Flashback : Club Malam

Setelah acara selesai seperti kesepakatan mereka bersama, geng domino akan mengadakan acara perpisahan sendiri. Setelah menitipkan Laptop dan ponsel baru pemberian Surya, Lana berpamitan kepada ayah dan ibunya, untuk bergabung dengan para sahabatnya, yang telah lebih dahulu naik ke lantai atas ke kamar Surya tempat dimana mereka berdua tadi berciuman.

Lana memasuki kamar hotel yang sudah di booking Surya, dimana geng Domino sudah berada disana.

"Lanaaaa.. oh my God... pidato lo keren banget.. gue ampe nangis tauu" teriak Sita dari kamar saat Lana memasuki ruangan itu.

"Iya.. gue termehek- mehek tau" kata Teguh membuat semua tergelak.

"Hahahaha padahal biasa aja tau, dadakan tanpa persiapan sama sekali, gue nggak dikasih tau panitia kalau gue disuruh pidato" jawab Lana.

"Lana.. bisakah kita bicara sebentar" tanya Marvin. Jantung Lana berdebar.

Surya langsung keluar dari ruang ganti dengan jeans panjang tanpa memakai baju, tanpa melihat kehadiran Lana lalu mengeluarkan kemeja yang digantung di lemari, parfum spray yang disemprotkan dibadannya menyeruak sampai hidung Lana, setelah memakai baju, Surya kembali menyemprotkan parfumnya di bajunya.

"Gue mau ganti baju dulu" kata Lana menuju ke ruang ganti, semua asik sendiri sibuk bersiap- siap. Lana tak menyadari Marvin mengekor dibelakangnya ke ruang ganti.

"Aku akan membantu mu bersiap- siap, okay" kata Marvin.

"Aku akan membutuhkan perempuan bukan laki- laki" kata Lana.

"Aku hanya ingin memperhatikanmu, aku akan memperbaiki kesalahanku" kata Marvin.

"Apakah memperbaiki kesalahan bisa di kamar ganti?" Kata Lana.

"Sorry.. sorry.. ada yang kelupaan.. barang- barang gue masih didalem" kata Surya memisahkan perdebatan kecil di pintu ganti.

Surya masuk kedalam dia memperhatikan Lana dari cermin wastafel. Lana pun menggunakan kesempatan itu masuk ke kamar mandi, sementara Surya masih berkutat di depan wastafel, mengumpulkan barang- barangnya, Surya sengaja mengerjakannya lama, agar Marvin tak mengganggu Lana.

Air terdengar gemericik di iringi senandung kecil Lana, Marvin masih menunggunya di pintu dengan memainkan ponselnya, sedangkan Surya masih menyibukkan diri dengan merapikan semua bajunya di walk in closet.

Tak berapa lama Lana keluar dengan handuk terbalut dirambutnya, wajah dan tubuh freshnya yang harum menyeruak memenuhi walking in closet, Marvin tersenyum menggoda melihat tanktop putih terbalut di tubuh Lana dan rok span jeans diatas lutut.

Lana menuju wastafel yang disebelahnya ada Surya yang sok sibuk dari tadi nggak selesai- selesai.

Lana membuka handuknya lalu meraih hair dryer untuk mengeringkan rambutnya.

"Sini aku keringin" kata Marvin.

"Ehm.. nggak usah" kata Lana.

Aduh, apalagi yang harus gue kerjakan disini, semua udah selesai. Batin Surya.

"Ayolah sayang, biasanya aku yang melakukannya, kau kan tau aku suka melakukannya" kata Marvin sambil merebut hair dryer yang dipakai Lana.

Sial kenapa jadi gerah begini, Lanaa usir dia buruan. Batin Surya lagi.

"Lan.. lo ke club pake baju begini??" Kata Surya.

"Ya kaga lah.. lu bawa sisir nggak Sur.. pinjem dong" kata Lana.

Surya lalu sengaja membongkar lagi tas nya.

Bagus, jadi gue ada kesibukan masukinnya lagi. Batin Surya senang.

"Rambutmu wangi banget sih, aku rela melakukan ini sampai kita menua bersama nanti" kata Marvin.

Cih.. Gombal lo bambang bambang. Batin Surya

"Apalagi yang lo perlu'in Lan? Mau pomade? mau deodoran? mau parfum? mau parfum spray? Mau odol? Mau tisu basah? Atau apa nih buruan, celana dalam bersih juga ada nih, kalau nggak ada lagi yang loe perlu'in, gue masukin lagi ke tas nih" kata Surya sengaja mengeluarkan isi tasnya, alasan agar keberadaannya di walk in closet menjadi berguna, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.

Lana tertawa melihat tingkah Surya

"Hahahah enggak ahh, tapi pomade boleh deh" kata Lana sambil ber make up ria, sementara Marvin asik mengeringkan rambut Lana.

"Digerai gini aja yaa.. jangan diiket.. ntar banyak yang nafsu" kata Marvin.

Lo tuh yang nafsu... ehh gue juga sih.. ya yaa yaaa di gerai aja Lan. Batin Surya.

"Vinnnn.. dicariin sopir lo tuh.. kunci mobil, lo bawa katanya" teriak Dion dari luar.

"Bentar ya sayang" kata Marvin meninggalkan ruang ganti.

Surya meraih dagu Lana dan segera mencium bibir Lana. Serangan tiba- tiba ini membuat dada Lana seperti melompat ke jurang, membuatnya merasakan sensasi ciuman terlarang.

"Cuuuuuppttttt..."

"Buruan keluar dari sini atau Marvin akan merepotkanmu lagi dan pakai bajumu dengan benar" kata Surya melepaskan Lana mengangguk dengan muka yang memerah.

Marvin agak kecewa ketika Lana sudah selesai, karena dia sebenarnya ingin berduaan dulu dengan Lana.

Lana sudah menutupi tank top yang di padu rok jeans diatas lutut dengan outer rajutan berlengan pendek, perpaduan warna hitam dan silver membuat Lana semakin glamour dengan sepatu sneaker silver.

Saat mereka keluar meninggalkan kamar, Marvin menggenggam erat tangan Lana menuju lift, Lana berusaha melepaskan namun sia- sia. Mereka memasuki lift dengan posisi paling belakang dan Surya berdiri disamping Lana dengan tangan kirinya digenggam Marvin dengan erat.

Karena di dalam lift berdesakan, tangan kanan Lana menelusup masuk ke pinggang Surya yang membuat Surya menyandarkan punggunggnya ke lift, menekan tangan Lana agar aksi Lana tidak diketahui Marvin. Sungguh ironis memang, Lana hanya tak ingin ada pertengkaran diantara mereka.

"Aku berjanji padamu, tidak akan membuat kesalahan, aku akan menebus kesalahan ku dan aku akan memperbaikinya, aku mencintaimu Lana" bisik Marvin ditelinga Lana.

"Kok gue mual ya" kata Dion

Duuggg..

Marvin menendang pelan kaki Dion.

"Hahaha.. sorry bro.. sumpah gue nggak denger" kata Dion lagi.

Semua tergelak rupanya bisikan Marvin bisa di dengar semua.

"Jangankan bisik- bisik, napas lo aja kedengaran Vin" kata Putra.

Marvin memerah mukanya dan Lana kesal melihatnya.

"Kalian bukannya udah putus ya" celetuk Maya.

Jeduggg.. Sita menyikut Maya.

"Iya udah putus kok, gue anggep Marvin sahabat May, tenang aja.. kan udah gue kasih ke lo cuma- cuma" kata Lana.

"Apa- apaan kamu, mana bisa putus sepihak, pertunangan berlangsung besok, kalau perlu langsung nikah kita sayang" kata Marvin.

"Ogah" kata Lana singkat sambil memegang pinggang Surya dengan erat.

Tinggg.. Pintu lift pun terbuka. Mereka berjalan menuju parkir dan meninggalkan hotel menuju sebuah club malam. Waktu menunjukkan jam 9 malam saat itu.

Sesampainya disana Maya memberikan 8 tiket kepada penjaga dan mereka dizinkan masuk. Hiruk pikuk hingar bingar di dalam club membuat jantung semua penghuni club serasa dihempaskan speaker demi speaker yang mengeluarkan lagu- lagu remix kolaborasi sang Dj, menghentakkan tubuh semua penghuni club untuk menari seiring irama yang disugguhkan sang DJ. Suasana masih remang- remang diclub itu, karena penghuninya belom memenuhi ruangan ini, malam juga belum terlalu beranjak pergi. Waktu masih menunjukkan jam 9.30 malam, karena jarak Hotel dan Club tidak terlalu jauh.

Pelayan dengan baju seragam minim seperti kekurangan bahan dan bermake up tebal, menyambut mereka mengarahkan ke sebuah meja dengan dua sofa besar panjang yang menyambung membentuk huruf L dan dua single sofa yang berdekatan satu sama lain.

Lana memilih duduk di single sofa, menurutnya ini adalah tempat netral yang secara tidak langsung tidak berinteraksi secara dekat dengan sahabatnya. Sofa Besar yang berbentuk L di duduki Marvin di sebelah kirinya Lana dengan berjalan satu langkah kaki orang dewasa.

Disebelah Marvin ada Maya, Dion, Sita, Teguh dan Putra. Sementara disebelah kanan Lana ada Surya yang menduduki single sofa seperti Lana.

Beberapa pelayan dengan baju sexy memberikan welcome drink, 8 gelas soft drink dan 8 botol beer.

"Selamat datang di club kami, ini semua free untuk anda semua, apakah ada pesanan lain?" kata salah satu pelayan memberikan buku menu.

"Lo mau makan apa Lan? Yang lain mau pesan makan atau cemilan?" kata Surya.

"Yang ringan- ringan aja Sur, kaya french fries, calamary, nih ada sosis ama chicken wings juga nih" kata Dion menatap buku menu.

"Lo urus deh Yon" kata Surya memberi perintah ke Dion.

"Ehm... kalian udah pada makan yaa.. " tanya Lana melihat- lihat buku menu dengan menu berat.

"Lo belom makan Lan?" tanya Sita.

"Belom... nih gara- gara dia nih bikin gue kenyang.. eh sekarang deh lapernya.. ups" kata Lana keceplosan menunjuk Surya, namun Surya hanya tertawa paham yang di maksud Lana.

"Emang Surya kenapa Lan" kata Dion mengoda dengan mengernyitkan alisnya.

"Ehm.. dia nyanyi tadi lho" Mata Lana mendelik ke arah Dion yang tertawa terpingkal- pingkal mengingat kejadian di kamar, saat Dion meninggalkan Lana berdua dengan Surya.

"Sur, gue nggak nyangka lho, suara lo bagus banget.. gilaa.. lo nyanyi di acara terakhir kita.. padahal dulu sering ada banyak acara disekolah kenapa nggak nyanyi lo dari dulu- dulu..gue ampe melting tau denger suara lo" kata Maya.

"Suara gue mahal May" kata Surya dengan santainya.

"Preett.."

"Preett lo.."

"Preett.."

"Preett lo.."

Suara sahabatnya bersahutan ke arah Surya diringi gelak tawa semuanya.

"Ehm aku mau yang ini mbak, nasi goreng buntut spesial sama sop buntut dan air mineral" kata Lana kepada salah satu pelayan dan salah satu pelayan mencatat pesanan Dion untuk semua teman- temannya.

"Lo juga belom makan lho, Sur" kata Lana lagi.

"Gue kenyang makan bibir lo, dan kalau laper ada bibir lo" bisik Surya mencondongkan wajahnya ke telinga Lana karena musik di club ini terlalu keras. Padahal nanti biasanya, tengah malam volume speaker akan di naikkan.

"Iiiiiisshhhh... Pesennn nggak lo buruan!" perintah Lana dengan muka memerah.

"Hahaha okay.. okay.. aku pesen sate kambing dan soto Betawi ya mbak" kata Surya.

"Ada lagi?" kata pelayan.

"Mbak, aku mau ini, Volegi; Vodka, lemon juice, gin" kata Marvin membuat Lana dan Surya melirik kearahnya.

"Wahhh gue juga mau dong.. kayanya enak nih.. kalian mau nggak?" kata Maya disambut gelengan kepala semuanya.

"Vin, ngapain sih minum- minum kaya gitu" kata Lana kesal.

"Ada yang bikin hati ku sakit Lan, siapa tau alkohol bisa ngobatin" kata Marvin menenggak botol bir.

"Ooh yaa.. siapa aja?" tanya Lana menyindir.

Marvin meletakkan botolnya dan sekuat tenaga menarik lengan Lana dan menjatuhkannya dipangkuannya. Semua menggelengkan kepala melihat pemandangan ini. Surya mengepalkan tangannya akan bereaksi namun kedua tangan Dion memberi kode yang artinya untuk tenang.

"Aaaaaww ! Marvinnn... apaan sih lo! Lepasin nggak.. sakit tau.. lo mabuk yaa?!" kata Lana yang terjatuh dipangkuan Marvin dan kini dia telah dipeluk Marvin dari belakang.

"Cuma kamu yang bikin hati ku begini Lan, kamu satu- satunya.. biarkan aku begini sebentar saja" kata Marvin menempelkan wajahnya di punggung Lana, membuat hatinya bergejolak tak menentu.

"Hahahahah.. dari kapan entahlah, ada yang bikin sakit hati gue, tapi gue nggak lari ke alkohol tuh?" kata Lana.

"Sejak kapan seorang Marvin bisa sakit hati hahahah... yang ada dia selalu bikin sakit hati" kata Lana lagi dengan nada sindiran.

"Wah kalau gue list satu buku penuh, Lan" celetuk Putra polos, Teguh menginjak kaki Putra, Sita Maya melotot ke arah Putra. Surya mendengus kesal melihat pemandangan itu, darahnya seakan naik ke ubun- ubunya dan berkumpul disana seakan ingin segera meledak. Dia memilih untuk melihat ke arah hiruk pikuk orang berjoget sana sini.

Marvin terus memeluk Lana dengan erat, menghirup aroma tubuh Lana dari punggungnya membuat jiwa kelelakiannya berontak, bayangan Lana yang akan pergi meninggalkannya membuat buliran hangat jatuh membasahi punggung Lana.

Kehangatan airmata Marvin mencair dan menghangatkan hatinya. Seakan tak percaya dengan apa yang dirasakannya, hatinya trenyuh melihat Marvin menangis di punggungnya, Lana memutar badannya dan memeluk Marvin.

"Please jangan seperti ini, Vin" kata Lana, bagaimanapun Marvin adalah sosok cinta masa kecilnya yang membelenggunya sampai sekarang. Ingin melepaskan tapi tak sanggup menghadapi diri sendiri, tapi bila bersama hatinya akan selalu tersakiti dengan sikap dan cintanya yang terasa bertepuk sebelah tangan.

"Berjanjilah jangan pernah tinggalkan hatiku, tetaplah dihatiku selamanya" kata Marvin membenamkan wajahnya semakin dalam ke pelukan Lana.

"Janjiku tergantung pada hati dan sikapmu, Vin.. buatlah aku tetap di hatimu, kalau kau bisa" kata Lana mulai lemah.

"Aku berjanji Kelana, akan ku buat kau selalu dihatiku" kata Marvin mencium pipi Lana. Marvin melepaskan pelukannya, menatap mata Lana dengan tajam kemudian meraih dagu Lana dan memiringkan wajahnya lalu memajukan bibirnya yang setengah terbuka saat kedua bibir mereka akan menyatu, Lana mendorong kuat tubuh Marvin dan beranjak dari pangkuannya kembali ke kursinya.

Aaah balikan lagi mereka. Maya

Ooh Tuhan sudahi ini semua atau aku akan kehilangan kendali. Surya.

"Mulut lo bau alkohol, i dont like it" kata Lana menghindar, Marvin tersenyum senang. Surya sangat lega melirik kejadian itu, dia memijat- mijat kepalanya.

"Surya.. kenapa? lo pusing?" tanya Lana.

"I am okay, tenang aja.. mungkin telat makan" kata Surya.

"Lo minum bir ya?" tanya Lana.

"Iya dikit, tapi bir mah nggak ngaruh buat gue, biasanya yang strong baru teler" kata Surya.

"Sayang bir kamu buat aku aja ya, kamu nggak boleh icip- icip" kata Marvin.

"Nyobain aja mah nggak apa- apa kali Vin" celetuk Maya.

"Kita pada cobain kok, masa Lana enggak" kata Sita.

"Ayo Lan cobainnn, enak kok" kata Teguh.

"Gue campur ke soft drink Lan, pake es batu jadi enak" kata Putra.

"Enak tapi bikin pusing" kata Dion.

"Gue bersumpah rasanya nggak seenak yang mereka bilang" kata Surya.

"Makanya lo pusing karena bir kali Surya" kata Lana

"Pusingnya ngeliatin lo, paham lo?! " bisik Surya mencondongkan suaranya.

"Bohong" kata Lana mencodongkan badannya dengan muka memerah tak percaya.

"Bodoamat!" kata Surya kembali menenggak botol bir.

"Sini gue coba" kata Lana merebut botol Surya.

"Lanaaa.. Lanaaa.. Lannnaa.. Lanaaa..." teman- temanya menyorakinya.

"Sayang dikit aja, nanti kamu mabuk" kata Marvin.

"Non jangan non.. lo akan nyesel non itu nggak enak" kata Surya.

"Lo masih mau bilang bodoamat, gue abisin nih mau nggak enak" bisik Lana ke Surya.

"Lanaaa.. Lanaaa.. Lannnaa.. Lanaaa... ayo Lanaa " kata teman- temannya terus menggema.

"Okay.. Okay.. enggak bodoamat Non.. please ya jangan dihabisi.. nanti bahaya.. Okay" kata Surya menyatukan telapak tangannya memohon.

Gleggg!

"Hueeekkkk.. Uhuuuuk uhuukk... Ooh God! Kenapa rasanya ancur gini sih... uuuhhh nggak enak" kata Lana meneguk sedikit lalu meminum soft drink menghilangkan rasa tidak enak yang menjalar di lidahnya.

"Lan, lo coba ini ya.. sumpah ini lebih enak" kata Putra mengambil gelas tumbler kosong lalu memasukkan es batu kedalamnya kemudian menuangkan bir dan softdrink lalu memberikan keoada Lana.

"Yakin nih enak?" tanya Lana ragu- ragu.

"Lan gue udah coba enak" kata Sita.

Lana meminumnya ragu- ragu, dia sedikit mengecap lalu meminumnya lagi.

"Nah ini lumayan enak, better dibandingkan tadi" kata Lana.

"Habisin kalau kamu suka, nanti kalau mabuk ada aku" kata Marvin.

"Ckk ahhh.. tapi mending lo jangan mabok, enoughh ya" kata Surya meminum semua yang diracik Putra.

Bahaya kalau Lana mabok.. aku harus menjaganya. Surya.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

gue juga dion kita sehati 🤣

2024-10-01

0

ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜

ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜

baca novel ini lagi,,bnr² galmov dah ama kang sayur 🥰

2023-08-02

1

Fay

Fay

👏👏👏👍

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!