Flashback : Di Gudang

Kekesalan Maya yang memuncak membuat Marvin dan Dion harus ditangkap, Lana dan Surya di dalam hanya diam terpaku, saat tak bisa membantu sahabatnya.

Lana berusaha menahan isak tangisnya, dibungkaman Surya. Melihat kedatangan polisi menyusutkan airmatanya dan berubah menjadi rasa takut yang mencekam.

Vin, gue nggak akan pernah bisa maafin lo! Lana.

Setelah terlihat tenang tak ada suara, keadaan semua menjadi hening. Keadaan semakin senyap dan dingin diruangan itu.

Surya beredar menyusuri dinding lalu menemukan saklar dan mencoba untuk menghidupkannya.

Klik! Dan alhasil ruangan itu menjadi terang namun hanya remang- remang, terlihat di sana Lana masih tertegun di balik celah yang sedari tadi mengintip.

Sebuah Gudang club, yang sebenarnya jauh dari kata gudang itu sendiri, tempat ini bersih dan juga rapi. Didalam gudang ternyata ada pintu yang mengakses ke dapur yang di kunci dari dalam, berbeda dengan pintu masuk mereka berdua, pintu itu digembok dari luar.

Antara gudang dan dapur di skat kayu dan pintu itu tak berhandle, rupanya Lana melihat ke arah dapur melalui lubang kunci yang handlenya sudah rusak. Ada banyak tumpukan beras tepung dan beberapa lemari pendingin untuk makanan minuman serta sayuran.

Disudut lain terlihat lemari dengan berbagai macam tumpukan kain, Surya membuka lemari dan memeriksanya lalu mengambil beberapa kain dan itu ternyata lemari penyimpanan taplak meja, horden bahkan handuk sprei selimut untuk spa. Mengingat club ini terdapat spa.

Surya mengambil gulungan karpet di sebelahnya lalu menggelar karpet itu ditempat yang leluasa, karpet itu pun dialasi sprei, beberapa handuk diturunkan dan ditumpuk untuk bantal, lalu Surya mengambil beberapa selimut lalu membentangkannya untuk mengalasi karpet yang bersprei agar empuk untuk dijadikan alas.

Surya memapah Lana, yang sedari tadi duduk terdiam dilantai yang dingin itu. Setelah itu, menyelimuti Lana dan memastikan Lana tidak kedinginan.

Surya ingin mengambil minuman dilemari pendingin namun di kunci, lalu mata beredar ketumpukan kardus yang ditutup terpal.

"Waah ini seperti yang ada dirumah" gumam Surya.

Surya membuka kardus softdrink lalu mengambilnya dua kaleng dan mengambil botol wine serta membawa satu plastik kripik kentang, lalu kembali duduk dihadapan Lana.

"Mau minum?" Kata Surya sambil membuka kaleng softdrink dan disodorkan kearah Lana lalu dia meminumnya.

"Dalam waktu satu jam kita mudah- mudahan bisa keluar dari sini" kata Surya sambil membuka botol yang di ambil.

"Itu apa" kata Lana lirih.

"Ehm ini cuma wine kok, berkadar alkohol rendah" kata Surya.

"Boleh gue coba nggak?" Kata Lana

"Dikit aja ya kalau nggak biasa bisa mabok?" Kata Surya menyodorkan botolnya.

Lana menyesap sedikit lalu menenggaknya lagi.

"Ini enak.. tubuhku anget.. dan menenangkan.. tak heran orang meminum alkohol untuk membuat hati mereka tenang" kata Lana lalu menenggaknya lagi.

"Cukup ya.. nanti lo bisa mabuk" kata Surya merebutnya dan menyingkirkan dari hadapannya.

"Ehmm Suryaa gue mau lagi" kata Lana merengek dan berusaha merebut botol itu.

"Muka lo udah merah, lo udah mabuk ini, lo minum softdrink aja nanti lama- lama netral" kata Surya menepis tangan Lana.

"Surya, apa kau lihat tadi?" Kata Lana kemudian.

"Gue sibuk membungkam mulut lo, menahan badan lo dan gue hanya mendengarkan suara- suara mereka" kata Surya.

"Gue nggak menyangka Maya dan Gerald pernah melakukannya juga" kata Maya.

"Lo tau yang dimaksud Maya itu adalah Gerald" kata Surya.

"Kakak kelas yang dia maksud pasti Gerald, gue tahu mereka pernah berpacaran, tapi gue nggak tau bisa sejauh itu, Gerald pernah nembak gue saat belum pacaran ama Maya, tapi gue tolak" kata Lana.

"Lo pasti sangat sedih melihat itu semua" kata Surya.

"Awalnya gue sedih, tapi akhirnya gue merasa bersyukur bisa berada ditempat ini, melihat sesuatu yang tak seharusnya, melihat wujud asli orang yang selalu membayangi hati gue dari kecil" kata Lana menerawang jauh.

"Sejak lo masuk dalam hidup gue, sejak itulah gue mengenal logika, lo tau kan susahnya deket jadi temen atau jadi sahabat gue, tapi lo bisa banget masuk dalam hidup gue" kata Lana lagi.

"Gue melihat pribadi lo yang sangat care ama gue dan baik ke semua orang, itu membuat gue pengen menjadikan Marvin kaya lo, bukan maksud membandingkan tapi gue pengen dia kaya lo dan seharusnya kaya lo memperlakukan gue" tutur Lana.

"Gue tau kok banyak yang menyatakan suka ama lo, tapi lo selalu bisa menjaga hati lo, kenapa begitu Surya? Gue nggak pernah bisa menghargai perasaan lo dengan benar.. huuuhhfff.. gue pengen cepet pergi dari kota ini dan gue akan melupakan semua" kata Lana menjatuhkan buliran airmatanya.

Suryapun mengambil saputangan miliknya dan memberikannya kepada Lana.

"Hahaha.. jadi lo pengen pergi karena itu?" Tanya Surya getir.

"Nggak Surya, lo tau kan untuk dapat universitas yang gue mau itu butuh perjuangan dan lo paling tau perjuangan gue kaya apa, walaupun gue pengen tau kalau jauh dari kota ini kaya apa, mungkin ini setengah pelarian tapi buat gue ini sebuah pembuktian. Dan kejadian hari ini membuat gue yakin dengan keputusan gue dan gue pengen banget cepet kesana" jawab Lana.

"Lo tau malam ini kita nggak boleh masuk kantor polisi karena tertangkap, semua akan mempengaruhi reputasi kita, lo akan masuk universitas terbaik dan gue ada serah terima perusahaan. Gue nggak boleh membuat saham perusahaan anjlok karena reputasi gue" kata Surya.

"Kita akan keluar dari sini esok pagi kan atau entah kapan" kata Lana lesu.

"Orang- orang gue akan mengurus semuanya, kita akan keluar dalam beberapa jam, tidur lahh... nanti gue bangunin" Kata Surya sambil meminum botol wine dan membelakangi Lana.

"Gue masih pengen minum kaya lo, kenapa lo boleh minum dan gue enggak" kata Lana mendekati Surya lalu mengambil botol wine dan menenggaknya, kali ini agak banyak.

"Cukup Lana, gue mohon" kata Surya merebut botol itu.

"Minuman itu membuat hati gue merasa senang" Lana tersenyum lebar lalu merebahkan kepalanya di pundak Surya.

"Kepala lo berat kan.. nggak bisa dibilangin.. dimanapun lo, jangan pernah kaya gini ya?" pinta Surya menunduk kan kepalanya.

"Ehmm.. sedikit berat.. tapi enak Surya.. gue akan minum sesekali mungkin dengan teman baru gue disana" kata Lana berhasil memancing kekesalan Surya

"Berjanjilah Lan, lo jangan melakukan nya.. mungkin tidak akan ada yang bisa menjaga lo sebaik gue" kata Surya kesal.

"Maka ikutlah ke ibukota dan jaga gue" kata Lana.

"Gue akan sesekali berkunjung, lo tau kan beban gue berat banget setelah lulus ini, aku harus belajar mengurus perusahaan, gue harus belajar sistem dan cara kerja perusahaan yang diwariskan ke gue" kata Surya.

"Gue harus belajar bertanggung jawab, karena ada ribuan orang yang harus gue pikirin nasibnya dan semua ada ditangan gue" sambung Surya.

"Gue harus belajar agar gue juga bisa membahagiakan anak dan istri gue kelak, gue nggak bisa mengikuti ego gue Lana sayang.. " kata Surya memencet hidung Lana.

"Seandainya gue nggak ada tanggung jawab itu, gue pasti akan ada dimanapun lo berada, tapi tenang.. gue akan menjaga lo dari jauh" kata Surya.

"Dengan doa??" tanya Lana.

"Iya dengan doa" kata Surya.

Dan segala kemampuan gue akan gue kerahkan untuk jagain lo, Lan.

Lana mengerjab- ngerjabkan matanya yang mulai basah, lalu memeluk Surya.

"Lo tau apa yang lo lakukan ini bisa berbahaya?" kata Surya memperingatkan.

"Kalau lo Marvin mungkin berbahaya, dengan lo gue nggak merasa takut, gue malah pengen tau berbahayanya seperti apa" kata Lana memejamkan matanya dipundak Surya, tapi tidak tidur, kepalanya hanya terasa berat.

"Dasar pemabuk" gumam Surya namun terdengar oleh Lana.

"Surya... kalau gue nggak virgin apa menurut lo Marvin juga akan memperlakukan gue seperti Maya?" tanya Lana.

"Gue nggak tau, Lan" kata Surya.

"Kalau lo?" tanya Lana.

"Hmm.. gue nggak pernah memandang perempuan dari virgin atau tidaknya, kalau gue cinta apapun gue terima keadaannya" kata Surya mulai bergidik karena dingin mulai menyergap diam- diam.

Lana membentangkan selimutnya dan menyelimuti punggung Surya, lalu Lana kembali merebahkan kepalanya di lengan Surya.

"Lo baik banget Surya... gue akan berdoa untuk kebahagiaan lo.. gue menyukai lo" kata Lana memejamkan matanya.

"Lo nggak sadar apa yang lo omongin, posisi lo berbahaya, tau nggak.. lo kebanyakan minum makanya ngelantur" kata Surya.

"Berbahaya apaan sih sayuuur.. ihh nyebelin.. berbahaya lo tuh apa, gue akan adepin" kata Lana menegakkan badannya lalu menyerobot kembali dan meminumnya.

"Ya ampunn Lana, malah minum lagi" kata Surya merebut lagi botol winenya.

"Nanti gue akan beli sendiri gue akan minum sendiri kalau gue kangen lo.. biar kangen nya ilang" kata Lana.

"Jangan aneh- aneh Lan!" bentak Surya mengagetkan Lana.

"Bodoamat, gue beli sendiri... makanya kasih gue lagi.. ini malam terakhir kita.. gue pengen mengukir indah kenangan kita" kata Lana mendekatkan tubuhnya ke Surya.

Kini Lana masuk dalam pelukan, masih dengan posisi duduk.

"Lo tau ini..." kata Surya dipotong Lana

"Iyaa.. iyaa bisa berbahaya" kata Lana cengar cengir memeluk Surya.

Jantung Surya seperti diguncangkan, tingkah Lana semakin menggemaskan yang membuat Surya berusaha setengah mati menahannya, sekujur tubuhnya yang mulai susah di kendalikan.

Surya menyentuh kedua pipi Lana, mata sayu Lana membuat pikirannya tertuju pada bibir Lana yang merekah dan sedikit terbuka.

"Lana..." bisik Surya dengan lirih.

Mata Surya memerah memandangi wanita yang sangat dia cintai, jantung Lana bergemuruh, kehangatan mengalir disekujur tubuhnya.

Tatapan mata Surya membuat pikiran Lana jadi tak menentu, Lana sendiri tak kuasa menahan dirinya.

Tangannyapun mulai menyentuh wajah Surya, memainkan mata dan alis Surya yang kini tengah menatapnya dengan tajam.

Pikirannya mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, perilaku Marvin yang menjijikkan dan membangkitkan kebenciannya.

Sifat pemaksaannya yang ingin tetap bertunangan bahkan menikah dengannya, tanpa perduli kesalahan Marvin terlalu besar untuk dimaafkan.

Terbersit dendam dalam hatinya, yang ingin membuatnya membalas rasa sakit hatinya.

"Surya..." kata- kata Lana parau, tenggorokannya tercekat susah sekali untuk berbicara.

Lana memiringkan kepalanya dan membuka bibir mungilnya, saat memejamkan matanya entah kekuatan dari mana, Surya mencium bibir Lana dengan lembut, Lana menyambut hangat ciuman itu.

Ciuman lembut yang panjang dan berubah menjadi ciuman yang memanas. Surya terus mencengkeram kedua pipi Lana, perlahan- lahan Surya merebahkan tubuh Lana.

Lana memeluk tubuh Surya semakin erat, rasanya dadanya ingin meledak, berulang kali mereka mengambil nafas dan kembali menyatukan bibir mereka.

"Lana, lo yakinn?" bisik Surya lembut.

"Iyaaahh" jawab Lana mendesah dan membuat wajah mereka memerah.

Ciuman yang panjang membuai mereka menuju sebuah perasaan asing yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

"Lanaa.. ini akan sakit.. kita tidak boleh melakukan ini" bisik Surya pelan.

"Lakukan apa yang udah kita mulai" kata Lana lirih.

"Lo hanya dibawah pengaruh alkohol Lan" kata Surya.

"Gue sadar betul apa yang gue lakukan, Surya" Lana bangun dan mencium lembut bibir Surya lalu melepasnya.

"Aku milikmu " kata- kata Lana membuat Surya tersenyum manis lalu membalas mencium bibir Lana lagi.

"Aku juga milikmu.." kata Surya tersenyum simpul saat melihat mata Lana kembali meredup, membuat senyuman Lana mengembang malu.

"Kelana, kau cantik sekali" bisik Surya menatap lekat- lekat pada wajah Lana.

"Kau laki- laki sempurna untukku" kata Lana melingkarkan tangannya ke leher Surya membuat Surya menjatuhkan tubuh mereka. Dan kembali mencium dalam bibir mungil Kelana.

Diantara gemuruhnya hati, peluh yang kian menyatu dan beberapa kegagalan untuk sesuatu yang susah di tembus, akhirnya jeritan lirih Lana mengakhiri sebuah perjalanan malam panjang mereka.

Darah mengalir hangat dengan telaten Surya meraih sapu tangan miliknya dan menyeka perlahan agar tak mengotori selimut spa. Menyesal ? Tentu tidak, Lana tidak pernah menyesali apa yang telah di perbuatnya, karena kesucian baginya hanya bukti penjagaannya sebagai wanita, baginya wanita baik atau buruk itu bukan dari kesuciannya namun hatinya. Banyak orang yang menjaga kesuciannya untuk pasangannya, namun seiring berjalan nya waktu mereka berpisah ditengah jalan, lalu apa arti kesucian itu sendiri? Banyak orang tidak bisa menjaga kesuciannya entah terpaksa ataupun sukarela, mereka bisa hidup bahagia dengan orang yang tepat tanpa memandang kesucian, toh banyak janda bertemu laki- laki single. Pemikiran Lana memang terbilang modern dan sangat unik, yang menganggap kesucian bukan segala, kebahagiaan bukan ditentukan dari kesucian, harga diri wanita juga tidak terletak pada kesuciannya namun hati, sikap dan perbuatannya.

"Apakah sakit?" tanya Surya menciumi Lana dengan penuh perasaan yang disertai anggukan Lana.

Terpopuler

Comments

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

ternyata lana menyerah kan mahkota ny utk surya , pantes aja selama 5 thn surya susah move on dr lana . Kok bs ya surya ga bertanggung jawab selama 5 thn ke lana secara lana ud d bobol oleh surya ?

2023-07-30

1

Diii

Diii

ohhh...ternyata segitu munyer kisah cinta dan persahabatan mereka....siapa yg salah siapa yg benar ...tergantung kita menilainya

2023-01-16

0

Fay

Fay

lanjut thor 🙄😇

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!