tertegun dengan ucapan Surya, dia pun membalas pelukan Surya dengan erat. Di dalam pelukan hangat Surya, Lana mencerna perkataan Surya.
Ya memang rima hamil dan akan segera menikah, mungkin mereka menikah tidak di dasari rasa cinta dan Surya pun bisa saja berkorban untuknya lagi, sekalipun dia menyukai wanita lain?
Tunggu.. Surya menyukai wanita lain? Batin Lana
"Emang ada ribuan wanita mana yang lo sukai?" tanya Lana.
Ribuan Wanita, banyak banget.. apa 5 tahun ini Surya berpetualang dari satu wanita ke wanita yang lain ?? Batin Lana terganggu.
Surya masih membenamkan wajahnya di leher Lana, menghirup aroma tubuh Lana yang menyeruak masuk ke dalam jiwa kelelakiannya.
"Aaahh itu hanya istilah" jawab Surya.
Seandainya gue bisa menyukai satu aja Lan, selain elo. Batin Surya nelangsa.
Kruuuukk kruuuukkk krukkkk.
Perut Lana berbunyi, Surya melepas pelukannya.
"Lo laper Lan?" tanya Surya sambil menyeka airmata Lana yang masih tersisa di ujung matanya.
"Hee'eehmm.. dari tadi sih sebenernya" jawab Lana memerah mukanya.
"Okay, kita cari makan dulu ya" kata Surya lalu kembali melajukan mobilnya.
Mereka terdiam sesaat dengan pikiran masing-masing.
"Lo mau makan apa Lan? Ada yang lo kangenin kulineran disini?" tanya Surya memecahkan keheningan.
"Surya, apakah lo pernah menyukai seseorang ?" tanya Lana.
Ternyata lo mikirin itu dari tadi? Yang gue sukai cuma elo, gilaa gue sangat bucin kan? Duh jawab apa gue? Perang batin Surya. (bu-cin, budak cinta).
"Kok lo diem sih, gue jalan begini ama lo, ada yang marah ga?" kata Lana mulai berpikir.
Dihh tumben lama jawabnya? Jangan-jangan Surya udah punya calon, mungkin perjodohan itu benar adanya. Pikir Lana
"Tumben lo perduli ada yang marah apa enggak? Tenang aja gue kan avatar, bisa mengendalikan apapun" kata Surya mencairkan suasana.
Mulai aneh nih anak, ga demen gue. Batin Lana curiga
"Lo di jodohin itu bener ya? Atau lo punya pilihan sendiri?" tanya Lana penuh selidik.
"Nanti gw cerita ya " kata Surya dengan senyum merekah indah, yang membuat Lana heran..
Huuuh... Kenapa dia terlihat bahagia? Kok dia tambah ganteng ya lama-lama.. Duhhh kenapa sih gue. Lana merasa aneh.
"Kenapa harus nanti? Tinggal jawab aja sih" kata Lana cemberut.
"Karena kita udah sampai Non" jawab Surya semakin mengembangkan senyumnya.
"Yukk turun, ini tongkrongan kita waktu SMA.. Lihat ga ada yang berubah kan?" kata Surya dèngan ekspresi yang sama, senyum indah mengembang.
Mereka turun dari parkir mobil dan memasuki Cafe Corner.
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangkuu yaa Reader Tersayang. 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Nacita
apakah kau tau lana, surya adalah bucinnya elu sejak meteor menghantam bumi dan membumihanguskan dinosaurus 😭
2024-10-01
0
Susi Hirmaya
aku lebih mencintaimu dan aku sangat merindukanmu
2023-03-01
0
Edi Saputra
q sampek baca berulang ulang setelah tamat bacanya.. ini udah ke 3x q baca lagi
2022-11-10
0