Flashback : Sirene

Pelayan- pelayan sexy berdatangan mengantarkan pesanan- pesanan mereka

"Makasih ya Kakak" kata Dion menggoda salah satu waitress yang memancing semua mata memandangnya, kecuali Surya yang diam terpaku berkutat dengan pikiran dan ponselnya.

"Ini pesanannya Mas?" Goda salah satu waitress kepada Surya yang asik memainkan ponselnya.

"Taruh di situ aja" kata Surya tak melihat.

"Pembayarannya mau cash atau debet atau cresit Mas?" Kata waitress itu menggoda.

Surya mengeluarkan kartu debetnya, dengan melihat sekilas ke arah waitress. Lalu kembali asik main dengan ponselnya.

"Ayoo kita makan" kata Lana. Namun Surya masih asik dengan ponsel nya.

"Makannnn iiihhh.." kata Lana merebut ponsel Surya.

"Iyaa ntar itu tanggung... okay okay aku makan" kata Surya terpaksa menyerah dengan ponselnya karena Lana memasukkannya di kantong rok nya.

"Sayang, mau dong suapin dikit aja" kata Marvin.

"No no no... aku belom makan dari bayi, lapar sangat.. tuh ada sendok ambil sop buntutnya" kata Lana.

"Pelitttt" kata Marvin menarik mangkuk sop buntut di dekatnya.

"Mau cobain punya gue nggak, enak loh ini" kata Surya.

"Nggak ahhh.. punya gue udah banyak banget nih" kata Lana.

"Tuh Vin minta suapin Surya.. punya dia enak juga lho" kata Lana.

Marvin dan Surya bersamaan menendang sepatu Lana dan membuat Lana tertawa.

"Kok bisa yaa.. badan ceking kaya lo, makannya banyak Lan" kata Dion menikmati frenchfries nya.

"Ususnya mbelibet kayanya" kata Teguh.

"Gue mau dong Vin, cobain punya lo" kata Maya tak mau kalah.

"Nih dikit aja ya" kata Marvin tanpa sadar menyuapkan satu sendok ke mulut Maya.

"Eh lo mau chicken wing nggak enak lho, dicampur kuah sop" kata Maya dengan cekatan menyuapkan lagi ke Marvin. Lana terlihat tidak suka dengan ulah mereka.

Pemandangan itu membuat Lana tersedak dan membuat Marvin terkejut dengan apa yang barusan dia dan Maya lakukan. Lalu menyodorkan air minum ke Lana tapi ditolaknya.

"Ini kartunya Mas... ada lagi yang mau dipesan?" Kata waitress datang mengembalikan kartu debet Surya.

Surya menanyakan ke semua temannya dan mereka semua sepakat tidak memesan lagi.

"Mbak aku mau lychee tea dua yaa.. ini aku bayar sekalian deh cash dan ambil kembaliannya dan tolong angkatin piring kotor ini" kata Lana mengeluarkan selembar uang 100 ribu di dompetnya.

"Cepet amat makan lo Lan" kata Sita.

"Lo nggak tau ya, Lana kalau lagi kesal dia makan dengan cepat dan tidur dengan cepat" kata Surya mengundang perhatian Marvin yang sedari tadi asik sendiri dengan Maya.

"Kamu lagi kesal kenapa? Ada yang salah?" kata Marvin.

"Pikir aja sendiri sih, lo tuh udah gede masa hal yang terlihat lo nggak lihat, gimana hal yang tersembunyi? pasti lo nggak akan bisa liat" kata Lana penuh arti. Surya tersenyum sinis.

Waitress kembali datang dengan dua gelas lyche tea dan mengangkat beberapa piring kotor karena Surya pun telah selesai makan.

"Mas kalau butuh teman kami bersedia menemani" kaya waitress itu kepada Surya.

"Minta izin yang disebelah saya aja ya" kata Surya menunjuk Lana yang sedang kesal.

"Oohh.. oohh maaf kalau begitu kami permisi dulu" kata waitress meninggalkan mereka semua.

"Ini gue pesen khusus buat lo, mungkin hari terakhir kita minum lyche tea bersama, dan gue akan mengingat lo lewat lyche tea ini" kata Lana mengangkat gelas nya dan diadukan ke gelas lyche tea Surya.

"Okay kita angkat gelas kita masing- masing.. ini malam terindah yang gue lewatin bersama kalian, entah kapan lagi kita bisa berkumpul bersama begini.. huuaaahhh.. berat sih tapi kita harus melanjutkan jalan kita guys.. untuk masa depan yang cerah" kata Dion.

"Untuk masa depan yang cerah!!" Seru mereka semua di iringi dentingan gelas mereka.

Setelah foto bersama, berswa foto bersama mereka kembali duduk, bercanda ria, tertawa bersama. Seakan malam bersahabat dan waktu terhenti seakan enggan merangkak ke arah pagi.

"Lan lagu nya enak nih, turunn yukk" kata Sita.

"Yuuukkk" kata Lana menarik Sita dan mereka turun ke lantai disco meninggalkan mereka semua.

"Dari dulu emang mereka berdua yang paling pede" kata Maya.

"Ituu.. yang.. bikin.. gue.. suka.. ama.. Lana" kata Marvin yang sudah mulai mabuk.

"Lo mau bir lagi Vin, nih ambil punya gue" kata Maya.

"Mana.. kasih.. ke.. guee.. semuaa" kata Marvin dengan lidah diseret, beratnya kepala membuatnya menyender di pundak Maya.

"Liat.. tunangan... gue... sexy.. banget.. dia.. bikin.. gue.. nggak.. tahan " kata Marvin menenggak lagi sebotol bir. Surya semakin cemas melihat keadaan Marvin.

"Udah Vin, minum lo jangan banyak- banyak, tuh minum yang asem- asem biar down" kata Surya.

"Hmmmm.. wangi.. banget.. lo.. may.. tapi.. masih.. wangian.. Lana, gue.. suka.. aroma.. tubuhnya.. nanti.. malem.. gue.. mau.. ajak.. tidur.. dirumah.. gue.. kata Marvin menceracau dan semakin memeluk Maya. Semua menggeleng- gelengkan kepalanya dan mereka tak mau banyak mengganggu Marvin karena sifat tempramennya.

Lana datang melihat pemandangan itu, membuat hatinya yang meleleh beberapa jam yang lalu, membuat hatinya menjadi beku.

"Sayaaang.. peluukk.. kata Marvin melihat Lana tapi semakin memeluk Maya.

Lana geleng- geleng kepala melihat itu semua, dia tersenyum sinis.

"Lan, ini nggak seperti yang lo pikir, Marvin melukin gue mulu, sorry Lan" kata Maya.

"Lo boleh juga May" kata Marvin mulai mencium pundak Maya.

"Vin itu ada Lana, kontrol dong" kata Maya.

"Gue kan udah ngasih lo secara cuma- cuma May dan gue serius dengan ucapan gue.. lo mau apain dia dan dia mau ngapain lo, gue udah nggak perduli saat kalian suap- suapan didepan gue tadi, " kata Lana ketus.

"Asal lo tau tadi gue meluk Marvin bukan karena gue mau balikan sama dia, tapi gue hanya nenangin dia, karena dia tadi nangis di punggung gue" tambah Lana.

Surya yang tadinya merasa kesal dengan ulah Lana, yang membuatnya banyak diam, akhirnya hatinya merasa bersalah.

"Surya lo disebelah sana deket Marvin gue ogah deket dia" kata Lana dan Surya pun bergeser kursi yang sedari tadi di duduki Lana.

"Kamu.. janji.. akan tetap.. di hati ku.. sayang!" kata Marvin mencoba duduk tegak.

"Gue hanya berjanji selama lo bisa membuat gue dihati lo.. tapi liat sekarang.. apa lo bisa.. mulut gue belom kering dengan janji itu dan lo langgar dengan sekejap, gue berterima kasih banget sama Maya" Kata Lana geram.

"Tapi.. aku.. ga pernah .. menyukainya sayang.. aku cinta hanya.. padamu.. kau.. milikku.." kata Marvin dengan lidah kelu karena terlalu banyak minum alkohol.

"Hahaha.. jadi bisa gue mencintai lo tapi gue bersama laki- laki lain? menyuapinya atau mencium pundaknya? Hahaha.. Freaakk!" kata Lana menahan gejolak hatinya yang membuatnya ingin meledak. namun Lana menahannya, dia tidak ingin meneteska airmatanya di depan teman- temannya.

"Jaga... bicara mu Lana... besok kita... bertunangan dan menikah.. sekalian kalau kamu...meragukanku" kata Marvin marah dalam keadaan mabuk.

"Percayalah guys, itu tidak akan terjadi, gue secara resmi membatalkan, oke" kata Lana kepada teman- temannya.

"Udah- udah.. mendingan kita have fun jangan berantem" kata Sita.

"Kita udahan aja yuk, nggak seru nih Marvin kaya gini, nginep aja dirumah gue mumpung bokap nyokap gue nggak ada" kata Maya.

"Lahhh.. kata lo bokap lo udah balik May" kata Dion.

"Ehmm anu iyaa.. udah pergi lagi" kata Maya grogi karena pernah berbohong pada Dion.

"Kalian kan pada bilang kalau nginep di rumah gue kan, makanya kita ke rumah gue aja, gue bawa Marvin sekarang kalau kalian mau pulang nanti- nanti nggak apa- apa, gue bukain pintu nanti" kata Maya.

"Gue.. mau.. tidur.. sama.. Lana.. May" kata Marvin membuat Lana bergidik ngeri.

Surya menyenderkan kepalanya di sofa dan memejamkan matanya, wajahnya jelas terlihat tampan diterpa cahaya lampu warna warni.

"Lo mabok juga Sur" tanya Lana.

"Enggak, cuma pusing denger Marvin ngoceh, gue takut lo kenapa- kenapa" kata Surya.

"Kita cabut aja yukk" .. kata Lana ke semuanya.

"Guh bawain kunci mobil" kata Dion memapah Marvin.

Tiba- tiba lampu dimatikan semua menjadi gelap gulita, musik berhenti total dan terdengar sirine di depan club, sirine meraung sangat kencang melengking memekak telinga dan membuat jantung penghuni club berdebar kencang.

"Buruan keluar.. buruan keluar ada razia, selamat kan diri kalian"

"Ada Razia.. ada razia..

Semua berlarian kesana kemari karena keadaan gelap mereka terpencar dan tercerai berai.

Surya menyalakan lampu di ponselnya dan beberapa orang mengikuti menyalakan lampu ponsel.

Surya segera menarik tangan Lana,

"Ayo kita sembunyi dan keluar dari sini!" Kata Dion kepada teman- temannya.

Surya melihat ada tulisan 'Exit' di belakang panggung, Surya berlarian menuju kesana. Suasana riuh dan kacau para penghuni berlarian bertabrakan satu sama lain bahkan terdengan menabrak meja serta terdengar pecahan kaca dimana- mana.

"itu ada tulisan 'exit' ayo kita kesana" kata Surya.

Dion kesulitan memapah Marvin yang tengah mabuk, sedangkan Maya membuntuti Dion dan Marvin dengan berlarian menggunakan lampu di ponselnya.

Karena ada beberapa pintu exit, Sita, Putra dan Teguh menuju pintu exit yang lainnya dan terpisah dengan yang lain, mereka berhasil menuju parkir belakang, mereka mengendap- endap mencari persembunyian.

Teguh ingat bahwa Dion menitipkan kunci mobil padanya, dengan menekan remote mereka tau keberadaan mobil mereka.

Mereka menuju ke arah mobil yang di parkir di samping cafe, setelah menemukannya lalu mereka bersembunyi di dalam mobil.

Sementara di dalam masih banyak yang berlarian kesana kemari, Surya dan Lana terus berlari dikegelapan, karena minimnya cahaya mereka memasuki sebuah ruangan lalu menutup pintu, sehingga Dion, Marvin dan Maya kehilangan jejak.

Sementara seorang satpam dan pegawai club berlarian ke arah sebuah ruangan dan mengunci ruangan itu.

"Heyy kunci ruangan ini, kalau ditanya polisi bilang saja ini gudang bahan makanan yang sudah terkunci dari tadi pagi!" kata seorang laki- laki.

"Siap pak!" kata satpam mengunci gudang itu dan berlarian bertugas kembali menuju parkir.

"Suryaa gue takut" bisik Lana.

"Ssssttt... diam ada gue disini, jangan bergerak sampai semua tenang, lo dengarkan gudang ini tidak mungkin dibuka" bisik Surya memeluk Lana.

Sementara di luar terdengar langkah kaki orang berlarian

"Lanaa mana May.. Dionn dimana Lana" kata Marvin yang berjalan setengah diseret oleh Dion.

"Udah ngumpet nggak tau dimana... lo pake mabok kaya gini, lari lo jadi lambat" kata Dion dengan kesal.

"Surya itu mereka, ayo kita tolong mereka" bisik Lana

"Dalam keadaan begini bagaimana mungkin, mereka juga tidak bisa masuk kesini, ruangan ini di kunci, nanti mereka malah teriak- teriak kita malah ketauan gimana" bisik Surya.

"Surya lihat ada cahaya mungkin itu mereka ada disana, aku mau lihat keadaan mereka" bisik Lana

"Laann jangann Lannn kita bisa ketahuan" bisik Surya. Namun Lana telah beranjak pergi dari persembunyiannya dan melihat celah cahaya dari ruangN sebelah dan itu sebuah dapur.

Surya mau tidak mau keluar dari persembunyian dan mendekati Lana. Sementara disana terlihat Marvin, Maya dan Dion.

" Vin lo disini dulu sama Maya, gue mau liat keadaan diluar" kata Dion. Dion membuka ponselnya dan berusaha menelpon Surya berulang kali. Dion mengunci dapur pintu dari luar dan terus berusaha menelpon Surya, namun Surya membiarkannya karena terlalu beresiko bagi dirinya dan Lana.

"Lana dimana May... bagaimana keadaanya" kata Marvin yang duduk di bawah meja bersama Maya terlihat sangat kacau. Lalu Marvin menyenderkan kepalanya di dada Maya.

Lana melihat itu jadi berkaca- kaca pemandangan itu, tangannya mengepal menahan amarah.

"Lana pasti udah ama yang lain, semua gara- gara lo, mabuk lo parah sih, jalan aja nggak bisa bener lo" kata Maya kesal.

"Lo cantik kalau marah May" kata Marvin mendongakkan kepalanya melihat raut wajah Maya di keremangan cahaya dapur yang berasal dari luar.

"Iihh Vin, apaan sih.. kalau ada Lana mana berani lo bilang gini" kata Maya.

"Lana nggak akan tau May" kata Marvin beringsut memeluk Maya, tangannya pun merayap kepinggang Maya.

Lalu diraihnya dagu Maya, perlahan Marvin mencium perlahan bibir Maya kemudian dilumatnya secara dalam. Maya menyambut ciuman itu dengan hangat, sesekali mereka menarik nafas mereka, dan kembali bibir mereka bergulat dengan lincah.

Marvin yang setengah mabuk menyebut nama Lana, namun Maya tak menghiraukannya.

Erangan Marvin menyatu dengan desahan maya, keringat bercucuran seiring isak tangis Lana yg dibungkam tangan Surya. Tubuhnya lemas seakan tak percaya.

Akhirnya dia terduduk membelakangi celah cahaya yang menghubungkan dengan dapur. Samar- samar masih terdengar suara Maya dan Marvin mengobrol.

"May.. siapa yang melakukan pertama ke lo" kata Marvin memakai celananya lagi.

"Ehm.. kaka kelas kita, saat itu kita kelas satu dan dia kelas tiga" kata Maya mengancingkan kemejanya satu persatu.

"Ooh.. berarti gue nggak salah- salah banget ya, gue pikir lo masih perawan" kata Marvin santai.

"Apa maksud lo nggak salah- salah amat" kata Maya seakan tak percaya.

"Ya kalau lo perawan ya gue bakalan kerepotan kaya gisel" kata Marvin tergelak.

"Maksud lo? jadi lo nganggep gue apaan?" tanya Maya.

"Ya sahabat gue lah" kata Marvin lagi.

"Hanya itu?" Maya membelalakan matanya.

"Lo mau minta lebih? ya Gue nggak bisa lah May, kan gue udah mau tunangan ama Lana, gue yakin Lana masih virgin, ciuman aja dia nggak pernah" kata Marvin

"Jadi setelah ini lo anggep kita nggak ada- ada apa? Karena gue udah nggak perawan? kata Maya ketus.

"Kita emang nggak ada apa- apa May.. toh lo udah nggak perawan, jadi nggak akan ada bekasnya yang gue lakuin tadi, kita hanya melakukannya suka sama suka" kata Marvin merendahkan.

"Apaa! berani nya lo bilang begitu, Vin" kata Maya marah dan terdiam, Harga dirinya terlukai dengan ucapan Marvin

Pintu dapur dibuka dari luar dan Dion masuk dengan terburu- buru.

"Ssssstt... polisi kemari, kalian diamlah jangan buat pergerakan" bisik Dion.

Maya terisak dan membuat kepanikan Marvin dan Dion.

"Aduhh May.. diem dong" kata Marvin.

"Sama kakak kelas lo dulu emang lo tangisi begini? Lo kan menyerahkan dengan suka rela, masa iya lo minta tanggung jawab gue " kata Marvin tergelak.

"Sssssttt... mereka mendekat.. diemmm nggak" kata Dion pelan. Maya pun semakin mengeraskan isakannya sementara Marvin pun membungkam mulu Maya.

"Ini apa ini" kata seorang perwira polisi.

"Ini gudang pak tapi ini ditutup dari pagi kuncinya di bawa satpam shift pagi pak" kata Satpam

"Kalau ini apa.. lhoo kok denger orang nangis.. kata perwira polisi itu.

"Kami disini pakkk!!!!" teriak Maya berurai air mata.

Pintu didobrak dan akhirnya mereka di gelandang bersama. Marvin dan Dion melotot ke arah Maya, dan membuat mereka kesal.

May.. semua gara- gara lo... Argghhhh. Dion

Terpopuler

Comments

Fay

Fay

lanjutkan 🙄🙄

2022-07-20

0

Yayuk Didiet

Yayuk Didiet

Wahhh si Marvin...petualang cinta....Lanaaaaa....ama Surya aja ya....👍👍👍😘

2022-06-06

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

mampuuuuus rasain tu may......lu tau kalau marvin cuman mau manfaatin elu doang

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!