Flashback : Kita Selesai

Kelana Dermawan, aku sangat mencintaimu, apakah kau juga? Kenapa kau membalas tatapanku dengan hatimu? Apakah ini hanya perasaanku saja? Kenapa matamu mengisyaratkan sesuatu untukku? Dan apa arti senyumanmu barusan? Apakah itu sambutan?

Surya.

Surya Gahardhi Rajasa, Apa arti aku buatmu? Apakah kau masih mencintaiku? Kenapa kau tak mengutarakan lagi perasaanmu? Apakah aku hanya teman tapi mesramu? Apa arti aku buat mu, hahhh?!

Lana.

Setelah memasuki parkir gedung di mall akhirnya mereka semua turun dan memasuki sebuah butik langganan keluarga Surya, saat tau Surya datang sang manager butik langsung menutup butiknya sementara, agar mereka leluasa memilih- milih pakaian untuk promnight. Semua bersemangat memilih- milih kecuali Lana. Dia lebih memilih duduk disofa dalam butik dan asik memainkan ponselnya, membuka sosial media dan beberapa email masuk.

"Lan lo ga milih- milih?" tanya Teguh dan terdengar semua orang di dalam butik.

"Duluan gih.. gue ntar- ntar dulu" kata Lana.

"Sayang, gimana menurut kamu?" tanya Marvin, Lana hanya menjawab dengan memberi jempol tanda bagus.

"Come on Sayang... kamu masih marah ya" Marvin merebut ponsel Lana lalu dimasukkan ke kantong kemejanya dan berlutut dihadapan Lana yang duduk di sofa. Marvin menengadahkan wajahnya menatap mata lalu meraih tangan kiri Lana dan di tempelkan ke pipinya sesekali Marvin mencium telapak tangannya dengan mata terpejam.

Sejenak ketampanan Marvin menyihirnya dan melambungkan perasaannya.

"Aku mencintaimu Lana, kamu milikku selamanya" Marvin berulang kali mencium tangan Lana, bibir Marvin digesek- gesekkan perlahan dijemari Lana.

" Setelah clubing aku akan membawamu ke rumahku sampai acara pertunangan kita, aku sudah bilang mama papa bahwa kamu harus bersamaku selalu sebelum kamu meninggalkan kota ini karena kita akan berjauhan setelah itu, pulanglah sebulan sekali, aku juga akan mengunjungimu nanti yaa, jangan pernah berpaling dari ku Lana" kata Marvin.

Entah kenapa hati Lana merasa hampa, entah kenapa bayangan hubungan jarak jauh yang selalu dia sedihkan, tapi sekarang hanya kehampaan yang dia rasakan.

Braaakkkkk.. Duuuuugggg..

Semua mata melihat ke arah benda jatuh, rupanya Maya menjatuhkan manekin, Lana melihat Maya mengambil manekin yang dibantu pelayan, namun dikejauhan dia melihat sosok Surya yang terlihat melihatnya dengan tatapan sendu, kilatan matanya memancarkan rasa cemburunya.

"Ehm, Marvin jangan seperti ini nggak enak di lihat orang- orang.. Udah lanjut sana milih- milih" kata Lana mengambil ponselnya dikantong Marvin.

"Okay, aku mau coba celana.. kamu ga cari- cari?" Marvin berdiri dan mencium kening Lana.

"Nanti dulu aku.. aku ada yang harus aku selesaiin" kata Lana menunjukkan Emailnya di ponselnya.

Lana kembali memainkan ponselnya dan membaca sejumlah email masuk.

Tiba- tiba ada pesan masuk.

*Non, gue udah pisahin baju yang bagus- bagus buat lo, nanti lo pilih ya ~ Jealousy Boy 🤨🤯*

Ternyata pesan itu dari Surya.

*😊☺. Makasih My Jealousy Boy, nanti gue pilih kalau sempet, kalau ga sempet pilih aja yang menurut lo bagus, apapun itu gue pake, gue percaya ama pilihan lo ~ Busy Girl* Lana membalas pesan itu dan celingukan mencari sosok sang pengirim pesan.

* 🤔🤔 Lo sibuk apa, chat ama siapa hayo ~ Posessif Boy* Chat Surya masuk lagi.

*🤣😍😜 cek email buat daftar ulang online di universitas* Balas Lana dengan cengar cengir.

*🥰 need help? ~ Helper Boy* Tanya Surya.

*🥰 Yes My helper boy, with all my pleasure* jawab Lana.

"Mana lihat" Pinta Surya tiba- tiba muncul dibelakang Lana.

" Iiihh ngagetin.. dari tadi dibelakang gue yaa?" tanya Lana terkejut.

"Iya" kata Surya singkat agak ketus. Surya mengambil ponsel Lana dan menge-cek email Lana dari Universitas.

"Yang point- point belum gue isi itu, gue nggak ngerti" kata Lana menunjuk ke arah layar ponselnya dengan sangat dekat sehingga bisa mencium wangi parfum maskulin Surya.

Deegg !

"Sayang ada apa? kamu belum selesai dari tadi?" tanya Marvin mendekati Surya dan Lana.

"Sayang, aku titip jas yang aku pilih nih" lanjut Marvin lagi, Lana menerimanya dan di letakkan disebelahnya.

"Belumlahh kan banyak banget, nihh lagi dibantuin jealo-.. Surya" kata Lana cepat- cepat meralat, Surya melihat sekilas wajah Lana yang polos yang hampir menyebutkan julukan dirinya di ponsel tadi.

"Viinnnnn.. vinnnn tolong dong resletingnya dinaikin" teriak Maya meminta pertolongan Marvin dengan menarik tangan Marvin.

Pertolongan yang terlihat ganjil membuat semua memandang mata kearah Marvin dan Maya. Maya sengaja mempertontonkan punggung mulusnya tanpa malu- malu dan Marvin membantu menaikkan resleting gaun yang dicobanya dengan menatap tajam ke punggungnya Maya. Lana melihat adegan itu merasa muak dengan tingkah laku Maya dan kembali kesal karena merasa tak dihargai oleh Marvin.

Lana memalingkan wajahnya tak ingin melihat adegan itu, namun ketika melihat Surya juga tertegun dengan pemandangan itu, tangannya yang mengepal tiba- tiba meraih majalah fashion yang di meja lalu melemparnya ke muka Surya.

"Ga usah lo liatin kaya gitu atau gue congkel mata lo!" bentak Lana marah membuat mata semua orang berpaling ke arah Lana dan Surya lalu merebut ponselnya dari tangan Surya. Surya kaget bukan kepalang melihat apa yang terjadi. Lana mengambil jas yang di titipkan Marvin padanya lalu bangkit berdiri dan berjalan kasar ke arah Marvin.

Marvin melihat kearah Lana dan posisi tangan Marvin masih memegang resleting Maya yang baru naik setengah, semua menghampiri mereka.

"Bisa nggak sih kamu hargai aku dikit ajaa vin! Emang harus yaa kamu semurahan ini, haahh!!" kata Lana ketus. Lana melempar kasar, jas yang tadi dititipkan Marvin kepadanya.

"Lan- aa-aku -.." Kata Marvin di sanggah.

"Cukup yaa!! Kita selesai!! Aku.. hah.. Gue udah muak ama lo seharian ini, sikap lo bener- benar menjijikan, lo sikat aja dia sekalian" kata Lana penuh amarah.

"Lan. so-sor..sorry " kata Maya dengan wajah pias.

Lana mendorong tubuh Marvin dan berada di belakang tubuh Maya dan menaikkan resleting Maya dengan kasar sampai ke atas lalu berkata,

"Dan lo May.. bisa nggak lo minta bantuan Sita atau gue atau pelayan wanita?! Lo nggak bisa ya menghargai tubuh lo sendiri?! Jangan jadi perempuam rendahan yang hanya memamerkan tubuh lo untuk menarik laki- laki May!!" Kata Lana Ketus.

"Lan aku mohon jangan seperti ini, aku tak tahu ini melukaimu.. Lan maaf kan aku " rengek Marvin tak digubris oleh Lana.

"Dan kenapa harus selalu Marvin?! Padahal ada Surya atau Dion atau Teguh atau Putra, kalau lo emang nyaman dibantu cowok!! Lo suka ama Marvin?! Ambil aja May gue kasih lo cuma- cuma!" kata Lana dengan kemarahannya dan berlari keluar butik.

"Lanaaa... Laaannnnn..!! tunggu Laann!" teriak Marvin mengejar Lana, tapi sesampainya di pintu Marvin disambut cekalan tangan Surya di kerahnya.

"Gue udah pernah bilang, jangan pernah sakiti Lana atau gue akan merebutnya dari lo, brengseekk!" kata Surya geram kemudian melepaskan kasar, cengkeramannya di kerah leher Marvin.

"Dion, lo urus semua baju temen- temen, gue mau cari Lana" kata Surya sambil mengeluarkan debit cardnya berwarna gold.

Surya berlarian menyusul Lana yang berlari ke arah luar meninggalkan gedung mall. Surya berdiri di halte tak jauh dari mall kemudian dia menelpon seseorang, tak lama kemudian Surya mendapatkan video cctv rekaman luar gedung dan cctv sepanjang jalan, Surya segera berlari mengikuti arah Lana berlari yang berada di rekaman cctv.

Lana berlarian ke samping gedung tujuannya ke arah taman kota seberang gedung mall untuk meredamkan pikirannya. Baru mau menghentikan lariannya untuk menyeberang saat lampu penyeberangan menyala, tangan Lana disambar Surya yang tengah berlari ke arahnya, kembali Lana berlarian dengan digandeng tangan Surya ke arah taman kota.

Lana terkejut dan mau tidak mau dia berlari tanpa sadar telah sampai di taman kota yang teduh dengan air mancur di dalamnya. Mereka berdua ngos- ngosan, Surya membeli sebotol air mineral tak jauh dari mereka berdiri kemudian membukanya dan diserahkan ke Lana, dia pun menenggaknya lalu diberikan kepada Surya lagi dan Surya pun meminumnya.

"Ngapain sih lo ngikutin gue, huuuuffff.. huuuffttt ?!" tanya Lana kesal.

"Huufffff... Huuuufff... Huuuufff.. Ayo duduk disana" ajak Surya, mereka berjalan ke bangku taman yang berada dibawah pohon besar yang depan mereka ada suara gemericik air mancur.

"Lo udah merasa lebih baik belom?" tanya Surya.

"Berlari ternyata membuat lupa sakit hati gue huuuuuuffff... capekkk tapi.. lapeer nih.. " kata Lana membuat Surya bingung.

"Ada siomay mau?" tanya Surya.

"Yaaa.. yaaa.. siomay 4, kentang 2, tahu 2, telor 2, ga pake pare, hidup gue udah pait" kata Lana kelelahan menengadahkan matanya keatas sesekali memejamkan matanya.

"Minumnya apa non, es jeruk apa es teh?" tanya Lana lagi.

"Satu es jeruk, satu es teh manis, satu air mineral.. duhhh lo sih pake lari nyeberangnya.. pengen minum segalon rasanya" kata Lana.

Surya pun beranjak pergi meninggalkan Lana tak jauh dari kursi taman mereka, Lana pun mengamati Surya dari kejauhan, ingatannya kembali saat Surya memandangi punggung Maya dan itu memicu kekesalannya kembali. Lana juga heran kenapa Surya bisa menemukannya dengan mudah, dia kembali memejamkan matanya.

"Nih non.. ayo dimakan" kata Surya yang telah membawa dua piring siomay, tak berapa lama air minum diantar oleh pedagang yang mangkal di taman.

Lana menerima satu piring siomay pesanannya dengan raut wajah masih kesal lalu memakannya dengan hati dongkol.

"Hati- hati makannya, nggak usah sambil kesel, perasaan tadi udah biasa aja" kata Surya mulai makan siomay juga yang tak kalah banyak porsinya.

"Kenapa banyakan juga punya lo" tanya Lana ketus.

"Ini jagain kalau ada yang mau nambah aja" jawab Surya santai.

Saat mereka asik menikmati makannya ponsel Surya berbunyi, nama Marvin muncul di layar ponselnya, Lana meliriknya dan membuang muka, Surya membiarkan sampai ponsel itu terdiam, kemudian tak berapa lama ponsel kembali berdering, Lana kembali melirik ponsel Surya dan nama Maya muncul di layar ponselnya dan Surya kembali membiarkan ponselnya terdiam.

Tidak berapa lama pun, ponsel kembali berdering dan nama Dion muncul di layar ponsel Surya dan Suryapun meletakkan piring siomay dibangku yang mereka duduki berada ditengah- tengah mereka, agar memudahkan dia makan, posisi nya menghadap Lana dan berbicara dengan Dion.

"Haloo...

"Hmmm.. Iyaa..

"Okay.. nggak apa- apa

"Hmmm.. terus..

Lana mengamati Surya kesusahan menyendok siomay, lalu Lana menyuapkan siomay miliknya, Surya agak kaget namun suapan Lana diterima juga.

"Iya sama Lana...

"Iya udah ama gue..

"Hmmm.. ga usah pada nungguin gue..

"Iya jangan bilang...

"Terus...

Siomay di piring Lana habis, Lana beralih ke siomay di piring Surya lalu kembali memakan untuknya dan untuk Surya. Lana mengamati wajah tenang Surya sambil mendengarkan suara Surya yang begitu santai, Lana memandangi sahabatnya dengan perasaan mendalam, Surya berdebar saat matanya beradu dengan mata Lana apalagi sesekali Lana menyeka bibirnya karena belepotan.

"Iya lagi makan..

"Dia baik- baik aja kok

"Hmmm.. iya

"Its okay, lo bawa aja dulu

"Bawa aja ke rumah, besok gue anter..

"Hmmm okay..okay..

"Iya nanti gue suruh aktifin ponselnya

"Okay sipp.. sipp

Surya menutup ponselnya, lalu memandangi Lana yang masih berkutat dengan siomaynya.

"Nih makan sendiri" kata Lana memgambil es jeruknya.

"Huuuuhhhh kenyaang" katanya lagi.

"Nggak disuapin lagi nih atau mau bantuin gue ngabisin?" kata Surya menyuap siomaynya.

"Oohh lo ga habis, sini deh masih muat kok perutku" kata Lana.

"Tapi ada syaratnya" kata Surya.

"Apaan" tanya Lana datar.

"Syaratnya gue suapin lo" kata Surya menyodorkan sendok lalu Lana membuka mulutnya dalam keadaan tak siap untuk menolak.

"Makasih ya udah nyuapin gue lagi setelah sekian lama, sejak jadi pacar Marvin kita ga pernah suap- suapan lagi" protes Surya.

"Gue bisa suapin lo selama lo belum punya pacar" kata Lana.

"Aah serius, lo bilang tadi ke Marvin, sikapnya ke Maya nggak menghargai lo, nah sekarang lo jadi nggak menghargai dia, kalau lo nyuapin gue kaya tadi" Kata Surya meletakkan piringnya dan meminum es jeruk Lana.

"Bedalahh.. Lo tuli apa gimana sih tadi, gue kan bilang udah selesai ke Marvin, jadi gue free.. gue jomblo kaya lo" jawab Lana ketus.

"Apa itu artinya lo udah ga mau ama dia lagi.. ahhh ntar juga dibujuk rayu dia, lo mau lagi" kata Surya ga yakin.

"Ga tau deh, gue merasa hampa kalau deket dia, kenapa yaa? Mungkin bener kata Sita, cinta yang tersesat akan menemukan jalan untuk pulang" kata Lana menerawang kejadian di toilet cafe domino tadi.

"Maksud nya apa nih, cerita dong" kata Surya antusias.

"Udah ahh lupain aja, gue males bahasnya, semua laki- laki sama aja" kata Lana kesal.

"Eehh apa nih maksudnya, gue jelas nggak sama dong" kata Surya.

"Haalllaahh,.. gue nggak buta yaa, saat lo ngeliatin punggung Maya juga nggak berkedip, sama aja kaya Marvin" kata Lana memanas.

"Hahahaha... lo pikir gue ngeliatin punggung Maya? Gue hanya melihat sikap Marvin ke Maya yang terlalu berlebihan dan akan menyakiti lo, ehhh bener aja.. booomm.. meledak juga " kata Surya menjelaskan.

"Mana ada sih maling ngaku" kata Lana memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Ya Tuhaann Lana, lo tau gue gimana lahh, justru gue posisi lagi kesel tadi, lo dirayu- rayu sampai lo luluh terus Marvin malah berulah lagi, i'm jealousy boy Lan inget itu!" kata Surya tegas.

"Tetep aja lo hampir ngeces liat punggung dia" kata Lana masih memanas.

"Hahahahah.. Sorry.. Sorry ya Lan.. Liat punggung Maya junior gue nggak bereaksi bahkan selain Maya, tapi liat betis lo aja, junior gue udah bereaksi dari SMP asal lo tau" Kata Surya membuat badan Lana kaya kesetrum.

Surya langsung beranjak dari tempat duduknya, mengambil piring bekas siomay dan dibawa ke penjualnya lalu membayarnya. Lana mengamatinya dari kejauhan dan beralih menyambat es teh manisnya yang dari tadi di anggurin.

"Ayo pulang, gue anterin" kata Surya dingin.

Lana tak menolaknya, langkah kaki kecilnya mengikuti langkah Surya dan mereka saling terdiam disaat menyusuri trotoar menuju parkir gedung mall dimana mobil Surya terparkir disana.

Sampai dimobil mereka diam seribu bahasa bahkan sampai mobil Surya melaju meninggalkan gedung mall, Lana dengan keras kepalanya dan Surya dengan kekesalannya.

Surya memutar compact disc dan lagu mengalun syahdu, namun lagu baru saja di putar, Lana mematikannya tanpa banyak bicara lalu merebahkan kepalanya dipaha Surya dengan tangan memeluk pinggang Surya, hati Surya kembali menghangat.

Dilihatnya lekat- lekat wajah Lana walaupun tak terlihat utuh karena tertutup rambutnya, Surya perlahan membelai rambut Lana dengan sejuta rasa dihatinya. Lana mengencangkan pelukan nya namun perlahan- lahan pelukan dipinggang Surya mengendur dan tangannya terkulai lemas, terdengar dengkuran halus dan teratur.

Surya tersenyum senang, lalu dia perlahan mengambil ponselnya dan membuat foto selfie dirinya dengan Lana yang tertidur, Surya tersenyum- senyum sendiri melihat aksinya.

Setelah perjalanan 30 menit, Surya sampai di depan rumah Lana, tanpa berkata apa- apa Lana turun dari mobil Surya dan meninggalkannya tanpa kata.

Lanaa... aahhhh.. kenapa hari ini jadi begini??

Surya

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

jgn dengerin lan...

2024-10-01

0

Echa04

Echa04

ini karya mu yg terakhir ku baca.... aq nunggu karya baru mu kak...!

2024-07-22

1

Echa04

Echa04

tuh lana mh blom nyadar... yg bikin kesel tuh bukan marvin tp lo cemburu gk rela surya liat cewek lain...

2024-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Kenangan
2 Berdesir Lembut
3 Perdebatan
4 Mengejutkan
5 Aku Bisa Membuatmu Hamil
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Flashback : Geng Domino
9 Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10 Flashback : Kita Selesai
11 Flashback : Berakting
12 Flashback : Hadiah Kelulusan
13 Flashback : Promnight
14 Flashback : Club Malam
15 Flashback : Sirene
16 Flashback : Di Gudang
17 Flashback : Ku Relakan Untukmu
18 Flashback : Hati Yang Lemah
19 Flashback : Bayangan Terakhir
20 Flashback : Aku Merindukanmu
21 Flashback : Baby
22 Flashback : Nenek Galak
23 Flashback : Putri Salju
24 Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25 Flashback : Nasehat Nenek
26 Flashback : Pertengkaran
27 Flashback : Semua Milikmu
28 Flashback : Ku Pegang Janjimu
29 Flashback : Flashback OFF
30 Lunch
31 Mengulang Rasa
32 La Sunny
33 Kembali ke Gudang
34 Serasa Di Kutub
35 Holiday Is Tidur Day
36 Ngedate
37 Mengapa Selalu Ada Duri?
38 Kemarahan Yang Mengerikan
39 Kekasih Dua Hari
40 Cinta Seumuran
41 Cincin Di Kembalikan
42 Mahardhika
43 Seseorang Yang Di Rindukan
44 Menahan Diri
45 Semakin Memanas
46 Pohon Oak
47 Masih Di Lantai 60
48 Menikah Dengan Kemarahan
49 Tunangan Semalamku
50 Mengatakan Lewat Lagu
51 Gala Dinner
52 Aku Takut Menemuinya
53 Menggila
54 Memalukan
55 Nasib Tua Bangka
56 Ayo Melarikan Diri
57 Mutiara Karibia
58 Penakhluk Hati
59 Siapa Marlena?
60 Pengawalku
61 Aku Tidak Berminat
62 Tidak Boleh Cantik
63 Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64 Pesta Cocktail
65 Surya Matahariku
66 Minggu
67 Pulang Ke Kotamu
68 Ternyata Maya
69 Menuju Pernikahan Marvin
70 Kita Membuat Kekacauan
71 Harga Yang Harus Di Bayar
72 La Sunny Terbakar
73 SEASON 2 : Camping
74 SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75 SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76 SEASON 2 : Pulau Moses
77 SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78 SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79 SEASON 2 : Mengingatmu
80 SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81 SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82 SEASON 2 : Dia Sahabatku
83 SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84 SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85 SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86 SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87 SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88 SEASON 2 : Candle Light Dinner
89 SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90 SEASON 2 : Menurutlah !
91 SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92 SEASON 2 : Pingsan!
93 SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94 SEASON 2 : Pengendali Hidup
95 SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96 SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97 SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98 SEASON 2 : Menangis?!
99 SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100 SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101 SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102 SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103 SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104 SEASON 2 : Takut Kehilangan
105 SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106 SEASON 2 : Banteng itu
107 SEASON 2 : Thousand Year
108 SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109 SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110 SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111 SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112 SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113 SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114 SEASON 2 : Uncle Albert
115 SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116 SEASON 2 : Ingin Sendiri
117 SEASON 2 : Bodohnya Aku
118 SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119 SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120 SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121 SEASON 2 : K.L. Winston
122 SEASON 2 : Perang Harga Diri
123 SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124 SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125 SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126 SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127 SEASON 2 : Kau Tamat !
128 SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129 SEASON 2 : PRE WEDDING
130 SEASON 2 : Sangat Sensitif
131 SEASON 2 : Di Pingit
132 SEASON 2 : Dibatalkan
133 SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134 SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135 SEASON 2 : TERISTIMEWA
136 SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137 SEASON 2 : Menginginkanmu
138 SEASON 2 : Before You Go
139 SEASON 2 : Failed !
140 SEASON 2 : Aku Miliknya
141 SEASON 2 : Tertipu
142 SEASON 2 : Positif
143 SEASON 2 : Pembunuh !!
144 SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145 SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146 SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147 SEASON 2 : Aku Membencimu !
148 SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149 FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150 FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151 FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152 FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153 FINAL SEASON : Si Pemaksa
154 FINAL SEASON : Itulah CINTA
155 FINAL SEASON : Shocking Day
156 FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157 FINAL SEASON : Ngidam Daster
158 FINAL SEASON : Perimeter 5
159 FINAL SEASON : Demi Kalyla
160 FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161 FINAL SEASON : Duo Hitler !
162 FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163 FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164 THE END SEASON : He Was Born!
165 THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166 THE END SEASON : Lion From Cairo
167 THE END SEASON : My Twin
168 THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kenangan
2
Berdesir Lembut
3
Perdebatan
4
Mengejutkan
5
Aku Bisa Membuatmu Hamil
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Flashback : Geng Domino
9
Flashback : Cinta Menemukan Jalannya
10
Flashback : Kita Selesai
11
Flashback : Berakting
12
Flashback : Hadiah Kelulusan
13
Flashback : Promnight
14
Flashback : Club Malam
15
Flashback : Sirene
16
Flashback : Di Gudang
17
Flashback : Ku Relakan Untukmu
18
Flashback : Hati Yang Lemah
19
Flashback : Bayangan Terakhir
20
Flashback : Aku Merindukanmu
21
Flashback : Baby
22
Flashback : Nenek Galak
23
Flashback : Putri Salju
24
Flashback : Keanehan Yang Tak Terkatakan
25
Flashback : Nasehat Nenek
26
Flashback : Pertengkaran
27
Flashback : Semua Milikmu
28
Flashback : Ku Pegang Janjimu
29
Flashback : Flashback OFF
30
Lunch
31
Mengulang Rasa
32
La Sunny
33
Kembali ke Gudang
34
Serasa Di Kutub
35
Holiday Is Tidur Day
36
Ngedate
37
Mengapa Selalu Ada Duri?
38
Kemarahan Yang Mengerikan
39
Kekasih Dua Hari
40
Cinta Seumuran
41
Cincin Di Kembalikan
42
Mahardhika
43
Seseorang Yang Di Rindukan
44
Menahan Diri
45
Semakin Memanas
46
Pohon Oak
47
Masih Di Lantai 60
48
Menikah Dengan Kemarahan
49
Tunangan Semalamku
50
Mengatakan Lewat Lagu
51
Gala Dinner
52
Aku Takut Menemuinya
53
Menggila
54
Memalukan
55
Nasib Tua Bangka
56
Ayo Melarikan Diri
57
Mutiara Karibia
58
Penakhluk Hati
59
Siapa Marlena?
60
Pengawalku
61
Aku Tidak Berminat
62
Tidak Boleh Cantik
63
Siapapun Tidak Boleh Mengganggu Kita
64
Pesta Cocktail
65
Surya Matahariku
66
Minggu
67
Pulang Ke Kotamu
68
Ternyata Maya
69
Menuju Pernikahan Marvin
70
Kita Membuat Kekacauan
71
Harga Yang Harus Di Bayar
72
La Sunny Terbakar
73
SEASON 2 : Camping
74
SEASON 2 : Pohon Oak Lambang Cinta
75
SEASON 2 : Mari Kita Berlayar
76
SEASON 2 : Pulau Moses
77
SEASON 2 : Pulau Moses Berdarah
78
SEASON 2 : Cemburu Di Pulau Moses
79
SEASON 2 : Mengingatmu
80
SEASON 2 : Goodbye, Pulau Moses
81
SEASON 2 : Tidak Tahu Harus Berkata Apa
82
SEASON 2 : Dia Sahabatku
83
SEASON 2 : Merasakan Hal Yang Sama
84
SEASON 2 : Belajar Berpisah Denganmu
85
SEASON 2 : Aku Tidak Suka Kejutan!
86
SEASON 2 : Aku Tetap Tidak Suka Kejutan!
87
SEASON 2 : Tidak Akan Membuat Kejutan
88
SEASON 2 : Candle Light Dinner
89
SEASON 2 : Buket Bunga Yang Merepotkan
90
SEASON 2 : Menurutlah !
91
SEASON 2 : Hidup Penuh Kejutan!
92
SEASON 2 : Pingsan!
93
SEASON 2 : Jangan Membuatku Takut
94
SEASON 2 : Pengendali Hidup
95
SEASON 2 : Sebaiknya Di Rahasiakan
96
SEASON 2 : Kau Harus Tahu Segalanya
97
SEASON 2 : Menegangkan, Mendebarkan
98
SEASON 2 : Menangis?!
99
SEASON 2 : Aku Harus Bagaimana?
100
SEASON 2 : Apa Kau Membayangkan?
101
SEASON 2 : Segitiga Bermuda
102
SEASON 2 : Pemenang Sesungguhnya
103
SEASON 2 : Tidak Perlu Ada Untukku
104
SEASON 2 : Takut Kehilangan
105
SEASON 2 : Ternyata Kau?!
106
SEASON 2 : Banteng itu
107
SEASON 2 : Thousand Year
108
SEASON 2 : Ini Tentang Paul Dan Marlena
109
SEASON 2 : Masih Tentang Mereka
110
SEASON 2 : Bersama Mr. Dotted
111
SEASON 2 : Bali, I'll Be Back !
112
SEASON 2 : Ini Terakhir Kali !
113
SEASON 2 : Cinta Yang Dangkal
114
SEASON 2 : Uncle Albert
115
SEASON 2 : 'Nunna Ballun'
116
SEASON 2 : Ingin Sendiri
117
SEASON 2 : Bodohnya Aku
118
SEASON 2 : Istri Tidak Sholehah VS Suami Durhaka
119
SEASON 2 : Mengakhiri Ini Semua
120
SEASON 2 : Kau Masih Mencintaiku
121
SEASON 2 : K.L. Winston
122
SEASON 2 : Perang Harga Diri
123
SEASON 2 : Cerita Di Bawah Pohon Oak
124
SEASON 2 : Cinta Pertamaku
125
SEASON 2 : Aku Tidak Akan Diam!
126
SEASON 2 : Dia Cinta Pertamaku
127
SEASON 2 : Kau Tamat !
128
SEASON 2 : Terima Kasih, Robert
129
SEASON 2 : PRE WEDDING
130
SEASON 2 : Sangat Sensitif
131
SEASON 2 : Di Pingit
132
SEASON 2 : Dibatalkan
133
SEASON 2 : Lagi Dan Lagi
134
SEASON 2 : HARI YANG ISTIMEWA
135
SEASON 2 : TERISTIMEWA
136
SEASON 2 : Sebatas Mengagumi
137
SEASON 2 : Menginginkanmu
138
SEASON 2 : Before You Go
139
SEASON 2 : Failed !
140
SEASON 2 : Aku Miliknya
141
SEASON 2 : Tertipu
142
SEASON 2 : Positif
143
SEASON 2 : Pembunuh !!
144
SEASON 2 : KAISAR GAHARDHI RAJASA
145
SEASON 2 : Kita Akan Pulang, Anakku
146
SEASON 2 : Sayang, Itu Papamu
147
SEASON 2 : Aku Membencimu !
148
SEASON 2 : Gairah Yang Padam
149
FINAL SEASON : Kembalilah Padaku !
150
FINAL SEASON : Aku Kembali Padamu !
151
FINAL SEASON : My Love, Berbahagialah
152
FINAL SEASON : Putra Yang Tangguh
153
FINAL SEASON : Si Pemaksa
154
FINAL SEASON : Itulah CINTA
155
FINAL SEASON : Shocking Day
156
FINAL SEASON : Lana, Kau Sangat Pintar !
157
FINAL SEASON : Ngidam Daster
158
FINAL SEASON : Perimeter 5
159
FINAL SEASON : Demi Kalyla
160
FINAL SEASON : Demi Kurcaci Nakal
161
FINAL SEASON : Duo Hitler !
162
FINAL SEASON : Kembalinya Albert
163
FINAL SEASON : Cinta Seperti Matahari Terbit
164
THE END SEASON : He Was Born!
165
THE END SEASON : Kairo Rajasa Dermawan
166
THE END SEASON : Lion From Cairo
167
THE END SEASON : My Twin
168
THE END : CINTA DI MASA 1000 TAHUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!