Flashback : Cinta Menemukan Jalannya

Lana masih terpaku diam, melihat mempermainkan spageti dengan garpunya, nafsu makannya telah menghilang, Lana segera beringsut kembali ke mejanya ketika mengetahui isi kado itu.

Sementara Marvin dan Maya masih membaca isi surat dari Gisel, namun isi surat itu tak terdengar jelas ditelinga ketika lagu Padi di putar menggema di seluruh cafe domino itu.

🎼🎶 Sobat, aku sungguh tak mengerti

Semua ini bisa terjadi, Setelah perkenalan itu

Aku terhanyut, Aku sebenar-benarnya tak kuasa

Mendambakannya, Merindukannya..

Surya memandangi mata Lana dengan sangat dalam, Lana berdebar melihat sorot mata Surya yang tajam penuh arti, Lagu itu mengalun seolah- olah yang ada disekelilingnya lenyap begitu saja, hanya ada Surya dan Lana.

🎼🎶Kutahu dia milikmu tercinta

Sebagai kembang yang kau pilih

Namun hatiku-hatinya, Mengisyaratkan rasa

Ingin memetik, merangkai, Menjalinkan ikatan abadi

Mendambakannya, Merindukannya.

Lirik demi lirik dilantunkan membawa perasaan Lana yang rapuh dan labil jadi tak menentu rasanya. Surya seperti tersihir oleh mata Lana yang telah ada semburat merah disana.

Ketika sampai dibait lirik, ingin memetik, merangkai, dan menjalin ikatan abadi, Surya melirik langit- langit cafe dan tersenyum samar dengan binaran dimatanya, Lana tau yang dimaksud Surya, Lanapun membalas tersenyum.

🎼🎶O-oh, sobat, maafkan aku mencintainya

Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti

O-oh, sobat, maafkan aku mencintainya

Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti

Surya masih saling menatap dengan Lana, ketika lagu memasuki reff, Surya tertegun melihat Marvin, sahabat yang dicintai Lana, tapi selalu saja menyakiti Lana, mata Surya menatap bengis melihat Marvin dan Maya yang masih saja bercerita tentang underwear dengan bercak darah.

Semua mata terpusat kesana diiringi gelak tawa. Lalu Surya menatap Lana, yang masih terpaku melihat Marvin asik bercanda tawa dengan Maya, kadang tanganya menempel di paha di lengan di pundak, kadang kepalanya menempel di lengan, memang seperti itulah body languange Maya bila becanda dengan siapapun, bahkan dengan Marvin.

Hanya saja bila ke Marvin gerakan sentuh menyentuh, lebih intens ke Marvin. Begitu bait lagu berganti Lana kembali memandang Surya yang telah memandangi terlebih dahulu.

🎼🎶Mencoba menahan himpitan rasa itu

Merajam keruhnya jiwaku

Ternyata hidupku dan dirinya terikat rasa tulus

Takkan menyusutkan pelukku dan rindunya

Mendambakannya, Merindukannya

Yaaa Lan, aku selalu menahan himpitan rasa ini, bukan hanya merajam tapi membunuh ku, sisi jìwaku terbunuh sehingga hanya kaulah satu- satunya wanita yang ku inginkan. Batin Surya.

Apakah kita terikat rasa tulus? Pelukku dan rinduku tak pernah menyusut, apapun yang aku cari pasti aku bertanya padamu Surya, apapun yang aku putuskan aku pasti menanyakannya padamu, bahkan keputusan terbesarku kuliah di ibukota, kemanapun aku pergi aku selalu ingin kau yang menemani walaupun itu bersama Marvin. Aku selalu menganggapmu Sahabat atau Kakak, tapi kenapa hatiku tak terima. Pikiran Lana berkecamuk

Tak terasa saat Lana memandangi Surya, buliran hangat membasahi pipinya. Surya membelalakkan matanya, melihat itu Lana tersadar dan segera mendorong kursi dengan kasar karena terburu- buru ke toilet, takut airmata itu dilihat gengnya.

"Gue ke toilet dulu!" kata Lana sambil berlarian kecil ke arah toilet. Semua diam dan melihat kearah Lana yang telah berlarian ke arah toilet.

Airmata Lana pun mengalir deras, dibilik toilet Lana membungkam mulutnya agar isaknya tak terdengar.

Hatinya tiba- tiba memburuk mendengar lagu itu, membuat badannya lemas, hatinya bertanya- tanya kenapa dan mengapa.

Lana mengambil nafas dalam- dalam dan menghembuskan perlahan agar tak merasakan sesak didadanya. Saat dia keluar dari bilik toilet, diwastafel sudah ada Sita yang menunggunya.

"Maya memang keterlaluan dan Marvin tak bisa mengendalikan sifat playboynya kadang- kadang, lo harus bersabar Lan" kata Sita sambil mencuci tangannya. Lana masih terdiam.

"Sit.. pernah nggak lo menyukai orang yang salah?" tanya Lana.

"Belum sih, tapi kalau itu terjadi gue pasti akan menemukan yang benar, karena menyukai orang yang salah, hanya akan saling melukai" kata Sita.

Lana tiba- tiba memeluk Sita.

"Bagaimana kalau gue ternyata salah menyukai orang?" tanya Lana.

"Maksud lo Marvin?" tanya Sita lagi dan Lana mengangguk dipelukan perlahan, Sita melepaskan pelukan Lana.

"Gue pernah bilang lo akan tau siapa sebenarnya yang benar- benar lo cintai dan mencintai lo" kata Sita.

"Terus, gue harus gimana Sit" Tanya Lana.

"Dengar ya.. ikuti arusnya, kalau lo ternyata salah menyukai seseorang, maka cinta lo akan menunjukkan kesalahan orang itu dan saat itulah cinta lo akan menemukan jalannya untuk kembali pulang ke pemilik sesungguhnya, yang lo lihat hari ini.. semua itu baru permulaan, cinta lo akan segera menemukan pemiliknya, cinta lo akan kembali pulang" kata Sita membuat hati Lana tenang, senyuman Lana mengembang indah, pancaran matanya kembali hidup dengan penuh harapan.

"Nah gitu dong, lo cantik kalau tersenyum" kata Sita menggandeng tangan Lana keluar dari toilet dengan semringah.

"Nggak Sit, kita berdua cantik.. ga heran itu segerombolan om- om melototi kita.. sstt arah jam 3" kata Lana berbisik sambil berjalan mengarah meja gengnya.

Sita melihat ke arah jam tiga lalu meledak tawanya, saat om- om itu ada yang mengedipkan matanya dan memonyongkan bibirnya.

"Menjijikkan hiiiii.. haahahahah " Lana dan Sita tertawa bersama sampai tiba di meja gengnya, Lana sampai duduk menunduk memegangi perutnya dengan tangan kanannya dan menutup mulutnya dengan tangan kirinya begitu juga dengan Sita.

"Woooiiii.. halllooooo kitaa semua masih hiduuuppp" teriak Maya.

"Ada apa sih sampai gitu banget" Marvin.

"Aah biasaalahh orang cantik kaya kita selalu ada aja yang gangguin, udahlahh ga penting" kata Sita tergelak. Maya tersenyum namun mengeraskan alisnya.

"Lo nggak apa- apa kan Lan?" tanya Surya membuat jantung Lana berdebar.

Kenapa lo yang kuatir ? batin Lana.

"Nggak laah.. kalau kenapa- kenapa, gue udah jejeritan dari tadi" kata Lana.

"Lan, tadi kan lo ke toilet belum denger isi surat Gisel sampai habiskan, nih lo mau gue bacain lagi gak, kocak tau?" tanya Maya.

"Dari awal aja gue ga denger dan gue ga tertarik" kata Lana.

"Hahh budeg lo?" tanya Maya.

"Gue fokus apa lah tadi, jadi ga ngeh" kata Lana.

"Sayang, kamu ga marah kan?" tanya Marvin.

"Marah? sudah pasti aku marah" kata Lana, Marvin terkejut melihat kenyataan bahwa Lana marah. Semuanya terdiam menyimak mereka berdua.

"Sayang maafkan aku, itu hanya masalalu yang tak seharusnya diingat" kata Marvin.

Kayanya gue berhasil bikin mereka berantem, ahh Lana.. gampang banget lo kepancing. Maya

Kapan Lan lo sadar kalau Marvin emang nggak pantes buat lo. Dion

"Aku bukan marah dengan apa yang kau lakukan dan yang telah terjadi padamu, tapi aku marah karena sikapmu" Kata Lana.

Sikaat Lan. Teguh

Hahahah.. ganteng- ganteng buayaa. Putra.

"Sikap ku yang mana" kata Marvin.

Bodohhhh. Surya, Dion, Teguh, Sita.

Sabar Suryaa... jangan kepancing perselisihan mereka. Surya.

"Kamu udah merenggut kesuciannya, kamu nggak merasa bersalah? Kamu nggak merasa telah menghancurkan perasaannya dan menganggap itu lelucon?" tanya Lana.

Kalau ga keduluan lo Lan, gue mau juga kok nyerahin keprawanan gue, bodoh aja lo mah. Maya

Lo salah suka ama orang Lan, kenapa sih lo kalau urusan cinta lo bodoh? Sita

Mana yang di prawanin Marvin banyak pula.. Hadooohhh. Dion

"Aku marah sebagai perempuan, karena kau tak bisa menghargainya, kesucian itu penting, seharusnya kamu nggak mudah melepaskannya" Lanjut Lana.

Kalau ada yang pasrah ama gue gimana ya? hihihi... gue bisa nolak nggak ya.. Putra.

Aku akan jaga keperjakaanku Lan, siapapun yang menyerahkan diri kepadaku dengan sukarela sekalipun, aku hanya ingin dengan mu saja. Dan syukur- syukur kamu nyerahin diri ke aku, maka akan aku jaga seumur hidupku Lan. Surya.

"Lan, aku udah bilang dari awal, dia yang menyerahkan sendiri, bahkan dia datang setelah kita putus" kata Marvin.

Wah kalau gue ga nolak sih, tapi langsung gue bawa ke penghulu hihihihi Teguh.

"Terus kenapa kamu mau, ketika seorang laki- laki sudah berani mengambil sesuatu yang berharga dari seorang wanita, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya, kita semua punya pilihan untuk bilang tidak, harusnya kamu menolak saat itu, karena kadang perempuan memberikan hanya biar kamu terikat, tapi entah berapa gadis yang sudah kamu ilangin kesuciannya" kata Lana.

Kalau ada yang nyerahin diri tapi nggak perawan gue terima hahaha.. kalau ama perawan.. uhhhh syyeeremm. Dion.

Aku akan terima Lana tanpa memandang keprawanannya. Surya.

"Kan kucing dikasih daging Lan, ya disikatlah" celetuk Putra.

Nyari borokk aja lo Put.. diem aja sih! Teguh.

Ikutan aja lo Put!! Marvin.

Eeeet nyari koreng aja nih bocah. Dion.

Hahahaha kalau gue kasih daging, ga bakalan nolak juga kayanya si Marvin.. boleh nih kayanya. Maya.

"Emang lo mau ya, menyetarakan diri lo sama binatang?" tanya Lana.

Modyaaarrrr lo. Teguh

Hahahahah.. binatang. Sita

Sukkuuuurriiinnn... Dion.

Njiiirrr... binatang dong gue kalau mau nyodorin, siaalll. Maya.

"Iye juga sih" kata Putra manggut- manggut.

Siaaalllann kena gue. Putra.

"Aku memang dulu brengsek Lan, tapi setelah aku bertemu denganmu, aku ingin menjadi manusia yang lebih baik untukmu" Marvin merajuk.

Halaah gombal lo ga ketulungan Vin. Sita

"Entah siapa lagi yang akan datang dan memberitahukan bahwa kesuciannya telah kau renggut, rasanya aku pengen nyerah, sepertinya bersahabat denganmu lebih baik" kata Lana lesu. semua terhenyak mendengar perkataan Lana.

Waduuuuhhhh. Sita, Teguh, Dion, Putra, Surya.

Yaaaa bener nyerah aja, nanti gue tampung xixixixi. Maya.

"Laannn! apa katamu!" bentak Marvin.

Awas aja kalau sampai kelewat batas, gue hantem lo! Surya.

Tenang bos, gue cincang kalau pujaan lo diapa- apain. Dion.

"Vin tolong jangan kasar ya" kata Teguh.

"Kita akan bertunangan, Lan.. ingat itu!" kata Marvin kesal.

"Bertunangan agar kau bisa merenggut kesucianku?!" tanya Lana.

Haaahhhhhh ??? Teguh, Dion, Putra, Sita, Maya.

Jadi itu alasan Marvin minta bertunangan secepatnya, Siaalll lo Vin ! Surya.

"Lanaaa! karena itu yang akan mengikatmu agar kau tidak bisa jatuh cinta kepada siapapun, itu bukti kepemilkanku karena kita jauhh Lana!" Marvin tambah kesal.

Aahh teori buaya lo aja itu mahh, Kadaall. Putra

Whaaatt?? bertunangan teris ena- ena biar ga jatuh cinta sama siapapun? . Sita

Gileeee lu ndro... cara lo Vin.. Vinn.. Dion.

Bodoh banget lo Lan, harusnya lo mau aja.. ihhh mau kalau gue mahh. Maya.

Waduhhh paraaahhh. Teguh.

Nggak akan pernah gue biarin lo Vin. Surya

"Hahahah.. jadi kau pikir setelah aku tak suci karena mu, aku tak bisa berpaling darimu? dan kau pikir ketika aku pergi dalam keadaan perawan, aku tak bisa menjaga cintaku?" kata Lana mulai memberontak.

Hahahahahaha bodoh. Teguh, Dion, Putra

Tipu muslihat aja itu. Sita

Ihhh apaan sih lo Lan, lepasin aja Marvin kalau lo nggak bisa nyenengin dia, ihh emosi deh gue. Maya.

"Lana kita dan orang tua kita sudah sepakat kalau kita akan bertunangan" kata Marvin.

"Apakah kau setuju kita bertunangan tapi aku tak menyerahkan kesucianku?" tanya Lana.

"Setelah bertunangan kita bisa langsung menikah bukan?" tanya Marvin balik.

Gileee dikira main- main nikah tuh. Sita.

Ohhh.. Noo.. Marvin jangan lakukan itu please. Maya.

Ohh Tuhann.. jangan biarkan pernikahan itu terjadi. Surya.

Jangaannn Laaannn.. ! Putra, Teguh.

Jangan mau Lan! Bos Surya bisa gantung diri. Dion.

"Kenapa kau picik sekali" kata Lana.

"Lanaa! jangan membuatku kesal!" kata Marvin.

Gue yang dengernya aja kesel ama lo. Dion

Yang ada gue yang kesel ama lo Vin. Putra.

Gue tampol juga nih bocah. Teguh

Tau nih wadon, bawaannya bikin kesel aja. Maya.

Sumpah sekali lagi lo bentak.Lana, gue hajar lo.. siaall. Surya.

"Kenapa kau kesal, bukannya aku yang harus nya kesal?" kata Lana. Marvin mencondongkan badannya dan memeluk Lana.

"Lan maafkan aku.. aku hanya ingin kamu dalam hidupku" kata Marvin memeluk semakin erat, disana Surya mengepalkan tangannya dengan mata memerah.

Huuuueeeeekkkkkkkkk. Semuanya.

Pelayan datang dan menyerahkan secarik kertas. Lana melepaskan pelukan Marvin dengan kasar, sikap Lana menjadi dingin, saat Marvin mencoba menggenggam tangannya, Lana menepis tangan Marvin.

"Kak ini dari meja nomer 25, billnya nanti semua dari meja 25 yang bayar, ini nomer telpon untuk kakak yang rambut panjang katanya" pelayan memberikan secarik kertas dengan isi nomer telpon ke arah Lana.

Sita dan Lana hanya tertawa, semua terkejut dan melongo.

"Dion, lo urus deh tapi jangan ada kekerasan, slow aja.. nih balikin kertasnya bilang kalau bill di meja mereka nanti gue bayarin" kata Surya geram. Lana merasa nyaman sekali dengan situasi ini, Surya dengan sigap membuat semuanya jadi kondusif.

Tak berapa lama setelah Dion menghampiri meja Om- om tadi, Dion pun kembali ke meja gengnya dan berkumpul lagi dengan gengnya, dengan cekatan dia membereskan dan tak perlu waktu lama.

"Gimana yon, kalau kira- kira lo babak belur, gue mau susul?" tanya Teguh berkelakar.

"Halah lo Guh, badan gede doang nyali lo masih ciut" kata Maya.

"Ya setidak gue nyusul, nyusul kemana kek" kata Teguh

"Wooo dasar lo" toyorr Putra diiringi gelak tawa.

"Beres, mereka minta maaf sama lo Lan dan lo Sur" kata Dion.

"Kok minta maaf ke Surya?" kata Marvin.

"Biasa.. gue pake pengaruh keluarga dia hahahah.. kan mereka pengusaha" kata Dion tertawa, dan mengedipkan kode ke arah Surya dan Surya memahami arti kode itu.

"Okey stop guys... yang berantem- berantem udah yaa, yang akur.. inget kalian saling mencintai.. Nah, gue punya ide nih.. gimana kalau kita mengadakan acara perpisahan kita di club, sesudah acara promnight sekolah.. kita kan udah 18 tahun, jadi kita bisa memasuki tempat clubbing, kan kita belom pernah tuh ke club gitu, paling banter ke cafe- cafe gitu kan.. gimana setuju gak? biar kita tuh ada kenangan bahwa kita tuh pernah clubing bareng.. mau gaa? seru lohh.. Nah nanti kita bawa baju ganti" kata Maya antusias dengan ide gilanya.

"Gimana Sur?" tanya Dion.

"Apa ga terlalu berlebihan?" kata Surya.

"Yaaaa terserah sih, ini kan cuma ide gue aja, kita belom pernah ngicipin ke club, kita coba aja gimana rasanya, jadi ga norak- norak amat deh.. banyak kok anak gaul pada ke club" kata Maya lagi.

"Gue sih setuju aja, boleh tuh dicoba.. masa kita seumur hidup nggak nyobain ke club" kata Marvin.

"Gue setuju deh" kata Sita.

"Yang lainnya gimana?" kata Sita.

"Ya udah deh, gue setuju" kata Teguh.

"Put, lo gimana, ini tuh acara perpisahan kita loh" kata Maya.

"Yaa ayolahh buat pengalaman aja" kata Putra.

"Dion, Surya, Lana gimana?" tanya Sita.

"Gue terserah bos gue neh, tau sendirikan hidup mati gue ama dia" kata Dion.

"Ayolah Lan, cuma joget- joget aja kok disana.. ntar Marvin ga ada yang jagain loh" kata Maya.

"Kalau Lana berangkat mau ga mau gue berangkat, walaupun gue kurang setuju sih" kata Surya.

"Ayolah sayaang, sekali seumur hidup kan nggak apa- apa" kata Marvin sambil meraih tangan Lana, namun Lana menepisnya lagi.

"Ehm.. Kalau Dion berangkat gue juga deh" kata Lana

"Lah kok gue sih Lan... hahahaha.. padahal kalau Surya berangkat gue juga mau ga mau berangkat" kata Dion tertawa terbahak, di ikuti tawa mereka semua.

"Ya udahlah anggep kita deal ya, kita berangkat semua, nanti gue cariin voucher masuk dari abang gue, 1 voucher dapet bir ama softdrink 1 voucher seratus ribu ya" kata Maya.

"Nanti gue yang bayar aja May" kata Surya.

"Kalau gitu kita cabut ke mall buat nyari baju buat promnight sekarang biar besok kita istirahat full.. nah, sabtu kita paaaaarty" kata Maya.

"Boleh juga tuh, yukk kita cabut" kata Dion.

Semua beranjak dari tempat duduk mereka dan meninggalkan tempat itu. Lana berhenti di kasir mengeluarkan dompetnya, saat mau membayar bill mereka, tiba- tiba Dion menarik tangannya.

"Udah dibayar Surya, buruan masuk mobil sana" kata Dion.

"Lahh gimana sih, kan gue yang traktir" kata Lana.

"Udah jangan brisik.. lo traktir kita kalau ga ada Surya, kalau ada dia duit lo ga bakal laku.... udah sono masuk mobil Surya.. cowok lo ama yang cewek- cewek di mobil Surya, yang cowok- cowok di mobil gue, kita bawa dua mobil aja" kata Dion.

Lana keluar dari cafe dan langsung ke parkiran menuju mobil Surya sebagai pengemudinya, dan disebelah Surya sudah ada Marvin sedangkan Lana di belakang Surya, disebelah Lana ada Sita duduk ditengah- tengah, lalu Maya berada di sebelah Sita belakangnya Marvin. Surya pun melajukan mobilnya menuju mall yang mereka maksud.

"Sayang, kamu masih marah ya?" tanya Marvin ketika Lana masuk mobil dan menutup pintu mobil, tangannya menyentuh dengkul Lana dan kembali di tepis oleh Lana.

"Aduhhh calon bini gue marah nih" seloroh Marvin.

"Udah kek Lan marahnya, awet banget.. lo bawa formalin yaa " kata Maya.

"Lan inget ya, tentang sang pemilik yang gue bilangin tadi, ayolahh senyumm dong" kata Sita.

"Pemilik apaan Sit" tanya Surya.

"Mau tau ajaaa.. udah lo fokus nyetir" jawab Sita.

"Keseniannn dong Sur" pinta Lana ke Surya.

"Kesenian?? maksud lo apaan sih Lan" tanya Maya yang membuat semua juga heran.

"Hahahaha... maksud Lana kalau minta kesenian itu minta dinyalain musik" kata Surya.

"Ooaaalllahhh" kata Sita.

"Istilah baru" kata Marvin.

Surya menyalakan radio mencari gelombang dan terdengar dentuman lagu Padi kembali berkumandang.

Surya sontak melirik kaca spion dan Lana melihat Surya dari kaca spion juga, mata saling beradu dan debaran kembali menyesakkan dada mereka.

Sepanjang perjalanan dan sepanjang lagu diputar, mata mereka memancarkan sesuatu yang sulit dibendung, jiwa dan hati yang kian memberontak.

Obrolan Maya, Marvin dan Sita serasa terdengar samar- samar, namun lagu yang mereka dengar seperti memekakkan telinga. Mencuri pandang dan menculik senyuman, Surya dan Lana terus memerah wajah mereka.

🎼🎶 Sobat, aku sungguh tak mengerti

Semua ini bisa terjadi, Setelah perkenalan itu

Aku terhanyut, Aku sebenar-benarnya tak kuasa

Mendambakannya, Merindukannya..

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

doa surya yg paling kenceng 🤣

2024-10-01

0

Nacita

Nacita

astaga s mayaaaa

2024-10-01

0

Nacita

Nacita

hidup suryaaaa 🤣

2024-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!