Lanaaaa... Aaarghh dimana kamu?
Lana meminta sopir taxi membawanya ke Hotel Garden City, hotel yang sudah di pesan sekretarisnya selama lima hari. Setelah check-in dan meminta koper yang telah di titipkan Robb di resepsionis, akhirnya Lana memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang letih. Pikirannya melayang jauh ke sebuah masa yang tak bisa di rubahnya.
**Flashback On**
Gemuruh teriakan siswa melihat papan pengumuman hasil ujian, pecah sudah. Riuh Rendah, sorak sorai memekakkan telinga, tak terkecuali Geng Domino. Geng paling top di sekolah yang terkenal kekompakannya, kepintarannya, juga paras mereka semua.
Marvin, dengan sifat playboynya karena ke tampanannya di gilai cewek- cewek dari adik kelas sampai teman seangkatannya dan memutuskan untuk takhluk menjadi kekasih Kelana Dermawan teman masa kecilnya, di semester kedua saat duduk dibangku kelas 12.
Surya, salah satu anak pengusaha nomer satu di kota mereka dan termasuk dalam 10 besar pengusaha terkaya di ibukota. Perusahaan yang dimiliki Ayahnya mempunyai berbagai bidang usaha akan di serahkan kepada Surya saat lulus SMA untuk menjadi salah satu pemegang saham terbesar sesuai wasiat Ayahnya. Sementara sang mama pemilik bakery ternama yang memiliki beberapa cabang yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Selain pintar dan berwawasan luas, dia juga berprestasi tak kalah tampan dan digilai cewek- cewek juga, namun hatinya telah tertambat pada Lana, gadis pujaannya sejak duduk di bangku SMP. Selalu berkorban apapun untuk Lana dan menjadi bayang- bayang Lana kemanapun Lana pergi, pernah menyatakan cintanya saat SMP namun ditolak karena Lana belum boleh pacaran saat itu dan memutuskan untuk bersahabat dengan Lana.
Putra, Selain pintar Putra juga tak kalah tampan, tapi seleranya jauh berbeda dengan teman sebayanya, Putra selalu menyukai cewek yang umurnya jauh diatasnya, Putra terlahir dari keluarga keraton.
Teguh, cowok satu ini juga pintar selain itu juga berprestasi dalam olahraga, mempunyai club gymnasium dan sasana tinju yang dikelola oleh orang tuanya dan bercita- cita meneruskan usaha orangtuanya.
Dion, cowok ini terkenal bodyguard di geng domino, selain tampan dan pintar, dion di kenal jago berantem dan cita- citanya ingin masuk Kopasus, Dion lebih akrab dengan keluarga Surya karena keluarga Dion banyak dibantu oleh keluarga besar Surya.
Lana, Gadis cantik idola para cowok di semua angkatan, selain terkenal karena parasnya serta pembawaanya yang sangat menyenangkan, Lana mempunyai segudang prestasi sampai tingkat nasional, dan mendapatkan beasiswa di universitas terbaik di ibukota. Lana menyukai Marvin sejak kecil, karena orangtua mereka bersahabat dari remaja.
Sita, cantik, pintar dan keibuan. Dia dikenal dengan saran dan nasehat yang sangat dewasa karena itu dia disukai karena mudah bergaul dan menjadi tempat curhat bagi anggota geng, sangat mencintai adiknya Rima karena waktu kecil keluarga mereka nyaris kehilangan Rima karena kecelakaan.
Maya, Gadis pengacau dan penggoda yang cantik dan tak kalah pintar, tidak suka mengalah tapi sangat ceria dan diam- diam menyukai Marvin, selalu menganggap Lana adalah saingan terberatnya dalam hal apapun.
Mereka semua adalah Geng Domino, mereka tak memberi nama geng mereka, tapi orang- orang yang menjuluki nama geng mereka 'domino' karena mereka sering terlihat di cafe domino tak jauh dari sekolah mereka dan orangnya yang berkumpul hanya itu- itu saja dari kelas 1 SMA. Kemana- mana selalu bersama, dihukum bersama dan berulah bersama.
Geng Domino selalu memghabiskan waktu mereka di cafe domino, entah kerja kelompok, mengerjakan tugas atau sekedar hangout bersama.
Karena ke akraban anak- anak itu, orang tua mereka menjadi saling mengenal satu sama lain, mereka terbentuk dalam satu wadah yaitu komite sekolah, sampai perkumpulan sosialita, mereka mengadakan arisan bulanan dan liburan keluarga bersama.
"Lanaaaaa.... sang juara.. selamat yaa nilai kamu tertinggi nomer satu.. huuuuu.... kerreeennnn" kata Sita di iringi sorak sorai geng nya.
"Woooooooo... disusul Suryaaaaa urutan nomer dua... " kata Maya di iringi tepuk tangan riuh mereka.
"Diooooonnnnnn... nomer tiga... wooooo.. " kata Lana di iringi sorak sorai geng domino.
Semua dinyatakan lulus dengan peringkat 10 besar, mereka berpelukan, bergandengan, berloncatan dengan bahagia. Namun ada kurang yang mereka rasakan.
"Tunggu,.. Putra mana?!" teriak Marvin.
Semua berhenti berloncatan dan mencari sosok Putra.
"Tadi gue liat kok dia di depan gue di papan pengumuman" kata Maya celingukan.
"Guys, liat Putra disana!" tunjuk Teguh di koridor sendiri, memegang kertas kelulusan dengan sedih.
"Putraaaa!!!!!!... " semua berlarian ke arah Putra dan semua melihat Putra terlihat berlinangan airmata, terisak.
Sontak semua tergetar hati mereka, pikiran mereka berkecamuk, dan turut sedih dengan keadaan Putra.
"Putra, lo lulus kan?" tanya Surya.
"Put, kita udah belajar bersama mati- matian, lo lulus kan?" tanya Sita.
"Put, please lo kenapa? nilai lo jelek atau gimana" tanya Dion.
Putra menggelengkan kepalanya lemah dan semua terkejut. Lana memeluk Sita, Dion memeluk Teguh semua saling memandang terkejut, heran dan sedih.
"Ck ahh.. gue lulus guys,di peringkat 11, gue ga nyangka, makanya gue sedih hahahahaha... !!" teriak Putra sambil berlari menjauh dari geng dan semua mengejarnya dengan tawa sukacita.
"Putraaaaaaa siaalann lo!" Lana.
"Putraaaa sini lo!" Marvin.
"Putra, awas aja lo!" Dion.
"Kejaaarrr diaaa kejaarrr!" Surya.
"Tangkaappp diaaa!" Teguh.
"Seraaaang!" Maya.
Putra tertangkap dan mereka berhamburan dan berpelukan dan noyorin kepala Putra.
Suka cita kelulusan adalah hal terbaik bagi mereka, tergambar jelas ketika perjuangan belajar mereka mati- matian yang ditebus dengan hasil kelulusan dengan nilai memuaskan.
"Guys, gue bawa coklat tableround buat kalian, tapi khusus yang ini buat sahabat gue terkasih, idola gue, bayangan gue dan teman tapi mesra gue, hahahah... Lana... sorry ya vin" kata Surya membagikan coklat kepada para sahabatnya dan sebuah kotak persegi panjang berbahan bludru, berwarna biru tua tersemat pita berwarna gold untuk Lana.
Dan buat wanita yang paling gue cintai. Surya.
"Tuh sayang dari penggemar setia kamu" kata Marvin kepada lama sambil merangkul pundaknya.
"Kan gue udah janji kalau sampai Lana melampaui nilai gue, akan gue kasih hadiah" kata Surya.
"Makasih Surya, apa nih isinya.. yahh gue ga dapet coklat dong" kata Lana menerima kotak biru persegi panjang berpita gold dan membukanya.
"Buka dong Lan" kata Maya.
"Bukkaaaa.. bukaaaa.. bukaaa... " semua menyoraki Lana.
"Buka aja Lan" kata Surya, semua menunggu ingin tau kotak biru itu isinya apa.
Lana berbinar matanya ketika membuka kotak biru itu, sebuah jam tangan rantai, berwarna silver berlapis emas putih mengkilap dengan bertaburan permata sirkon.
"Ya ampunn Surya, ini kan yang gue mau waktu itu kita ke mall, gue minta dibeliin ini ama abang gue, sebagai hadiah kelulusan karena ini mahal... aaaaaa... makasihh Suryaaaaa... thank youuuuuu.. " Lana spontan meloncat- loncat dan memeluk Surya, semua bersorak bertepuk tangan melihatnya, Lana langsung memakainya.
"Iihh keren banget" kata Maya.
"Ckckck.. uang jajan lo berapa sih bro.... gilaaa.. keren tuh " kata Teguh.
"Lana pantes dapetinnya karena mati- matian belajarnya, ga rugi lho Lan" Kata Sita.
"Eeitss udahh peluknya jangan lama- lamaaa" tarik Marvin.
"Woooo... jealous lo ama temen sendiri" kata Maya memukul lengan Marvin.
"Dan satu lagi Lan" Surya merogoh- rogoh tas nya mengeluarkan coklat.
"Asekkkk... makasihhh... gue dapet coklat jugaaaa" kata Lana mau memeluk Surya lagi tapi tangannya di tarik lagi ama Marvin.
"Heehh.. meluknya kan tadi udah, sekali ajaa yaa " kata Marvin possesif.
Semua tergelak tertawa melihat tingkah laku mereka semua.
"Sayang, selamat ya.. aku hanya bisa kasih ini.. selamat kamu jadi juara satu mengalahkan kita semua" Marvin mengeluarkan setangkai mawar merah buat Lana.
"Cieeeeee..." semua menyoraki mereka berdua.
"Ciummm... ciummmm.. ciummm" sorak semuanya kecuali Surya yang menunggu apakah akan ada adegan ciuman.
"Makasihhhh sayang, no kiss yaaaaa tapi hahahaha.. kiss nya nanti pas promnight deh yaa.. i"ll give u my first kiss" kata Lana memeluk Marvin seerat mungkin. Sementara Surya merasa lega.
"Payah lo Lan, masa cium nunggu prom sih" kata Maya.
"Eeh itu yang bener begitu, baru jadian enam bulan, ngapain di cium- cium, sebagai wanita yang baik, harus menjaga auratnya, karena kita ga tau jodoh kita siapa bener gak?" kata Sita dewasa.
"Iyeee.. Iyeee ibu suri" kata Maya ke Sita. Mereka tertawa bersama.
"Gue sedih lulus begini, kita pasti akan berpisah, bertemu teman baru, dengan aktifitas baru" kata Teguh.
"Iya yaa.. apalagi gue di terima di universitas yang gue impiin, gue harus ke ibukota, pasti sedih berpisah dari kalian" kata Lana.
"Dan lo Dion, nyokap ada hadiah buat lo.. di tunggu di rumah nanti ya" kata Surya.
"Siapp bro, semoga gue di terima di kopassus, ya Tuhaaan" kata Dion.
"Lo mau kemana Sur setelah ini" tanya Lana.
"Gue kuliah disini, karena gue akan ambil alih perusahaan bokap sesuai wasiat bokap" kata Surya tersenyum getir.
"Vin, lo ga ikutan Lana kuliah di kota?" tanya Putra.
"Gue tetep akan kuliah disini, tapi sebelumnya gue akan bertunangan sama Lana" kata Marvin mengerlingkan matanya.
"Lo Guh gimana?" tanya Sita kepada Teguh.
"Gue males kuliah, gue mau langsung bisnis aja megang usaha bokap, kasian bokap udah tua" jawab Teguh.
"Putra, gimana lo?" tanya Lana.
"Gue sih kuliah di kampung bokap gue, setelah sarjana gue balik kesini" kata Putra.
"Nah lo gimana Sit, mau langsung nikah? kan pacar lo udah mapan?" tanya Dion.
"Gue kuliah kali, ga tau deh" jawab Sita bingung.
"Maaay, lo mau kuliah diluar negeri atau gimana?" tanya Lana.
"Noooo.. gue mau kuliah satu kampus ama Marvin aja, kali aja bisa nikung lo Lan.. hahahahahah" gelak tawa Maya mendapat cubitan Sita dan Lana.
"Sayang, kita akan beli cincin ya kapan kalau ada waktu" kata Marvin.
"Iyaah, nanti minta anter Surya aja ya" kata Lana.
"Jadi obat nyamuk lagi dong gue" kata Surya.
"Pleasseee lah Sayuurrr... lo kan bayangan gue" pinta Lana memohon.
"Iyeee.. apa sih yang nggak buat lo Lan" kata Surya mencubit pipi Lana.
"Lo ga minta anter gue vin" Maya menyenderkan kepalanya di lengan Marvin dan menggamitnya mesra.
"Dihhh apaan sih lo, pelakor" Teguh memisahkan Maya dan Marvin, dan semua tertawa terbahak- bahak.
"Gimana kalau kita belanja bareng, kita sekalian cari gaun dan jas buat promnight" kata Surya.
"Wah ide bagus tuh, kali aja sekalian dibayarin Surya" kata Maya.
"Setujuu guee.. setuju.. " kata Putra.
Surya tertawa melihat tingkah semua temennya, untuk masalah keuangan memang Surya selalu di andalkan dibandingkan yang lainnya.
Hari beranjak siang ketika mereka meninggalkan sekolah dan menuju markas mereka, Cafe Domino.
Sesampainya di cafe, mereka menuju lantai dua tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama.
"Guys, kalian pesan apa aja hari ini aku yang traktir ya" kata Lana, semua bersorak tanda setuju.
Setelah beberapa makanan dan minuman yang dipesan datang, mereka menikmati makan siang dengan wajah tanpa beban lagi, rasanya usai sudah perjalanan mereka di bangku sekolah.
Ketika sedang asiknya mereka bercengkerama tiba- tiba muncul di antara mereka, dua orang adik kelas mereka satu cewek dan satu cowok, tingkah mereka membuat semua terdiam, saling pandang dan menahan tawa.
"Permisi Kak.. aku mau ngasih ini ke kak Surya.. aku Amel adik kelas kakak.. Selamat ya kak atas kelulusannya" kata cewek yang mengaku bernama Amel.
"Okay Amel, terima kasih" kata Surya dengan tersenyum tipis.
"Dan ini buat Kak Marvin, dari Gisella.. katanya salam kangen untuk kakak" kata Amel takut.
"May, ambil tuh may" kata Marvin ke Maya, karena posisi duduknya jauh dari cewek itu.
"Dan lo bilangin ke Gisel, suruh lupain gue" Kata Marvin ketus.
"Baik kak, nanti disampaikan" kata Amel dengan gemetar.
"Nama saya Billy Kak, ini buat kak Kelana, aku salah satu penggemar kakak" kata Billy dengan menyerahkan hadiah yang di bungkus kado dan satu buket bunga chrysan.
"Semoga kakak suka, bunga ini juga kak, aku memilih bunga chrysant warna merah tanda cinta dan kuning tanda cinta bertepuk sebelah tangan, karena itu Chrysant memiliki arti apapun perbedaan yang ada, jika hati kita telah terhubung dalam sebuah persahabatan, maka selamanya akan tetap bersatu” Kata Billy membuat semuanya terdiam seribu bahasa.
"Terima kasih banyak Billy, aku sangat tersanjung dengan pemberian" kata Lana tersenyum indah.
"Udaahh.. udahhh jangan kelamaan disini" kata Dion mengusir mereka berdua.
"Baik kak, kami permisi dulu" mereka pun meninggalkan mereka.
"Gue baru tau makna Chrysant begitu menyedihkan" kata Surya.
"Aah ga mutu tuh bocah" kata Marvin.
"Menurut gue, Mawar justru lebih memilukan, dia bunga yang indah dan angkuh karena akan melukai jika kita memegangnya" kata Sita.
"Lan kok lo diem aja, jangan sampai lo demen ama tuh bocah karena lo pandangi terus bunga itu" kata Maya.
"Lan awas kesambet" kata Teguh.
"Jujur sih, gue terkesan ama Billy" kata Lana.
Surya dan Marvin serentak meletakkan sendok mereka.
"Sayang, maksud kamu apa?" tanya Marvin.
"Kayanya kata- kata anak tadi mengandung pelet deh" kata Putra.
" Hahahahahaha" tawa Lana pecah sendirian sementara yang lain terdiam semua.
"Lan, lo kepelet yee" kata Dion.
"Pelet? hahahahah.. aku hanya heran" kata Lana.
"Lo kenapa sih Lan" tanya Sita.
"Gue hanya heran darimana tuh anak tau, kalau chrysant adalah bunga kesukaan gue, bahkan kalian dan keluarga gue semua ga tau, kecuali nenek gue" kata Lana masih memandangi buket bunga.
"Jadi chrysant bunga kesukaan kamu sayang?" kenapa nggak bilang?" kata Marvin.
"Kamu nggak nanya kok" kata Lana datar dan kembali menyantap makanannya.
"Sambil di buka dong kadonya dari junior" kata Sita.
"Gue buka punya gue dulu ya" kata Surya membuka hadiahnya.
"Hahahahaha dasi.. itu anak kayanya tau juga kalau lo mau gawe Sur" kata Teguh
"Norak banget sih warnanya" celetuk Lana nggak suka pemberian juniornya ke Surya.
"Pakai aja nih Guh buat lo" kata Surya melempar dasinya ke Teguh.
"Iya norak gue ga suka, seneng kan lo" bisik Surya ke Lana yang membuat Lana tersenyum bahagia.
"Giliran gw ya" kata Lana membuka bungkus kado dari Billy.
"Wow tas pesta, lumayan juga tuh bocah seleranya" kata Maya.
"Menurut lo gimana nih, norak gak?" tanya Lana ke Surya.
"Iya norak, ntar kalau lo mau, gue yang beliin" bisik Surya.
"Sit, kasih adek lho aja nih.. dia kan seneng tas- tas hebring kaya gini" kata Lana.
"Sayang punya kamu ga dibuka?" kata Lana ke Marvin.
"May buka may" kata Marvin ke Maya.
"Sini gue aja May" pinta Lana.
"Udah gue aja, lo terusin makan lo" kata Maya bikin Lana kesal.
"Guys lo ga akan percaya ini" kata Maya terbelalak matanya diikuti Sita dan Dion yang kebetulan duduk di sebelah Maya.
"Emang apaan sih" kata Lana.
"Lan gue saranin lo ga liat kado ini" kata Sita.
"Iya may, sumpah dah kata Dion.
"Emang apaan sih" kata Surya beranjak dari samping Lana dan ke arah maya melihat isi kardus, mata Surya terbelalak seketika, disusul Putra dan Teguh.
"Bener kata Sita, mendingan ga usah Lan" kata Putra.
"Apaan sih, kesiniiin" kata Marvin.
"Kaya nya ga usah tau juga deh lo vin" kata Surya
Karena penasaran akhirnya Lana dan Marvin ke arah Maya dan merebut kotak kado untuk Marvin dari Gisell, mantan pacarnya sebelum Lana.
"Haaah?! Celana dalam wanita dilaminating dengan bercak darah" Lana menutup mulutnya dengan tangannya saking kagetnya.
"Sialann tuh bocah" kata Marvin kesal bukan kepalang, semua temannya meledek dan tertawa terpingkal- pingkal kecuali Sita, Lana, Surya terdiam.
Entah apa yang ada dipikiran Marvin saat ini, bahkan Marvin hanya tertawa bersama Putra, Dion, Maya, Teguh, hati Lana seketika menjadi tawar walaupun panas di hati tiba- tiba menyelimuti.
Melihat Marvin dan Maya mempermainkan kado itu dan dijadikan lelucon, hati Lana semakin gundah memanas, rasanya Lana melihat orang yang tak berhati nurani ada dihadapannya.
Bagaimana mungkin Marvin begitu santainya menganggap kesucian seorang wanita dan tak ada penjelasan apapun kepada Lana, itu sama saja melukai harga dirinya.
Lan sabar ya.. aku disini hanya untukmu, aku akan selalu menghargaimu. Surya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Echa04
kayak nya lana cintanya emang ke surya deh... mungkin ke marvin hanya hanya obsesi cinta masa kecil doang.
2024-07-22
1
Nur Cahya
agak lupa2 ingat,, apa billy ini yg jadi karyawan di perkebunan nya nenek lana ya...🤔🤔
2023-09-22
2
Jong Nyuk Tjen
ya aku pikir s marvin itu baik ternyata dr sekolah ud main kuda2 an am cewekny. Pantes aja adikny sita hamil duluan . Untung aja lana bs jaga diri n ga smpe nikah am marvin kl ga bs d madu lana ny .
2023-07-30
1