Flashback : Aku Merindukanmu

Mereka menyantap makanan mereka dengan obrolan yang canggung, penuh percikan hangat.

Pelayan membawa trolly makanan keluar, setelah mereka selesai makan.

"Huuuhhf kenyang banget" kata Lana setelah menyesap teh jahe bikinan Laras.

"Ehmm.. Marvin belum pulang, dia masih menunggu lo.. apa lo mau menginap disini?" tanya Surya.

"Emang boleh?" tanya Lana

"Dulu bukannya sering nginep di rumah dan nyokap selalu senang, apalagi gue?!" kata Surya.

"Kan beda rumahnya dulu bukan disini, cuma gue dan Dion yang baru tau kan... tadi gue denger di mobil samar- samar" kata Lana.

"Iya benar.. nyonya rumah ini belum ada jadi nggak perlu minta izin, kalau ada nyonya rumah nanti gue pasti minta izin siapapun yang menginap disini" kata Surya membuat telinganya panas.

"Kalau Nyonya rumah tidak mengizinkan apa lo bakal ngusir gue?" tanya Lana.

"Hahahaha.. gue akan mengikuti kemauan Nyonya rumah" kata Surya membuat Lana tambah panas.

"Terus lo lupa gue sahabat lo gitu? cuma mau nuruti kemauan Nyonya rumah lo, Dasar STI.. suami takut istri!" kata Lana kesal membuat Surya tertawa, lalu menuju ranjang lalu merebahkan tubuhnya dan menarik bedcover untuk menutupi tubuhnya sampai dadanya.

Surya menghampiri Lana duduk di tepi ranjang.

"Hahahaha... Gue pasti takut sama istri gue, karena istri gue galak" kata Surya terus menggoda Lana.

Lanapun membalikkan tubuhnya dan kembali menarik bedcover sampai menutupi kepalanya, Surya semakin tertawa dibuatnya.

Surya mendekatkan wajahnya.

"Heiii.. Kenapa lo nggak nanya istri gue siapa, gimana kalau istri gue itu lo Lan, pasti gue takut lah, kan lo galak, Hahahahah"

"Aah lupakan.. gue sudah berjanji untuk tidak mengganggu lo... Lo sudah menolak gue dua kali, gue nggak mau ada ketiga kalinya.. siapapun nanti Nyonya rumah ini, lo orang pertama yang tidur di ranjang gue... udah, tidur sono, lo.." kata Surya.

Surya beranjak dari tepian ranjang, namun tiba- tiba Lana duduk lalu menangkap tangannya dan membuat Surya duduk kembali, tubuhnya condong ke wajah Lana.

"Lana ini...."

"Iya ini berbahayaa..." kata Lana memotong pembicaraan Surya. Sesaat mata mereka bertatapan yang membuat kedua jantung mereka berdegup kencang.

"Eheemm.. ehmm.. gue pengen pipis, awass" kata Lana berlarian ke kamar mandi. Surya menghela nafas dalam dan menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.

Kenapa lama? Ngapain dia.. Batin Surya

Surya bangkit dari ranjang dan menyusul Lana ke toilet. Dan terlihat Lana berjalan mondar mandir di walk in closet.

"Lan... " panggil Surya ragu- ragu mendekati pintu kamar menuju walk in closet

"Lo tau kesini bisa bahaya kan" kata Lana. Surya melangkah mundur, namun tersenyum simpul melihat Lana, jiwa kelelakiannya perlahan menghantamnya melihat penampilan Lana yang sexy dan menggemaskan.

Lana berjalan menuju pintu, saat melewati Surya. Tangan Surya menghadangnya, mengurung tubuh kecil Lana yang membuat jantung Lana berdegup.

"Kaya nya Lo semakin berani dengan kata bahaya" hembusan nafas maskulin Surya mendarat diwajah Lana.

"Apa lo mulai takut de..dengan kata bahaya" tanya Lana mulai gugup.

Surya menundukkan badannya meraih tubuh Lana menyentuh telinganya dan mengusap punggungnya yang hanya dibalut kaos oblong miliknya.

"Apa gue terlihat takut sekarang" bisik Surya, nafasnya terasa hangat di telinga Lana dan membuatnya rindu sentuhan Surya.

"Aku merindukanmu" bisik Lana menjinjitkan kakinya memeluk tubuh Surya dan membenamkan wajahnya dileher Surya.

Surya pun menundukkan wajahnya meraih wajah Lana dan mencium bibirnya dengan lembut. Surya menuntun tubuh Lana dengan ciumannya ke arah ranjang lalu merebahkan tubuhnya.

Pergulatan mereka meninggalkan banyak jejak merah kehitaman di tubuh Lana dan Surya.

Setelah pergulatan yang cukup panjang, Surya menuntun miliknya menerjang milik Lana di sertai desahan panjang Lana yang membuat Surya semakin memanas.

Cakaran Lana di punggung Surya dan gigitan kecil di bibir Lana membuat erangan keduanya nyaris tak terdengar dan menandakan pertarungan mereka selesai saat ini.

Nafas terengah- engah seperti lomba marathon di titik finish dirasakan mereka, diiringi senyuman yang mengembang dibibir mereka.

Surya menjatuhkan tubuhnya disamping Lana, sesekali Surya menciumi wajahnya bertubi- tubi, matanya, hidungnya, pipinya, bibirnya keningnya alisnya, semuanya. Sementara Lana sibuk mencium lengan Surya dan memainkan rambutnya.

Deru mobil memasuki rumah membuat mereka bergegas merapikan dirinya.

"Gue mau mandi, siapin kaos buat gue yaa, please.." pinta Lana.

"Sipp cintaku" Surya mengerlingkan matanya.

Saat mendengar langkah kaki mendekati pintu, Surya sok sibuk mencari kaos buat Lana, pintu di buka dan terlihat mamanya dan Dion membawa paperbag.

"Lana mana Sur" kata Laras meletakkan paperbag di sofa. Dion meletakkan satu pack soft drink kalengan dimeja dan merebahkan dirinya di sofa.

"Lagi mandi Ma.. minta dicariin kaos yang kecil nih ama celana training" kata Surya mengatasi debarannya dengan sibuk di depan lemari.

"Udah nggak usah, ini mama beliin baju tidur ama underwear" kata bu Laras.

Surya mengambil paperbag dan di antar ke walk in closet.

"Noonn.. baju ganti ada wastafel ya" teriak Surya.

"Okay baby.. ehh iyaa Sur" kata Lana.

Deg!

Jawaban Lana membuat jantungnya berdebar, wajahnya merona mendengar Lana memanggilnya 'baby'.

Aah so sweet sekali Lo Lan. Batin Surya girang.

Surya bergegas menuju sofa, disana ada mama dan Dion. Surya membuka softdrink dan menenggaknya sampai habis.

"Boss abis nyangkul?" tanya Dion polos.

Duuuugggg..

Surya menendang sepatu Dion dan membuat Dion terkekeh.

"Abis treadmill" Senyum Surya mengembang.

Tidak beberapa lama Lana keluar dari kamar mandi.

"Ehhh Non cantik.. lo tambah kesini tambah cantik aja Lan" Goda Dion. Lana keluar dengan setelan baju tidur lengan pendek dan celana panjang biru langit berbunga pink

Duuuggggg..

"Jangan macem- macem lo!" ancam Surya.

"Makasihh Dionn yang muanisss" kata Lana tersenyum lebar.

"Apa- apaan nih.. lo aja nggak pernah bilang gue manis kalo muji lo Lan" kata Surya cemburu.

"Bodooo.. weekkk" ledek Lana menggemaskan.

Awas aja lo kalau berdua, abis bibir lo! Surya.

"Tanteeee.. makasih yaa piyamanya aku suka.. dan itu.. ehm.. underwearnya" memeluk dan mencium bu Laras tapi melirik ke arah Surya saat menyebut underwear.

"Sama- sama sayang.. kamu cantik.. kamu nginep disini ya.. " kata bu Laras mencium pipi Lana.

"Kata Surya boleh tapi kalau udah ada Nyonyanya nggak boleh tan" kata Lana mencibir Surya.

"Mulai lagi deh" kata Surya.

"Hahahaha... kamu nggak apa- apain Lana kan tadi" bu Laras menjewer kuping Surya. Lana tersenyum malu, mukanya memerah.

Deg!

"Aduhhh.. duhh Mamaa.. dikit aja kok ma... aduhh duhh eenggak.. enggak.. Lana aman ma" kata Surya dijewer semakin kuat oleh mamanya.

"Tadi mamanya Marvin telpon tante, menanyakan tante dimana.. ya tante bilang lagi di mall sama Dion.. terus nanya Lana ama Surya ama tante enggak.. ya tante bilang enggak dong.. kan tante lagi ama Dion.. bener kan tante nggak bohong" Laras tergelak di iringi tawa Surya, Lana dan dion.

"Marvin udah pulang tapi beberapa kali lewat depan rumah lo Lan lewat samping, kayanya sih liat kamar lo dari pager biasa kita manjat" kata Dion.

"Kamu nginep sini aja, nanti tante telpon ibu kamu ya" kata bu Laras.

"Gue sih udah lapor abang lo Lan tiap detik.. tapi biar lebih tenang sebaiknya memang Mom telpon nanti" kata Dion.

"Besok Lana mau kerumah nenek dulu, nginep semalem terus berangkat ke ibukota tan" kata Lana.

"Biar Surya sama Dion anter ya.. bahaya kamu kesana sendirian dan emangnya kamu bawa uang? kamu nggak bawa apa- apa waktu kemarin hujan- hujanan, alas kaki aja enggak pake.. itu tante beliin flat shoes, celana jeans dan baju ganti.. untung tante beliinnya nggak cuma satu.. baju kamu kemarin juga udah dicuci wati, besok udah siap kamu bawa juga " kata bu Laras.

"Iiiihhh tante baik bangeett.. makasih ya tan.. Lana jadi ngrepotin terus" kata Lana memeluk bu Laras lagi.

"Kamu udah tante anggap anak tante sayang.. anggep aja itu hadiah kelulusan kamu ya.. memang kamu naik apa ke rumah nenek, kan jauh sayang" kata bu Laras.

"Rencana nya Lana mau naik travel tan, ehm.. terus mau pinjem uang Surya.. kalau nggak Dion" kata Lana nyengir.

"Gue nggak akan minjemin duit lo, enak aja.." kata Surya memainkan ponselnya.

"Pelit banget lo" kata Lana melempar bantal.

"Karena gue mau nganterin lo, enak aja.. anak prawan dilepas bisa ilang" kata Surya tegas.

Prawan gue udah ilang kali ama lo.. tapi makasih udah bilang begitu, lo menjaga gue walaupun hanya dari perkataan dan pernyataan. Lana mengagumi Surya.

Lana melempar bantal lagi, membuat Surya bangkit berdiri menghampiri Lana dan menggelitik pinggangnya.

"Tante Suryaaaaaa nakal.. hahahahahah.. okay.. ampunnn hahahahah.. ampunn hahahah " Jerit Lana. semua tertawa.

"Hahahahaha... Suryaaaa cukupp...kasian Lana" kata Laras menjewer telinga Surya.

"Hahahahah rasainn" kata Lana.

"Mom, Marvin terpantau ke rumah Mom.. Nyariin lo Sur" kata Dion menghentikan rawa mereka.

"Nanti mama pulang.. kalau mama nggak ada di rumah malah pada curiga, Dion kamu tidur disini jagain mereka" lirik bu Laras ke Surya.

"Beres Mom.. " kata Dion.

"Urusan Marvin serahkan ke mama, untung Lana nggak bawa ponsel" kata bu Laras.

"Mama hubungi ibu kamu dulu ya" kata bu Laras lagi.

Tuutt.. tutt.. tuutt...klek. ponsel tersambung, Speaker mode on.

Maryam : "Halo Ras..."

Laras : "Halo Mar..."

Maryam : "Lana gimana? Nyusahin kamu enggak? Apa aku perlu menyuruh sopir untuk mengantarkan baju- bajunya?"

Laras : "Kamu nggak usah mikirin itu, aku sudah memenuhi semua keperluannya, dia baik- baik saja dan bersikap manis, nih lagi manja- manjaan sama aku"

Lana : "Ibuuu... tante Laras baik deh.. Lana dibeliin macem- macem"

Maryam : "Kamu jangan nakal ya Lan"

Surya : "Dia nakalin Surya mulu tan"

Lana : "Enak aja lo, lo kali raja jahil"

Maryam : "Lan jangan gitu apa Lan, bersikap baiklah sama Surya Lan"

Laras : "Kamu nggak usah khawatir Mar, mereka dalam pengawasanku, besok Lana mau ke rumah neneknya, besok biar diantar Surya ama Dion"

Maryam : "Terima kasih atas kebaikanmu Ras, aku berhutang budi padamu"

Laras : "Sudahlah Mar, dia sudah aku anggap seperti anak ku sendiri, syukur- syukur kita besanan yan Mar hahahaha"

Maryam : "Aminn, aku harap begitu Ras, Surya makasih udah jaga Lana, dan kalian besok hati- hati ya"

Surya : "Sama- sama tan"

Maryam : " Ya udah yaa, doa ibu untuk kalian.. Ras makasihh.. selamat malam"

Laras : "Sama- sama Mar, selamat malam.

Lana : "Daaaaa ibu... "

Surya : "Selamat malam bu.. ehh tante"

Telponan selesai.

"Hahahaha.. nggak sabar banget bos pengen manggil tante Maryam dengan Ibu" Ledek Dion.

"Aaahh enggaklah, sama aja kaya lo manggil mama gue Mom, ya nggak baby" kata Surya ngeles dan nyindir Lana, dan disambut pelototan Lana, Surya terkekeh.

"Halah ngeles kamu... ayoo turunn kita makan malam setelah itu mama akan pulang" kata Bu Laras.

Mereka pun turun ke lantai satu menuju meja makan, pelayan menyiapkan makan malam mereka. Mereka menikmati makan malam dengan perbincangan ringan dan hangat.

Setelah selesai Bu Laras berpamitan pulang dengan sederet pesan dan nasehat untuk mereka selama perjalanan ke rumah nenek Lana serta beristirahat dengan cukup, tak lupa Bu Laras berpesan agar Dion selalu menjaga mereka berdua.

Setelah melepas bu Laras pergi, mereka kembali ke kamar Surya. Seorang pelayan membawakan koper kecil untuk Lana dan menyerahkan baju Lana yang tadi sore dipakai, sudah dicuci dan disetrika.

Ternyata pelayan langsung mencuci dan mengeringkan pakaian Lana dengan pengering otomatis, pakaiannya pun sudah disetrika dan wangi.

Setelah mereka packing, mereka duduk- duduk dibalkon waktu masih menunjukkan pukul 8 malam, Angin malam yang sejuk menyesap kulit mereka.

"Jadi gue tidur mana nih" tanya Dion.

" Udah kita tidur bertiga aja kaya dulu" kata Lana.

"Gue ditengah" kata Surya.

"Lan, sampai kapan lo nggantung si bos sih" tanya Dion.

"Emang gue nggantung ya.. kok nggak melet sih dia hahahah.." kelakar Lana membuat Surya mendelik.

"Dia mah ga jelas Yon" kata Surya memainkan ponselnya.

"Lo pernah nggak sih, suka banget, sayang banget, cinta banget ama orang, sampai pengen milikin tapi setelah jadian terus dijalani tuh rasanya kaya biasa aja, bahkan cenderung bosen, nyesel udah jadian" kata Lana. Surya meletakkan ponselnya.

"Gue nggak pernah, gue tetep menggebu- gebu tuh ama lo" kata Surya. Lana melengos.

"Gue sih nggak pernah, tapi gue bisa ngerti perasaan lo" kata Dion.

"Itu yang gue rasain ke Marvin" Lana menerawang jauh pandangannya ke arah taman disamping rumah itu.

"Terus yang lo rasain ke si bos apaan" tanya Dion datar. Surya menatap tajam ke arah Lana.

"Hahahaaha apaan lo sayur liat- liat gue, naksir lo ye" kata Lana grogi.

"Gue nggak naksir lo, gue udah cinta ama lo" kata Surya santai.

"Pertanyaan lo kudunya buat gue Lan, Hahahah.." celetuk Dion. Surya langsung melempar pandangannya ke arah Dion.

"Hahahaha.. sabar bos.. maksud gue kata- kata Lana itu harusnya buat orang yang emang belom pernah menyatakan cinta.. curiga aja lo boss" kata Dion membuat Lana tertawa.

"Ehmm.. guee.. kan cuma sahabat yang dicintainya.. ya kan Saaayyy...yuuurrr.. hahahahahah" kata Lana berlari masuk kedalam kamar dan menyerbu ranjang memilih posisi paling pinggir memeluk guling.

"Lanaaa.. kita belom selesaii... kurang ajar" kata Surya gemas.

Surya mengejar Lana dan merebut guling namun tak berhasil, Lana tertawa terbahak- bahak melihat Surya kesal.

"Lanaaa.. nakal lo yee.. ookay gue anggep lo guling" teriak Surya gemas.

Surya memeluk erat Lana dari belakang, moment keributan mereka di abadikan Dion, yang diam- diam memgambil foto- foto mereka.

"Iiihh sono Lo.. hahahahah" tawa Lana

baaggg biiggg buuuuggggg baaagg biggg buggg

Perang bantal guling pun terjadi sampai lelah.

Ranjang yang berukuran king size itu tak berbentuk.

"Udahh tidur buruann.. kita besok berangkat pagi" kata Dion menengahi.

Lana mengambil posisi paling pinggir, tubuhnya di tembok lalu memeluk guling untuk menghalanginya dari Surya.

Sementara Surya ditengah dengan menghadap ke arah Lana yang memeluk guling.

"Sleep tight Non.. dream of me ya" bisik Surya mencium kening Lana.

"Sleep tight too, My shadow, my guardian angel, my true... hmmmm" Lana tersenyum dan tak melanjutkan ucapannya. Lana mencium mata Surya. dan menempelkan bibirnya ke tangan Surya yang ikut menggelayut di guling yang dipeluknya.

Cekrek cekrek cekrek

Dion mengabadikan moment demi moment mereka, lalu mematikan lampu kamar dan merebahkan tubuhnya disamping Surya dengan dihalangi guling.

Cupppppt.

Surya mencium bibir Lana disaat Lana telah tidur dan Suryapun kembali tidur, memeluk tubuh Lana yang di halangi guling. Senyum bahagia mengiringinya jatuh ke alam mimpi.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

tau aja lo yon 🤣

2024-10-01

0

Kikie

Kikie

merinding.......

2023-12-09

0

Nur Cahya

Nur Cahya

dion krjaan nya serabutan ya... selain jadi asisten, teman, juga jdi fotografer nya kang sayur..👍👍

2023-09-22

2

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!