Flashback : Hati Yang Lemah

Sesampainya di rumah, Ayah dan Ibu nya menunggu di ruang tengah, dengan perasaan takut Lana masuk ke ruang tengah yang masih terang benderang.

"Ayaahh.. Ibuuu.. " Lana berhamburan memeluk ibunya kemudian ayah nya.

"Gimana Ryan, apa semua baik- baik saja? Kenapa lama sekali" kata pak Aldi.

"Gimana rasanya di club malam? Apakah menyenangkan Lan? Apakah membuat hati kamu bahagia sampai kami harus menunggumu selarut ini?" kata Maryam tegas. Lana tertunduk lesu mendengar omelan ibunya.

"Sudah lah Bu, Lana nggak salah kok" kata pak Aldi.

"Ini bukan siapa yang salah, tapi bagaimana jika polisi menyeret mu ke kantor polisi, ngandang di penjara polisi semaleman, emang nya enak? Reputasi Lan, kamu di terima di universitas terbaik apa mereka bisa menerima mahasiswi yang di penjara karena kena razia?" kata Maryam berapi- api.

"Maafkan Lana bu.. Lana tidak akan mengulanginya" kata Lana kembali ke pelukan ibunya.

"Sudah lah bu, yang penting yang ibu takutkan tidak terjadi, Surya menjaganya dengan baik" kata Ryan.

"Apa yang membuatmu lama?" kata pak Aldi ke arah Ryan.

"Orang- orangnya Gahardhi Rajasa menbebaskan Dion dulu yah, karena Dion sepertinya orang penting di Gahardi" kata Ryan menjelaskan.

"Nasib Marvin dan Maya gimana bang?" tanya Lana ingin tau.

"Dia masih dikantor polisi menjalani sejumlah pemeriksaan" kata Ryan.

"Kenapa Marvin sampai tertangkap, apa yang terjadi Lan, bukan kah kalian sama- sama?" tanya ibunya.

"Ehm.. Semua terjadi sangat cepat, kami berpencar. Surya hanya fokus nyelametin Lana karena Surya pikir ada Dion, sedangkan Dion harus mengurus Marvin yang mabuk berat, jadi pas lari kita mereka ketinggalan, saat kita masuk sebuah gudang tiba- tiba dikunci dari luar, seandainya Marvin nggak mabuk parah pasti sekarang ada sama kita, nggak masuk kantor polisi" kata Lana getir.

"Broto pasti sudah menangani anaknya" kata pak Aldi

"Tidak apa- apa ini buat pengalaman, setidaknya kamu tau sekarang seperti apa suasana club malam, bagi perempuan baik- baik itu sangat berbahaya" kata Ryan.

"Iya bang, Lana nggak akan masuk ke tempat- tempat seperti itu" kata Lana.

"Surya, pasti kerepotan menjaga kamu Lan, abang berhutang budi padanya, sekarang kamu tau kan siapa teman yang menikammu dan siapa orang yang benar- benar perduli padamu, semakin dewasa kamu akan semakin mengerti" kata Ryan.

"Iya bang, Lana bersyukur kemaren waktu diajakin ke club Lana mau datang, bisa bayangin Lana akan menjadi cewek culun yang nggak tau apa- apa dan Marvin...hikss" kata- kata Lana tertahan airmatanya.

"Marvin kenapa? Ayo bicara sama ayah.. Apa dia melakukan sesuatu yang buruk padamu?" kata pak Aldi.

"Dia mabuk dan berbuat mesum dengan Maya dan mengira itu Lana" kata Lana .

"Apa?!" kata Ryan.

"Hah?! pak Aldi dan Maryam kaget tak percaya.

"Kamu yakin Lan?!" kata ibu Maryam tak percaya.

"Ya ampunn bu, Lana melihatnya di depan mata Lana bu, saat digudang Lana melihat dari celah pintu gudang dan mereka melakukannya di dapur" kata Lana menutup telinganya.

"Ibu besok akan bicara dengan Nadya, pertunangan ini harus dihentikan" kata bu Maryam memeluk Lana.

"Apa perasaan kamu, Lan?" tanya Ayahnya.

"Lana nggak bisa yah.. Lana nggak bisa meneruskan hubungan ini, Lana terlalu sakit untuk menerima kenyataan Marvin dan Maya" kata Lana.

"Dari dulu abang nggak begitu suka kamu bergaul dengan Maya, tapi kamu keras kepala Lan" kata Ryan.

"Maafin Lana bang" kata Lana.

" Sudahlah, mari kita tidur. Kita cari jalan keluarnya besok.. sekarang tidurlah" kata Ayah.

Mereka pun masuk ke kamar masing- masing, Lana mencuci mukanya dan berganti pakaian, Lana mengamati dua tanda di dadanya, lalu satu tanda lagi diperutnya, Lana mengusapnya dan tersenyum di depan cermin.

Lana meraih ponselnya dan mengisi baterai ponsel yang sedari tadi mati, saat menyala pesan muncul di layar ponselnya

Surya : 'Apa lo baik- baik aja? Apakah ayah dan ibu lo marah?'

Lana : 'Semua baik- baik saja. awalnya ibu marah tapi mereka mengerti'

Surya : 'Kok lo belum tidur?'

Lana : ' Baru aja masuk kamar dan ganti baju.. kenapa lo juga belom tidur?'

Surya : 'Nggak bisa tidur, Nunggu kabar dari lo.. ya udah yukk tidur, hari ini sangat melelahkan'

Lana : 'Iya sangat melelahkan, tulang- tulangku kaya remuk rasanya'

Surya : ' Hmmmm okay... jangan lupa minum obat yang tadi aku kasih diam- diam.. sleep tight Non'

Dih kok gitu jawabnya? nggak tertarik dengan obrolan nya gitu? huhhh... mungkin dia lelah juga. Lana.

Lana : 'Sleep tight too, guardian angel'

Surya : '😘'

Lana bahagia melihat emoticon kiss, seperti chat yang biasa Surya dan Lana lakukan, namun ini tampak berbeda.

Dia bangkit berdiri membuka obat yang diberikan salah satu orang Surya, tanpa Ryan tau lalu Lana meminumnya.

********

Sementara waktu beranjak siang, namun siang ini tak sepanas biasanya, awan hitam terpapar di langit nan biru, membuat cuaca yang biasanya terik menjadi redup, angin meniup sepoi- sepoi kedua wanita setengah baya, yang duduk berada di luar beranda sebuah Restoran dengan gaya jepang, menikmati secangkir teh hijau.

"Nad, kita bersahabat sejak lama dan kita tau bahwa anak- anak kita menjalin hubungan, terlebih anakku sangat menyukai anakmu sejak kecil" kata Maryam.

"Mar, anakku juga mencintai anakmu kau harus menggaris bawahi itu" kata Nadya meneguk secangkir teh hijau.

"Bagaimana aku memulainya? Ehmm.. Lana memutuskan untuk menghentikan pertunangan mereka, dia hanya ingin fokus dengan kuliahnya, bagaimana menurutmu?" kata Maryam.

"Mar, aku hanya menginginkan Lana jadi menantuku, Marvin pasti tidak akan menyetujuinya" kata Nadya, mama Marvin.

"Aku tidak ingin hubungan mereka mempengaruhi persahabatan kita Nad, hanya itu yang aku inginkan" kata Maryam.

"Apakah mereka dalam masalah?" tanya Nadya

"Apa kau tidak tau Lana memutuskan hubungan mereka sebelum promnight?" tanya Maryam kembali.

"Marvin tidak cerita apapun, dia ngotot akan bertunangan dengan Lana bahkan mau menikah muda, entah lah Mar.. aku tak tau itu ide yang bagus atau tidak.. Kau tau kan, Broto sangat mendukung apapun yang Marvin inginkan" kata Nadya.

"Apa kau tau sepak terjang anakmu sebelum berpacaran dengan Lana?" tanya Maryam.

"Aku tau kenakalan anak itu. Tapi Mar,... hanya Lana yang bisa membuat Marvin bisa berubah dan mengendalikan dirinya" kata Nadya bingung.

"Nad, aku mengajakmu kesini karena Lana tak ingin melanjutkan hubungan ini, Marvin telah menyakiti hati anak ku Nad, apakah kau bisa memahami maksudku Nad? Kalau hubungan mereka selesai sampai disini, aku tak ingin masalah mereka mempengaruhi persahabatan kita, anggap saja mereka tidak berjodoh" kata Maryam memegang tangan Nadya memberi pengertian.

"Hmmmmpt... aku tentu akan kecewa dengan hubungan mereka, apa kesalahan Marvin tidak bisa dimaafkan? Apa Marvin mengkhianati Lana?" tanya Nadya sesekali mengambil nafas panjang.

"Kau tidak tau semalam Marvin bersama siapa di kantor kepolisian?" tanya Maryam kembali.

"Aaahh Maya.. aku tak pernah menyukai gadis itu, pergi ke club itu adalah ide darinya" kata Nadya kesal.

"Nad.. apapun yang terjadi pada anak- anak kita, kau tetap sahabat terbaikku, kau bisa menanyakan langsung kepada Marvin" kata Maryam.

"Aku banyak berhutang budi padamu Mar, tentu kau tetap sahabat terbaikku, tapi kewajiban kita memberi yang terbaik buat anak- anak kita" kata Nadya tersenyum.

"Jangan diingat apa yang ku lakukan padamu, karena kau sahabat ku" kata Maryam.

"Tidak.. kalau bukan kau dan keluargamu, aku tak akan menyelesaikan kuliah ku, aku mungkin tak mengenal Broto, kau membuatku diterima di keluarga Broto, kalau bukan kamu Mar, hidupku mungkin tak seenak sekarang" kata Nadya.

"Aaah lupakan saja Nad, kamu layak bahagia karena kebaikan dan ketulusanmu, jangan kau jadikan beban atas apa yang pernah ku perbuat dengan mengikat Lana, kau sahabatku Nad.. dan akan selamanya menjadi sahabatku" kata Maryam mengusap lengan Nadya.

Obrolan yang hangat harus dihentikan, ketika ponsel bu Nadya berdering, nama 'suamiku' muncul dilayar ponselnya.

"Sebentar Mar, Broto menelpon..." kata Nadya di jawab anggukan Maryam.

'Iya Pa.. Mama lagi di luar bersama Maryam'

'Apaaaa?!'

' Baiklah aku akan segera kesana bersama Maryam'

"Ada apa Nad?" tanya Maryam panik.

"Ayo kita kerumahmu Mar, anakku membuat kekacauan di rumahmu, aku ikut denganmu saja, biar sopir membawa mobilku pulang" kata Nadya mengajak bergegas menuju parkir meninggalkan tempat itu.

*******

Gerimis hujan mulai menyapu tanah kering, membawa kesejukan dan aroma yang khas.

Lana banyak melamun setelah kejadian itu, menyerahkan kesuciannya pada sahabatnya mungkin sebagian besar orang itu tidak masuk akal.

Anggap saja itu khilaf atau terbawa perasaan karena minum alkohol atau hanya ingin membalas dendam atas perbuatan Marvin, tapi setelah sadar Lanapun tak ada rasa penyesalan atau merasakan kehilangan.

Entah apa yang dirasakannya, dia hanya merasa bahagia setelah kejadian itu.

"Kakk.. melamun aja sih" kata Lyla membuyarkan lamunan Lana.

"Iiihh kaka nggak melamun kok" kata Lana

"Kakak.. ehm ada kak Marvin di luar ama om Broto dan temen- temen kakak" kata Lyla.

Deg!

Lana pun buru- buru mengganti baju rumahnya dengan blouse pink berlengan lebar serta potongan leher square ala korean style dipadu celana blue jeans, dia terlihat sangat cantik sore ini. Lana keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

Surya terpana melihat penampilan Lana, make up tipis dengan bibir pinknya benar- benar membuatnya kagum, selintas dia mengingat kejadian malam itu.

Marvin melihatnya dengan berbinar, senyum Marvin tanpa dosa menghiasi wajahnya.

Lana terkejut melihat teman- temannya hadir dirumahnya, dengan pakaian batik. Lana pun menghampiri pak Broto dan mencium punggung tangan pak Broto.

"Om apa kabar?" tanya sopan.

"Aduhhh anak perawan cantik bener ini calon menantu om.. kabar om baik.. kamu gimana?" tanya pak Broto kembali dengan suara khasnya.

Deg !

Oohh... aku masih terlihat perawan? Sayangnya, sudah tidak lagi om. Batin Lana.

"Lana baik om" kata Lana duduk di samping ayahnya.

"Ada apa ini... Ayahh ini ada apa ?" tanya Lana.

"Sesuai plan awal, kita datang ke rumah lo terus menuju Hotel, kita mau nemenin lo ke salon Lan, kan acara masih jam 8 malam" kata Maya.

Kilatan mata Lana mendadak berubah ketika Maya berbicara.

Lana dan Ayahnya saling memandang begitu juga Ryan. Keadaan benar- benar mencekam sore itu di iringi gerimis.

"Gini om.. apa om Broto belum tau bahwa Lana memutuskan Marvin dan membatalkan pertunangan ini?" kata Ryan mengawali pembicaraan. Semua sahabatnya terdiam di ruangan itu

"Ryan, biar Ayah yang bicara" kata pak Aldi.

"Mas, seperti yang saya sampaikan tadi pagi, Lana menolak pertunangan ini, saya sebagai Ayahnya harus mendukung keputusan anak saya Mas,.. Seperti mas Broto selalu mendukung keputusan Marvin, berapapun biaya yang sudah Mas Broto keluarkan untuk pesta pertunangan ini, akan saya ganti Mas" kata pak Aldi lagi.

"Om maafkan Lana karena harus seperti ini, Lana tidak sanggup lagi meneruskan pertunangan ini, Lana tidak mau pertunangan ini menjadi beban buat Lana kuliah nanti om" kata Lana menunduk lesu.

"Kita sudah merencanakannya Lan...!" kata Marvin setengah membentak Lana.

Tangan pak Broto terangkat sejajar telinga marvin yang ada di sebelahnya, memberi kode diam untuk Marvin bersabar dan tak melanjutkan bicaranya dan Marvinpun menurut.

"Apakah Lana salah paham dengan Marvin? Apa kesalahannya tak bisa di maafkan?" tanya pak Broto dengan dingin.

"Marvin anak yang baik, dia akan belajar dari kesalahannya dan akan menjadi dewasa, masalah- masalah kecil sudahlah jangan diperbesar" kata pak Broto lagi dengan arogan. Ryan dan Surya mengepalkan tangannya.

Hah baik?! Teguh

Apaan baik.. Putra

"Di, tolong nasehati Lana.. untuk merubah keputusannya, keluarga Subroto hanya ingin Lana menjadi menantu kita" tambah pak Broto berkata kepada pak Aldi.

"Mas, keputusan di tangan Lana, aku hanya mendukungnya apapun itu" kata pak Aldi.

"Lana, sudah memutuskan om.. Lana tidak bisa om..." Lana mulai menangis dan menyembunyikan tangisannya di lengan ayahnya.

"Lana nggak bisa ayah, hiks.. Marvin akan selalu menyakiti Lana.. Marvin akan selalu mengulang kesalahan yang sama.. Lana tidak bisa memaafkannya ayah...hiks" tangan Lana.

"Aku minta maaf Lan, tapi aku akan berubah.. ajari aku untuk berubah Lan, kamu bisakan?" kata mendekati Lana dan Marvin duduk bersimpuh di depan Lana menghiba.

"Lo udah mengkhianati gue Vin, itu udah cukup" kata Lana masih mendekap lengan ayahnya.

"Lan, aku dan Maya tidak punya perasaan apa- apa Lan, itu hanya efek aku mabuk, aku tidak sadar melakukannya!" kata Marvin dengan keras.

"Iya Lan lo jangan salah paham ama gue.. Marvin dan gue cuma sahabat kaya Lo ama Surya" tambah Maya.

Apaan nama gue dibawa- bawa. Surya.

"Selama ini aku percaya sama kamu Lan dan kamu harus percaya sama aku" kata Marvin.

"Kalau saling percaya, kenapa pertunangan ini harus terjadi? Kenapa lo harus mengikat gue karena kuliah gue di ibukota, kalau saling percaya kita bisa saja pacaran jarak jauh" kata Lana memandang Marvin lalu kembali menyembunyikan wajah di lengan ayahnya.

"Pertunangan ini bukti keseriusan kita Lan, kita menjalani sesuatu yang sakral dan serius!" kata Marvin berapi- api.

"Apa lo pikir gue nggak serius menjadi pacar lo selama ini?! Atau lo yang nggak pernah serius makanya lo khianatin gue?!" kata Lana tak kalah berapi- api.

"Ya ampunn Laannaa... gue sama Maya nggak ada artinya, bagaimana kamu menjalani hidup di ibukota dan tak bisa menjaga hatimu untukku Lan! Godaan banyak Lan disana, untuk itu aku meminangmu agar kau terjaga dari godaan itu, aku mencintaimu Lana!" kata Marvin mengintimidasi.

"Lo meragukan gue?! Lo tau gue suka sama lo dari kecil.. Lo tau dari umur 10 tahun sampai detik ini gue hanya mengenal satu laki- laki dan itu cuma lo! Dan lo meragukan gue?!" kata Lana terengah- engah dengan kemarahannya.

"Seharusnya lo yang pantas diragukan, ibaratnya lo mengenal ribuan wanita!" kata Lana lagi.

"Om maaf atas kelancangan Lana om.. tapi Lana benar- benar tidak bisa om.. " kata Lana lagi ke pak Broto.

"Lana.. tolong jawab pertanyaan om dengan jujur... apa kamu masih mencintai Marvin?" tanya pak Broto.

Lana menatap mata Marvin yang masih bersimpuh dihadapannya, mata yang menghiba dan melemahkan hatinya. Lana menunduk dan memejamkan matanya.

Apakah aku mencintainya? Masihkah? Tubuhku ingin memelukmu tapi kenapa hatiku hampa. Lana.

"Lan,.. jawablah dengan berani" kata pak Aldi mengelus punggung anaknya.

Lana masih memejamkan matanya, ingatannya mengembara dimalam itu, kejadian di dapur dan kejadian di gudang. Ciuman Surya tiba- tiba melintas di pikirannya. Hatinya mulai merasakan rindu, sentuhan Surya, belaiannya membuatnya merindu.

Lana membuka matanya lalu matanya berkeliaran sosok Surya yang menatapnya, mata mereka beradu dan kekagetan yang samar terjadi, Surya buru- buru mengalihkan pandangannya.

"Om.. Maaf Lana tidak bisa menjawab.. hati Lana terasa hampa.. Lana masih mencari apakah Marvin ada di hati Lana, tapi Lana tak menemukannya" kata Lana.

Deg!

Terpopuler

Comments

Emma Risma

Emma Risma

kangen autornya

2024-10-02

0

Fay

Fay

Lanjut thor 👏👏

2022-07-20

1

Siska Agustin

Siska Agustin

ohohoho...end lu Marvin

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!